Innalillahi, Mantan Wapres RI Berduka Cita
Merdeka.com - Kabar duka datang dari insan Ekonomi & Energi Indonesia. Mantan Menteri Pertambangan dan Energi periode 1978-1980 Prof. Dr. Subroto meninggal dunia pada Selasa (20/12).
Mantan Menteri di era Presiden Soeharto tersebut menghembuskan napas terakhir pada usia 99 tahun di Jakarta, pukul 16.25 di RSPI Sulianti Saroso.
Kabar meninggalnya Subroto juga diinformasikan oleh mantan Wakil Presiden RI Boediono melalui akun Twitternya @boediono pada Selasa (20/12) malam.
-
Siapa saja menteri Soekarno? Presiden Soekarno memimpin sendiri kabinet yang beranggotakan 21 orang menteri,' tulis Wahjudi Djaja dalam Kabinet-Kabinet di Indonesia.
-
Siapa yang meninggal? Seperti dilaporkan, komika Babe Cabita meninggal dunia pada Selasa (9/4/2024) di Rumah Sakit Mayapada Lebak Bulus, Jakarta Selatan, akibat penyakit Anemia Aplastik yang dideritanya.
Mantan Menteri Pertambangan & Energi Indonesia Tutup Usia
Mantan Menteri Pertambangan dan Energi Indonesia pada periode 29 Maret 1978 - 21 Maret 1988 Prof. Dr. Subroto tutup usia di Jakarta pada Selasa (20/12) sore.
Subroto sempat mendapat perawatan intensif di RSPI Sulianti Saroso Jakarta sebelum akhirnya menghembuskan napas terakhir.
Menurut keterangan resmi Kementerian ESDM, jenazah Subroto akan disemayamkan di Bimasena pada Selasa (20/12) hingga Rabu (21/12) pagi.
Direncanakan jenazah akan disemayamkan di Gedung Chairul Saleh Kantor Sekretariat Jenderal Kementerian ESDM pukul 11.00 WIB dan akan dimakamkan di Taman Makam Pahlawan Kalibata pada pukul 15.30 WIB.
Subroto lahir di Solo, Jawa Tengah pada 19 September 1923. Dia sempat menjabat sebagai Menteri di era Presiden Soeharto. Namanya dikenal karena kegemilangannya di bidang Energi dan Pertambangan di Indonesia.
Berjasa di Bidang Ekonomi dan Energi
Subroto berjasa bagi bidang Ekonomi dan Energi di Indonesia. Dia sempat menjadi Guru Besar Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia dan tercatat sempat menjadi salah satu tokoh yang merancang blueprint pembangunan perekonomian di Indonesia.
Subroto tergabung bersama Prof. Dr. Widjojo Nitisastro, Prof. Dr. Emil Salim, Prof. Dr. Moh. Sadli, dan Prof. Dr. Ali Wardhana, beliau menjadi anggota Tim Ekonomi untuk pembangunan Indonesia di era awal Orde Baru.
Subroto juga adalah pendiri dan Ketua dari BIMASENA, Perkumpulan Masyarakat Pertambangan dan Energi, Pendiri dan Ketua Dewan Pembina Indonesian Institute of Energy Economics (IIEE), Dewan Penasehat PT Medco Energi Internasional, Tbk., Dewan Komisaris PT Bank DBS Indonesia, Ketua Dewan Pembina Yayasan Bangun Bina Anak Indonesia, Ketua Dewan Penasehat Indonesian Mining and Minerals Research Institute (IMMRI), Ketua Dewan Pengawas Ikatan Keluarga Akademi Militer (IKAM), dan Dewan Penasehat ASPERMIGAS.
Pada kancah Internasional, Ahli Energi tersebut juga dikenal sebagai The Wise Minister Subroto from Indonesia. Julukan yang diberikan karena kearifan serta visinya yang hati-hati dalam pengelolaan minyak di kalangan negara-negara OPEC (Organization of the Petroleum Exporting Countries).
Subroto juga sempat menjabat posisi penting di OPEC sebagai Presiden Konferensi (1985-1985) dan Sekretaris Jenderal pada tahun 1988-1994.
Rasa Dukacita dari Mantan Wapres RI
Wafatnya Subroto meninggalkan rasa dukacita bagi beberapa orang yang mengenalnya. Salah satunya adalah Mantan Presiden RI di periode 2009-2014 Boediono.
Melalui akun Twitter pribadinya @boediono, Boediono mengungkapkan rasa dukacitanya atas meninggalnya ahli ekonomi terbaik di Indonesia tersebut.
"Innalillahi wa innaillahi roji’un.Telah berpulang Prof. Dr. Subroto, salah seorang anggota tim ekonomi terbaik yang pernah dipunyai negeri ini. Semoga husnul khotimah. Amin YRA," tulis unggahan Boediono.
Innalillahi wa innaillahi roji’un.Telah berpulang Prof. Dr. Subroto, salah seorang anggota tim ekonomi terbaik yang pernah dipunyai negeri ini. Semoga husnul khotimah. Amin YRA.
— boediono (@boediono) December 20, 2022Boediono juga dikenal sebagai ahli ekonomi dan juga merupakan Guru Besar bidang Ekonomi di Universitas Gadjah Mada. Berpulangnya Prof. Dr. Subroto menyisakan duka mendalam baginya terlebih sama-sama memiliki andil bagi ekonomi di Indonesia. (mdk/thw)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kuntoro Mangkusubroto meninggal dunia pada usia 76 tahun
Baca SelengkapnyaKabar duka datang dari Jenderal Bintang 3 mantan Pangkostrad.
Baca SelengkapnyaEkonom senior dari Universitas Indonesia (UI) Faisal Basri meninggal dunia pada Kamis, (5/9) pukul 03.50 WIB pagi.
Baca SelengkapnyaTanri Abeng Menteri Negara Pendayagunaan BUMN di era Presiden BJ Habibie.
Baca SelengkapnyaMantan ajudan Presiden Soeharto ini mengembuskan napas terakhir di Rumah Sakit Eka Hospital Cibubur.
Baca SelengkapnyaSuprajarto meninggal di Singapura pada Selasa (19/12) pukul 09.08 waktu setempat.
Baca SelengkapnyaMantan Gubernur Jawa Barat, Letnan Jenderal (Purn) Solihin Gautama Purwanegara (GP) meninggal dunia pada Selasa (5/2).
Baca SelengkapnyaKabar duka datang dari dunia politik dan pendidikan Indonesia, ekonom, dosen, sekaligus politisi Faisal Basri meninggal dunia.
Baca SelengkapnyaDikenal sebagai seorang begawan ekonomi para era kolonial. Sosoknya memang berasal dari keluarga ningrat
Baca SelengkapnyaSyamsul Arifin meninggal dunia setelah menjalani perawatan medis di salah satu rumah sakit Jakarta.
Baca SelengkapnyaFaisal Basri tidak pernah menggunakan kritik sebagai alat untuk menjatuhkan, tetapi untuk membangun.
Baca SelengkapnyaSosok Syamsul Arifin mantan Bupati Langkat dan Gubernur Sumatra Utara yang meninggal dunia di usia 71 tahun.
Baca Selengkapnya