Effendi Simbolon Si Anak Kolong, Politisi Berani Bahas Panglima TNI & Kasad Tak Akur
Merdeka.com - Anggota Komisi I DPR Effendi Simbolon melempar isu hubungan tidak harmonis Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa dan Kepala Staf Angkatan Darat (Kasad) Jenderal Dudung Abdurachman.
Hal itu disampaikan dalam rapat Komisi I DPR pada Senin (5/9).
Effendi menyebut bahwa isu ketidakharmonisan Jenderal Andika dan Jenderal Dudung sudah bukan lagi rahasia umum bagi publik.
-
Bagaimana Andika Perkasa jadi Panglima TNI? Perjalanan karirnya mencapai puncak saat diangkat sebagai Panglima Komando Strategis Angkatan Darat (Pangkostrad) pada tahun 2018, dan karier militernya mencapai puncak dengan penunjukan sebagai Panglima TNI pada tahun 2021.
-
Apa agama Jenderal Andika Perkasa? Sebelum menikah, Andika Perkasa merupakan seorang yang beragama Katolik. Namun ia memutuskan untuk memeluk Islam seperti Istrinya.
-
Siapa istri Andika Perkasa? Istri Andika Perkasa adalah Diah Erwiany Trisnamurti Hendrati Hendropriyono
-
Siapa yang menemani Jenderal Andika Perkasa berolahraga? Tak sendiri, ia tampak di temani dua orang di sisinya.
-
Bagaimana hubungan Andika Perkasa dengan Angela? Lengket bak prangko, Hafiz dan Angela juga terlihat duduk bersebelahan ketika mereka tengah menikmati makan bersama dengan keluarga.
-
Siapa anak bungsu Jenderal Dudung? Kedua anak perempuannya bernama Nadine Aqmarina Setyaningsih dan Nina Bonita Hasanah. Sedangkan anak terakhir atau anak bungsunya yang laki-laki adalah Mohammad Tri Anjas Septiadi.
"Ini semua menjadi rahasia umum pak, rahasia umum Jenderal Andika. Di mana ada Jenderal Andika, tidak ada Kasad. Jenderal Andika membuat Super Garuda Shield, tidak ada Kasad di situ," kata Effendi dalam rapat digelar di ruang Komisi I DPR Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta Pusat, Senin (5/9).
Effendi menambahkan keluh kesahnya dalam Raker Komisi I. Dia menilai ego Jenderal Andika dan Jenderal Dudung bisa merusak tatanan hubungan antara senior dan junior di TNI.
"Ego bapak berdua itu merusak tatanan hubungan junior dan senior, pak. Dengan segala hormat saya, pak, saya dekat dengan Pak Andika, saya dekat dengan Pak Dudung," kata dia.
Ada Apa di TNI?
Effendi Simbolon mengungkapkan hubungan Andika Perkasa dan Dudung Abdurachman yang merenggang. Ia menanyakan dalam rapat apa yang terjadi di tubuh TNI.
Rapat itu dihadiri Wamenhan Muhammad Herindra yang mewakili Menhan Prabowo Subianto, Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa, Kasau Marsekal TNI Fadjar Prasetyo, Kasal Laksamana TNI Yudo Margono. Sementara Kasad Jenderal TNI Dudung Abdurachman diwakili Wakasad Mayjen Agus Subiyanto.
YouTube Komisi I DPR RI Channel ©2022 Merdeka.com
"Ada apa yang terjadi di tubuh TNI? Kita agak kesampingkan soal pembahasan anggaran ini. Anggaran sudah hampir pasti lah sama, mungkin enggak perlu lagi dibantu," ujar Effendi.
"Tapi ada apa di TNI ini nih perlu kita. Kalau perlu setelah kita pembahasan anggaran, kita jadwalkan nanti malam. Kita hadirkan Kepala Staf Angkatan Darat, hadirkan Panglima TNI, Kepala Staf, untuk membahas kami banyak sekali nih temuan-temuan yang insubordinasi, disharmoni, ketidakpatuhan," sambungnya.
"Ini TNI kaya gerombolan ini, lebih-lebih ormas jadinya. Tidak ada kepatuhan," tambahnya.
Pengakuan Effendi Anak Kolong
Menurutnya, Panglima TNI ini merupakan orang yang patuh. Ia juga mengakui jika Andika Perkasa adalah orang yang perfeksionis.
