Hendropriyono Mertua Jenderal Andika, Pernah Alami 11 Luka Tusuk & Jari Nyaris Putus
Merdeka.com - Jenderal TNI Purn AM Hendropriyono merupakan mertua Kasad Jenderal TNI Andika Perkasa. Saat masih berstatus perwira muda Hendro sempat menjalani operasi militer di Kalimantan Utara.
Operasi militer pasukan khusus Angkatan Darat melawan Pasukan Gerilya Rakyat Serawak (PGRS) serta Pasukan Rakyat Kalimantan Utara (Paraku) pada tahun 1968-1974.
Pengalaman tempurnya itu dikisahkan oleh Hendro dalam buku 'Operasi Sandi Yudha, Menumpas Gerakan Klandestin' yang diterbitkan Kompas pada 2013.
-
Apa yang dilakukan pasukan G30S/PKI di Semarang? Gerakan G30S/PKI di Jakarta diikuti dengan gerakan di sejumlah daerah. Salah satunya di Jawa Tengah. Kolonel Sahirman yang dipengaruhi PKI membentuk Dewan Revolusi Jawa Tengah. Kolonel Sahirman dan Pasukannya Menduduki Markas Kodam Diponegoro Dia menyeberang ke kubu Letkol Untung Cs, dan merebut sejumlah obyek vital di Semarang.
-
Kapan pemuda Medan Area bertempur melawan Sekutu? Salah satunya pertempuran Medan Area yang melibatkan pemuda pribumi melawan tentara Sekutu. Kejadian Awal Medan Area Melansir dari berbagai sumber, tentara Sekutu datang bersama NICA untuk mengambil alih pemerintahan pada tanggal 9 Oktober 1945.
-
Nama angkatan apa yang ada di konteks? Nama angkatan dan filosofinya ini tidak hanya sekadar sebutan. Melainkan juga bisa mencerminkan karakter angkatan.
-
Siapa yang terlibat dalam perseteruan ini? Keputusan ini muncul sebagai bagian dari perseteruan panjangnya dengan mantan suaminya, Atalarik Syach.
-
Dimana pasukan D menyerang? Bermula saat Kedatangan Penjajah Inggris Mengutip laman Pemkot Bandung, pemilihan huruf D sebagai Pelat nomor kendaraan di Kota Bandung dan sekitarnya ternyata sudah ada sejak datangnya penjajah Inggris ke Pulau Jawa sekitar tahun 1811.
-
Mengapa KKB Papua menyerang Brimob dan TNI? Gerakan mereka lambat laun semakin meresahkan dan mengancam keselamatan warga Papua yang tidak tahu menahu dengan agenda aktivitas kelompok bersenjata tersebut.
Terdapat banyak kisah menarik. Salah satunya adalah saat Hendro berhadap dengan musuh hingga harus menderita belasan luka tusuk. Bahkan jarinya nyaris putus. Berikut cerita lengkapnya.
Penangkapan Petinggi PGRS/Paraku
Salah satu cerita menarik adalah ketika Tim Halilintar yang dipimpin oleh Kapten Hendropriyono melakukan penangkapan terhadap petinggi PGRS/Paraku dengan Jabatan Sekretaris Wilayah III Mempawah Siauw Ah San. Kala itu, Hendropriyono mendapatkan info dari istri Ah San, Tee Siat Moy yang berkhianat.
Istri Ah San berjanji akan membantu dengan satu syarat. Ia meminta agar suaminya tidak dibunuh.
Serbu Pondok Persembunyian Ah San
Setelah gagal menemukan Ah San dalam sebuah pondok yang dikatakan tempat petinggi PGRS tersebut bersembunyi, akhirnya pada suatu waktu ia dipastikan sedang berada dalam pondok tersebut. Hal itu sontak membuat Hendropriyono beserta tim menyerbu rumah persembunyian Ah San.
Meski sempat digonggongi oleh anjing-anjing yang berloncatan ke arah tim Halilintar, Hendro tak menghentikan penyerbuannya. Ia meneriakkan komando "Serbuuuu," sembari berlari kencang ke arah pondok.
"Abdullah alias Pelda Kongsenlani mendahului saya lima detik untuk tiba di sasaran. Dia mendobrak pintu dengan tendangan mae-geri dan langsung masuk. Saya mendobrak jendela dan meloncat masuk," papar Hendro menceritakan.
