Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Ini Perbedaan Covid-19, SARS, dan MERS yang Perlu Diketahui

Ini Perbedaan Covid-19, SARS, dan MERS yang Perlu Diketahui virus MERS. ©2015 Merdeka.com/shutterstock/Peshkova

Merdeka.com - Corona covid-19 dilaporkan telah menyebar ke seluruh Provinsi yang ada di Indonesia. Disebut sebagai virus yang mematikan, corona covid-19 ini pada dasarnya masih memiliki kesamaan dengan virus penyebab SARS dan MERS yang mewabah beberapa tahun silam.

Namun, sebenarnya terdapat perbedaan yang mendasar mengenai ketiga virus ini. Simak beberapa ulasan di bawah ini mengenai perbedaan dari ketiga virus tersebut:

1. SARS

012 siti rutmawati

2015 Merdeka.com/ www.theguardian.com

Severe Acute Respiratory Syndrome (SARS) yang disebabkan oleh virus corona dilaporkan merenggut 774 nyawa di seluruh dunia.

Dikutip dari Halodoc, kasus pertama SARS dilaporkan terjadi pada November 2002 di China lalu menyebar ke negara lain. Beberapa negara yang dilaporkan memiliki kasus SARS adalah Hongkong, Vietnam, Singapura, Indonesia, Malaysia, Eropa (Inggris, Italia, Swedia, Swiss, Rusia) hingga Amerika Serikat.

Dilansir dari Aljazeera, penelitian mengungkapkan bahwa wabah SARS yakni disebabkan oleh kelelawar yang terinfeksi. Lalu virus tersebut ditularkan ke manusia melalui interaksi dengan beberapa hewan peliharaan yang telah tertular virus SARS sebelumnya.

SARS juga memiliki gejala awal yang memiliki kesamaan dengan gejala yang dialami oleh orang yang terinfeksi influenza biasa. Di antaranya yakni demam, sakit kepala, diare, dan nyeri otot.

Sebuah penelitian menunjukkan bahwa SARS berada di angka 3 pada rentang skala 2 hingga 4 yang berarti risiko penularan SARS ini cukup tinggi. Sementara itu, penelitian juga memaparkan bahwa tidak ada gejala lain yang lebih spesifik apabila seseorang terinfeksi SARS.

Setelah berhasil menjangkiti sebanyak 8.098 orang di seluruh dunia, SARS akhirnya berakhir pada pertengahan 2003.

3. MERS

ilustrasi virus

2013 Merdeka.com/Shutterstock/Sebastian Kaulitzki

Middle East Respiratory Syndrome (MERS) pertama kali dilaporkan pada tanggal 24 September 2012. Mewabah hingga ke seluruh penjuru dunia, akhirnya MERS tercatat resmi di WHO pada September 2012.

Kasus pertama MERS diketahui teridentifikasi di Saudi Arabia, virus ini kemudian menyebar hingga ke 27 negara di dunia. Hingga Maret 2020, MERS menyebabkan kematian hingga 866 jiwa dari total kasus 2.521 orang.

Kendati demikian, angka risiko penularan dari MERS sendiri lebih rendah dibandingkan dengan SARS. Menurut WHO, MERS dapat dengan mudah menular ke manusia pertama kali menggunakan perantara unta yang terinfeksi.

Sedikit berbeda dengan SARS, penderita MERS dapat saja tidak menunjukkan gejala terinfeksi seperti demam, batuk, dan sesak napas. Namun, MERS dapat menyebabkan beberapa gangguan pada organ tubuh manusia seperti gagal ginjal, hati, dan lain sebagainya.

5. COVID-19

ilustrasi virus corona

2020 Merdeka.com/ cdc

Tercatat dengan peningkatan kasus hampir 2 juta orang di seluruh dunia membuat covid-19 diklaim sebagai virus yang lebih berbahaya dari SARS dan MERS. Hingga saat ini, covid-19 dilaporkan telah menyebar hingga ke 185 negara dan wilayah.

Lain halnya dengan wilayah episentris pertama seperti Wuhan dan Korea Selatan yang dilaporkan mengalami penurunan kasus, hampir di seluruh dunia saat ini justru mengalami peningkatan kasus infeksi corona covid-19.

Sumber dari corona covid-19 ini disinyalir berasal dari hewan yang terinfeksi, namun penelitian belum menyebut jenis spesies hewan yang lebih spesifik.

Gejala orang yang terinfeksi corona covid-19 adalah demam, kelelahan, batuk kering, nyeri otot, sakit tenggorokan, hingga gangguan sistem pencernaan.

Bersumber dari data WHO, satu dari enam pasien terinfeksi corona covid-19 akan mengalami gangguan kesehatan secara kronis seperti kesulitan untuk bernapas dan lain sebagainya.

Kendati demikian, WHO menjelaskan bahwa tingkat penularan covid-19 ini sebenarnya justru lebih rendah dari SARS yakni berada pada angka 2.5 dari rentang skala 2 hingga 4.

Tingkat Keparahan yang Berbeda

017 siti rutmawati

2015 Merdeka.com/ www.rantlifestyle.com

Mengutip dari Halodoc, SARS, MERS, dan Covid-19 memang disebabkan oleh virus yang sama. Namun jika diperhatikan lebih jauh, ketiga virus ini menyebabkan tingkat kematian yang berbeda-beda.

