Imran Ichwani, Anak Tukang Bubur Ayam Keliling Berhasil Jadi Taruna Akmil
Merdeka.com - Tergabung dalam Taruna Akademi Militer TNI AD dan mengabdi pada negara, menjadi impian bagi sebagian besar orang. Termasuk bagi Imran Ichwani, anak penjual bubur ayam yang berasal dari keluarga ekonomi rendah.
Hal itu tidak pernah membuat dirinya patah arang. Imran mampu membuktikan bahwa kerja keras dan prestasi selama di sekolah merupakan modal menggapai cita-citanya.
Ingin tahu perjuangan Imran Ichwani, anak penjual bubur ayam keliling yang berhasil jadi Taruna Akmil? Berikut ulasannya dirangkum dari Channel YouTube TNI AD.
-
Siapa pemilik Bubur Ayam Ko Iyo? Pengelola Bubur Ayam Ko Iyo, Hary Siswandy mengatakan bahwa resep, cara membuat, hingga cara menyajikannya tidak pernah dia ubah sejak dahulu.
-
Siapa yang mengajak Iksan Juhansyah berjualan ayam goreng tepung? Iksan bercerita, dia terlibat dengan D'Kriuk di tahun 2011, ketika seorang yang dia panggil Pak Haji, mengajaknya untuk bergabung berjualan ayam goreng tepung.
-
Dimana nasi goreng miskin dijual? Sebuah warung di wilayah Rengasdengklok, Kabupaten Karawang, Jawa Barat, menjual menu nasi goreng yang unik.
-
Bagaimana Rusdi berjualan mi ayam? Berjualan dengan Gerobak Dorong Mengutip kanal YouTube Boengkoes, Senin (15/1), Rusdi biasanya berjualan mi ayam dengan gerobak dorong. Rusdi biasa berjualan secara berpindah-pindah, mulai dari SD Raffles, sampai lapangan yang mengadakan pasar ramai.
-
Kenapa ibu Aditya harus berjualan gorengan? Ia juga tak punya BPJS ataupun jaminan kesehatan lain yang bisa dipakai untuk menebus kesembuhan Aditya', lanjut keterangan unggahan.
-
Snack anak ayam itu apa? Jawaban snack anak ayam MPLS ini adalah snack Chiki. Anda mungkin tahu dengan snack Chiki ini. Identik dengan warna kuning, makanan ringan ini memiliki sosok gambar anak ayam di bungkusnya. Oleh karena itu, jawaban untuk snack anak ayam yang paling cocok adalah Chiki.
Anak Penjual Bubur Ayam Keliling
Imran dan Keluarga tinggal di rumah mungil di Jalan Cempaka RT 03/06 Desa Selabaya, Kecamatan Kalimanah, Kabupaten Purbalingga. Ayah Imran merupakan penjual bubur ayam keliling dengan pendapatan setiap harinya sekitar Rp50 ribu. Dia menjajakan dengan sepeda motor sejak pukul 5.00 Wib pagi hingga malam.
Channel YouTube TNI AD ©2020 Merdeka.com
Bagi Sugeng Suroso, sang ayah, menjadi anggota militer merupakan hal yang berat. Dia merasa kecil hati, menganggap bahwa hanya anak-anak dari kota besar saja yang bisa menjadi Taruna Akmil.
Rasa bahagia yang begitu meluap, tatkala Imran menghubungi di seberang telepon pada 28 Juli. Imran resmi diterima sebagai Taruna Akademi Militer.
Kesungguhan Imran
Imran merupakan anak ketiga dari enam bersaudara. Pendapatan sehari-hari sang ayah terhitung pas-pasan untuk memenuhi kebutuhan keluarga. Namun Imran yakin, siapa pun dengan status sosial apa pun bisa diterima menjadi Taruna.
Channel YouTube TNI AD ©2020 Merdeka.com
Kesungguhan Imran sejak awal lulus SMA, ikut menguatkan doa dari keluarga. Sri Retno Setyaningsih, sang ibunda menitihkan air mata melihat foto putranya yang sudah memakai seragam TNI AD.
Dia mengaku tidak bisa banyak membantu. Sebagai orang tua, hanya bisa mengirim doa dari jauh. Apalagi sejak masuk SMA, Imran sudah harus berpisah dari orang tua dan tinggal dengan neneknya di Purwokerto.
Berprestasi Sejak Sekolah
Channel YouTube TNI AD ©2020 Merdeka.com
Imran dikenal tekun belajar dan rajin ibadah di mata teman-teman dekatnya. Kerap menjadi teladan bagi teman yang lain. Sejak duduk di bangku SMP, Imran tak berhenti menorehkan prestasi.
Dirinya juga pernah menjadi peserta olimpiade matematika tingkat provinsi. Di SMA Negeri 1 Purwokerto, dia terus mengasah kemampuan dengan mengikuti beragam aktivitas ekstra-kurikuler. Serta aktif dalam organisasi kesiswaan dan paskibraka.
