Darah Kasad Jenderal TNI Dudung Pernah Sampai Mendidih, Ini Penyebabnya
Merdeka.com - Kasad Jenderal TNI Dudung Abdurachman membagikan kisah kala dirinya masih menjadi Panglima Kodam Jaya/Jayakarta. Saat itu namanya begitu santer.
Dudung terkenal akan keberaniannya menurunkan spanduk dan baliho Imam Besar Front Pembela Islam (FPI) Habib Rizieq Shihab (HRS). Rupanya sikap para oknum itu membuat Dudung mendidih darahnya.
Tindakannya kala itu menuai beragam reaksi dari banyak pihak. Dihimpun dari video yang tayang di kanal Youtube Deddy Corbuzier, Selasa (30/11), Dudung mengaku mengerahkan para pasukan berbaju loreng, bersama Polisi dan Satpol PP.
-
Bagaimana reaksi Duta saat diserbu? Duta tampak sangat ramah saat diajak berfoto bersama para penggemar. Ia dengan sabar melayani permintaan foto dari penggemar yang antusias. Senyumannya yang khas menambah kehangatan momen tersebut.
-
Siapa yang diajak Bupati Ipuk berjihad melawan perundungan? Peringatan Hari Santri Nasional (HSN) 2023 menjadi momentum bagi Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani mengajak para santri berjihad melawan perundungan di lingkungan pendidikan.
-
Siapa pemimpin pemberontakan DI/TII di Aceh? Sosok Teungku Muhammad Daud Beureueh, Gubernur Militer yang Jadi Pemimpin Pemberontakan DI/TII di Aceh
-
Apa yang Dudung Abdurachman lakukan di PRJ? 'Saat berkunjung ke PRJ, pengalaman yang paling berkesan dan nostalgia bagi saya adalah menikmati jajanan khas seperti kerak telor, makanan tradisional Betawi yang terbuat dari ketan putih dan telur ayam atau bebek, disajikan dengan tambahan udang kering yang menambah cita rasanya,' sambungnya.
-
Siapa yang terlibat dalam kerusuhan ini? Pada saat itu Maroko adalah protektorat Prancis, dan komisaris Prancis untuk Oujda, René Brunel, menyalahkan kekerasan yang terjadi pada orang-orang Yahudi karena meninggalkan Oujda dan bersimpati dengan gerakan Zionis.
-
Siapa yang memimpin perlawanan di Banten? Perang Banten pada 1628-1629, yang dipimpin oleh Sultan Hasanudin yang ketika itu menjadi pemimpin kerajaan.
Simak ulasan selengkapnya berikut ini.
Banyak Baliho di Kodam Jaya
Kanal YouTube Deddy Corbuzier ©2021 Merdeka.com
Kasad Jenderal TNI Dudung Abdurachman menceritakan, ketika ia masuk ke wilayah Kodam Jaya. Dilihatnya ada banyak baliho berserakan.
Bahkan ia menyoroti dengan ujaran dan teriakan para peserta aksi yang berkerumun. Seakan bernada untuk jihad. Sebelum mengambil keputusan, Dudung mencoba mempelajari keadaan.
"Kan kemarin saya masuk ke Kodam Jaya itu saya lihat baliho bergelimpangan. Sudah gitu, kok nada-nadanya seruan jihad, revolusi akhlaklah, ada baliho disembah-sembah. Saya pelajari, apa ini," kata Dudung seperti dikutip dari kanal Youtube Deddy Corbuzier.
Mendidih Darah Jenderal Dudung
Pencopotan Baliho Rizieq Shihab di Senen ©2020 Liputan6.com/Faizal Fanani
Jenderal Dudung menceritakan tindakan HRS membuat mendidih darahnya, seakan memanas. Seorang warga negara, begitu berani menghina pemimpinnya sendiri.
Akhirnya ia mengerahkan pasukan yang terdiri dari Polisi, Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) dan TNI.
"Sebagai warga negara, mengganti nama presiden kita dengan nama tidak benar. Mendidih itu darah saya kek gitu, panas. Akhirnya Polisi, Kapolda waktu itu, saya (TNI) dengan Pol PP(bergerak)," paparnya.
Sikap Tegas Jenderal Dudung
Kanal YouTube Deddy Corbuzier ©2021 Merdeka.com
Mengantongi surat izin dan permohonan dari Wali Kota kala itu, untuk menertibkan aksi. Pasukan gabungan TNI-Polri pun segera mencopot spanduk pimpinan FPI Rizieq Syihab yang terpasang di baliho.
"Memang sudah meresahkan, akhirnya Polisi dibantu dengan TNI ada surat dari Wali Kota minta bantuan kepada Dandim untuk menertibkan itu," tutur Dudung.
"Kan gendeng itu kalau kaya gitu, memang mereka ini siapa? Saya bilang gitu," pungkasnya. (mdk/kur)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Berikut cerita Jenderal Dudung usai mengisi ceramah langsung dikenali warga saat atasi bentrok.
Baca SelengkapnyaNamun partai yang dipimpin Kaesang Pangarep itu bisa memasang bertruk-truk bendera.
Baca SelengkapnyaDudung menambahkan, ia tidak keberatan jika ada lembaga lain yang meminta peradilan koneksitas. Ia justru mendorong hal tersebut.
Baca SelengkapnyaPembunuhan ini mencoret nama TNI AD di masyarakat. Untuk itu pelaku harus ditindak berat.
Baca SelengkapnyaKasad Jenderal TNI Dudung Abdurrahman meminta anggota TNI yang menculik dan menganiaya pemuda Aceh Imam Masykur hingga tewas dihukum seberat-beratnya.
Baca SelengkapnyaJenderal Dudung memastikan, hukuman militer akan lebih berat dibanding hukuman sipil.
Baca SelengkapnyaMereka mendesak Komnas HAM menetapkan peristiwa penyerbuan kantor DPP PDI sebagai pelanggaran HAM berat.
Baca SelengkapnyaKepala Staf TNI Angkatan Darat (kasad) Jenderal Dudung Abdurachman beri kenaikan pangkat prajurit Babinsa.
Baca SelengkapnyaMotif pelaku melakukan penganiayaan karena selisih paham.
Baca SelengkapnyaArogansi Mayor Dedi yang menggeruduk Polrestabes Medan dimaknai pamer kekuatan demi mempengaruhi proses hukum yang menjerat keluarganya, tersangka ARH.
Baca SelengkapnyaTersemat empat bintang di pundak, Kepala Staf TNI Angkatan Darat Jenderal Dudung Abdurachman ternyata juga memiliki kegemaran yang sama dengan masyarakat biasa.
Baca SelengkapnyaAhmad Basarah PDIP mengecam penganiayaan anggota TNI terhadap relawan Ganjar-Mahfud di Boyolali.
Baca Selengkapnya