Himpitan Ekonomi di Balik Aksi Sadis Ibu Gorok Tiga Anak Balitanya
Merdeka.com - Rabu (9/12) lalu menjadi hari yang menyakitkan bagi Nofedi Lahagu alias Ama Fina, seorang suami di Dusun II Desa Banua Sibohou, Kecamatan Namohalu Esiwa, Nias Utara. Dia harus kehilangan tiga buah hatinya yang masih balita karena tewas di tangan istrinya sendiri, MT (30).
Aksi sadis MT itu sontak membuat geger wilayah setempat. Semua orang tak menyangka MT tega menghabisi nyawa tiga darah dagingnya sendiri. Kini, tawa dan aksi lucu tiga balita itu tinggal kenangan. MT pun sudah diamankan polisi. Dia harus mempertanggung jawabkan perbuatannya.
Pembunuhan saat Keluarga ke TPS
-
Kenapa korban dibunuh? 'Oleh karena pelaku menolak untuk membayar 100 ribu selanjutnya korban memaki-maki dan mengancam pelaku dengan kata-kata yang kasar dan mengancam untuk memanggil abang-abang (keluarga) yang daripada korban,' kata Dirreskrimum Polda Metro Jaya, Kombes Pol Wira Satya Triputra, Kamis (25/4).
-
Bagaimana korban dibunuh? 'Dengan adanya perkataan dari korban tersebut maka pelaku menjadi sakit hati dan sangat kesal sehingga secara spontan pelaku membunuh korban dengan cara mencekik dan menjerat leher korban dengan tali sepatu sehingga korban meninggal dunia,' jelas Wira.
-
Siapa yang membunuh korban? Jasad wanita berinisial R (34) ditemukan di Dermaga Ujung Pulau Pari dengan kondisi sudah membusuk pada 13 April 2024. Pembunuhan tersebut dilakukan oleh pelaku berinisial N yang diketahui memesan layanan Open BO dari R melalui aplikasi WeChat.
-
Siapa yang dibunuh secara sadis? Hasil analisis menunjukkan, kedua mumi laki-laki ini mengalami kematian di tempat akibat tindakan kekerasan yang disengaja.
Nofedi Lahagu, pada Rabu (9/12) pagi bersama anak sulungnya dan orangtuanya pergi ke TPS II Desa Banua Sibohou, untuk memilih bupati dan wakil bupati Nias Utara. Saat itu mereka pamit pada MT yang tinggal di rumah bersama tiga putranya YL (5), SL (4), dan DL (2).
TPS yang mereka datangi jaraknya sekitar 5 Km dari rumah yang didiami Nofedi dan keluarga. Rupanya, ketika suami, anak sulung dan mertuanya pergi, MT melakukan aksi sadis itu. Dia menggorok leher tiga putranya.
"Korban masing-masing berinisial YL (5), SL (4), dan DL (2)," kata Paur Humas Polres Nias, Aiptu Yadsen Hulu, Kamis (10/12).
Pelaku Tidur di Samping Korban
Sekitar pukul 12.00 WIB, Faomambòwò, Setiani, dan SL pulang ke rumah. Sementara Nofedi masih tinggal di TPS.
Saat tiba di rumah sekitar pukul 13.30 WIB, Faomambòwò, Setiani, dan Sefrina melihat YL, SL, dan DL, dalam keadaan dan tidak bergerak berlumur darah. Ada luka gorok di leher mereka. Sementara MT tidur telentang di samping mereka. Sebilah parang ada di sisinya.
Melihat kejadian itu, ketiga saksi kaget dan ketakutan. SL menelepon tetangganya dan memberitahukan kejadian itu. Sekitar pukul 16.00 WIB, Nofedi tiba di rumah dan diberitahu mengenai kejadian itu.
"Sekitar pukul 17.00 WIB, personel Polsek Tuhemberua mendapat informasi telah terjadinya peristiwa pembunuhan itu. Kapolsek Tuhemberua AKP Ibe J Harefa bersama Kasat Reskrim Polres Nias AKP Junisar R Silalahi bersama personelnya langsung menuju tempat kejadian," jelas Paur Humas Polres Nias, Aiptu Yadsen Hulu, Kamis (10/12).
Motif Himpitan Ekonomi
Petugas langsung mengamankan MT dan meminta keterangan dari para saksi. Mereka juga melakukan olah tempat kejadian perkara dan menyita barang bukti berupa sebilah parang.
"Jasad ketiga korban dievakuasi ke RSUD Gunungsitoli untuk dilakukan visum et repertum," sambung Yadsen.
MT sudah diperiksa. Dari pemeriksaan awal itu, diketahui motifnya membunuh anak-anaknya. Polisi juga memeriksa kejiwaan pelaku.
"Pelaku melakukan pembunuhan tersebut karena faktor impitan ekonomi," kata Paur Humas Polres Nias, Aiptu Yadsen Hulu, Kamis (10/12). (mdk/dea)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Hasil penyelidikan polisi diketahui pembunuhan sadis itu dilatarbelakangi persoalan ekonomi dan sakit hati.
Baca SelengkapnyaKronologi Satu Keluarga di OKU Saling Bacok, Dipicu Prahara Cinta Segitiga
Baca SelengkapnyaPolisi masih belum menyimpulkan penyebab kematian secara pasti sebelum hasil otopsi dan uji labfor dari Inafis keluar.
Baca SelengkapnyaMayat korban ditemukan mengenaskan terbungkus plastik di tempat pemakaman umum
Baca SelengkapnyaPolisi masih memburu satu terduga pelaku pembunuhan DDY.
Baca SelengkapnyaKecurigaan bahwa kematian Asep tidak wajar semakin kuat setelah adanya tagihan pinjaman online atas nama korban yang diajukan di hari dia meninggal dunia.
Baca SelengkapnyaSelama mengontrak itu diketahui Panca sama sekali tidak memberikan indentitas berupa KTP atau KK kepada ketua RT setempat.
Baca SelengkapnyaPara pelaku juga sepakat menghabisi korban pada Selasa (25/6) malam saat korban tidur. Namun upaya itu gagal karena korban saat itu begadang.
Baca SelengkapnyaSeorang ibu berinisial I (39), warga Semanu, Gunungkidul, DIY, tega membunuh bayinya sendiri karena alasan faktor ekonomi.
Baca SelengkapnyaDari hasil penelusuran si ibu tersebut tidak masuk dalam pendampingan Dinsos bagi mereka yang orang dengan gangguan kejiwaan (ODGJ).
Baca SelengkapnyaVideo yang diunggah oleh akun TikTok @liintanggliintangg ini viral mencuri perhatian.
Baca SelengkapnyaIbu di Bekasi diduga tega membunuh anaknya dan mengaku mendapat bisikan gaib sebelum melakukan aksinya.
Baca Selengkapnya