Harmoko dan Kata-Katanya 'Menurut Petunjuk Bapak Presiden' yang Selalu Dikenang
Merdeka.com - Kabar duka kembali menghampiri Tanah Air. Mantan Menteri Penerangan Harmoko meninggal dunia pada Minggu (4/7). Harmoko menghembuskan napas terakhir di RSPAD Jakarta Pusat. Sosoknya cukup dikenal sebagai salah satu menteri di era Orde Baru di bawah kepemimpinan Presiden Soeharto.
Harmoko juga diketahui cukup dekat dengan Presiden Soeharto. Saking dekatnya, Harmoko dipandang sebagai tangan kanan Soeharto oleh sebagian orang. Tak hanya itu, Harmoko juga dikenal dengan kata-kata fenomenalnya.
Perjalanan Karier Harmoko
-
Siapa saja menteri Soekarno? Presiden Soekarno memimpin sendiri kabinet yang beranggotakan 21 orang menteri,' tulis Wahjudi Djaja dalam Kabinet-Kabinet di Indonesia.
-
Siapa yang menghormati Presiden Soekarno dengan nama Jembatan Soekarno? Dulunya Jembatan Soekarno Sebelum berubah nama menjadi Jembatan Ampera yang dikenal sekarang, nama jembatan ini awalnya bernama 'Jembatan Soekarno'. Mengapa? hal ini karena sebagai bentuk penghormatan kepada presiden pertama Indonesia dari masyarakat Suamtera Selatan.
-
Kenapa Sukarno tunjuk Soeharto untuk pidato radio? Menganggapi Soeharto yang sakit hati, akhirnya Bung Karno berusaha menengahi dan menanyakan bagaimana solusinya. Kendati uring-uringan, Soeharto tetap menawarkan solusi.'Satu-satunya cara, ialah dengan pidato radio kepada rakyat bahwa saya diberi tugas bertanggungjawab mengenai pemulihan keamanan dan ketertiban oleh Bapak Presiden,' ujar Soeharto.
-
Kenapa Presiden Soeharto mengeluarkan pernyataan kontroversial di Pekanbaru? Pidato Kontroversi Sebuah pernyataan yang disampaikan Presiden Soeharto di Pekanbaru, Riau itu bukanlah pernyataan satu-satunya. Namun, Ia kembali mengulang pernyataan tersebut pada saat peringatan Hari Jadi Kopassus.Lantas, pernyataan tersebut membuat banyak pihak yang merasa kecewa dan mengundang kritik serta cemooh dari kaum intelektual maupun tokoh militer saat itu.
-
Apa nama asli Soekarno? Soekarno dahulu terlahir dengan nama Kusno.
-
Kenapa Soekarno berpesan agar bangsa Indonesia menghormati jasa pahlawannya? Bangsa yang besar adalah bangsa yang menghormati jasa pahlawannya.
Dikutip dari situs resmi Perpusnas, Harmoko memulai kariernya sebagai wartawan di Harian Merdeka dan Majalah Merdeka. Dia kemudian bekerja sebagai wartawan di Harian Angkatan Bersenjata dan Harian API.
Pada tahun 1970, Harmoko bersama koleganya melahirkan harian Pos Kota. Harian Pos Kota memberi porsi khusus untuk Harmoko. Dalam rubrik yang cukup terkenal yakni Kopi Pagi Harmoko.
©2012 Merdeka.com
Harmoko juga pernah menjabat sebagai ketua Persatuan Wartawan Indonesia. Karier yang mengantarkannya menduduki kursi Menteri Penerangan di Kabinet Pembangunan VI.
Pria kelahiran 7 Februari 1939 ini lantas menduduki kursi Menteri Penerangan pada periode 1983-1997. Lalu menjadi Ketua DPR pada 1997-1999. Kemudian menjadi ketua MPR pada periode yang sama.
