Emak-Emak di Bima Ngamuk ke Toko Swalayan Makanan yang Dimakannya Mengandung Babi
Merdeka.com - Salah satu minimarket di Kota Bima terpaksa tutup sementara lantaran menerima laporan dari seorang konsumen yang kecewa. Bahan pangan atau jajanan dalam bentuk sereal yang dibeli ternyata mengandung babi.
Emak-emak ini sontak saja mengamuk menyeruduk masuk ke toko. Menyampaikan amarahnya di depan petugas kepolisian dan para karyawan toko.
Meski berdasarkan hasil investigasi Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM), produk pangan tersebut masih memiliki izin edar di Tanah Air. Berikut ulasannya.
-
Kenapa BPOM dukung gaya hidup sehat? Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) mendukung penuh gaya hidup sehat yang saat ini menjadi tren masyarakat luas. Banyak orang mulsi menyadari pentingnya menjaga kesehatan dan keseimbangan dalam kehidupan sehari-hari.
-
Bagaimana BPOM dukung produk herbal lokal? 'Indonesia memiliki banyak sekali produk obat-obatan herbal, suplemen kesehatan, maupun kosmetik yang bisa diproduksi dalam negeri dengan bahan baku lokal,' kata Rizka dikutip pada Minggu (4/8).
-
Apa yang BPOM lakukan terkait BPA? BPOM sendiri memang telah mencoba untuk mengadopsi pelabelan bebas BPA atau Berpotensi Mengandung BPA pada Air Minum Dalam Kemasan (AMDK). Hal tersebut tentunya bertujuan untuk mengedukasi masyarakat agar lebih waspada terhadap potensi bahaya BPA bagi kesehatan tubuh, terutama untuk wanita hamil dan bayi.
-
Siapa yang mendesak BPOM untuk sosialisasi? Ia mendesak BPOM segera meningkatkan sosialisasi masif atas kebijakan anyar tersebut.
-
Bagaimana cara BPOM mengantisipasi bahaya BPA? “Rencana regulasi tersebut menunjukkan negara hadir dalam melindungi kesehatan masyarakat. Pelaku usaha pastinya memahami rencana pelabelan ini dan kami berharap dukungan semua pemangku kepentingan“
-
Bagaimana MUI menyarankan masyarakat melakukan pengecekan produk? MUI membolehkan lembaga atau masyarakat yang melakukan aksi boikot untuk melakukan riset, dengan tujuan membuktikan suatu produk benar terafiliasi dengan Israel. MUI juga mengimbau masyarakat agar menggunakan daftar produk terafiliasi Israel dari sumber yang jelas, sebagai rujukan untuk menjalankan instruksi atau Irsyadat MUI untuk aksi boikot.
Ngamuk Usai Makan Sereal Mengandung Babi
Instagram @cetul22 ©2020 Merdeka.com
Dilansir dari laman Instagram akun @cetul22, menunjukkan seorang ibu tengah mengamuk. Sepanjang jalan depan toko, suaranya sudah terdengar meluapkan emosi.
Wanita bernama Anisa Puspitasari itu merasa kecewa, pihak toko tidak memberi informasi yang jelas terhadap produk pangan yang dijual.
Ditambah lagi, ia tidak terima dengan peraturan yang ada masih membebaskan penjualan produk yang mengandung babi secara bebas.
"Saya juga bayar pajak di Bima, jangan ngomong regulasi pak, saya ini penjual KFC. Suami saya pengusaha KFC," kata Anisa seperti dikutip dari Instagram akun @cetul22.
Marah Terlanjur Makan Babi
Instagram @cetul22 ©2020 Merdeka.com
Tak segan-segan Anisa Puspitasari menyeruduk masuk ke dalam toko. Di hadapan aparat kepolisian dan karyawan ia marah mengapa pihak toko tidak teliti dengan adanya jajanan mengandung bahan tidak halal atau babi.
"Jangan seenaknya bilang regulasi pak. Konsumen siapa yang jaga? Masalahnya sekarang kenapa itu bisa masuk ke perut saya? Kenapa nggak dicegah?," tegas Anisa yang hanya dibalas keheningan orang sekitar.
Disimpan di Rak yang Sama dengan Makanan Lain
Sereal yang masih memenuhi syarat itu, tidak diteliti sebelum dipajang di etalase. Apalagi mayoritas penduduk Indonesia yang muslim, akan menghindari konsumsi makanan berbahan babi.
Biasanya para distributor dan swalayan, akan memilah serta meletakkan makanan mengandung babi di etalase berbeda, demi kenyamanan para konsumen.
"Saya mengambil barang itu di area sereal koko krunch yang diproduksi dari Nestle. Dan itu dicampur dengan produk yang biasa anak saya beli. Satu, bapak bilang tadi ada regulasi untuk penjualan seperti itu," ujar Anisa.
