Isi Percakapan Ferdy Sambo dengan Bharada E, Bawa Nama Kapolri Usai Brigadir J Tewas
Merdeka.com - Sidang kasus Ferdy Sambo sampai saat ini masih terus digelar demi menemukan barang bukti yang lebih konkret terkait pembunuhan terhadap Brigadir J.
Dalam sidang pada Senin (19/12) kemarin, Ahli Digital Forensik dari Dit Tipidsiber Bareskrim Polri, Adi Setya mengungkapkan bahwa ada grup WhatsApp yang dibuat pasca pembunuhan.
Ia dalam sidang membeberkan isi percakapan di dalam grup WhatsApp tersebut. Berikut ulasannya.
-
Siapa yang diduga sebagai pelaku? 'Kalau musuh kita mah nggak tahu ya, kita gak bisa nilai orang depan kita baik di belakang mungkin kita nggak tahu. Kalo musuh gue selama ini nggak ada musuh ya, mungkin musuh gua yang kemarin doang ya, yang bermasalah sama gua doang kali yak,' ungkapnya.
-
Siapa yang biasa bergabung dalam grup WhatsApp? Anggota dalam grup WhatsApp biasanya berisi keluarga, sahabat, teman kantor, alumni hingga perkumpulan tertentu.
-
Apa kasus yang sedang diselidiki? Pemerasan itu berkaitan dengan penanganan kasus dugaan korupsi di Kementan tahun 2021 yang tengah ditangani KPK.
-
Siapa pelakunya? Orang ke-3 : 'Seperti biasa saya menjemput anak saya pulang sekolah sekitar jam tersebut'Karena 22 jam sebelum 5 April 2010 adalah jam 1 siang 4 april 2010 (hari minggu)
-
Apa yang dilakukan jaringan kriminal di Asia Tenggara di Telegram? Sebuah laporan terbaru dari UNODC, kantor PBB yang menangani urusan narkoba dan kejahatan, mengungkapkan bahwa aplikasi Telegram telah menjadi sarana utama bagi jaringan kriminal di Asia Tenggara untuk melakukan aktivitas ilegal dalam skala besar.
Grup WhatsApp Duren Tiga
©2022 Merdeka.com
Dalam sebuah video pemaparan yang dilakukan oleh Adi Setya, mengatakan bahwa adanya grup WhatsApp yang dibuat pasca pembunuhan Brigadir J.
Diketahui, grup tersebut diberinama Duren Tiga dengan jumlah anggota lebih dari tujuh orang. Dua di antaranya adalah kontak atas nama Ferdy Sambo dan Putri Candrawathi.
"Jadi di hp tersebut ditemukan satu grup WhatsApp dengan nama Duren Tiga, di dalamnya ada beberapa kontak di grup tersebut di antaranya ada kontak WA nama Irjen Ferdy Sambo, kemudian ada kontak WhatsApp bernama Putri Candrawathi dan seterusnya," kata Adi.
Pesan Singkat Ferdy Sambo
©2022 Merdeka.com
Adi menemukan isi pesan singkat yang ada di dalam grup tersebut dan membeberkannya ketika sidang berlangsung.
Adi mengatakan bahwa komunikasi itu dilakukan Kontak atas nama Irjen Ferdy Sambo dengan Richard Eliezer pada tanggal 19 Juli 2022 pukul 03.48 WIB.
Percakapan Sambo dan Bharada E
©2022 Merdeka.com
“Komunikasi dilakukan pada tanggal 19 bulan 7 2022, pukul 3.48 AM, dengan kalimat sebagai berikut. Kamu sehat, ya. Bapak Kapolri menyampaikan kalau ada yang gak nyaman laporkan saya sgr. Biar saya laporkan ke bapak Kapolri,” ujar Adi sambil membaca percakapan grup WhatsApp Duren Tiga.
“Kemudian dijawab akun WhatsApp atas nama Richard ‘Siap, sehat bapak. Siap baik bapak’. Kemudian ditanggapi lagi oleh akun WhatsApp Irjen Ferdi Sambo, ‘Buat tenang keluarga di Manado ya, Chard. WA saya kalau ada yang gak enak di hari kamu. Kemudian dijawab oleh akun WhatsApp Richard ‘Siap, baik bapak,’” lanjut Adi. (mdk/mff)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Berikut jabatan baru Kombes Budhi Herdi dari Kapolri usai terseret kasus Ferdy Sambo.
Baca SelengkapnyaNilai sengketa yang digugat oleh orangtua Brigadir J yakni senilai Rp7.583.202.000
Baca SelengkapnyaFerdy Sambo dan Putri Candrawathi baru-baru ini merayakan ulang tahun pernikahan mereka.
Baca SelengkapnyaKeluarga Brigadir J menggugat Ferdy Sambo Cs hingga Kapolri karena menilai melakukan Perbuatan Melawan Hukum.
Baca SelengkapnyaKekasih Brigadir J terlihat mengunjungi makam sang pujaan hati.
Baca SelengkapnyaAnggota yang kala itu dijatuhkan sanksi etik karena terseret kasus Ferdy Sambo telah menjalani masa hukumnya
Baca SelengkapnyaKomarudin menambahkan kerugian yang dialami oleh kliennya setelah dihitung mencapai Rp7,5 miliar dan itu merupakan kerugian materiil.
Baca SelengkapnyaKematian korban membuat aktivis Mapala STAI Bumi Silampari kehilangan sosok pendiam itu.
Baca SelengkapnyaKabar terakhir, Koptu HB sudah diperiksa. Tetapi hingga kini status hukum terhadapnya masih mengambang.
Baca SelengkapnyaSambo tampak memakai kemeja hitam dengan gaya rambut klimis
Baca SelengkapnyaSebelum meninggal, Bripda Rico diketahui sempat menelepon sang ibu.
Baca SelengkapnyaPetugas telah memeriksa 14 saksi yang berada di sekitar rumah dinas korban saat peristiwa itu terjadi.
Baca Selengkapnya