Ini Gejala yang Akan Muncul pada Anak-Anak Bila Terinfeksi Virus Corona
Merdeka.com - Virus corona tidak hanya menjangkit orang dewasa saja. Anak-anak justru lebih rentan terkena Covid-19. Hal ini lantaran kekebalan tubuh anak-anak masih belum terbentuk secara sempurna.
Meski belum banyak, anak-anak juga bisa tertular virus corona. Bahayanya, anak-anak bisa tidak menunjukkan gejala yang parah seperti orang dewasa.
Lantas, bagaimana gejala yang akan muncul pada anak-anak bila terinfeksi virus corona? Simak ulasan informasinya berikut ini.
-
Apa saja gejala kanker anak? 'Sering kali, orang tua tidak menganggap serius gejala awal yang muncul pada anak-anak mereka. Padahal, gejala seperti demam yang berkepanjangan atau penurunan berat badan yang drastis bisa menjadi tanda awal kanker,' kata Dr. Yaulia.
-
Apa saja penyakit menular yang umum menyerang anak? Beberapa penyakit menular yang umum menyerang anak-anak adalah: SelesmaSelesma adalah infeksi virus pada saluran napas bagian atas yang ditandai dengan demam, batuk, pilek, dan nyeri saat menelan. Selesma dapat dicegah dengan menjaga kebersihan diri, terutama mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir secara rutin. DiareDiare adalah kondisi di mana feses menjadi encer dan frekuensi buang air besar meningkat. Diare dapat disebabkan oleh infeksi virus atau bakteri yang masuk melalui makanan atau minuman yang terkontaminasi. Diare dapat menyebabkan dehidrasi yang berbahaya bagi anak. Untuk mengatasi diare, berikan anak cairan yang cukup, seperti air putih, oralit, atau susu formula.
-
Apa saja gejala yang dialami pasien pertama Covid-19? Setelah kembali ke Depok, NT mulai merasakan gejala seperti batuk, sesak, dan demam selama 10 hari. Ia berobat ke RS Mitra Depok dan didiagnosis mengidap bronkopneumonia, salah satu jenis pneumonia yang menyebabkan peradangan pada paru-paru.
-
Apa gejala yang dirasakan dari Covid Pirola? Gejala Covid Pirola Lantas, seperti apa gejala covid Pirola? Mengenai gejala yang ditimbulkan akibat infeksi Pirola, diketahui belum ada gejala yang spesifik seperti disampaikan ahli virologi dari Johns Hopkins University, Andrew Pekosz, dilansir dari Liputan 6.Namun, tetap saja ada tanda-tanda yang patut untuk Anda waspadai terkait persebaran covid Pirola. Apabila terkena COVID-19 gejala umum yang terjadi biasanya demam, batuk, sakit tenggorokan, pilek, bersih, lelah, sakit kepala, nyeri otot serta kemampuan indera penciuman berubah, maka gejala covid Pirola adalah sakit tenggorokan, pilek atau hidung tersumbat, batuk dengan atau tanpa dahak, dan sakit kepala.
-
Apa yang harus dilakukan jika anak mengalami gejala tidak biasa? Perhatikan tanda-tanda tidak biasa pada anak saat cuaca ekstrem, seperti kelelahan yang berlebihan, pusing, pingsan, kulit kemerahan atau pucat, mual, atau demam tinggi. Jika ada gejala yang mencurigakan, segera konsultasikan dengan dokter.
-
Gejala apa yang dialami anak jika mengalami radang paru-paru? Gejala radang paru-paru pada anak, dapat bervariasi tergantung pada tingkat keparahan infeksi. Berikut ini adalah gejala yang umum terjadi pada anak yang mengalami pneumonia: 1. Demam tinggi: Salah satu gejala umum radang paru-paru pada anak adalah demam tinggi yang biasanya berlangsung lebih dari 2 hari. Suhu tubuh anak bisa mencapai 38 derajat Celsius atau lebih. 2. Batuk: Batuk adalah gejala khas radang paru-paru pada anak. Batuk bisa menjadi kering atau berdahak. Jika anak mengalami batuk berdahak, lendir yang dikeluarkan cenderung kental dan berwarna kuning atau hijau. 3. Napas cepat: Anak yang mengalami radang paru-paru biasanya mengalami napas cepat atau terengah-engah. Pernapasan yang cepat bisa terjadi bahkan saat anak beristirahat dan tidak melakukan aktivitas fisik. 4. Nafsu makan berkurang: Anak yang mengalami radang paru-paru cenderung kehilangan nafsu makan. Mereka mungkin tidak tertarik untuk makan atau minum. 5. Kelelahan: Pada radang paru-paru, anak-anak seringkali merasa lelah dan lesu. Mereka mungkin merasa tidak enak badan dan mengalami kelelahan yang berlebihan.
Gejala Tidak Mencapai Tahap Bahaya
Meski tidak memperlihatkan gejala yang parah seperti orang dewasa, anak-anak juga bisa terinfeksi virus corona. Sebab, kekebalan tubuh anak-anak masih jauh di bawah orang dewasa.
