Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Emak-Emak di Bima Ngamuk ke Toko Swalayan Makanan yang Dimakannya Mengandung Babi

Emak-Emak di Bima Ngamuk ke Toko Swalayan Makanan yang Dimakannya Mengandung Babi Emak-Emak di Bima Ngamuk ke Toko. Instagram @cetul22 ©2020 Merdeka.com

Merdeka.com - Salah satu minimarket di Kota Bima terpaksa tutup sementara lantaran menerima laporan dari seorang konsumen yang kecewa. Bahan pangan atau jajanan dalam bentuk sereal yang dibeli ternyata mengandung babi.

Emak-emak ini sontak saja mengamuk menyeruduk masuk ke toko. Menyampaikan amarahnya di depan petugas kepolisian dan para karyawan toko.

Meski berdasarkan hasil investigasi Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM), produk pangan tersebut masih memiliki izin edar di Tanah Air. Berikut ulasannya.

Orang lain juga bertanya?

Ngamuk Usai Makan Sereal Mengandung Babi

emak emak di bima ngamuk ke toko

Instagram @cetul22 ©2020 Merdeka.com

Dilansir dari laman Instagram akun @cetul22, menunjukkan seorang ibu tengah mengamuk. Sepanjang jalan depan toko, suaranya sudah terdengar meluapkan emosi.

Wanita bernama Anisa Puspitasari itu merasa kecewa, pihak toko tidak memberi informasi yang jelas terhadap produk pangan yang dijual.

Ditambah lagi, ia tidak terima dengan peraturan yang ada masih membebaskan penjualan produk yang mengandung babi secara bebas.

"Saya juga bayar pajak di Bima, jangan ngomong regulasi pak, saya ini penjual KFC. Suami saya pengusaha KFC," kata Anisa seperti dikutip dari Instagram akun @cetul22.

Marah Terlanjur Makan Babi

emak emak di bima ngamuk ke toko

Instagram @cetul22 ©2020 Merdeka.com

Tak segan-segan Anisa Puspitasari menyeruduk masuk ke dalam toko. Di hadapan aparat kepolisian dan karyawan ia marah mengapa pihak toko tidak teliti dengan adanya jajanan mengandung bahan tidak halal atau babi.

"Jangan seenaknya bilang regulasi pak. Konsumen siapa yang jaga? Masalahnya sekarang kenapa itu bisa masuk ke perut saya? Kenapa nggak dicegah?," tegas Anisa yang hanya dibalas keheningan orang sekitar.

Disimpan di Rak yang Sama dengan Makanan Lain

Sereal yang masih memenuhi syarat itu, tidak diteliti sebelum dipajang di etalase. Apalagi mayoritas penduduk Indonesia yang muslim, akan menghindari konsumsi makanan berbahan babi.

Biasanya para distributor dan swalayan, akan memilah serta meletakkan makanan mengandung babi di etalase berbeda, demi kenyamanan para konsumen.

"Saya mengambil barang itu di area sereal koko krunch yang diproduksi dari Nestle. Dan itu dicampur dengan produk yang biasa anak saya beli. Satu, bapak bilang tadi ada regulasi untuk penjualan seperti itu," ujar Anisa.

Pihak Toko Tidak Menerima Informasi

Menurut pengakuan seorang karyawan dari swalayan yang tak disebutkan namanya itu, tidak tahu bila beberapa makanan tersebut mengandung babi. Mereka hanya sekedar melihat kondisi barang tidak rusak, serta masa berlaku yang masih lama.

"Itu bagian dari Surabaya. Kita nggak tahu kalau itu ada mengandung, maaf ya babi. Soalnya ngecek cuma barang expired dan kemasannya tidak rusak. Kalau pun ada, pasti tidak akan kita jual," ujar salah seorang karyawan.

Pihak atasan pun diakuinya tidak menegtahui secara pasti.

"Mereka juga nggak tahu kalau itu mengandung babi," imbuhnya.

Disangka Sereal Biasa

emak emak di bima ngamuk ke toko

Instagram @cetul22 ©2020 Merdeka.com

Sereal yang identik dengan bungkus warna biru tua itu merupakan produk kiriman dari luar. Pihak manajer mendapatkan barang dari Surabaya yang tidak mencantumkan informasi tambahan, mengenai beberapa makanan yang dijajakan mengandung babi. Salah satunya sereal tersebut.

"Pihak supplier tidak menginfo, bahwa ini barang mengandung babi. Saya tidak menyangka kalau sereal ini adalah mengandung barang itu. Kita pikir ini hanya sereal biasa. Jadi pihak Surabaya tidak info, kami juga tidak cek di sisi kotak. Hanya mengecek, ini kondisi bagus, tidak sobek, tidak penyok, hanya lihat expired," ungkap Yanti Natalia, Manajer Ritel.

Masih Ada Izin Edar

Setelah menerima laporan dari Anisa selaku konsumen, pihak kepolisian dan BPOM segera bertindak. Berdasarkan pemeriksaan dari Badan POM, sereal yang dilaporkan tersebut masih memiliki izin edar di Indonesia.

"Barang tersebut masih ada berlaku izin edarnya. Yang kedua, menurut peraturan Badan POM, terkait dengan label dan iklan, serta cara ritel pangan yang baik, tahun 2011," kata Yogi Abaso, Kepala Pos POM Bima.

