Hati Nurani Berbicara, Anggota Pasukan Elite AL Maafkan Preman Kampung Memalaknya
Merdeka.com - Video sekelompok preman terekam memalak anggota pasukan elite TNI AL viral di media sosial dan banyak mendapatkan komentar dari publik. Kejadian tersebut terjadi saat pasukan elite TNI AL melintas di Desa Bunibakti, Kecamatan Babelan, Kabupaten Bekasi.
Dalam video viral, preman itu meminta uang Rp10 ribu kepada pengendara mobil yang melintas pada Jumat (16/9) kemarin. Namun, prajurit TNI AL menghampiri kawanan preman itu. Sang prajurit dan temannya menolak memberikan uang. Para preman tersebut justru terlihat meminta maaf dan mencium tangan prajurit TNI AL tersebut.
Kepala Staf Angkatan Laut (KASAL) Laksamana Yudo Margono mengatakan, preman tersebut sudah melakukan permintaan maaf terhadap anggotanya. "Tentunya sudah minta maaf ya sudah," kata Yudo kepada wartawan, Kamis (22/9).
-
Apa yang diselamatkan oleh para perwira TNI? Semua kembali ke staf dengan membawa uang untuk pasukan-pasukan dan dinas-dinas untuk melaksanakan secara resmi timbang terima uang itu.
-
Apa yang dilakukan TNI? Peristiwa penyiksaan yang dilakukan sejumlah prajurit TNI terhadap seorang warga Papua diduga merupakan anggota Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) viral di media sosial.
-
Bagaimana hukuman diberikan pada anggota TNI? 'Kalau dia melanggar kita hukum. Ada aturannya,' imbuh Agus.
-
Hukuman apa yang diberikan pada anggota TNI? 'Kalau dia ada salah, ada punishment ada hukumnya. Hukum disiplin militer.
-
Kenapa warga mengeroyok anggota TNI? Saat itu, warga yang sedang menikmati hiburan khas tersebut tiba-tiba ricuh dan membuat kondisi menjadi tidak kondusif.
-
Siapa yang mendapat penghargaan dari TNI? Anugerah Patriot Jawi Wetan adalah representasi dari kehadiran negara sampai pada lapisan paling bawah, yakni desa.Anugerah Patriot Jawi Wetan merupakan penghargaan yang diberikan kepada tiga pilar di desa atau kelurahan. Yaitu Bintara Pembina Desa (Babinsa), Bhayangkara Pembina Keamanan dan Ketertiban Masyarakat (Bhabinkamtibmas), serta Kepala Desa atau Lurah.
Kronologi Awal
Seorang anggota TNI AL menceritakan kronologi awal dirinya dan anggota pasukan elite AL diadang oleh sekelompok preman. Kejadian tersebut terjadi saat keduanya pulang selesai melakukan tugas Satgas berlayar.
Instagram tni_angkatan_laut ©2022 Merdeka.com
"Kemarin kita pulang Satgas berlayar. Jadi sekitar jam 4 sore kita pulang, saya kebetulan berdua dengan bapak (identitas dirahasiakan) ikut dengan mobil beliau karena kita satu perumahan," ujar Kopda Wiro Erdianto.
"Perjalanan pulang, sudah hampir sampai perumahan kami itu ada rombongan preman yang lagi nongkrong di pinggir jalan. Dan satu orang di antara preman itu langsung maju ke tengah jalan dan tiga orang dari preman itu masih berdiri di pinggir jalan dan lainnya masih dalam keadaan nongkrong," lanjutnya.
Preman Minta Maaf
Diadang oleh preman, keduanya pun keluar dari mobil. Siapa sangka, preman-preman ini langsung meminta maaf usai menyadari keduanya merupakan anggota TNI AL. Preman-preman ini juga sampai salaman dan sujud untuk meminta maaf.
Instagram tni_angkatan_laut ©2022 Merdeka.com
"Pas kita di luar, ternyata teman dari preman itu baru menyadari kalau kita tuh anggota TNI," ujarnya."Setelah mereka menyadari kita anggota TNI dan preman yang tadi minta uang dikasih tahu, akhirnya mereka meminta maaf dan sampai salaman, sujud-sujud minta maaf kalau mereka itu salah," ungkapnya.
