Ini Potret Polisi Tonjok Wajah Mahasiswa Demo 11 April, Bikin Malu Kapolri
Merdeka.com - Selain di depan Gedung DPR/MPR RI, demonstrasi juga dilakukan oleh ratusan mahasiswa yang tergabung dalam Aliansi Pemuda dan Mahasiswa (APM) di Kabupaten Enrekang, Sulawesi Selatan, Senin kemarin.
Aksi unjuk rasa yang diikuti oleh sejumlah elemen mahasiswa itupun berakhir ricuh. Bahkan, seorang anggota polisi yang bertugas mengamankan aksi demo sempat terekam kamera warga memukul wajah salah satu mahasiswa peserta demonstrasi.
Berikut potretnya:
-
Kenapa pelaku menikam mahasiswa? 'Motifnya, pelaku merasa ditipu dan sakit hati kepada korban,' ungkapnya.
-
Apa tujuan warga demo? Dilansir dari akun Instagram @merapi_uncover, mereka mengadakan arak-arakan itu dengan tujuan 'Mberot Jalan Rusak' di sepanjang Jalan Godean.
-
Apa yang diminta oleh massa demo? Dalam aksinya, mereka mendesak DPR dan pemerintah untuk segera mengesahkan Revisi UU No. 6 Tahun 2014 tentang Desa.
-
Mengapa mahasiswa demo di tahun 1965? Para mahasiswa yang tergabung dalam Kesatuan Aksi Mahasiswa Indonesia (KAMI) itu tidak puas dengan kebijakan pemerintahan Orde Lama. Mereka terus melakukan demonstrasi dan meminta Presiden Sukarno bertindak tegas terhadap PKI dan menteri-menteri yang tidak becus bekerja.
-
Siapa yang menyerang Polisi? 'Itu bukan orang tidak dikenal itu, keluarga tersangka (yang menyerang). Ditangkap di rumah, kemudian dibawa, diborgol teriak-teriak dia. Begitu ceritanya,' kata dia.
-
Siapa yang ikut demo? Pada Minggu (17/3), warga di sepanjang Jalan Godean, tepatnya di Desa Sumberarum, Kecamatan Moyudan, Sleman, bersama satuan Jaga Warga mengadakan arak-arakan dengan membawa banner.
Demo di Sulawesi Selatan Berakhir Ricuh
Ratusan mahasiwa yang tergabung dalam Aliansi Pemuda dan Mahasiswa (APM) di Kabupaten Enrekang, Sulawesi Selatan ikut turun ke jalan menggelar aksi unjuk rasa, Senin (11/4) kemarin. Tuntutan mereka pun sama seperti yang disampaikan oleh massa BEM SI yang menggelar aksi di depan gedung DPR/MPR RI.
Ada empat poin tuntutan yang disampaikan mahasiswa dalam unjuk rasa tersebut. Salah satunya ialah mendesak anggota parlemen untuk tegas menolak penundaan pemilu 2024 atau masa jabatan tiga periode.
Instagram/@majeliskopi08 ©2022 Merdeka.com
Awalnya aksi unjuk rasa itu berjalan dengan damai. Namun, saat mahasiswa hendak melakukan pembakaran ban bekas, polisi melarang kegiatan itu. Aksi saling dorong antara polisi dan mahasiswa pun tak terhindarkan. Kedua kubu pun saling tersulut emosi.
Polisi Terekam Kamera Tinju Wajah Mahasiswa
Seorang polisi yang tengah bertugas mengamankan massa aksi bahkan terekam kamera warga memukul wajah seorang mahasiswa yang ikut dalam aksi. Dengan mencengkeram kerah alamamter berwarna ungu yang dikenakan seorang mahasiswa, polisi itu terlihat langsung melayangkan pukulan tepat di wajah mahasiswa tersebut.
Instagram/@majeliskopi08 ©2022 Merdeka.com
Kemudian, seorang polisi lain yang ada di tempat kejadian pun tampak berusaha langsung melerai. Polisi yang melakukan pemukulan pun langsung pergi berlari meninggalkan lokasi.
Ramai Jadi Sorotan
Video yang merekam aksi pemukulan itupun langsung viral di media sosial dan ramai mendapat komentar dari warganet. Hal ini dikarenakan tindakan dari anggota polisi tersebut dinilai tak selaras dengan perintah Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo. Sebab, Kapolri sempat menginstruksikan kepada seluruh jajaran dan anggotanya untuk mengawal dan mengamankan aksi demonstrasi mahasiswa pada 11 April 2022 dengan mengedepankan pendekatan humanis. Sebelumnya, Sigit sempat mengatakan bahwa dirinya memastikan Polri memiliki komitmen dalam rangka menjunjung tinggi HAM dan nilai-nilai demokrasi di Indonesia.
©2022 Merdeka.com
Pastikan Pelaku Pemukulan Ditindak
Setelah video pemukulan itu viral, pihak Propam Polres Enrekang, Sulawesi Selatan disebut memastikan akan menindak anggotanya yang kedapatan menonjok seorang mahasiswa saat mengamankan demo di Jalan Trans Sulawesi, Senin kemarin.
Instagram/@majeliskopi08 ©2022 Merdeka.com
Saat ini, anggota polisi berpangkat bintara itu disebut tengah menjalani proses disiplin akibat perbuatannya. Sementara itu, beberapa mahasiswa juga disebut sudah diamankan polisi terkait kejadian tersebut.
(mdk/khu)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Korban merupakan mahasiswa baru asal Fakultas Kehutanan Untad.
Baca SelengkapnyaDelapan mahasiswa yang melakukan demo ditetapkan polisi sebagai tersangka.
Baca SelengkapnyaDemonstrasi terkait RUU Pilkada di Semarang berakhir ricuh. Puluhan mahasiswa harus dirawat di rumah sakit dan puluhan lainnya ditahan polisi
Baca SelengkapnyaTidak berselang lama, seorang petugas diduga Paspampres meninju perut mahasiswa itu hingga kesakitan
Baca SelengkapnyaKepala Kantor Komunikasi Kepresidenan Hasan Nasbi buka suara mengenai viral mahasiswa dipukul Paspampres
Baca SelengkapnyaAksi persekusi dan penganiayaan terhadap mahasiswa Papua yang berunjuk rasa di Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT) viral di media sosial.
Baca SelengkapnyaVideo merekam momen saat Paspampres pukul mahasiswa yang terobos pengamanan Presiden.
Baca SelengkapnyaKapolda NTT menyayangkan perbuatan oknum ormas tersebut terhadap mahasiswa.
Baca SelengkapnyaRatusan mahasiswa ini menyuarakan penolakan terhadap revisi Undang-Undang Pilkada.
Baca SelengkapnyaPihak Istana meminta maaf kepada masyarakat atas kejadian tersebut dan memastikan hal ini akan menjadi pembelajaran dan evaluasi mereka.
Baca SelengkapnyaDalam aksinya, mahasiswa menentang Laporan Pertanggung Jawaban (LPJ) yang disampaikan Presiden Jokowi di Sidang Tahunan MPR.
Baca SelengkapnyaPara pelajar dan mahasiswa tersebut masih menjalani pemeriksaan di Polrestabes Semarang hingga malam hari.
Baca Selengkapnya