Ini Potret Pemudik Rela Jalan Kaki Jakarta-Solo, Kena PHK Hidup Susah di Jakarta
Merdeka.com - Sebagai upaya Pemerintah dalam memutus rantai persebaran virus Corona (Covid-19), Pemerintah telah memberlakukan larangan mudik lebaran 2020. Pihak Kementerian Perhubungan telah melakukan penjagaan di titik checkpoint perbatasan Jabodetabek untuk mengantisipasi adanya arus mudik lebaran.
Tidak berlakunya moda transportasi umum di tengah PSBB ini, membuat Maulana Arif Budi Satrio (38) atau yang akrab disapa Rio, seorang sopir bus nekat jalan kaki dari Jakarta menuju ke Solo untuk mudik. Berikut informasi selengkapnya:
Kena PHK
-
Apa yang dilakukan sopir bus saat Lebaran Pertama? Sopir bus pun mengajak para penumpang makan di rumah mertuanya.
-
Apa yang terjadi pada bus Surya Bali? Peristiwa ini menyebabkan enam orang tewas.'Saat ini peristiwa kecelakaan tersebut masih dalam proses penyelidikan, sedangkan olah tempat kejadian perkara (TKP) juga sudah dilakukan guna memastikan penyebab kecelakaan,' kata Dirlantas Polda Jateng Kombes Pol Sonny Irawan saat meninjau lokasi kecelakaan di Kecamatan Batangan, Kabupaten Pati, Senin (23/9).
-
Apa yang dilakukan driver ojol? Driver ojol tersebut memberikan helm pribadinya kepada pengendara yang ditegur saat berhenti di lampu lalu lintas. Aksi perhatian driver ojol itupun langsung ramai mendapat beragam komentar dari warganet.
-
Gimana Komaruddin jalan kaki? Selama 14 hari berjalan, dia melewati sejumlah kota di Yogyakarta, Jawa Tengah, sampai Jawa Barat. Selama itu pula, dia turut dikawal para motor rider dari yayasan kesehatan di Bekasi di setiap kota, untuk memastikan kondisinya, termasuk menyediakan ambulans untuk berjaga-jaga.
-
Siapa yang ikut terdampak fenomena bus telolet di Tangerang? “Wah ini sih nggak bener, nggak bener bocah-bocah rame banget asli (mengejar bus telolet di jalan),“ kata pengguna jalan yang merekam ramainya anak-anak di jalan, sembari menuliskan kata meresahkan.
-
Siapa yang menjadi driver taksi online? 'Kami jual aset, dan suami berusaha cari kerja lagi. Karena pandemi, akhirnya dia jadi driver taksi online,' ungkap Ira.
Mewabahnya virus Corona di Indonesia selama kurang lebih dua bulan belakangan ini membuat banyak perusahaan kocar kacir menjalankan bisnisnya.
Buntut dari permasalahan tersebut, Rio harus terkena Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) dari perusahaan tempatnya bekerja.
"Saya di-PHK tanggal 8 Mei lalu. Saya sebelumnya bekerja sebagai sopir bus pariwisata. Gaji bulan April belum dibayar," ujar Rio Selasa (19/5).
Tak Punya Biaya
Sadar akan kondisinya yang sudah tak memiliki pekerjaan, Rio merasa dirinya tak akan bisa bertahan hidup di Jakarta dalam waktu yang lebih lama lagi. Untuk itu, ia akhirnya memutuskan untuk pulang ke kampung halamannya di Solo, Jawa Tengah.
Nekat Jalan Kaki
©2020 Merdeka.com/Arie Basuki
Jalan kaki menjadi pilihan terakhir Rio, sebelumnya ia sempat mencoba membeli tiket bus seharga Rp500 ribu namun hal tersebut gagal karena armada yang digunakan bukanlah bus melainkan mobil travel dengan kapasitas melebihi muatan. Akhirnya Rio memutuskan untuk berjalan kaki. Ia memulai perjalanan pada tanggal 11 Mei 2020 dari rumah kontrakannya di Cibubur, Jakarta Timur selepas salat subuh.
Jalan Kaki Empat Hari
Dengan membawa bekal seadanya yakni tas punggung, tas selempang, sandal, dan sepatu dibungkus plastik Rio berjalan menyusuri jalan pantai Utara (Pantura). "Saya berjalan kaki 12 jam sampai 14 jam per hari. Jadi kalau dihitung rata-rata 100 kilometer per hari. Saya mandi, istirahat di SPBU," katanya.
Bertemu Temannya
Setelah berhari-hari melakukan perjalanan, sesampainya Rio di kawasan Gringsing, Kabupaten Batang, Jawa Tengah, ia bertemu dengan sejumlah rekan seprofesinya di Persatuan Pengemudi Pariwisata Indonesia (Peparindo). Ia pun akhirnya diantarkan oleh rekan-rekannya ke tempat tujuan, dan sampai di Terminal Tirtonadi Solo pada Jumat (15/5).
Jalani Karantina
©2020 Merdeka.com
Setelah sampai di Solo, Rio pun harus menjalani masa karantina selama 14 hari di Gedung Graha Wisata seperti pemudik yang lain. "Saya baru bisa pulang dari karantina tanggal 29 Mei. Saya nekat mudik jalan kaki karena tidak punya biaya untuk hidup di Jakarta," pungkas dia. (mdk/khu)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Di tengah jalan, sosoknya bahkan tak kuasa menahan air mata pilu.
Baca SelengkapnyaBuat eksperimen sosial, aksi sopir bus bantu orang yang kesusahan ini tuai pujian.
Baca Selengkapnya"Si sopir sempat berhenti jalan kaki, terus mondar-mandir untuk ngilangin ngantuk terus naik lagi."
Baca SelengkapnyaBapak satu anak ini kehabisan uang sehingga tidak bisa pulang naik kendaraan umum.
Baca SelengkapnyaViral momen polisi cegar difabel yatim piatu jalan kaki dari Bojonegoro ke Jember. Kisahnya bikin haru.
Baca SelengkapnyaKemacetan parah terjadi ketika ribuan buruh menggelar aksi unjuk rasa memperingati May Day atau Hari Buruh Sedunia di sejumlah titik di Jakarta.
Baca SelengkapnyaIpda Purnomo menolong seorang ibu dan anaknya yang berjalan dari Lamongan ke Surabaya dan diberi modal usaha.
Baca SelengkapnyaSebuah video memperlihatkan pemuda Garut yang terlantar di Bali.
Baca SelengkapnyaBerangkat gelap hingga pulang gelap tak melunturkan semangat wanita ini mencari rezeki di Jakarta setiap harinya.
Baca SelengkapnyaTak punya karena kecopetan di kapal, perantau asal Magelang nekat jalan kaki dari Surabaya. Kisahnya diketahui oleh Aipda Purnomo saat berpapasan di jalan.
Baca SelengkapnyaPemuda tersebut mengungkapkan bahwa ia kabur dari proyek tempatnya bekerja karena tidak menerima gaji dari atasannya selama sebulan.
Baca SelengkapnyaTidak hanya turis asing yang berjalan menuju Bandara I Gusti Ngurah Rai ada juga turis domestik.
Baca Selengkapnya