Intip Bendungan Zubaidah, Ratu Terkaya Arab Sumbang 5 Ribu Kg Emas buat Pembangunan
Merdeka.com - Bendungan Zubaidah atau lebih dikenal sebagai mata air Zubaidah merupakan salah satu destinasi utama para jemaah haji dan umroh saat ini. Ini merupakan lokasi bersejarah.
Tepat di wilayah perbatasan antara Arafah ke Muzdalifah, terdapat bendungan Zubaidah dengan panjangnya sekitar 30 kilometer. Namanya begitu tersohor sebagai ratu terkaya kala itu.
Ada kisah luar biasa yang melatarbelakanginya merelakan 5 ribu kilogram emas untuk membangun saluran air tersebut.
-
Dimana Bendungan Pamayaran berada? Lokasinya terletak persis di tengah-tengah batas wilayah antara Desa Pamarayan, Kecamatan Pamarayan dan Desa Panyabrangan, Kecamatan Cikeusal.
-
Dimana jembatan terpanjang di dunia? Jembatan Besar Danyang-Kunshan, China Panjangnya mencapai 164,8 Km, membentang di atas sungai Yangtze, salah satu sungai terpanjang di dunia.
-
Dimana lokasi Bendungan Rolak 70? Bendungan Rolak 70 di Desa Bugasur Kedaleman, Kecamatan Gudo, Kabupaten Jombang merupakan bendungan megah peninggalan kolonial Belanda.
-
Dimana jembatan ini berada? Berada di jalur masuk Perkebunan Kendenglembudi Desa Karangharjo Kecamatan Glenmore Kabupaten Banyuwangi atau sekitar 10 kilometer dari jalur nasional.
-
Jembatan apa terpanjang di dunia? Jembatan Besar Danyang-Kunshan, China Panjangnya mencapai 164,8 Km, membentang di atas sungai Yangtze, salah satu sungai terpanjang di dunia.
-
Dimana lokasi Bendungan Pucang Gading? Bendungan ini mengontrol debit air dari Ungaran yang mengarah ke daerah Semarang bagian timur.
Penasaran dengan kondisi bendungan Zubaidah? Berikut ulasan lengkapnya.
Jemaah Haji Kekurangan Air
Sejarah mencatat kisah di masa Khilafah Abbasiyah saat kepemimpinan Khalifah Harun Ar-Rasyid. Kala itu jemaah haji dan umrah kekurangan air dengan kondisi terik yang sangat panas. Hingga sang Ratu Zubaidah berinisiatif membangun saluran air.
Channel YouTube Alman Mulyana ©2021 Merdeka.com
"Pada masa Khilafah Abbasiyah yang berpusat di Bagdad, masa itu khalifahnya Harun Ar-Rasyid. Nah pada saat itu, para jemaah haji kekurangan air. Maka istri dari Harun yang bernama Zubaidah berinisiatif membuat saluran air," kata teman Yayan yang memandu seperti dikutip dari channel YouTube Alman Mulyana.
"Ratu terkaya itu ya?" tanya Alman.
Meski memiliki nama asli Amatul Aziz, tapi lebih dikenal dengan julukan Zubaidah. Lantaran kecantikan dan kebaikannya semenjak kecil.
"Ratu yang paling kaya. Bahkan yang sangat cantik. Karena itu, sebagian ahli sejarah menyebutnya Zubaidah. Karena warna kulitnya yang sangat putih dan sangat cantik. Sebenarnya itu bukan nama asli dia. Nama panggilan dari kakek," imbuhnya.
Jalur Utama
Wilayah yang menghubungkan Kufah dan Makkah, merupakan jalur utama haji serta diperuntukkan sebagai jalur perdagangan, pusat air, peternakan dan pertambangan. "Karena dia berinisiatif membuat saluran air besar seperti ini, bendungan ini. Maka sampai sekarang, ini dinamakan mata air Zubaidah atau bendungan Siti Zubaidah," jelas sang kawan.
Channel YouTube Alman Mulyana ©2021 Merdeka.com
Panjang bendungan mencapai 30 kilometer, membelah beberapa bukit batu yang nampak gersang.
"Ini panjangnya sekitar 30 kilometer, menuju ke Lembah Lukman. Ini bisa kita perhatikan ini masih asli. Bisa melihat infrastruktur Islam pada masa Rasul, sedemikian juga pada masa khalifah," tambahnya.
Lima Ribu Kilo Emas untuk Dana Membuat Bendungan
Channel YouTube Alman Mulyana ©2021 Merdeka.com
Tak tanggung-tanggung, biaya yang dihabiskan untuk membangun saluran air itu setara dengan lebih dari 5 ribu kilogram emas. Sehingga wajar ide dan kontribusi Zubaidah dinilai sangat mengagumkan.
"Kalau kita baca sejarahnya, bisa mencapai 5950 kilogram emas. Bukan kertas seperti zaman sekarang. Kalau kita kalikan, bisa 5 jutaan gram. Kalau 1 gram sekarang berapa di Indonesia. Itu berapa dana yang harus dia kucurkan, Masya Allah," jelas sang kawan.