Menurut ahli, kematian yang disebabkan oleh wabah SARS yakni berada di angka 10 persen. Berbeda, MERS justru memiliki tingkat kematian hingga 37 persen. Artinya bahwa MERS dapat menyebabkan kematian dengan jumlah empat kali lipat dari SARS.

Di sisi lain, banyak pihak yang mengklaim bahwa covid-19 merupakan virus yang lebih mematikan. Namun berdasarkan data yang dilaporkan, covid-19 telah menyebabkan kematian dengan rasio yang lebih kecil dari SARS dan MERS yakni sekitar 2,3 persen.

Dari total 64.418 kasus, sekitar 1.491 tewas dan 7.064 orang berhasil pulih dari corona covid-19 tersebut. Kendati berada pada rasio yang lebih kecil dibanding SARS dan MERS, namun tindakan pencegahan tetap harus dilakukan guna menekan laju penyebaran covid-19.

Tetap waspada dengan selalu rajin mencuci tangan, menjaga jarak hingga 1 meter antara satu sama lain, menerapkan etika batuk dan bersin, serta menerapkan pola hidup bersih dengan mengonsumsi makanan sehat dan olahraga secara rutin. (mdk/mta)

Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Kemenkes Minta Masyarakat Waspada Covid-19 Varian KP.1 dan KP.2, Begini Gejalanya
Kemenkes Minta Masyarakat Waspada Covid-19 Varian KP.1 dan KP.2, Begini Gejalanya

Varian tersebut memicu ada peningkatan kasus Covid-19 di Singapura.

Baca Selengkapnya
Waspada Covid Lagi, Begini Imbauan dari Kemenkes dan Ahli
Waspada Covid Lagi, Begini Imbauan dari Kemenkes dan Ahli

Masyarakat diminta lakukan pola hidup bersih dan sehat

Baca Selengkapnya
Varian Covid Eris Masuk Indonesia: Gejala Pilek, Sakit Tenggorokan hingga Kelelahan
Varian Covid Eris Masuk Indonesia: Gejala Pilek, Sakit Tenggorokan hingga Kelelahan

Mohammad Syahril, melanjutkan, varian Covid Eris termasuk ke dalam kelompok varian XBB, yang merupakan 'anakan' atau turunannya varian Omicron.

Baca Selengkapnya
Perbedaan Gejala Mpox dan Cacar Air, Ada Pembengkakan Kelenjar Getah Bening
Perbedaan Gejala Mpox dan Cacar Air, Ada Pembengkakan Kelenjar Getah Bening

Meski sama-sama disebut penyakit cacar, namun terdapat perbedaan gejala mpox dan cacar air.

Baca Selengkapnya
Waspadai Potensi Peningkatan Covid-19 di Indonesia
Waspadai Potensi Peningkatan Covid-19 di Indonesia

Masyarakat juga diminta segera melengkapi vaksinasi Covid-19, khususnya pada kelompok berisiko.

Baca Selengkapnya
Jenis Virus yang dapat Menyerang Manusia, Picu Dampak Ringan hingga Berbahaya
Jenis Virus yang dapat Menyerang Manusia, Picu Dampak Ringan hingga Berbahaya

Virus yang dapat menyerang manusia memang perlu dipahami.

Baca Selengkapnya
Munculnya Mpox Bukan Terjadi Akibat Vaksin Covid-19
Munculnya Mpox Bukan Terjadi Akibat Vaksin Covid-19

Munculnya kasus Mpox bukan disebabkan oleh adanya vaksinasi Covid-19 seperti sejumlah hoax yang beredar.

Baca Selengkapnya
Perbedaan Gejala Cacar Monyet dan Cacar Biasa, Wajib Tahu
Perbedaan Gejala Cacar Monyet dan Cacar Biasa, Wajib Tahu

Meski gejala kedua penyakit ini terlihat serupa, namun ada beberapa perbedaan gejala cacar monyet dan cacar biasa yang bisa diperhatikan.

Baca Selengkapnya
Analisis Pakar Penyebab Kasus Pneumonia Misterius Meningkat
Analisis Pakar Penyebab Kasus Pneumonia Misterius Meningkat

Kasus pneumonia misterius baru-baru ini menghebohkan China.

Baca Selengkapnya
Macam-Macam Virus dan Pengaruhnya pada Tubuh, Perlu Diwaspadai
Macam-Macam Virus dan Pengaruhnya pada Tubuh, Perlu Diwaspadai

Terdapat berbagai macam virus yang dapat membawa penyakit serius.

Baca Selengkapnya
Perhatikan Lagi Ini Bedanya Cacar Air, Campak, dan Rubella
Perhatikan Lagi Ini Bedanya Cacar Air, Campak, dan Rubella

Campak, cacar air dan Rubella memiliki ciri-ciri yang sama, perlu ketelitian dan segera bawa anak ke dokter jika mengalami ruam disertai gejala lainnya.

Baca Selengkapnya
Perbedaan Flu Singapura dan Flu Biasa, dari Penyebab hingga Gejalanya
Perbedaan Flu Singapura dan Flu Biasa, dari Penyebab hingga Gejalanya

Meskipun keduanya sering kali dianggap sama, namun sebenarnya terdapat perbedaan Flu Singapura dan flu biasa yang cukup signifikan.

Baca Selengkapnya