Dia menjadi Ketua MPR ke-10 dan Ketua DPR ke-12. Saat menjadi menteri di kabinet Presiden Soeharto, Harmoko merupakan Menteri Penerangan Indonesia ke-22. Harmoko juga tercatat sebagai Ketua Umum Golongan Karya (Golkar) ke-6.
Harmoko dan Kata-Katanya
Harmoko cukup dikenal sebagai salah satu menteri di era Orde Baru di bawah kepemimpinan Presiden Soeharto. Bahkan diketahui Harmoko memiliki hubungan yang cukup dekat dengan Soeharto. Saking dekatnya, dia dipandang sebagai tangan kanan Soeharto oleh sebagian masyarakat. Tak hanya itu, Harmoko juga dikenal karena kata-kata fenomenalnya. Kata-kata tersebut berbunyi 'Menurut petunjuk bapak presiden'. Meski cukup dekat dengan Soeharto, Harmoko juga yang meminta sang presiden lengser atau turun dari jabatannya. Di mana saat itu Indonesia tengah dilanda krisis, tepatnya pada tahun 1997-1998. Saat itu pula, Harmoko telah menjabat sebagai Ketua MPR/DPR. Berdasarkan arsip Kompas yang terbit pada 19 Mei 1998, pimpinan DPR/MPR akhirnya meminta Presiden Soeharto mundur. Permintaan itu disampaikan langsung oleh Ketua DPR/MPR Harmoko. Dia didampingi pimpinan lain meliputi Ismail Hasan Metareum, Abdul Gafur, Fatimah Achmad, dan Syarwan Hamid. Permintaan itu disampaikan pada 18 Mei 1998."Dalam menanggapi situasi seperti tersebut di atas, pimpinan Dewan, baik ketua maupun wakil-wakil ketua, mengharapkan, demi persatuan dan kesatuan bangsa, agar Presiden secara arif dan bijaksana sebaiknya mengundurkan diri," kata Harmoko hari itu.
Menteri yang Umumkan Harga Bahan Pokok
Wakil Ketua Umum Partai Golkar, Bambang Soesatyo, merasa sangat kehilangan atas kepergian Harmoko. Di matanya, Harmoko adalah sosok yang memiliki semangat hidup luar biasa. Sepengetahuannya, Harmoko telah menderita sakit sejak beberapa tahun lalu. Akan tetapi, semangat hidupnya sungguh luar biasa."Beliau masih kerap rajin hadir di acara-acara besar Golkar walaupun harus duduk di kursi roda," ujar dia.
©2012 Merdeka.com
Ketua MPR ini juga mengaku kagum dengan kepribadian Harmoko. Apalagi saat masih menjadi pejabat negara. Menurutnya, di era beliaulah harga-harga kebutuhan pokok rakyat terkendali karena kerap diumumkan.Bahkan setiap hari tidak pernah terlewatkan, Harmoko muncul di televisi mengumumkan harga-harga kebutuhan pokok rakyat. Seperti harga cabai keriting dan lain-lain. Ini untuk mencegah para spekulan bermain."Perjalanan hidupnya luar biasa," ujar dia. (mdk/tan)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Keberhasilan pada era Presiden Soeharto, yang membuat Indonesia dijuluki ‘Macan Asia’ merupakan hasil dari perencanaan yang matang.
Baca SelengkapnyaSelama 32 tahun menjabat sebagai presiden, Soeharto juga pernah menyampaikan kata indah bermakna.
Baca SelengkapnyaAcara bedah buku itu juga dihadiri Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto
Baca SelengkapnyaIa melanjutkan perjuangan ayahnya sebagai negarawan yang sangat mencintai Indonesia.
Baca SelengkapnyaBamsoet mengatakan, Soeharto layak dipertimbangkan untuk mendapatkan gelar pahlawan karena beberapa hal
Baca SelengkapnyaMerdeka.com merangkum informasi tentang kata-kata bijak Soekarno tentang perjuangan yang perlu Anda ketahui.
Baca Selengkapnya