Keberhasilan yang Mengagumkan
Berasal dari keluarga ekonomi rendah, tidak mengurangi semangat Imran. Selama di Taruna, dia mengaku merasa ditempa menjadi pribadi yang patriotik dan lebih disiplin.
Imran juga tercatat sebagai putra terbaik Purbalingga lolos Capratar Akmil tahun 2018. Torehan luar biasa hingga menerima pujian dari gurunya, bahwa dia termasuk anggota taruna yang mau belajar.
Pribadi Teladan
Menurut pengakuan kepala sekolah SMAN 1 Purwokerto, Muhammad Husain, bahwa Imran memiliki komitmen yang amat tinggi. Selalu aktif di organisasi serta tekun, hingga beberapa kali mendapat peringkat pertama di akademik.
Begitu mengagumkannya di prestasi, Imran pernah diterima di Universitas Gadjah Mada. Namun dia memilih untuk bergabung sebagai Taruna Akmil, sesuai cita-citanya selama ini.
Channel YouTube TNI AD ©2020 Merdeka.com
Orang Tua Selalu Mendampingi
Ibunda Imran, kerap mengingatkan putranya sejak kecil untuk terus disiplin. Karena disiplin merupakan salah satu modal penting sebagai anggota militer. Imran begitu menghargai jasa dan perjuangan kedua orang tuanya.
Dia mengaku ingin segera sujud di hadapan bapak dan ibu. Berucap syukur dan terima kasih yang teramat sangat atas segalanya. Imran mengatakan, pernah ingin menyerah dan kelelahan saat berlatih. Tiba-tiba seperti terbesit suara bapak dan ibu, tengah memberinya semangat.
Channel YouTube TNI AD ©2020 Merdeka.com
"Saya ingin bersujud di depannya. Pokoknya saya ingin berterima kasih pada orang tua saya, yang teah membnina saya, mendidik saya. Sehingga saya bisa menjadi Taruna seperti cita-cita saya," tukas Imran.
Pesan dari Orang Tua
Imran begitu mengingat segala pesan orang tua saat dirinya merasa pesimis. Nasihat dari bapak dan ibu begitu membekas, selalu menguatkan selama mengenyam pendidikan di militer.
Channel YouTube TNI AD ©2020 Merdeka.com
"Saya diberi pesan oleh orang tua, 'Kamu nggak usah lihat siapa lawan mu, tapi bikin lawanmu itu lihat siapa kamu," papar Imran.
"Saya ingin menunjukkan pada orang-orang, meski saya hanya anak tukang bubur, saya dengan segala kemungkinan saya dan izin Tuhan Yang Maha Esa. Bisa menjadi Taruna Akmil," tambahnya.
Video Imran, Anak Tukang Bubur Ayam Keliling jadi Taruna Akmil
Berikut sepenggal video percakapan dengan Imran, anak tukang bubur ayam yang telah berhasil menjadi Taruna Akademi Militer yang begitu inspiratif.
(mdk/kur)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kini, Mayor Inf Imam Buchori sukses menjadi Komandan Batalyon 14 Kopassus dengan kisah masa kecil yang menginspirasi.
Baca SelengkapnyaSetelah berhasil membuka usaha minuman, Ilham pun memiliki keinginan untuk merambah ke usaha makanan.
Baca SelengkapnyaAnak seorang penjual ayam berhasil menjadi seorang Perwira Polisi. Berkat kerja kerasnya, ia mampu menggapai mimpi untuk menjadi Polisi.
Baca SelengkapnyaPratama Arhan dikenal luas setelah penampilannya mengesankan di Piala AFF 2020 dan berhasil meraih gelar pemain muda terbaik.
Baca SelengkapnyaPada tahun 2012, Amin memulai usaha berjualan bubur di Blitar. Awalnya Amin hanya menjual bubur bayi.
Baca SelengkapnyaKerasnya hidup harus dijalani Ilham ketika dia tidak naik kelas selama dua tahun berturut-turut.
Baca SelengkapnyaIrham memulai perjalanan karirnya saat masih kuliah. Saat itu dia senang mempelajari ilmu yang berkaitan dengan pengembangan diri.
Baca SelengkapnyaPria ini mendapat hujatan lantaran foto bareng temannya yang sudah menjadi abdi negara. Pria yang kerja di minimarket ini pun buka suara.
Baca SelengkapnyaWalau sang ayah memiliki profesi sebagai tukang cukur, nyatanya ia berhasil membuktikan dapat mewujudkan cita-citanya menjadi prajurit TNI.
Baca SelengkapnyaSegala pekerjaan telah dilakukannya mulai dari pemecah batu, penggali sumur, bertani, penjual ikan, penjual ubi, hingga menjadi pengembala sapi.
Baca SelengkapnyaCerita perjalanan kehidupan Haji Mansyur sebelum mendapat gelar crazy rich. Ternyata pernah menjadi seorang tukang becak.
Baca SelengkapnyaAnak dari penjual rujak dan pisang goreng kini dilantik jadi Menko. Begini kisahnya.
Baca Selengkapnya