Ini Fakta-fakta Penyebab Jakarta Direndam Banjir
Merdeka.com - Hujan yang terus mengguyur wilayah Jakarta sejak Selasa (31/12/2019)malam menyebabkan banjir di sejumlah kawasan tersebut. Hingga hari ini, Kamis (2/1/2020) banjir masih terus menggenangi sejumlah titik di Jakarta.
Berdasarkan data dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) terdapat tujuh kelurahan di Jakarta yang dilaporkan terendam banjir. Selain di Jakarta, banjir juga melanda sejumlah kawasan di Bekasi, Tangerang, Tangerang Selatan, dan juga Lebak.
Air yang menggenang ini berimbas pada kegiatan dan perekonomian masyarakat di sekitar Jakarta. Fasilitas umum seperti moda transportasi juga ikut lumpuh sementara. Namun, apa sebenarnya yang menjadi penyebab banjir di Jakarta. Berikut ulasannya:
-
Kenapa Jakarta banjir? 'Penyebab curah hujan tinggi dan luapan Kali Ciliwung,' ujar dia.
-
Kenapa banjir Jakarta masih terjadi hingga saat ini? Hingga kini banjir masih menjadi masalah yang belum terselesaikan di Jakarta.Selain karena faktor Jakarta berada di dataran rendah dan dilalui oleh sungai-sungai yang berasal dari Bogor, faktor lain banjir masih terjadi hingga saat ini adalah limbah sampah. Masih banyak warga yang membuang sampah sembarangan yang membuat aliran sungai tersumbat.
-
Di mana saja Jakarta banjir? Data itu dihimpun hingga Jumat 15 Maret 2024 pada pukul 04:00 WIB. 'Kenaikan status Bendung Katulampa dan Pos Pantau Depok menjadi Siaga 3 (Waspada) dari sore hingga malam hari serta menyebabkan genangan di wilayah DKI Jakarta,' kata Kepala Pelaksana BPBD DKI Jakarta, Isnawa Adji dalam keterangan tertulis, Jumat (15/3).Adapun data wilayah terdampak diantaranya Jakarta Selatan.
-
Dimana banjir Jakarta tahun 2020 terjadi? Tercatat sekitar 158 kelurahan terendam banjir. Tak hanya merendam pemukiman warga, air juga menggenang di jalan-jalan.Akibatnya, sejumlah transportasi umum seperti KRL, Transjakarta, dan penerbangan di Halim Perdanakusuma dihentikan.
-
Apa dampak dari banjir? Banjir tidak hanya menghancurkan rumah dan infrastruktur, tetapi juga mengakibatkan kerugian ekonomi yang signifikan.
-
Apa penyebab utama banjir? Banjir terjadi karena berbagai penyebab utama, termasuk hujan lebat, pencairan salju, badai, dan kenaikan permukaan air laut.
Hujan Ekstrem
Curah hujan yang tinggi dikatakan sebagai salah satu penyebab utama terjadinya banjir kali ini. Berdasarkan data dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika atau BMKG curah hujan yang mengguyur Jakarta mencapai 377mm.
"Pertama, curah hujan yang tinggi, bayangkan ya normalnya itu 50mm-100mm, ini menurut BMKG, itu saja sudah lebat," kata Menteri PUPR Basoeki Hadimuljono.
BMKG juga memperkirakan jika hujan akan terus turun hingga satu minggu ke depan.
Kali Ciliwung Belum Tuntas Dinormalisasi
Salah satu penyebab banjir Jakarta yang karena normalisasi kali ciliwung yang belum tuntas. Dari total panjang kali 33 kilometer baru sekitar 16 kilometer yang dilakukan normalisasi.
Seperti yang diketahui normalisasi Ciliwung merupakan proyek yang bertujuan untuk mengembalikan kondisi lebar sungai menjadi 35-50 meter, dengan mengharapkan kapasitas tampung air Sungai Ciliwung meningkat dari 200 m3/detik menjadi 570 m3/detik. Hal ini diharapkan mampu sedikit menanggulangi banjir yang berasal dari luapan air sungai.
Kendala Normalisasi
Salah satu kendala yang dihadapi dalam proses normalisasi karena sempitnya lahan. Sekarang ini banyak rumah-rumah warga yang berdiri bahkan berada di palung sungai.
"Karena lebarnya sungai Ciliwung sudah sempit, jadi gimana itu, lebarnya sudah berkurang, berarti harus kita lebarkan lagi. Tapi sekarang rumah itu bukan di bantaran, tapi sudah ke palung sungainya, ini juga bukan hal yang mudah," ungkap Menteri PUPR Basuki Hadimuljono.
Air Dibiarkan Masuk Jakarta
Jakarta memang dialiri oleh 13 sungai yang berpotensi membuat banjir. Diantaranya Angke, Pesanggrahan, dan Ciliwung.
Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan menyebutkan salah satu penyebab utama banjir adalah tidak adanya pengendalian air dari sisi selatan Jakarta.
"Jadi, selama air dibiarkan dari selatan masuk ke Jakarta dan tidak ada pengendalian dari selatan, maka apa pun yang kita lakukan di pesisir termasuk di Jakarta tidak akan bisa mengendalikan airnya," kata Anies, Jakarta, Selasa (1/1).
Anies mengatakan jika kunci dari antisipasi banjir ada pada pengendalian air dari sisi selatan.
Kawasan Resapan Air di Jakarta Berubah Jadi Beton
Sebagai pusat pemerintahan dan pusat perekonomian Indonesia pembangunan yang dilakukan di Jakarta memang bisa dibilang masif setiap tahunnya. Akibat kondisi ini, ruang terbuka hijau atau RTH yang berperan sebagai kawasan resapan air berkurang sehingga banjir menjadi langganan bagi Jakarta setiap tahunnya.