Sejarah Sejak Nabi Adam
Channel YouTube Alman Mulyana ©2021 Merdeka.com
Wilayah perbatasan Kufah dan Makkah itu meninggalkan banyak kisah sejarah Islam. Sejak Nabi Adam diturunkan ke bumi. Tepat di bawah kaki bukit turunnya nabi, ada saluran air dari bendungan Zubaidah.
"Jadi di Jabal Rahmah ini, selain menceritakan saluran air Zubaidah, di sini juga meninggalkan sejarah dari zaman Nabi Adam sampai Nabi Muhammad SAW," jelas Alman.
"Jadi air dari bendungan Zubaidah itu mengalirnya sampai ke sini, terus ke sana juga ke Masjidil Haram. Kawasan Kota Makkah, itu jauh banget ya. Ini bukan sekedar tembok ya bung, tapi ini termasuk saluran air Zubaidah," tuturnya.
Tempat Wudhu Zaman Dulu
Channel YouTube Alman Mulyana ©2021 Merdeka.com
Menyisakan tembok besar terbuat dari susunan batu dan tanah pengganti semen. Tapi bangunan bendungan itu masih terlihat kokoh. Ada saluran untuk mengambil air wudhu dengan ukiran bak pintu, juga masih membekas di bawah bukit.
"Jadi guys, zaman dulu itu kalau minum dan wudhu itu di sini. Ini ada tulisan di tembok ini biasanya orang Indonesia ini. Tolong tobatlah kalian yang tulis-tulis ini," tegas Alman.
Jadi Tempat Syirik
Channel YouTube Alman Mulyana ©2021 Merdeka.com
Lantaran saluran air wudhu sudah tidak digunakan lagi, kini hanya menjadi lubang panjang yang cukup besar. Sayangnya malah dijadikan sebagai ajang membuang sampah dan meninggalkan foto.
"Ini dalamnya sudah jadi apa si bung? Wah di dalam sudah banyak foto-foto para jemaah. Oh iya ini maksudnya apa ya? Ini Syekh dari Banjarmasin ini, mungkin dibawa sama jemaah ini," kejut Alman.
Terlihat ada beberapa potret yang dibakar. Sebagian yang lain diberi tulisan atau sekedar diletakkan di dalam lubang. Entah kepercayaan apa yang hendak disampaikan oleh para jemaah.
Channel YouTube Alman Mulyana ©2021 Merdeka.com
"Ternyata banyak orang Indonesia yang naruh sesuatu di sini. Ini perbuatan syirik guys, enggak boleh ditiru. Untuk berdoa saja. Jadi dulu tempat saluran air sampai sana," jelas Alman.
"Wahai para jemaah haji dan umrah, kalau mendatangi tempat bersejarah itu jangan berlebihan. Sudah jauh-jauh datang dari Indonesia dengan biaya besar sampai sini malah berbuat syirik," tegasnya.
(mdk/kur)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Ini merupakan bendungan ke-47 yang diresmikan Presiden Jokowi selama sepuluh tahun masa pemerintahannya.
Baca SelengkapnyaPresiden Jokowi meresmikan Bendungan Tiu Suntuk yang berada di Kabupaten Sumbawa Barat, NTB.
Baca SelengkapnyaBendungan Leuwikeris itu dibangun sejak 2016 atau selama delapan tahun pembangunannya dengan dana bersumber dari APBN senilai Rp3,5 triliun.
Baca SelengkapnyaMenurut Ma'ruf, Indonesia memiliki potensi sumber daya air yang besar dengan curah hujan mencapai 2,78 triliun meter kubik per tahun.
Baca SelengkapnyaDi bawah permukaan pasir, ada banyak air menggenang hingga emas dan berlian.
Baca SelengkapnyaSelain menjadi Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA), bendungan ini juga menjadi salah satu objek wisata di Kota Bandar Lampung yang memukau.
Baca SelengkapnyaRaja kaya ini sering dianggap sebagai orang yang memulai tradisi pendidikan di Afrika Barat.
Baca SelengkapnyaDiresmikan Jokowi, Bendungan Ameroro Garapan Hutama Karya Berpotensi Jadi Pembangkit LIstrik Tenaga Mikro Hidro
Baca SelengkapnyaBendungan ini merupakan salah satu proyek strategis nasional pemerintah dengan nilai kontrak senilai Rp577,13 miliar.
Baca SelengkapnyaBendungan yang dibangun dengan anggaran Rp2,7 triliun ini dapat mengairi 4.500 hektare sawah masyarakat.
Baca SelengkapnyaBendungan yang berlokasi di Lampung Timur ini dibangun sejak tahun 2017.
Baca SelengkapnyaBendungan Jragung ditargetkan rampung pada tahun 2024. Bendungan ini diproyeksikan memiliki kapasitas tampung 90 juta m3.
Baca Selengkapnya