Ini Bahaya Berjemur Matahari & Bilik Disinfektan, Tak Direkomendasikan oleh Ahli
Merdeka.com - Ketua Tim Pakar Gugusan Penanganan Covid-19, Wiku Adisasmito, tidak menganjurkan penggunaan bilik disinfektan (disinfectant chamber). Menurutnya, hal itu sangat berbahaya sebab mampu mengenai kulit yang sensitif pada tubuh seseorang.
"Disinfektan pada ruang atau chamber atau penyemprotan langsung ke tubuh manusia tidak direkomendasikan karena berbahaya bagi kulit mulut dan mata menimbulkan iritasi," kata Wiku saat jumpa pers di Graha BNPB Jakarta, Senin (30/3).
Tidak hanya itu, Wiku Adisasmito juga tidak menganjurkan penggunaan sinar UV light dalam upaya membunuh virus corona. Kembali lagi, hal itu sangat berbahaya bagi kulit dan bahkan berpotensi menimbulkan kanker kulit.
-
Apa yang bisa terjadi jika terlalu lama terkena sinar UV? Paparan cahaya ini bisa menyebabkan sejumlah masalah kulit terutama penuaan dan pada beberapa kasus bisa menyebabkan kanker kulit.
-
Apa saja bahaya dari sinar UV pada mata? Pasalnya, tindakan ini bisa melindungimu dari sinar UV yang bisa menyebabkan katarak dan penyakit mata lainnya.
-
Apa bahaya dari berjemur di siang hari? Bahaya utama adalah katarak, yaitu kondisi lensa mata yang mengalami kekeruhan sehingga penglihatan penderitanya menurun.
-
Kenapa berjemur di siang hari berbahaya? Paparan sinar UV yang berlebihan dapat menyebabkan kerusakan pada lapisan luar kulit, yang disebut epidermis. Hal ini dapat menyebabkan sel-sel kulit mati dan terlepas, sehingga kulit terlihat kemerahan dan terasa nyeri.
-
Kenapa kulit gosong karena sinar matahari bisa berbahaya? Paparan sinar matahari memang sangat penting bagi kehidupan manusia dan makhluk lainnya di muka bumi. Akan tetapi, paparan sinar matahari rupanya bisa memberikan dampak buruk pada manusia. Tahukah kalian, paparan sinar matahari mempu menyebabkan kulit menjadi terbakar atau sunburn. Akibatnya, kulit pun menjadi gosong.
-
Apa yang terjadi jika kulit terlalu lama terkena sinar matahari? Tahukah kalian, paparan sinar matahari mempu menyebabkan kulit menjadi terbakar atau sunburn. Akibatnya, kulit pun menjadi gosong.
"Juga menggunakan UV Light dalam konsentrasi berlebihan mempunyai potensi jangka panjang menimbulkan kanker kulit," jelas Wiku.
Mengandung Radiasi Ultraviolet
Sudah banyak yang tahu, sinar matahari tidak selamanya bagus bagi kulit tubuh. Sebab, sinar matahari juga mengandung radiasi ultraviolet (UV). Jenis-jenis radiasi UV yang sering didengar yaitu UVA dan UVB.
Kedua jenis radiasi UV ini mampu mempengaruhi kulit tubuh dengan berbagai cara. Tentu saja, jika dibiarkan nantinya justru bisa membuat kerusakan pada kulit. Buruknya bisa memunculkan penyakit kanker kulit.
Fakta Sinar Ultraviolet A
Melansir dari Healthline, Selasa (31/3/2020), berikut beberapa informasi penting terkait sinar ultraviolet A (UVA).
2012 Merdeka.com
- Sinar UVA lebih bisa menembus dibanding UVB. itu berarti sinar UVA dapat mempengaruhi sel-sel yang lebih dalam di kulit.
- Sinar UVA bisa menyebabkan kerusakan tidak langsung pada DNA.
- UVA juga menyebabkan penuaan dini seperti keriput dan berkaitan dengan beberapa kanker kulit.
- Efek dari sinar UVA cenderung cepat muncul, seperti kulit menjadi gelap dan terkadang terasa terbakar.
- Sinar UVA tidak diserap oleh lapisan ozon. Sekitar 95 persen dari sinar UV yang mencapai tanah yaitu UVA.
Fakta Sinar Ultraviolet B
Di sisi lain, inilah beberapa informasi penting terkait sinar ultraviolet B (UVB).
- Sinar UVB dapat merusak kulit terluar
- Secara langsung bisa merusak DNA
- Sinar UVB cenderung menimbulkan kanker kulit. Namun, sinar ini juga bisa berkontribusi pada penuaan dini.