Penurunan Muka Tanah
Pembangunan gedung dan hotel-hotel di wilayah Jakarta menyebabkan penggunaan air tanah secara berlebihan. berdasarkan informasi yang berhasil didapatkan Jakarta mengalami penurunan muka tanah sebanyak 5-12 cm per tahun. Kondisi ini membuat potensi banjir semakin besar.
Peran Masyarakat
Peran masyarakat juga menjadi salah satu faktor penyebab banjir Jakarta. Selain pembangunan gedung-gedung tinggi, kesadaran hidup bersih warga Ibu Kota harus ditingkatkan. Perilaku membuang sampah ke sungai atau mendirikan bangunan di bantaran kali harus dihilangkan.
Kebiasaan membuang sampah ke sungai akan menyebabkan pendangkalan sungai yang menyebabkan sungai tidak bisa menampung lebih banyak air.
Program yang Sedang Berjalan
Diketahui dari 33 kilometer kali Ciliwung, sepanjang 16 kilometer yang sudah di normalisasi aman dari luapan air sungai. Untuk langkah selanjutnya menunggu keputusan bersama dengan masyarakat untuk melakukan pembebasan lahan.
"Bendungan khas Ciawi dan Sukamai, pembebasan lahannya sudah 90 persen lebih hampir 95 persen, kami targetkan tahun 2020 ini akan selesai. Mudah-mudahan dengan beberapa program itu, akan mengurangi atau menambah kesiagaan kita menghadapi musim-musim hujan berikutnya," tutur Menteri PUPR Basuki Hadimuljono.
Instruksi Presiden
Di lansir dari bnbp.go.id, Presiden Joko Widodo memberikan tiga instruksi terkait penanganan banjir di Jakarta yaitu, Pertama, memerintahkan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), pemerintah provinsi, hingga tim SAR bergerak bersama menanggulangi banjir. Nomor satukan keselamatan warga.
Kedua, fasilitas-fasilitas umum segera dinormalisasi. Ketiga, pemerintah pusat dan provinsi harus bekerja bersama-sama untuk menanggulangi banjir.
Info Posko Logistik
Di lansir dari website resmi, BNPB bersama BPBD DKI Jakarta, TNI / POLRI, instansi terkait serta relawan telah terjun mengevakuasi warga terdampak banjir. Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dalam hal ini telah menyediakan 5 posko siaga banjir yang terletak di Kantor Walikota masing-masing Kotamadya.
Berikut daftar posko logistik yang tersebar.
Jakarta Pusat :
- Gedung Balaikota DKI, Wardoyo 081311407076.
- Kantor BPBD DKI Jakarta, Dedi Rohaedi 081319332209.
- Kantor Walikota Jakarta Pusat, Iqbal 0812880765112.
- Taman Asuhan Anak Pertiwi, Beni 082110222259.
Jakarta Timur :
- Kantor Walikota Jakarta Timur, Dewi 0811717781.
- Kampus Universitas Borobudur, Agus Sulaeman 081213875254.
- Kantor SUDIN Kesehatan Jakarta Timur, Setiyawan 0822137330976.
- Kampus Binawan, Didik 081210810200.
Jakarta Barat :
- Kantor Walikota Jakarta Barat, Muhammad Riadi 081287453465.
- Kantor Kecamatan Cengkareng, Faqih 081584746979.
Jakarta Utara :
- Kantor Walikota Jakarta Utara, Suranta 08129526564.
- Jakarta Islamic Centre, Aji Antoko 0811187363.
Jakarta Selatan :
- Kantor Walikota Jakarta Selatan, Agung 081285577728.
- Jl. Bina Warga, Rawajati, Pancoran, Jakarta Selatan, Rudi Budijanto 08161403124.
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Ketinggian air yang menggenang sejumlah wilayah tersebut bervariasi.
Baca SelengkapnyaPenyebab banjir dan genangan lantaran hujan yang melanda wilayah DKI Jakarta dan sekitarnya pada Selasa (13/02) hingga Rabu (14/02).
Baca SelengkapnyaWilayah di DKI Jakarta tergenang karena hujan dengan intensitas sedang hingga lebat yang terjadi dari Rabu (29/11) malam hingga Kamis (30/11).
Baca SelengkapnyaBanjir setinggi 30 cm ini terjadi setelah hujan lebat mengguyur Jakarta sejak siang hari. Kondisi tersebut juga diperparah dengan sistem drainase yang buruk.
Baca SelengkapnyaKenaikan status Bendung Katulampa dan Pos Pantau Depok menjadi Siaga 3 pada malam hari.
Baca SelengkapnyaAda pula genangan yang terjadi karena disebabkan oleh banjir pesisir atau Rob
Baca SelengkapnyaKondisi ini biasa terjadi karena pengaruh fenomena cuaca global dan regional.
Baca SelengkapnyaJakarta Macet Parah Jelang Tengah Malam, Ternyata Penyebabnya Karena Hal Ini
Baca SelengkapnyaBanjir adalah salah satu bencana alam yang paling umum dan merusak di seluruh dunia.
Baca SelengkapnyaHujan yang mengguyur sejak malam hari membuat pemukiman warga di Kelurahan Rawa Terate terendam banjir.
Baca SelengkapnyaGenangan ditargetkan untuk surut dalam waktu cepat
Baca SelengkapnyaTerdapat 22 ruas jalan yang terendam banjir usai diguyur hujan semalaman
Baca Selengkapnya