Dulu Hanya Penjual Baju Koko, Begini Cerita Pengusaha Sukses Asal Bandung
Merdeka.com - Dalam dunia usaha, rugi adalah kata kunci yang tidak pernah bisa dilepaskan. Hal yang sama juga berlaku pada dua pengusaha suami istri asal Bandung.
Adi dan Ayu, adalah pasangan suami istri yang memiliki usaha konveksi baju koko yang kini sudah menjadi pengusaha sukses.
Meskipun demikian, dahulu, mereka sempat mengalami masa sulit karena berutang dan hampir dilaporkan ke polisi. Simak ulasannya sebagai berikut.
-
Kapan pasutri ini membuka usaha? 'Usaha ini bernama Dapur CK dan Kool Kedai yang berdiri beriringan yang hadir di tahun 2017,' tambah Delli.
-
Apa profesi suami Anggun? Christian ternyata bukanlah sosok sembarangan. Ia diketahui berkecimpung di dunia fotografi dan musik.
-
Apa usaha pasutri Ciamis ini? Mereka membentuk UMKM dan menjual berbagai produk roti dan kue kering.
-
Siapa yang menikah? Pada Minggu sore (7/7/2024), Ibrahim dan Salshabilla membagikan momen indah akad nikah mereka, menunjukkan bahwa mereka kini telah resmi menjadi suami istri.
Banyak Utang
©2023 Merdeka.com/youtube.com/PecahTelur
Sebelum sukses seperti sekarang, Adi merupakan seorang pengusaha yang masih terlilit banyak utang. Ia berutang sana sini untuk bisa membangun usaha konveksinya.
Beberapa kali ia ditagih oleh pemberi utang dan solusi yang ia pilih adalah gali lubang tutup lubang. Melunasi satu utang dengan cara berutang lagi ke orang lain.
Bahkan, menurut penuturannya, ia sempat hendak dilaporkan ke polisi oleh seorang yang memberinya utang karena tidak bisa membayar.
“Dia udah siap melaporkan gitu ya, bahkan dia udah bawa uangnya buat polisinya, gitu, lihat siap gitu, dia mau melapor, dan lain-lain,” ucap Adi.
Titik Balik Banjir Orderan
©2023 Merdeka.com/youtube.com/PecahTelur
Di balik kerja keras dan pengorbanan yang dilakukan oleh pasangan suami istri tersebut, mereka kemudian mendapatkan titik cerah yang bisa membalikkan keadaan usahanya.
Pasangan suami istri pengusaha baju koko itu tiba-tiba mendapatkan pesanan dari seseorang dengan jumlah yang sangat banyak. Sang istri pun melalui temannya mendapatkan orderan yang melimpah dari seorang reseller.
Akhirnya, keduanya mengusahakan sekuat tenaga ribuan orderan yang masuk itu bisa ditangani dengan baik. Dari sana pengusaha suami istri ini mendapatkan profit yang besar untuk pertama kalinya.
“Kan ditambah, orderannya harusnya 500, ditambah pesanan istri saya. Udah gitu pesanannya harus segera semua. Jadi kapasitas produksi tidak sebanyak itu, jadi dibuat ya saya ikut bantuin finishing, saya bantuin packing,” terang Adi.
Sempat Diduplikat
©2023 Merdeka.com/youtube.com/PecahTelur
Adi dan Ayu dengan brand barunya sudah mendapatkan orderan yang melimpah. Mereka bahkan dalam satu hari bisa mendapatkan pesanan 6000 pcs baju koko.
Namun, masalah tak kunjung usai, Adi menjumpai baju koko yang dijualnya diduplikat oleh seorang yang membantu menjual produknya. Meskipun demikian, ia tetap menjual barang tersebut sampai habis.
“Nah di tahun 2020 ini ujian kedua muncul. Di mana teman kita ini menduplikat. Jadi dia beli ke kita, plus dia juga produksi,” ujar Adi.
Berhasil Lunasi Utang
©2023 Merdeka.com/youtube.com/PecahTelur
Pada tahun 2021, Adi berhasil mendapatkan 50.000 pesanan. Dari pesanan tersebut ia memperoleh banyak pemasukan dan bahkan bisa melunasi utang-utangnya.
Bahkan, tahun itu, pasangan suami istri itu juga bisa membeli rumah dan mobil dari hasil berjualan baju koko.
“2021 itu kita lunasi utang semuanya. Bahkan kita juga bisa kebeli mobil, rumah,” ucap Adi.
Habiskan 70.000 pcs
©2023 Merdeka.com/youtube.com/PecahTelur
Berbagai usaha dan doa Adi dan Ayu panjatkan untuk mendapatkan hasil yang maksimal. Sampai keduanya berhasil melunasi semua utang-utangnya.
Setelahnya, Adi mengaku bahwa pikirannya menjadi lebih kreatif. Oleh karena itu, pada lebaran tahun 2022, Adi mengaku mendapatkan pesanan 70.000 pcs.
“70.000 pcs, tapi itu H-5 sebelum ramadhan sudah habis. Sebelum masuk bulan ramadhan sudah habis,” ujar Adi. (mdk/mff)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pasutri asal Kabupaten Tulungagung, Jawa Timur, nekat meninggalkan pekerjaan dan memulai merintis bisnis kecil-kecilan
Baca SelengkapnyaKeduanya mengalami masa-masa tak punya uang untuk makan.
Baca SelengkapnyaPerjuangan istri temani suami dari nol viral di media sosial. Dari ngontrak rumah hingga sukses.
Baca SelengkapnyaPasutri ini pernah memiliki utang bank ratusan juta rupiah gara-gara bisnisnya gagal.
Baca SelengkapnyaKeluarga ini punya semangat tinggi untuk belajar dan berjejaring
Baca SelengkapnyaMeski lulusan sarjana, wanita dan sang suaminya tak malu untuk berbinis ayam potong di gerobak.
Baca SelengkapnyaMereka memulai usaha dengan modal pas-pasan, bahkan sebagian besar alat mereka, seperti freezer untuk menyimpan frozen food, merupakan barang pinjaman.
Baca SelengkapnyaSaat ini, total karyawan yang bekerja di usaha batik Anton mencapai 67 orang.
Baca SelengkapnyaKisah sukses pedagang sayur yang banting setir menjadi pengusaha bawang goreng di Sukoharjo. Kini Sumardi dan Anik sukses dan telah memiliki 3 pabrik sendiri.
Baca SelengkapnyaDengan tekad kuat dan semangat pantang menyerah, mereka berhasil membangun usahanya hingga capai opmzet puluhan juta per harinya.
Baca SelengkapnyaAwalnya, keduanya dikenal sebagai pengusaha fesyen yang memiliki toko di Pasar Tanah Abang, Jakarta.
Baca SelengkapnyaSetelah perjuangan dan proses yang panjang, mereka berhasil memiliki Minimarket sendiri.
Baca Selengkapnya