Desa di Majalengka Ini Terbengkalai Tak Terjamah Manusia, Potretnya Bikin Merinding
Merdeka.com - Layaknya sebuah desa pada umumnya, rumah hingga pemandangan alam menjadi daya tarik tersendiri. Banyak orang yang mengidam-idamkan untuk dapat tinggal di desa.
Namun, bagaimana jadinya jika desa yang terkesan indah nan sejuk tersebut berubah? Hal itu seperti sebuah desa viral yang terletak di Majalengka, Jawa Barat ini.
Lama tak berpenghuni membuat suasana desa yang satu ini berubah mencekam. Tak ada tanda-tanda kehidupan lagi, bak desa mati.
-
Kenapa video tersebut jadi viral? Video yang diunggahnya ini pun viral dan menuai perhatian warganet.'YaAllah Kau bangunkan aku tengah malam, aku kira aku mimpi saat ku lihat suamiku sedang sujud,' tulisnya di awal video yang diunggahnya. Rupanya selama 14 tahun ini, ia telah menuntun suaminya sedikit demi sedikit untuk kembali ke Tuhannya.
-
Mengapa Desa Bantarkuning viral? Pemandangan alam di sini sempat menjadi sorotan, karena memiliki keindahan pemandangan sawah dan deretan pegunungan yang menyejukkan mata.
-
Apa isi video yang viral? Video yang diunggahnya ini pun viral dan menuai perhatian warganet.'YaAllah Kau bangunkan aku tengah malam, aku kira aku mimpi saat ku lihat suamiku sedang sujud,' tulisnya di awal video yang diunggahnya. Rupanya selama 14 tahun ini, ia telah menuntun suaminya sedikit demi sedikit untuk kembali ke Tuhannya.
-
Mengapa kejadian ini viral? Video penemuan tersebut dibagikan di platform Douyin (media sosial China) dan menarik perhatian publik.
-
Apa yang membuat video viral? Aksi wanita yang berangkatkan semua karyawannya pergi umrah ini pun sukses mencuri perhatian warganet.
-
Dimana video ini viral? Salah satunya adalah penumpang ojol yang sedang viral di media sosial Instagram karena memiliki badan yang besar sehingga helm yang ia pakai kekecilan.
Rupanya, ada alasan tersendiri bagi warga setempat untuk berbondong-bondong meninggalkan desa. Seperti apa potretnya? Simak ulasannya berikut ini.
Kini Dikelilingi Hutan
Desa Sidamukti, Majalengka, Jawa Barat menjadi saksi bisu dari riuhnya aktivitas masyarakat pada beberapa tahun silam. Kini, seluruh masyarakat diketahui meninggalkan lokasi dan tak pernah kembali ke desa.
Suasana asri nan sejuk sebenarnya masih melekat kuat di Desa Sidamukti. Pepohonan tinggi kini nampak mengelilingi rumah-rumah penduduk yang tak berpenghuni.
YouTube Bucin TV ©2021 Merdeka.com
"Saat ini, gue lagi berada di salah satu kampung, di sebuah desa yang sudah terbengkalai di daerah Majalengka Jawa Barat, teman-teman. Nama desanya adalah Desa Sidamukti," ujar sang pemilik video dalam kanal YouTube Bucin TV.
200 Rumah Kosong
Tak main-main, wilayah Desa Sidamukti ini pun juga tergolong luas. Hal ini terbukti dari banyaknya jumlah bangunan rumah yang ditinggalkan penduduknya.
Lebih dari 200 unit rumah dilaporkan telah ditinggalkan pemiliknya. Jalanan turun nan bergelombang nampak menjadi sekat alami dari satu bangunan rumah ke rumah lainnya.
YouTube Bucin TV ©2021 Merdeka.com
"Informasi yang gue dengar itu, ada 200 rumah lebih yang sudah terbengkalai di sini," ujarnya.
Terbengkalai Jadi Desa Mati
Desa Sidamukti menjadi viral lantaran kini sudah tak berpenghuni. Layaknya desa mati, penampakan bangunan rumah kosong pun terasa mencekam. Hal itu ditambah dengan banyaknya tumbuhan liar yang seolah terus menyelimuti setiap tembok rumah.
Diketahui, desa viral ini telah ditinggalkan sekitar tahun 2010 hingga 2012 silam. Banyak permasalahan yang mengakibatkan warga membulatkan tekad untuk pindah.
YouTube Bucin TV ©2021 Merdeka.com
"Dan sudah terbengkalai sejak tahun 2012. 2010 atau 2012 kalau enggak salah," terangnya.
Daerah Rawan Longsor
Penyebab utama dari kosongnya Desa Sidamukti yakni lantaran penampakan alam sekitar. Keadaan tanah serta curah hujan yang tinggi seringkali membuat wilayah tersebut rawan bencana alam.
Salah satu bencana yang kerap mengancam nyawa warga adalah longsor. Alhasil, semua warga Desa Sidamukti memutuskan untuk meninggalkan desa demi keamanan bersama.
YouTube Bucin TV ©2021 Merdeka.com
"Karena tempat ini rawan longsor dan sering terjadi patahan-patahan, pergeseran tanah. Gue agak enggak kurang paham. Pertama terjadi longsor itu tahun 2001 dan sebagian warganya meninggalkan rumahnya," ungkapnya.
Campur Tangan Pemerintah Setempat
Tahun 2012 semakin membuat seluruh pihak cemas. Longsor dahsyat kembali terjadi hingga menyebabkan warga kembali mempertimbangkan kondisi mereka masing-masing.
Keadaan tersebut tak jauh dari unsur campur tangan pemerintah setempat. Lantaran termasuk wilayah yang berbahaya, pemerintah disebut langsung bertindak untuk menyediakan tempat pengganti bagi warga untuk tinggal.
YouTube Bucin TV ©2021 Merdeka.com
"Dan terjadi lagi di tahun 2012. Dan saat itu pemerintah setempat mengimbau kepada seluruh warga yang ada di sini untuk meninggalkan tempat ini dan disediakan tempat baru bagi mereka," paparnya. (mdk/mta)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Bangunan sekolah hingga deretan rumah-rumah warga kini terpaksa kosong hingga mulai termakan usia.
Baca SelengkapnyaSetelah ditinggal warganya, kampung ini kemudian berganti nama menjadi Mojokoncot
Baca SelengkapnyaAkses yang sulit membuat warga yang tinggal di sana sulit pergi ke mana-mana
Baca SelengkapnyaSaat musim tanam tiba, para perantau itu pulang sebentar untuk menanam jagung dan selanjutnya pergi merantau lagi
Baca SelengkapnyaKampung Bulak Barat sempat direndam banjir hingga menutupi rumah-rumah warga
Baca SelengkapnyaBerkunjung ke Dusun Malangbong seakan bernostalgia dengan suasana pedesaan tahun 1980-an.
Baca SelengkapnyaNantinya tempat itu akan jadi area tambang karena di dalam tanah desa itu terkandung batu bara.
Baca SelengkapnyaDulu Dusun Simonet merupakan kampung yang ramai. Tapi kini tak ada satupun warga yanga bermukim di sana.
Baca SelengkapnyaTidak ada lagi jalan setapak menuju desa. Semua tenggelam dalam rob.
Baca SelengkapnyaJalan setapak, bangunan sekolah sampai lapangan bola kini berubah menjadi lautan.
Baca SelengkapnyaDitumbuhi semak belukar, warga mengaku hampir tiap malam membunuh ular.
Baca SelengkapnyaMeski berada di tepi jurang, namun perkampungan tersebut padat penduduk.
Baca Selengkapnya