Debt Collector Nyolot Depan Polisi, Disandera Warga Usai Ancam Anak di Bawah Umur
Merdeka.com - Seorang debt collector disandera warga usai disebut mengancam anak di bawah umur saat melakukan penagihan ke rumah salah satu nasabahnya.
Peristiwa ini terjadi di kawasan Kramat Jati, Jakarta Timur, Selasa (28/2). Warga pun dengan sigap langsung mengamankan debt collector tersebut dan melaporkannya ke polisi untuk membantu proses mediasi.
Simak ulasan selengkapnya:
-
Apa itu Debt Collector? Melansir laman Kementerian Keuangan, Debt Collector merupakan sekumpulan orang yang menjual jasa untuk menagih utang seseorang atau lembaga yang menyewa jasa mereka.
-
Bagaimana Debt Collector menagih utang? 'Debt Collector adalah pihak ketiga yang menghubungkan antara kreditur dan debitur dalam hal penagihan kredit,' tulis Kementerian Keuangan, dikutip Selasa (2/7).
-
Kenapa Babinsa mengusir debt collector? 'Mereka tuduh saya backup, jadi pahlawan kesiangan. Saya kan aparat setempat,' katanya saat dihubungi merdeka.com, Rabu (7/3/2024)
-
Kapan Debt Collector bisa menagih utang? Dalam regulasi tersebut, pihak Debt Collector hanya diperbolehkan melakukan penagihan utang pada hari Senin sampai Sabtu di luar hari libur nasional pada pukul 08.00-20.00 waktu setempat.
-
Siapa yang mengusir debt collector? Sertu Wawan Christiyanto, Babinsa 2 Kelurahan Tanah Baru, Koramil 02/Beji Kodim 0508 Depok itu terlihat murka dan mengusir para mata elang yang memaksa masuk ke dalam kompleks perumahan.
-
Apa yang dilakukan Babinsa terhadap debt collector? Dengan tegas dia mengusir para debt collector untuk pergi dari perumahan itu.
Debt Collector Ancam Anak di Bawah Umur
Melansir dari unggahan di kanal Youtube MerdekaDotCom, disebutkan jika kasus itu bermula ketika dua orang debt collector mendatangi rumah nasabahnya untuk menagih utang sebesar Rp400 ribu.
Kuryanto (58) lantas membayar debt collector itu dengan uang Rp100 ribu. Namun, pada sore harinya mereka kembali datang dan meminta sisa uang sebesar Rp300 ribu.
Di rumah, mereka hanya bertemu anak dari Kuryanto. Karena kesal, debt collector tersebut lantas mengancam si anak dengan pisau di dapur rumah.
Disandera Warga
Melihat kejadian tersebut, warga sekitar yang mengetahuinya pun langsung menyandera si debt collector dan melaporkannya ke polisi. Saat polisi datang, anak dari Kuryanto kemudian diminta untuk melakukan reka adegan saat dirinya diancam menggunaka pisau dapur oleh para penagih utang itu.
Namun, seroang debt collector tampak sempat mengelak saat disebut mengancam akan membunuh.
Youtube/MerdekaDotCom ©2023 Merdeka.com
"Begini (nodong pisau) katanya awas ya dek lama-lama kamu nanti tak bunuh lho," tiru anak dari Kuryanto.
Sudah Diselesaikan Secara Musyawarah
Menanggapi kejadian tersebut, Kapolsek Kramat Jati, Kompol Tuti Aini menjelaskan kasus tersebut telah selesai secara musyawarah. Karena pihak korban tidak mau membuat laporan polisi atas tindakan dari dua debt collector."Masalahnya sudah selesai, keluarga yang punya utang tidak mau bikin laporan, disaksikan RT," tutur Tuti saat dikonfirmasi, Rabu (1/ 3).
Youtube/MerdekaDotCom ©2023 Merdeka.com
Terlebih, lanjut Tuti, semua utang yang ditanggung korban saat ini telah selesai dibayarkan. Sehingga kasus ini tak diusut pihak kepolisian sesuai perjanjian antara korban dan pihak debt collector."Iya, utang akan dibayar sesuai perjanjian. Sudah clear," tuturnya.
(mdk/khu)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Aiptu FN ditahan Bid Propam Polda Sumsel setelah menyerahkan diri karena menembak dan menikam dua debt collector yang melakukan perampasan mobil menunggak.
Baca SelengkapnyaPelaku lantas mengeluarkan senpi miliknya dan mengancam akan menembak korban lantaran cek-cok yang terjadi.
Baca SelengkapnyaEnam debt collectordiringkus polisi setelah merampas mobil milik ibu rumah tangga yang menunggak angsuran.
Baca SelengkapnyaLayanan pinjol sangat memungkinkan ada perjanjian jaminan berupa objek dalam memberikan utang kepada debitur.
Baca SelengkapnyaSelalu Teringat Ayahnya Dikepung 12 Debt Collector, 2 Anak Perempuan Aiptu FN Trauma Berat
Baca SelengkapnyaSeorang polisi berpangkat Aiptu F menembak debt collector di Palembang, Sunatera Selatan, Sabtu (23/3).
Baca SelengkapnyaPara pelaku membawa korban ke rumah salah satu dari mereka yakni PH. Korban dikurung di dalam kamar.
Baca SelengkapnyaSeorang anggota Babinsa dari Kodim 0508/Depok murka dan mengusir sekelompok debt collector karena membuat resah di perumahan Depok Mulya Tanah Baru, Depok.
Baca SelengkapnyaSaat ini pihaknya masih melakukan tindakan persuasif terhadap keluarga agar FN untuk menyerahkan diri.
Baca SelengkapnyaPelaku melihat korban bermain bersama temannya. Kemudian mendekat dengan modus bertanya alamat. Saat itu korban dibawa pergi.
Baca SelengkapnyaOJK menegaskan bahwa debt collector yang akan melakukan penagihan utang harus membawa dokumen lengkap.
Baca SelengkapnyaYunar menjelaskan, dalam peristiwa itu melibatkan 12 debt collector.
Baca Selengkapnya