Memaafkan Aksi Preman
Anggota pasukan elite TNI AL ini pun lantas memaafkan para preman tersebut. Hal ini lantaran anggota pasukan elite yang dirahasiakan identitasnya ini masih berpikir mengenai keluarga dari masing-masing preman itu.
Instagram tni_angkatan_laut ©2022 Merdeka.com
"Setelah di panggil Polsek untuk mengklarifikasi memaafkan preman tersebut," ujar personel pasukan elite Kopaska TNI AL yang identitas dirahasiakan."Karena saya masih berpikir, mereka pun juga mempunyai keluarga masing-masing. Kalau nanti saya lanjutkan ke proses hukum untuk mereka di tahan atau gimana, sempat kasihan juga lihat mereka gitu," tambahnya.
Bersama Rakyat, TNI Kuat
Tak hanya itu, anggota pasukan elite ini juga mengingat ajaran dari satuannya yaitu anggota TNI tidak boleh bersifat arogan dan motto 'Bersama rakyat, TNI kuat'. Selain itu, Ia juga tidak ingin terpancing emosi karena di dalam mobil terdapat anak dan istrinya.
Instagram tni_angkatan_laut ©2022 Merdeka.com
"Dalam satuan saya di Angkatan Laut mengajarkan bahwasanya seorang prajurit atau anggota TNI tidak boleh bersifat arogan lah terhadap masyarakat. Karena kita itu punya motto 'Bersama rakyat, TNI kuat'," sambungnya."Kedua karena berhubungan di dalam mobil tersebut ada anak dan istri saya gitu. Makanya saya berpikir sehat untuk tidak terpancing emosi untuk berbuat kekerasan kepada preman-preman tersebut," tutupnya.
Video Anggota Pasukan Elite Memaafkan Preman
Video sekelompok preman terekam memalak anggota pasukan elite TNI AL viral di media sosial dan banyak mendapatkan komentar dari masyarakat luas.Anggota pasukan elite TNI AL ini pun lantas memaafkan para preman tersebut.Berikut videonya.
View this post on Instagram (mdk/tan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kasus ini masih didalami oleh Rindam IM dan Pomdam IM
Baca SelengkapnyaSekelompok TNI masuk ke perkampungan Desa Selamat pada Jumat (8/11) malam sekitar pukul 21.30 WIB.
Baca SelengkapnyaBudi Gunawan memastikan proses hukum terhadap insiden ini terus berjalan.
Baca SelengkapnyaHj Uma menceritakan detik-detik pertemuannya dengan para tersangka yang ternyata telah mengenalnya.
Baca SelengkapnyaDalam insiden itu diketahui telah membuat satu orang warga sipil bernama Raden Barus (61) meninggal dunia dan delapan warga lainnya mengalami luka-luka.
Baca SelengkapnyaSejumlah warga lainnya mengalami luka-luka malam itu. Ada yang di bagian mata diduga terkena tusukan karena anggota TNI itu membawa sajam dan kayu.
Baca SelengkapnyaPDIP Boyolali mengecam keras tindakan kekerasan yang dilakukan terhadap relawan Ganjar Pranowo-Mahfud Md
Baca SelengkapnyaKolonel Inf Rico Siagian membenarkan adanya insiden pengeroyokan tersebut.
Baca SelengkapnyaKasad melalui Pangdam IV/Diponegoro, menyampaikan permohonan maaf kepada masyarakat Boyolali atas kejadian ini.
Baca SelengkapnyaTim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar-Mahfud buka suara soal pengeroyokan dilakukan anggota TNI terhadap relawan.
Baca SelengkapnyaMotif penyerangan yang terjadi pada Jumat malam itu masih simpang siur. Selain satu tewas, sejumlah warga juga luka-luka.
Baca SelengkapnyaWakil Ketua Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar-Mahfud, Andika Perkasa buka suara soal pengeroyokan dilakukan anggota TNI terhadap relawan
Baca Selengkapnya