Fadli Zon Tanggapi Letjen Dudung soal Patung 3 Jenderal, Sebut Kesalahan Fatal
Merdeka.com - Mantan Panglima TNI Jenderal (Purn) Gatot Nurmantyo mencurigai adanya penyusupan pendukung Partai Komunis Indonesia (PKI) di tubuh TNI. Tudingan tersebut dilontarkan menyusul hilangnya tiga patung Jenderal TNI di Museum Dharma Bhakti, Markas Kostrad.
Di sisi lain, Panglima Kostrad, Letjen TNI Dudung Abdurachman menegaskan apa yang disampaikan oleh mantan Panglima TNI (Purn) Gatot Nurmantyo tidak benar. Terlebih perihal adanya penyusup pendukung PKI dalam tubuh TNI. Fadli Zon lantas menanggapi pernyataan Letjen Dudung perihal pembongkaran tiga patung Jenderal.
Melansir dari akun Instagram fadlizon, Rabu (29/9), simak ulasan informasinya berikut ini.
-
Siapa Jenderal TNI yang pernah menjabat KSAD, Panglima ABRI, dan Menhan? Tokoh militer TNI-AD asal Jambi ini merupakan satu-satunya Jenderal yang menjabat KSAD, Panglima ABRI, dan Menhan Indonesia dalam waktu yang bersamaan.
-
Di mana patung ditemukan? Tim arkeolog dari Universitas Batman melakukan penggalian di situs bersejarah Kelenderis, terletak di Aydıncık, Provinsi Mersin, Turki.
-
Kapan anggota TNI AD ditemukan tewas? Anggota TNI dari kesatuan POM AD III/Siliwangi itu pertama kali ditemukan tergeletak berlumuran darah oleh warga di halaman bengkel mobil, Jalan Pangkalan 5, Kelurahan Ciketing Udik, Kecamatan Bantargebang, Kota Bekasi, Jumat (29/3) sekira pukul 03.30 WIB.
-
Siapa yang didoakan oleh mantan Panglima TNI? 'Siap, satu perempuan. Tamat SMA, sekarang sedang mencoba untuk masuk IPDN,' ungkap Kapten Pandjaitan.
-
Di mana anggota TNI AD ditemukan tewas? Korban tewas setelah menjalani perawatan di Unit Gawat Darurat RSUD Kota Bekasi.Anggota TNI dari kesatuan POM AD III/Siliwangi itu pertama kali ditemukan tergeletak berlumuran darah oleh warga di halaman bengkel mobil, Jalan Pangkalan 5, Kelurahan Ciketing Udik, Kecamatan Bantargebang, Kota Bekasi, Jumat (29/3) sekira pukul 03.30 WIB.
-
Dimana patung ditemukan? Patung kepala marmer itu ditemukan saat proyek pengerjaan Mauseloum Augustus dan Piazza Augusto Imperatore di kota Roma, di mana sisi timur area ini sedang dalam pengerjaan.
Curiga Penyusup PKI di TNI
Mantan Panglima TNI Jenderal (Purn) Gatot Nurmantyo mencurigai adanya penyusupan pendukung PKI di tubuh TNI. Tudingan ini menyusul fakta hilangnya tiga patung Jenderal TNI di Museum Dharma Bhakti, Markas Kostrad.
Adapun patung yang dimaksud antara lain patung Presiden ke-2 RI Soeharto, Letnan Jenderal TNI Sarwo Edhie Wibowo dan Jenderal AH Nasution. Ketiga patung ini dibuat untuk merekonstruksi sejarah kelam G30S/PKI.
Youtube/Kang Jana Tea ©2021 Merdeka.com
"Bukti nyata jurang kehancuran itu adalah persis di depan mata, baru saja terjadi adalah museum Kostrad dalam ruang kerja pak Harto (Soeharto) ada patung yang menggambarkan (sejarah penumpasan PKI)," ungkap Gatot pada acara webinar.
"Ini menunjukkan bahwa mau tidak mau kita harus akui, dalam menghadapi pemberontakan G30SPKI, peran Kostrad, peran sosok Soeharto, peran Kopassus yang dulu Resimen Para Komando dan Sarwo Edhie, dan peran Jenderal Nasution, peran KKO jelas akan dihapuskan dan (tiga) patung itu sekarang tidak ada, sudah bersih," kata Gatot.