- Sebagian besar sinar UVB diserap oleh lapisan ozon.
- Paparan sinar UVB yang berlebihan dapat menimbulkan kulit terbakar.
- Efek samping akan muncul beberapa jam setelah paparan sinar matahari.
- Sinar UVB tidak menembus jendela, sebab telah disaring oleh awan terlebih dahulu.
Kulit Terbakar
Dikatakan sebelumnya, bahaya sinar ultraviolet atau berjemur di terik matahari. Salah satunya yakni kulit terbakar. Melansir dari Nose, Selasa (31/3/2020), paparan sinar ultraviolet dapat menyebabkan kulit terbakar atau sunburn.
2012 Shutterstock/Suzanne Tucker
Biasanya, hal itu terjadi saat kulit tubuh terkena paparan sinar matahari secara langsung terlalu lama. Nantinya, efek kulit terbakar baru bisa dirasakan 4-5 jam usai terpapar sinar matahari. Gejala kulit terbakar yaitu kulit kemerahan, nyeri, melepuh, pembengkakan dan berkerak.
Memunculkan Tanda Penuaan
Bahaya sinar ultraviolet berikutnya yakni dapat memunculkan tanda-tanda penuaan. Biasanya, usai terpapar sinar matahari terlalu lama, kulit akan mengalami berbagai perubahan dari warna hingga teksturnya. Jika dibiarkan, sinar UV mampu merusak serat-serat (elastin) di kulit.Saat elastin rusak, maka kulit akan mulai meregang dan mengendur. Selain itu, terkena paparan sinar UV berlebihan akan menimbulkan bintik putih dan juga gelap pada kulit. Saat kulit terlalu kering, maka kulit jadi mudah keriput dan kalian akan terlihat lebih tua dari aslinya.
Berisiko Terkena Kanker Kulit
Sinar UVB pada sinar matahari rupanya juga dapat merusak DNA dan menekan sistem kekebalan kulit. Sedangkan, sinar UVA mampu menembus dan merusak membran kulit dan DNA di dalamnya.
2012 Merdeka.com/Shutterstock/igor gratzer
Kerusakan yang berkembang hingga bertahun-tahun, memungkinkan untuk meningkatkan risiko penyakit kanker kulit pada seseorang. Mulai dari karsinoma sel basal, karsinoma sel skuamosa dan melanoma ganas.
Merusak Mata
Menatap matahari secara berlebihan dengan mata telanjang dapat menyebabkan penyakit katarak. Padahal, katarak bisa berakhir pada kebutaan. Selain itu, paparan sinar matahari juga bisa melukai retina mata.Parahnya, jika terus dibiarkan nantinya justru akan merusak mata secara permanen. Tidak hanya itu, ancaman radiasi sinar UV lainnya yaitu kanker kulit yang menyerang kelopak dan daerah sekitar mata. (mdk/tan)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Penting untuk memahami bahaya berjemur di siang hari dan melakukan pencegahan yang tepat untuk melindungi kulit Anda.
Baca SelengkapnyaUsai berjemur atau beraktivitas di bawah sinar matahari, kita kerap merasa kelalahan, ini alasannya.
Baca SelengkapnyaPenggunaan tabir surya atau sunscreen adalah salah satu langkah penting untuk melindungi kulit dari kerusakan akibat sinar matahari dan mencegah kanker kulit.
Baca SelengkapnyaPaparan sinar UV yang berkepanjangan dapat menyebabkan berbagai masalah pada mata.
Baca SelengkapnyaMasyarakat mewaspadai potensi radiasi sinar ultraviolet saat musim kemarau.
Baca SelengkapnyaKeracunan sinar matahari bukanlah masalah yang sepele. Anda dapat mengalami komplikasi dari infeksi hingga kanker.
Baca SelengkapnyaPaparan cahaya matahari bisa menimbulkan dampak yang terakumulasi seiring waktu. Oleh karena itu, penting untuk menjaganya sedini mungkin.
Baca SelengkapnyaHal itu bisa terjadi karena cuaca panas menyebabkan melebarnya pembuluh darah dan berkurangnya cairan dalam tubuh.
Baca SelengkapnyaDokter Saskia menyarankan agar tidak langsung mencuci muka setelah beraktivitas di luar ruangan atau terpapar sinar matahari.
Baca SelengkapnyaTinggal di negara tropis menyebabkan sejumlah masalah rentan dialami kulit.
Baca SelengkapnyaMenggunakan tabir surya merupakan hal yang penting bagi kondisi kulit kita.
Baca SelengkapnyaLebih lanjut, inilah tips yang bisa diupayakan ketika menghadapi cuaca panas menyengat.
Baca Selengkapnya