Gua ini Tempat Mahapatih Gajah Mada Bertapa, di Atas Gunung Bermedan Ekstrem
Merdeka.com - Banyak gua yang ditemukan di Indonesia. Salah satunya gua yang berada di Gunung Anjasmoro ini.
Dikatakan, gua ini merupakan tempat Mahapatih Gajah Mada bertapa. Lantas bagaimana potret gua tempat Mahapatih Gajah Mada bertapa yang bermedan ekstrem?
Melansir dari akun YouTube BONGKOTAN PRING, Jumat (20/1), simak ulasan informasinya berikut ini.
-
Di mana Gajah Mada sering memandikan kerbau? Sendang Krapyak Di tempat ini dulu Gajah Mada sering memandikan kerbau-kerbaunya.
-
Apa yang digambarkan oleh Patung Gajah Pasemah? Satu Batu Gambarkan Tiga Kehidupan Mengutip laman Kebudayaan Kementerian Pendidikan (Kemdikbud), dalam satu batu ini menggambarkan tiga kehidupan. Pertama hewan gajah, lalu dua manusia dan hewan yang diduga babi rusa saat tengah dilahirkan gajah.
-
Di mana Patung Gajah Pasemah disimpan? Saat ini patung yang diduga sebagai arca ini tersimpan di Museum Nasional Indonesia sebagai salah satu warisan budaya zaman purba nenek moyang Indonesia.
-
Dimana gua purba itu berada? Tim menemukan hasil pertama mereka hanya beberapa hari setelah menerbangkan drone di sebuah daerah tambang di kota madya Penaguila, Alicante.
-
Siapa ibu dari Gajah Mada? Jejak selanjutnya adalah makam Eyang Ratu Dewi Andong Sari, Ibunda Gajah Mada.
-
Hewan purba apa yang diabadikan dalam lukisan gua di Indonesia? Babi rusa juga pernah diabadikan dalam lukisan gua di Indonesia, menunjukkan bahwa keberadaan mereka telah lama dikenal oleh masyarakat setempat.
Bermedan Ekstrem
Gua ini berada di Gunung Anjasmoro. Medan yang ditempuh untuk bisa ke gua tersebut cukup ekstrem. Bahkan, harus memanjat akar pohon yang dikelilingi jurang.
YouTube BONGKOTAN PRING ©2023 Merdeka.com
"Ini kita berada di tempat yang sangat tinggi ya, ini kurang lebih ada 500-an mdpl," ujar Neza.
"Kanan kiri saya masih bersama dengan jurang. Melihat medannya kita pasti sudah bisa membayangkan seperti apa luar biasanya Patih Gajah Mada bertapa di tempat yang seperti ini. Pasti tempat pilihan," ungkapnya.
Berusia Ribuan Tahun
Dikatakan, gua ini mungkin sudah berusia ratusan hingga ribuan tahun. Hal ini dilihat dari bentuk dan batuan gua.
YouTube BONGKOTAN PRING ©2023 Merdeka.com
"Nah di sini masih terlihat ya aliran-aliran air yang menetes dari atas, selain menunjukkan gua ini terbentuk secara alami atau bukan dari suatu pahatan ya. Jelas tidak ada bekas pahatan di gua ini," katanya. "Bisa jadi kalau kita lihat dari umur gua, bentuk gua dan batuannya terlihat kalau gua ini sudah berumur ratusan bahkan bisa ribuan tahun gua ini sudah ada," sambungnya.
Batuan Seperti Ular
Ada yang menarik dari salah satu batuan dalam gua tersebut. Dikatakan, batuan atau tonjolan tersebut berbentuk seperti ular yang memanjang.
YouTube BONGKOTAN PRING ©2023 Merdeka.com
"Di atas saya terlihat ada sebuah tonjolan," ujarnya."Tonjolan ini berbentuk seperti ular, seperti ular yang memanjang," lanjutnya.
Fragmen yang Tertinggal
Bukan hanya itu, di dekat mulut gua terdapat fragmen yang tertinggal. Fragmen ini berada di atas batu yang juga terlihat memiliki ukiran sisik ular.
YouTube BONGKOTAN PRING ©2023 Merdeka.com
"Ini terlihat beberapa fragmen yang tertinggal. Entah ini awalnya kendi atau gentong atau tempat makan, kita tidak tahu," jelasnya. "ini kok di bawahnya (batu) terlihat ada ukiran seperti sisik ular ya. Ini terlihat kaya sisik ular," tambahnya. (mdk/tan)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Dulunya Gua Suran digunakan sebagai tempat sujud dan semedi Kyai Ageng Gribig saat belum membuat masjid.
Baca SelengkapnyaGundukan yang diduga gunung berapi itu beberapa kali diunggah di media sosial dan diberi nama Bledug Kramesan.
Baca SelengkapnyaDi puncak gunung ini, ratusan anggota Brimob melalui berbagai tempaan dan upacara untuk mendapatkan baret biru.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Begini Penampakan Jakarta Jika Dikelilingi Gunung, Monas dan Sudirman Jadi Lebih Megah Indah
Baca SelengkapnyaSejak ratusan tahun lalu, setiap kali tanah di kawasan ini digali, selalu muncul api.
Baca Selengkapnya44 Kali gempa embusan Gunung Ruang di Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang Biaro (Sitaro), Sulawesi Utara periode 1-15 Juni 2024.
Baca SelengkapnyaBukit ini memiliki pertautan erat dengan sejumlah tokoh pada era Kerajaan Kadiri.
Baca SelengkapnyaPada zaman penjajahan, bukit itu juga menjadi markas prajurit Belanda
Baca SelengkapnyaDua kali awan panas guguran ini terjadi pada pukul 19.56 WIB dan 20.03 WIB.
Baca Selengkapnya