Disiplin 5M dan Hindari 3C, Anjuran WHO untuk Hindari Covid
Merdeka.com - Kementerian Kesehatan (Kemenkes) menegaskan bahwa varian Covid-19 baru bernama Omicron belum terdeteksi di tanah air. Plt Dirjen P2P Kemenkes Maxi Rein Rendonuwu memaparkan bahwa Indonesia sudah memiliki kemampuan untuk mendeteksi varian baru Covid-19.
”Sudah ada 12 laboratorium di Indonesia yang punya kemampuan Genom sequensing untuk deteksi varian baru termasuk Omicron,” ujarnya.
Maxi bahkan kembali menegaskan, bahwa hingga hari ini, Rabu (8/12) belum ditemukan varian Omicron di Indonesia. “Thats right belum ditemukan,” terangnya.
-
Kapan Covid-19 pertama kali terkonfirmasi di Indonesia? Pada tanggal 2 Maret 2020, Indonesia melaporkan kasus pertama virus Covid-19, menandai awal dari pandemi yang memengaruhi seluruh masyarakat.
-
Siapa yang mengumumkan kasus Covid-19 pertama di Indonesia? Presiden Jokowi mengumumkan hal ini pada 2 Maret 2020, sebagai kasus Covid-19 pertama di Indonesia.
-
Di mana kasus Covid-19 pertama ditemukan? Menurut pengumuman resmi dari Presiden Joko Widodo, kasus Covid-19 pertama di Indonesia terjadi pada dua warga Depok, Jawa Barat, yang merupakan seorang ibu berusia 64 tahun dan putrinya berusia 31 tahun.
-
Bagaimana cara virus Corona varian Omicron bermutasi? Mereka menemukan bahwa varian asli Omicron BA1 telah mengalami lebih dari 50 kali mutasi, termasuk beberapa yang memungkinkannya untuk menghindari sistem kekebalan tubuh manusia.
-
Bagaimana penanganan Covid-19 di Indonesia? Jokowi memilih menggunakan strategi gas dan rem sejak awal untuk menangani pandemi Covid-19. Gas dan rem yang dimaksudkan Jokowi diimplementasikan dalam tiga strategi yakni penanganan kedaruratan kesehatan, jaring pengaman sosial, dan pemulihan ekonomi. Inilah yang kemudian menjadi ujung tombak dalam penanganan Covid-19 di Indonesia.
-
Apa yang terjadi pada virus Corona varian Omicron di tubuh pria tersebut? Selama 20 bulan masa infeksi, dokter mencoba segala cara untuk membantu pria lanjut usia tersebut, namun tidak ada upaya yang berhasil.Tubuhnya tidak dapat memberikan respons kekebalan yang cukup kuat untuk melawan virus Corona, bahkan dengan bantuan obat antibodi sekalipun.
Mengetahui adanya mutasi dari virus Covid-19, sebaiknya memperketat kewaspadaan. Melansir dari kanal resmi Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), penting untuk membuat lingkungan kita lebih aman. Terutama bagi Anda yang banyak aktivitas atau pekerjaan, memaksa diri untuk harus bertemu orang lain.
Risiko terpapar Covid-19 dengan beragam varian, lebih tinggi di tempat yang ramai serta ruangan dengan ventilasi tidak memadai. Di mana orang akan lebih mudah terinfeksi saat menghabiskan waktu bersama, dalam jarak dekat dan cukup lama.
Sejumlah wabah dilaporkan terjadi di tempat orang-orang berkumpul. Acap kali terjadi di ruangan yang ramai dengan orang yang saling berbicara, bernapas berat atau bernyanyi. Di antaranya kelas kebugaran atau tempat gym, klub malam, restoran, latihan paduan suara, kantor dan tempat ibadah.
Demi menciptakan lingkungan lebih aman, WHO menganjurkan untuk menghindari 3C, yakni closed, crowded, dan close contact. Maksudnya, hindari ruangan tertutup, ramai atau melibatkan kontak fisik jarak dekat.
Sebaiknya temui orang di luar ruangan. Pertemuan di luar ruangan lebih aman daripada di dalam. Apalagi jika ruangan kecil dan akses udara luar susah masuk, risiko lebih tinggi.
Apabila tidak bisa menghindari keramaian atau dalam ruangan, lakukan tindakan pencegahan lain. Anda bisa membuka jendela untuk meningkatkan kadar udara alami dari luar, serta selalu mengenakan masker.
Langkah penting lainnya, sesuai saran WHO:
1. Dapatkan Vaksinasi Covid-19.
2. Pakai masker di tempat umum dan dalam ruangan.
3. Tetap berjarak sekira 1,5 meter dari orang lain.
4. Hindari keramaian dan ruang berventilasi buruk.
5. Sering cuci tangan. Seringlah mencuci tangan dengan sabun dan air selama minimal 20 detik. Terutama jika Anda:
- Setelah berada di tempat umum.- Membuang ingus, batuk, atau bersin.- Sebelum makan atau menyiapkan makanan- Sebelum menyentuh wajah- Setelah dari kamar kecil- Setelah mengganti masker- Setelah menyentuh binatang peliharaan- Setelah menggantikan popok- Setelah merawat orang yang sakit
6. Menutup mulut saat batuk dan bersin.
7. Rajin menjaga kebersihan dan lakukan disinfeksi.
8. Pantau kesehatan setiap hari. (mdk/kur)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Masyarakat juga diminta segera melengkapi vaksinasi Covid-19, khususnya pada kelompok berisiko.
Baca SelengkapnyaKemenkes meminta pelayanan kesehatan meningkatkan kewaspadaan terhadap penyebaran Covid-19.
Baca SelengkapnyaTerjadi lonjakan kasus Covid-19 di Indonesia menjelang Natal 2023 dan Tahun Baru 2024.
Baca SelengkapnyaSaat ini, Omicron EG.5 mendominasi di tengah kenaikan kasus Covid-19.
Baca SelengkapnyaInformasi Jokowi terima dari Menkes, kasus Covid-19 masih dalam kondisi yang baik meski memang ada kenaikan.
Baca SelengkapnyaTren kenaikan kasus mingguan Covid-19 nasional per 9 Desember 2023 dilaporkan menyentuh angka 554 kasus positif.
Baca SelengkapnyaPB IDI mengimbau masyarakat untuk menerapkan lagi protokol kesehatan seperti memakai masker dan menghindari kerumunan.
Baca Selengkapnyamengonfirmasi tren kasus mingguan Covid-19 di Indonesia kembali mengalami peningkatan.
Baca SelengkapnyaKemenkes mengimbau masyarakat tetap menjaga kesehatan. Selain itu, tidak lupa pakai masker di keramaian dan rajin mencuci tangan .
Baca SelengkapnyaKasus Covid-19 di Indonesia kembali meningkat. Kenaikan terjadi sejak dua pekan terakhir saat Singapura dihantam lagi badai Covid-19.
Baca SelengkapnyaVarian JN.1 merupakan pemicu lonjakan Covid-19 di Singapura.
Baca SelengkapnyaMohammad Syahril, melanjutkan, varian Covid Eris termasuk ke dalam kelompok varian XBB, yang merupakan 'anakan' atau turunannya varian Omicron.
Baca Selengkapnya