Gerombolan Pria Bentak-Bentak Polisi, Diberi Tembakan Peringatan Tak Ada Takutnya
Merdeka.com - Salah satu tugas kepolisian adalah menjaga ketertiban dan keamanan masyarakat. Salah satu upaya yang dilakukan untuk mencegah kejahatan dan menjaga keamanan masyarakat adalah dengan berpatroli.
Seperti patroli yang biasa dilakukan Tim Rajawali Polres Metro Jakarta Timur. Saat bertugas mereka menjumpai segerombolan pemuda yang melakukan pemalakan terhadap seorang sopir tukang sayur.
Namun saat diinterograsi di lokasi mereka tak mau mengaku. Mereka pun kemudian digeledah oleh petugas. Namun, saat digeledah ada dari pemuda itu yang justru membentak petugas. Petugas bahkan sampai mengeluarkan tembakan peringatan.
-
Apa yang dilakukan polisi tersebut? Penyidik menetapkan Bripka ED, pengemudi mobil Toyota Alphard putih yang viral, sebagai tersangka karena melakukan pengancaman dengan pisau terhadap warga.
-
Siapa yang melakukan pemalakan? Dijelaskan bahwa oknum di PPDS Anestesi Undip ini meminta uang senilai Rp20-40 juta. Permintaan uang ini bahkan berlangsung sejak dokter Risma masuk PPDS Anestesi sekitar bulan Juli hingga November 2022 lalu. 'Dalam proses investigasi, kami menemukan adanya dugaan permintaan uang di luar biaya pendidikan resmi yang dilakukan oleh oknum-oknum dalam program tersebut kepada almarhumah Risma. Permintaan uang ini berkisar antara Rp20-Rp40 juta per bulan,' ungkap Juru Bicara Kementerian Kesehatan Mohammad Syahril pada Minggu (1/9).
-
Apa yang dilakukan Polda Jatim? DPR melalui Komisi III mengapresiasi langkah Polda Jawa Timur (Jatim) yang memberikan pendampingan kesehatan terhadap Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) saat Pemilu 2024 lalu. Selama bekerja, mereka didampingi 1.000 anggota medis Polri Biddokkes Polda Jatim yang dikomandoi Kepala Biddokkes Polda Jatim, Kombes Pol dr Erwin Zainul Hakim.
-
Apa yang dilakukan polwan? Polisi wanita atau yang biasa disingkat polwan adalah salah satu profesi yang banyak dicita-citakan. Menjadi aparat penegak hukum artinya Anda akan berkontribusi terhadap keamanan dan kenyamanan masyarakat, khususnya dalam menumpas tindak kejahatan.
-
Siapa pelakunya? Orang ke-3 : 'Seperti biasa saya menjemput anak saya pulang sekolah sekitar jam tersebut'Karena 22 jam sebelum 5 April 2010 adalah jam 1 siang 4 april 2010 (hari minggu)
Penasaran kisah selanjutnya? Simak selengkapnya.
Terjadi Pemalakan Tukang Sayur
Channel YouTube 86 & Custom Protection NET ©2021 Merdeka.com
Langit masih gelap, patroli oleh Tim Rajawali dari Polres Metro Jakarta Timur terus dilakukan. Tiba-tiba mereka melihat ada sekumpulan pemuda mencurigakan di pinggir jalan. Mereka mengerumuni seorang pria yang sedang mengantar sayur dagangan.
"Itu dipalak, tangkap-tangkap. Hei pegang-pegang," teriak seorang aparat, seperti dikutip dari kanal YouTube 86 & Custom Protection NET.
"Kita juga menemukan beberapa orang yang diduga melakukan pemalakan," terang Aiptu Wily, Wakil Ketua Team Rajawali.
"Jongkok ayo, matikan dulu rokok kau itu [...] Makanya duduk ayo, biar enak ngobrolnya," pinta para polisi dengan tegas.
Berani Membentak dan Berkilah
Channel YouTube 86 & Custom Protection NET ©2021 Merdeka.com
Secra sigap Tim Rajawali menghentikan laju keempat pemuda itu. Saat ditanya perihal pemalakan yang baru saja dilakukan, mereka membantah dan mengaku hanya ingin menumpang.
"Mau nebeng kami pak, cuma enggak muat ada sayur. Cuma nebeng sebentar ke sana saja," bela pemuda itu.
"Kita cuma mau numpang," bentak pemuda yang lain.
Saat diperiksa dan dinterogasi, salah seorang pemuda justru mengacau dan membentak petugas.
"Hei kau, jangan bentak-bentak kau," tegas sang polisi.
Pemalakan Sering Terjadi
Channel YouTube 86 & Custom Protection NET ©2021 Merdeka.com
Demi mendapatkan informasi dari kedua belah pihak, seorang polisi lain menghampiri korban. Ia mengaku bila kejadian tersebut sudah menjadi rutinitas setiap kali mengantar sayur dan selalu saja terulang.