Ah San Tak Mau Menyerah
Saat itu Hendro berteriak kepada Ah San agar dirinya menyerah. Namun, Ah San justru bertindak lain yakni menyabet perut Kongsenlani dengan bayonet sampai usus perut salah seorang prajurit tersebut terburai.
"Dengan sigap saya lemparkan pisau komando ke tubuh Ah San. Tapi tidak menancap telak, hanya mengena ringan di dada kanannya," ungkap Hendro.
Hadapi Ah San Tanpa Senjata
Insiden semakin menegangkan, sebab Hendro harus menghadapi Ah San tanpa senjata. Sedangkan kala itu Ah San bersenjatakan bayonet. Di bagian belakang Hendro sebenarnya sudah sengaja diselipkan senjata.
Namun dalam keadaan duel hal tersebut membutuhkan beberapa detik untuk mengambilnya. Ia khawatir bahwa Ah San terburu menusuk dirinya.
Jari Nyaris Putus
Lebih lanjut Hendro melompat serta menendang kepala Ah San dan berhasil. Namun sebelum jatuh Ah San sempat menusuk paha kiri Hendro sampai tulang yang membuat darah mengucur dengan derasnya.
Tak berhenti sampai di situ, Ah San juga mencoba untuk menusuk dada kiri Hendro. Hendro pun berusaha menangkisnya dengan tangan yang sontak membuat lengannya terluka parah hingga jarinya nyaris putus.
Alami 11 Luka Tusukan
Duel maut tersebut selesai setelah akhirnya Hendro berhasil meraih pistol di belakang yang sempat melorot ke dalam celananya. Butuh perjuangan untuk meraih pistol tersebut dalam kondisi jarinya yang hampir putus. Kemudian ia berhasil menembakan pistolnya ke arah perut Ah San dan membuatnya tewas.
Sedangkan Hendro yang benar-benar tergulai lemah, diketahui mendapatkan sebelas luka tusukan di tubuhnya. Di tengah kondisi yang cukup parah, Hendro masih sempat meminta anak buahnya agar memakamkan Ah San dengan cara layak.
Luka-luka Hendro berhasil disembuhkan. Hendro mendapat Satya Lencana Bhakti, tanda jasa khusus bagi tentara yang terluka dalam pertempuran. (mdk/bil)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Jenazahnya sedang dalam proses evakuasi ke Mulia, ibu kota Kabupaten Puncak Jaya.
Baca SelengkapnyaBeberapa nama perwira TNI alumni AKABRI 1970 yang gugur di Operasi Seroja.
Baca SelengkapnyaSerangan KKB menyebabkan dua prajurit TNI menjadi korban.
Baca SelengkapnyaKopda Hendrianto gugur akibat diserang Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Kampung Buosah, Distrik Aifat Selatan, Maybrat, Papua Barat Daya
Baca SelengkapnyaSeorang anggota TNI jadi korban pengeroyokan oleh sekelompok orang tidak dikenal (OTK
Baca SelengkapnyaAlmarhum akan diterbangkan ke Padang hari ini pada pukul 12.45 WIT dan diperkirakan tiba di BIM Padang Pariaman pada pukul 19.15 WIB.
Baca SelengkapnyaMerupakan seorang keturunan ningrat, ia rela ikut berjuang bersama rakyat demi kemerdekaan Indonesia
Baca SelengkapnyaAde Irma menjadi perisai yang melindungi tubuh sang Ayah dari bidikan pasukan.
Baca SelengkapnyaTangis kesedihan pecah saat pemakaman Kapten Pierre Tendean korban peristiwa G30S PKI.
Baca SelengkapnyaJenazah alamarhum disemayamkan di Batalyon Padang untuk diserahkan kepada pihak keluarga dan dimakamkan di Provinsi Jambi.
Baca SelengkapnyaMendiang Kopda Hendrianto meninggalkan seorang istri dan dua orang anak
Baca SelengkapnyaBerikut kesaksian pilu anggota KKO TNI AL saat berjuang di operasi Dwikora hingga nyaris meregang nyawa. Simak informasinya.
Baca Selengkapnya