Bantahan Pangkostrad Letjen Dudung
Di sisi lain, Panglima Kostrad, Letjen TNI Dudung Abdurachman menegaskan, pernyataan yang disampaikan mantan Panglima TNI (Purn) Gatot Nurmantyo tidak benar. Terlebih perihal adanya penyusup pendukung PKI di tubuh TNI."Tidak benar tudingan bahwa karena patung diorama itu sudah tidak ada, diindikasikan bahwa AD telah disusupi oleh PKI. Itu tudingan yang keji terhadap kami," kata Dudung dalam siaran pers yang diterima, Senin (27/9).
©2021 Merdeka.com
Dudung menjelaskan, patung tiga tokoh tersebut memang sebelumnya ada di dalam Museum Dharma Bhakti, Markas Kostrad. Patung tersebut dibuat pada masa Panglima Kostrad Letjen TNI AY Nasution (2011-2012).Akan tetapi, patung tiga Jenderal TNI ini telah diambil oleh penggagasnya. Letjen TNI (Purn) AY Nasution yang meminta izin kepada dirinya selaku Panglima Kostrad saat ini. Dudung mengatakan menghargai alasan pribadi Letjen TNI (Purn) AY Nasution. Di mana beliau merasa berdosa membuat patung-patung tersebut. Khususnya menurut keyakinan agamanya."Jadi, saya tidak bisa menolak permintaan yang bersangkutan," katanya.
Tanggapan Fadli Zon
Melihat isu sensitif yang beredar, Fadli Zon memberikan tanggapannya. Melalui akun media sosialnya, politikus ini menyampaikan tanggapannya. Menurutnya, ini merupakan kesalahan fatal.
Instagram fadlizon ©2021 Merdeka.com
"Sebelum menuduh tudingan Gatot keji, Dudung harus jelaskan atas biaya siapa patung tersebut dibuat. Jika ternyata atas biaya negara, semestinya permintaan pembongkaran oleh AY Nasution tidak serta merta disetujui Dudung. Kalau tiba-tiba dibongkar, ya wajar saja orang bertanya-tanya," tulis akun Lukman Simandjuntak yang di masukkan ke dalam unggahan Fadli Zon."Tidak bisa benda museum seenaknya diangkut atas permintaan seseorang. Apalagi menyangkut tonggak sejarah penting bangsa kita. Ini kesalahan yang fatal," kata Fadli Zon menanggapi. (mdk/tan)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Momen pertemuan Brigjen Zainul Akbar dengan salah satu senior idolanya.
Baca SelengkapnyaJenderal Dudung memastikan, hukuman militer akan lebih berat dibanding hukuman sipil.
Baca SelengkapnyaSosok jenderal bintang dua TNI yang pasang badan ketika tiga prajuritnya diamankan polisi Malaysia.
Baca SelengkapnyaPanglima TNI Laksamana TNI Yudo Margono akan memasuki masa pensiun. Tepat pada 26 November 2023 nanti, dirinya akan menginjak usia 58 tahun.
Baca SelengkapnyaSaat ini, posisi Danlanud Abdulrachman Saleh diisi Marsma TNI Firman Wirayuda yang sebelumnya menjabat Dirlat Kodiklatau.
Baca SelengkapnyaKecelakaan pesawat tempur latih Super Tucano TNI AU menewaskan tiga prajurit.
Baca SelengkapnyaTNI mengonfirmasi gudang di Sidoarjo, Jawa Timur yang menjadi lokasi penadahan kendaraan hasil kejahatan adalah milik Pusat Zeni AD.
Baca SelengkapnyaPanglima TNI Laksamana TNI Yudo Margono menyebut Lettu GDW melawan arah hingga menyebabkan kecelakaan beruntun di Tol MBZ.
Baca SelengkapnyaKasad Jenderal Agus Subiyanto dalam amanatnya menyampaikan, mutasi jabatan merupakan tuntutan organisasi yang dinamis dan modern
Baca SelengkapnyaDewasa ini kerap terjadi 'kenakalan' yang dilakukan Prajurit TNI. Bahkan, ada yang sampai menghilangkan nyawa hingga berujung bui.
Baca SelengkapnyaDoel Arif adalah komandan Pasopati dalam G30S/PKI. Perintah tangkap hidup atau mati datang darinya.
Baca SelengkapnyaIbas mengutuk keras kasus penculikan dan penganiayaan Paspampres terhadap pemuda Aceh.
Baca Selengkapnya