"Mereka memberikan keterangan bahwasanya hanya ingin menumpang dan langsung kita tanyakan perihal tersebut ke pihak korban," papar Aiptu Wily.
"Dia suka buat onar saja [...] Kalau markir di sini, dia bukan orang sini. Biasa minta duit. Biasa begitu terus. Kadang-kadang lain orang. Banyak juga si," jelas korban.
Kembali Membentak Petugas
Channel YouTube 86 & Custom Protection NET ©2021 Merdeka.com
Sekumpulan pemuda tadi masih saja mengelak. Tak ada satu pun yang mengakui kesalahan. Bahkan saat hendak digiring pun, mereka masih berusaha membela diri.
"Enggak minta duit, sumpah," kata pria itu.
"Ini adik-adik saya semua ini pak, kita enggak ada minta-minta duit ini. Bapak jangan bawa adik-adik saya. Kita di sini, tapi saya yang menjaga mereka," bela salah seorang yang lain.
Salah seorang pemuda memposisikan diri sebagai kakak tertua. Sedari awal dia mencoba membela, tapi keempatnya kompak tak mau bersikap kooperatif.
"Diperiksa-periksa," tegas seorang aparat yang lain.
"Periksa apaan. Hargai adik-adik saya," teriak pemuda yang paling senior.
"Hei kau bentak-bentak ya," tegas aparat.
Tak Mau Diperiksa
Channel YouTube 86 & Custom Protection NET ©2021 Merdeka.com
Perundingan Team Rajawali bersama segerombolan pemuda itu kian alot. Saat dilakukan pemeriksaan pun, mereka kembali membentak dan berdalih.
"Ayo HP-nya semua keluarin," tegas sang polisi.
"Ini pak masa saya dibilang malak. Bukan palak. Enggak pernah palak sini itu," belanya lagi.
"Kau periksa-periksa HP segala, kita enggak nyolong. Dalam rangka apa ini," ucap pemuda yang lain.
Dalam Kondisi Mabuk
Petugas menduga bahwa para pemuda tersebut dalam kondisi mabuk minuman keras. Karena beberapa pemuda lain yang menyusul ke lokasi, jawabannya pun sama-sama melantur dan terkadang tidak jelas pengucapannya.
"Jakarta enggak ada premanisme ya. Ini siapa yang mabuk? Jawab, siapa yang masih sadar?," tanyanya.
"Iya bareng-bareng kita minum," jawabnya.
"Ayo naik-naik. Kalau lu enggak bersalah, baru kita pulangin," tegas sang aparat.
"Kan kita enggak salah, enggak perlu di apa-apain pak, enggak bisa," jelasnya menghindar.
Channel YouTube 86 & Custom Protection NET ©2021 Merdeka.com
Diberi Tembakan Peringatan
Tembakan peringatan pun akhirnya diletuskan. Senjata laras panjang dikokang lagi, seketika suara menggelegar menembus sepinya malam. Para pemuda itu masih saja ngeyel.
"Ayo naik enggak lo? Hei, kamu mau saya tembak? Buruan," teriak polisi.
"Akhirnya kami pun melakukan tindakan tegas dengan membawa mereka dan korban ke Polres Metro Jakarta Timur guna penyelidikan lebih lanjut," pungkas Aiptu Wily.
(mdk/kur)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Terkait kejadian ini, Tim Patroli Perintis Presisi Polres Metro Jakarta Selatan berhasil mengamankan lima orang.
Baca SelengkapnyaPolisi memburu pelaku setelah mengantongi identitas.
Baca SelengkapnyaSalah satu peserta konvoi memprovokasi dengan mengatakan ada dari anggota mereka ditangkap polisi.
Baca SelengkapnyaKasad melalui Pangdam IV/Diponegoro, menyampaikan permohonan maaf kepada masyarakat Boyolali atas kejadian ini.
Baca Selengkapnya"Jadi terdata, bahwa dari kelima orang ini bukan ormas," kata Kapolres Metro Jakarta Pusat, Kombes Susatyo
Baca SelengkapnyaOrang tak dikenal melemparkan batu ke arah anggota yang bertugas. Beruntung, tidak ada korban jiwa maupun luka dalam insiden ini.
Baca SelengkapnyaSalah satu pelajar bahkan diamankan polisi saat bersembunyi di Cikarang, Bekasi.
Baca SelengkapnyaTawuran antar-warga kerap terjadi berulang di lokasi dekat pasar gembrong
Baca SelengkapnyaAksi pengeroyokan itu terjadi pada Minggu (31/12) di kawasan Menteng, Jakarta Pusat.
Baca SelengkapnyaPara relawan yang memakai motor dengan knalpot brong itu telah berkeliling sejak pukul 09.00 WIB.
Baca SelengkapnyaSeorang anggota TNI jadi korban pengeroyokan oleh sekelompok orang tidak dikenal (OTK
Baca SelengkapnyaPolisi mengatakan, pihaknya telah menyelidiki dua pria yang melakukan aksi premanisme.
Baca Selengkapnya