Hukuman Tutup Sementara

Buntut peristiwa kekecewaan konsumen ini, akhirnya pemilik swalayan sepakat untuk menutup sementara.

"Menyampaikan bahwa produk olahan dapat mengandung babi, dengan tata cara kesesuaian yang berlaku. Salah satunya ada pelabelan seperti ini. Produk ini setelah kami evaluasi, sudah memenuhi syarat," jelasnya.

Video Emak-Emak Mengamuk ke Toko Swalayan

Berikut video saat seorang ibu mengamuk dan menyeruduk masuk di kerumunan orang. Meluapkan emosi atas kekecewaan makanan mengandung babi sudah masuk ke perutnya.

(mdk/kur)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Banyak Siswa Keracunan Latiao, YLKI Minta BPOM Sidak Produk Pangan Asal China
Banyak Siswa Keracunan Latiao, YLKI Minta BPOM Sidak Produk Pangan Asal China

YLKI pernah menemukan banyak produk impor yang tidak memenuhi standar masuk ke Indonesia pada ritel besar.

Baca Selengkapnya
BPOM Semarang Temukan Takjil Mengandung Formalin dan Zat Rhodamin
BPOM Semarang Temukan Takjil Mengandung Formalin dan Zat Rhodamin

Para pedagang hanya diedukasi dan diingatkan agar tak mengulangi perbuatanya.

Baca Selengkapnya
Kemenag Buka Suara soal Viral Selebgram Jovi Adhiguna Bawa Kerupuk Babi ke Resto Halal
Kemenag Buka Suara soal Viral Selebgram Jovi Adhiguna Bawa Kerupuk Babi ke Resto Halal

Sebelumnya Jovi Adhiguna juga memberikan klarifikasi dan mengaku aksinya tersebut sudah merugikan banyak pihak.

Baca Selengkapnya
Kenali Bahaya Camilan Ilegal Asal China, Ini Imbauan YLKI
Kenali Bahaya Camilan Ilegal Asal China, Ini Imbauan YLKI

Dalam kasus camilan 'Hot Spicy Latiru' dan 'Latiao Stripes', belasan siswa keracunan.

Baca Selengkapnya
DPR Minta BPOM Klarifikasi soal Kabar Roti Aoka Mengandung Pengawet Kosmetik: Jangan Biarkan Masyarakat Bingung
DPR Minta BPOM Klarifikasi soal Kabar Roti Aoka Mengandung Pengawet Kosmetik: Jangan Biarkan Masyarakat Bingung

DPR juga mengingatkan kepada produsen pangan agar terus menjaga keamanan dan kualitas mutu produknya.

Baca Selengkapnya
Emak-Emak di Karawang Gerebek Tempat Peredaran Obat Terlarang
Emak-Emak di Karawang Gerebek Tempat Peredaran Obat Terlarang

Kasatnarkoba Polres Karawang, AKP Arief Zaenal Abidin menyebutkan bahwa aksi emak-emak tersebut terjadi beberapa pekan lalu.

Baca Selengkapnya
BBPOM Temukan Makanan Mengandung Formalin dan Boraks di Kawasan Kota Tua
BBPOM Temukan Makanan Mengandung Formalin dan Boraks di Kawasan Kota Tua

Adapun bahaya yang ditimbulkan ke tubuh manusia bersifat akumulatif atau tidak langsung terasa.

Baca Selengkapnya
BPOM Semarang Minta Dalam Waktu 2 Pekan Peredaran Roti Okko 'Bersih' dari Pasaran
BPOM Semarang Minta Dalam Waktu 2 Pekan Peredaran Roti Okko 'Bersih' dari Pasaran

Dari pantauan di lapangan, roti Okko biasanya masuk warung-warung kecil. Itu sebabnya, petugas juga diminta mendatangi warung di perkampungan.

Baca Selengkapnya
Waspada, Ditemukan Mie Kuning Basah Berformalin di Depok
Waspada, Ditemukan Mie Kuning Basah Berformalin di Depok

Selanjutya BPOM telah melakukan pembinaan kepada pedangnya untuk tidak menjual produk makanan yang mengandung zat kimia berbahaya.

Baca Selengkapnya
42 Balita Keracunan Setelah Santap Makanan Program Penanggulangan Stunting, Ini Temuan BPOM Mamuju
42 Balita Keracunan Setelah Santap Makanan Program Penanggulangan Stunting, Ini Temuan BPOM Mamuju

BPOM Mamuju menemukan bakteri Escherichia coli (E.coli) pada sampel makanan yang diserahkan Dinas Kesehatan Sulawesi Barat (Sulbar).

Baca Selengkapnya
Ditemukan Bakteri E-coli di Makanan Pencegah Stunting 42 Balita yang Keracunan, Ini Respons Keras DPR
Ditemukan Bakteri E-coli di Makanan Pencegah Stunting 42 Balita yang Keracunan, Ini Respons Keras DPR

Temuan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Mamuju ditemukan bakteri E-Coli dari sampel PMT tersebut.

Baca Selengkapnya
BPOM Janji Bongkar Mafia Skincare, Termasuk Jika Libatkan 'Ordal'
BPOM Janji Bongkar Mafia Skincare, Termasuk Jika Libatkan 'Ordal'

Kepala BPOM RI Taruna Ikrar menegaskan komitmennya untuk menindak tegas jaringan mafia skincare.

Baca Selengkapnya