Pihak Toko Tidak Menerima Informasi
Menurut pengakuan seorang karyawan dari swalayan yang tak disebutkan namanya itu, tidak tahu bila beberapa makanan tersebut mengandung babi. Mereka hanya sekedar melihat kondisi barang tidak rusak, serta masa berlaku yang masih lama.
"Itu bagian dari Surabaya. Kita nggak tahu kalau itu ada mengandung, maaf ya babi. Soalnya ngecek cuma barang expired dan kemasannya tidak rusak. Kalau pun ada, pasti tidak akan kita jual," ujar salah seorang karyawan.
Pihak atasan pun diakuinya tidak menegtahui secara pasti.
"Mereka juga nggak tahu kalau itu mengandung babi," imbuhnya.
Disangka Sereal Biasa
Instagram @cetul22 ©2020 Merdeka.com
Sereal yang identik dengan bungkus warna biru tua itu merupakan produk kiriman dari luar. Pihak manajer mendapatkan barang dari Surabaya yang tidak mencantumkan informasi tambahan, mengenai beberapa makanan yang dijajakan mengandung babi. Salah satunya sereal tersebut.
"Pihak supplier tidak menginfo, bahwa ini barang mengandung babi. Saya tidak menyangka kalau sereal ini adalah mengandung barang itu. Kita pikir ini hanya sereal biasa. Jadi pihak Surabaya tidak info, kami juga tidak cek di sisi kotak. Hanya mengecek, ini kondisi bagus, tidak sobek, tidak penyok, hanya lihat expired," ungkap Yanti Natalia, Manajer Ritel.
Masih Ada Izin Edar
Setelah menerima laporan dari Anisa selaku konsumen, pihak kepolisian dan BPOM segera bertindak. Berdasarkan pemeriksaan dari Badan POM, sereal yang dilaporkan tersebut masih memiliki izin edar di Indonesia.
"Barang tersebut masih ada berlaku izin edarnya. Yang kedua, menurut peraturan Badan POM, terkait dengan label dan iklan, serta cara ritel pangan yang baik, tahun 2011," kata Yogi Abaso, Kepala Pos POM Bima.
Hukuman Tutup Sementara
Buntut peristiwa kekecewaan konsumen ini, akhirnya pemilik swalayan sepakat untuk menutup sementara.
"Menyampaikan bahwa produk olahan dapat mengandung babi, dengan tata cara kesesuaian yang berlaku. Salah satunya ada pelabelan seperti ini. Produk ini setelah kami evaluasi, sudah memenuhi syarat," jelasnya.
Video Emak-Emak Mengamuk ke Toko Swalayan
Berikut video saat seorang ibu mengamuk dan menyeruduk masuk di kerumunan orang. Meluapkan emosi atas kekecewaan makanan mengandung babi sudah masuk ke perutnya.
(mdk/kur)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
YLKI pernah menemukan banyak produk impor yang tidak memenuhi standar masuk ke Indonesia pada ritel besar.
Baca SelengkapnyaPara pedagang hanya diedukasi dan diingatkan agar tak mengulangi perbuatanya.
Baca SelengkapnyaSebelumnya Jovi Adhiguna juga memberikan klarifikasi dan mengaku aksinya tersebut sudah merugikan banyak pihak.
Baca SelengkapnyaDalam kasus camilan 'Hot Spicy Latiru' dan 'Latiao Stripes', belasan siswa keracunan.
Baca SelengkapnyaDPR juga mengingatkan kepada produsen pangan agar terus menjaga keamanan dan kualitas mutu produknya.
Baca SelengkapnyaKasatnarkoba Polres Karawang, AKP Arief Zaenal Abidin menyebutkan bahwa aksi emak-emak tersebut terjadi beberapa pekan lalu.
Baca SelengkapnyaAdapun bahaya yang ditimbulkan ke tubuh manusia bersifat akumulatif atau tidak langsung terasa.
Baca SelengkapnyaDari pantauan di lapangan, roti Okko biasanya masuk warung-warung kecil. Itu sebabnya, petugas juga diminta mendatangi warung di perkampungan.
Baca SelengkapnyaSelanjutya BPOM telah melakukan pembinaan kepada pedangnya untuk tidak menjual produk makanan yang mengandung zat kimia berbahaya.
Baca SelengkapnyaBPOM Mamuju menemukan bakteri Escherichia coli (E.coli) pada sampel makanan yang diserahkan Dinas Kesehatan Sulawesi Barat (Sulbar).
Baca SelengkapnyaTemuan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Mamuju ditemukan bakteri E-Coli dari sampel PMT tersebut.
Baca SelengkapnyaKepala BPOM RI Taruna Ikrar menegaskan komitmennya untuk menindak tegas jaringan mafia skincare.
Baca Selengkapnya