Sehingga, anak-anak bisa dengan cepat tertular virus corona jika berdekatan dengan sumbernya. Akan tetapi, gejala yang muncul tidak mencapai tahap yang berbahaya. Walaupun tetap memunculkan gejala yang tak jauh berbeda dengan orang dewasa.
Gejala yang Muncul pada Anak-Anak
Dokter Darmawan Budi Setyanto, spesialis anak dari Unit Kerja Koordinasi Respirologi Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) mengatakan, gejala sistemik virus corona (Covid-19) pada anak-anak bisa berupa demam, rasa tidak enak badan seperti ngilu di bagian tulang.
www.vaccinationinformationnetwork.com
"Ini yang kita lihat pada anak kecil, anaknya menjadi rewel," kata Darmawan.
Nafsu Makan Menurun
Tidak hanya itu, anak-anak yang terinfeksi virus corona (Covid-19) bisa menunjukkan gejala menurunnya nafsu makan. Menurut Dokter Darmawan Budi Setyanto, itu merupakan gejala infeksi pada umumnya. "Kemudian nafsu makan menurun. Ini adalah gejala infeksi secara umum. Demam dan kawan-kawannya," Darmawan menambahkan.
Gejala Muncul di Saluran Pernapasan
Setelah mengalami tanda-tanda sebelumnya, kemudian muncul gejala lainnya di saluran pernapasan anak. Menurut Dokter Darmawan Budi Setyanto, spesialis anak dari Unit Kerja Koordinasi Respirologi Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), beberapa kondisi yang mungkin muncul seperti batuk, pilek, hingga suara napas yang berbunyi.
2018 Liputan6.com
"Itu ketika proses penyakitnya hanya mengenai salurannya. Tetapi ketika sudah kena paru-parunya yang pneumonia, maka disertai gejala sesak," kata Darmawan menjelaskan.
Tidak Diawali Demam
Meski begitu, dokter Darmawan Budi Setyanto mengingatkan, virus corona atau Covid-19 ini merupakan penyakit baru. Untuk itu, masih diperlukan penelitian lebih lanjut guna mengetahui gejala spesifik pada anak-anak ."Ada laporan di luar negeri yang sudah terjadi kasus terlebih dahulu, itu pada anak-anak cukup banyak yang tidak diawali dengan demam. Jadi hanya gejala saluran napas, batuk pilek, kemudian ternyata diperiksa terkonfirmasi COVID-19," kata Darmawan.
Gejala Tertentu Belum Diketahui
Dokter Darmawan lebih lanjut menjelaskan jika belum diketahui secara pasti apakah anak-anak yang terinfeksi virus corona akan mengalami kondisi tertentu. Terutama mengalami penurunan fungsi paru di masa depan.
Shutterstock.com/ Dmitry Naumov
"Kita belum bisa menjawab, seperti pertanyaan awal tadi apakah akan menimbulkan gejala sisa atau tidak pada yang kena pneumonia, kita belum bisa menjawab persisnya seperti apa karena belum banyak kasus pada anak yang dilaporkan," tandasnya. (mdk/tan)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Adenovirus adalah kelompok virus yang dapat menyebabkan berbagai macam infeksi pada manusia. Virus ini dapat menular tapi bisa diatasi dengan kebiasaan bersih.
Baca SelengkapnyaMycoplasma Pneumonia bisa dicegah dengan vaksinasi dan jaga jarak.
Baca SelengkapnyaPenyakit menular disebabkan oleh mikroorganisme seperti virus, bakteri, jamur, atau parasit yang dapat menyebar dari satu orang ke lainnya, termasuk anak-anak.
Baca SelengkapnyaPolusi udara yang meningkat di wilayah Jakarta dan sekitarnya membuat kasus infeksi saluran pernapasan akut (ISPA) terus meningkat.
Baca SelengkapnyaRadang paru-paru termasuk infeksi serius jika tidak ditangani dengan benar.
Baca SelengkapnyaMeskipun gejalanya sering kali mirip dengan penyakit lain yang lebih umum, penting untuk mengetahui tanda-tanda spesifik yang mungkin mengindikasikan tumor otak
Baca SelengkapnyaStroke pada anak adalah kejadian yang relatif jarang terjadi, tetapi dapat memiliki dampak serius pada kesehatan dan perkembangan anak.
Baca SelengkapnyaMunculnya wabah misterius ini mirip dengan awal kemunculan Covid-19 tiga tahun lalu.
Baca SelengkapnyaJika Anda mencurigai anak Anda menderita TBC, segera konsultasikan dengan dokter untuk mendapatkan diagnosis dan perawatan yang tepat.
Baca SelengkapnyaBiasanya, orang dewasa kerap mencium balita saat kumpul bersama keluarga di momen Lebaran.
Baca SelengkapnyaGejala yang muncul seringkali tidak spesifik, seperti batuk yang tidak kunjung sembuh, nyeri dada, atau kesulitan bernapas.
Baca SelengkapnyaDBD menjangkiti kelompok usia produktif dan paling banyak terjadi di usia anak-anak.
Baca Selengkapnya