YouTube Komisi I DPR RI Channel ©2022 Merdeka.com
"Apa ini harus menjadi pertentangan Pak yang kemudian harus mengorbankan TNI pak? TNI ini dari orang hebat semua pak, punya moral semua ini. Saya pun anak kolong Pak, bapak ibu saya di Taman Makam Pahlawan Kalibata Pak," ungkap Effendi."Nah ini yang saya kira Pak Andika, saya tahu Jenderal Andika orang yang patuh betul. Saking patuhnya memang rigid Anda, kaya orang bilang 'Ngapain sih Panglima ngurusin yang tetek bengek begini'. Tapi saya tahu, Anda orang perfeksionis," lanjutnya.
Jawaban Panglima TNI
Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa membantah isu tersebut. Dia menegaskan, selalu bertindak sesuai dengan peraturan perundang-undangan berlaku.
YouTube Komisi I DPR RI Channel ©2022 Merdeka.com
"Ya dari saya tidak ada, karena semua yang berlaku sesuai dengan peraturan perundang-perundangan, tetap berlaku selama ini, jadi tidak ada kemudian yang berbeda," ujar Andika usai rapat kerja bersama Komisi I DPR di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (4/9).Andika mengatakan hanya menjalankan tugasnya sesuai undang-undang. Bila ada pihak yang memandang berbeda, dia tidak masalah."Jadi mau berbeda a b c ya itu terserah bagaimana yang menyikapi tapi saya tetap melakukan tupoksi saya sesuai dengan peraturan perundang-undangan," ujarnya.Terkait sikap Dudung, Andika meminta hal itu langsung ditanyakan ke Dudung langsung. Andika hanya menegaskan tugas keduanya tidak ada yang berbeda."Itu ditanyakan langsung ke dia. Menurut saya kita tetap menjalankan kegiatan kita sesuai dengan peraturan perundangan jadi enggak ada yang berbeda, dan enggak ada yang kemudian melenceng dari tupoksi," ujar Andika.
Rapat Kerja Komisi I DPR RI
Anggota Komisi I DPR RI Effendi Simbolon melempar isu hubungan tidak harmonis Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa dan Kepala Staf Angkatan Darat (Kasad) Jenderal Dudung Abdurachman.Isu tersebut diungkapkan dalam rapat Komisi I DPR terkait Rapat Pembahasan Rencana Kerja dan Anggaran (RKA) 2023 dan isu-isu aktual lainnya pada Senin (5/9).Berikut videonya.
(mdk/tan)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Politikus Effendi Simbolon menerima pemberian peringatan dari PDIP.
Baca SelengkapnyaEffendi Simbolon berikan salam metal, usai pertemuan di DPP PDIP. Effendi Simbolon mengklarifikasi ucapan terkait dukungan untuk Prabowo
Baca SelengkapnyaMenhan Prabowo Subianto mengungkapkan hubungan pertemanannya dengan anggota Komisi I DPR Effendi Simbolon.
Baca SelengkapnyaSanksi terkait sinyal dukungan Effendi kepada Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto sebagai calon presiden.
Baca SelengkapnyaSaid menyebut PDIP tidak mempersoalkan kehadiran Effendi di kubu RK-Suswono.
Baca Selengkapnya"Mereka menyatakan bahwa merah adalah merah sebagai bentuk loyalitas, sehingga tidak ada suatu perpindahan," ungkap Hasto.
Baca SelengkapnyaEffendi Simbolon penuhi panggilan DPP PDIP, untuk mengklarifikasi ucapannya soal Prabowo menjadi "nakhoda" di Indonesia
Baca SelengkapnyaEffendi berseberangan dengan PDIP di Pilkada Jakarta.
Baca SelengkapnyaEffendi Simbolon memberi klarifikasi ke Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto terkait ucapannya mendukung Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto.
Baca SelengkapnyaSaid tak khawatir mengenai dukungan Effendi kepada RK-Suswono.
Baca SelengkapnyaEffendi Simbolon berani berbeda sikap dengan PDIP yang mengusung pasangan Pramono Anung-Rano Karno, rival Ridwan Kamil-Suswono.
Baca SelengkapnyaSebelumnya, Sejumlah politikus melakukan manuver politik di tikungan terakhir Pilkada Jakarta. Salah satunya politikus PDIP Effendi Simbolon.
Baca Selengkapnya