Janji Menkes Budi Gunadi Bereskan Data Covid-19
Merdeka.com - Dunia hingga kini masih berupaya melawan penyebaran Covid-19. Setiap pemerintah terus memberikan data Covid-19 terkini kepada masyarakat. Tujuannya agar masyarakat maupun pemerintah bisa membangun strategi untuk menghentikan laju penyebaran Covid-19.
Namun, data Covid-19 di Indonesia dikabarkan tidak diungkapkan secara benar. Bahkan dikatakan data Covid-19 di Indonesia kacau. Melihat hal itu, Menkes Budi Gunadi berjanji untuk membereskan data Covid-19.
Melansir dari akun YouTube Najwa Shihab, Kamis (7/1/2021), simak ulasan informasinya berikut ini.
-
Bagaimana penanganan Covid-19 di Indonesia? Jokowi memilih menggunakan strategi gas dan rem sejak awal untuk menangani pandemi Covid-19. Gas dan rem yang dimaksudkan Jokowi diimplementasikan dalam tiga strategi yakni penanganan kedaruratan kesehatan, jaring pengaman sosial, dan pemulihan ekonomi. Inilah yang kemudian menjadi ujung tombak dalam penanganan Covid-19 di Indonesia.
-
Bagaimana polisi dapat berkontribusi dalam penanganan Covid-19? Operasi Aman Nusa II menjadi studi kasus utama yang memperlihatkan bagaimana kepolisian, dengan sumber daya dan kapasitasnya, dapat berkontribusi signifikan terhadap penanganan krisis kesehatan publik.
-
Kapan Covid-19 pertama kali terkonfirmasi di Indonesia? Pada tanggal 2 Maret 2020, Indonesia melaporkan kasus pertama virus Covid-19, menandai awal dari pandemi yang memengaruhi seluruh masyarakat.
-
Siapa yang mengumumkan kasus Covid-19 pertama di Indonesia? Presiden Jokowi mengumumkan hal ini pada 2 Maret 2020, sebagai kasus Covid-19 pertama di Indonesia.
-
Bagaimana cara Kemensos mengusulkan perbaikan data? 'Sejak awal saya menjabat sebagai Menteri Sosial, saya menerima banyak surat cinta dari BPK, BPKP atau lembaga lain yang isinya data kami tidak berintegritas. Kemudian ada juga masalah transparansi dan regulasi data bansos. Dari sanalah kami bertekad melakukan perbaikan,' ujar Mensos Risma.
-
Siapa yang memimpin Satgas Penanganan Covid-19? Sejak pandemi Covid-19 melanda Indonesia, Presiden Jokowi menugaskan Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy menjadi komando dalam sektor penanganan kesehatan. Lalu dibentuklah Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Pandemi Covid-19.
Masalah yang Menanti Menkes
Menkes Budi Gunadi menjelaskan Presiden Joko Widodo memberikan tugas vaksinasi dan mengatasi pandemi. Mendapat tugas tersebut, Menkes mulai satu per satu membereskan apa yang memang perlu diselesaikan. Mulai dari vaksinasi, rumah sakit penuh hingga masalah data.
YouTube @Najwa Shihab ©2021 Merdeka.com
"Jadi saya bilang memang ada masalah yang sifatnya short term dan mepet. Contohnya itu vaksinasi masih jalan kemudian yang kedua adalah bahwa ini pasti akan minggu kedua ketiga akan naik tinggi nih. Jadi kalau kita enggak cepat-cepat beresin itu orang wafat dan kemudian tenaga kesehatan kita juga bisa meninggal ya. Itu yang harus cepat," jelas Menkes Budi Gunadi.
"Nah ada masalah yang long term yang fundamental yaitu urusan data. Ini harus diberesin karena ini sangat penting. Pertama, ini menjadi basis strategi kita yang benar seperti apa sih responnya. Kedua seperti yang saya bilang, ini menjadi dasar trust nya komunitas ke kita. Karena saya bilang, enggak mungkin lah pemerintah lakuin ini semua sendiri. Kita harus lakukan memanfaatkan seluruh modal sosial yang dimiliki oleh rakyat Indonesia. tetapi kalau kita tidak bisa dipercaya, bagaimana mereka mau bantu," sambungnya.
Data Sangat Krusial dan Penting
Menurutnya, permasalahan data sangatlah krusial dan penting. Sebab, dari data lah pemerintah mampu membangun strategi yang benar dan baik. Tak hanya itu, data juga menjadi basis rasa percaya masyarakat terhadap pemerintah sehingga mau membantu.
YouTube @Najwa Shihab ©2021 Merdeka.com
"Jadi saya mengerti sekali bahwa data ini krusial karena dua aspek tadi. Ini menjadi basis strategi yang ilmiah kita mesti ngapain. Kedua ini menjadi basis rasa percaya masyarakat kepada kita sehingga mereka mau membantu. Nah saya bilang, saya baru mendengarkan karena memang baru sempat 2 minggu dan banyak yang di piring saya yang mesti diberesin. Saya bilang begitu urusan rumah sakit yang penuh ini selesai, nomor satu yang saya beresin itu data," ujarnya."Karena data ini sangat dibutuhkan untuk tracking, tracing yang benar. Sehingga gentengnya kita tambal tuh, jangan kita sibuk ngepel terus setiap hujan. Itu tracking nya mesti diberesin, tracing nya mesti diberesin dan dengan data yang benar," sambungnya.
Janji Menkes Budi Gunadi
Mengetahui pentingnya data dan kacaunya saat ini, Menkes Budi Gunadi menyampaikan janjinya. Dia berjanji untuk membereskan data Covid-19 yang kacau usai menyelesaikan masalah rumah sakit penuh.
YouTube @Najwa Shihab ©2021 Merdeka.com
"Jadi saya janji teman-teman sekarang belum, saya terus terang memang baru lihat. Saya tahu masalahnya di mana, belum kepegang dengan tangan saya yang ada. Tetapi saya janji begitu urusan di rumah sakit yang habis liburan ini selesai, kita bisa lewati masa itu, saya akan beresin data. Supaya saya punya strategi tracking dan tracing yang benar," papar Menkes Budi Gunadi."Karena data, tracking, tracing itu yang secara fundamental harus diberesin dulu," lanjutnya.
Video Pernyataan Janji Menkes Budi Gunadi
Berikut video pernyataan janji Menkes Budi Gunadi untuk membereskan data Covid-19 yang kacau.
(mdk/tan)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Data itu terungkap setelah Pemprov Jakarta memiliki alat lengkap.
Baca SelengkapnyaJokowi menekankan pentingnya back up atau rekam cadang data nasional
Baca SelengkapnyaBudi Arie dicecar oleh anggota komisi 1 dengan pertanyaan-pertanyaan seputar peretasan yang terjadi
Baca SelengkapnyaTerkait serangan ransomware, Jokowi mengatakan yang paling penting dicarikan solusi agar kejadian serupa tidak terjadi lagi.
Baca SelengkapnyaMenkes Budi Gunadi Sadikin sebelumnya mengungkap ingin menjadi menteri penerangan di tengah kabar menjadi kandidat menteri keuangan kabinet Prabowo-Gibran.
Baca SelengkapnyaSAFEnet menyebut, terdapat sedikitnya 282 instansi pemerintah pengguna PDNS yang terdampak serangan siber tersebut.
Baca SelengkapnyaKominfo telah menyediakan fasilitas pencadangan data di Pusat Data Nasional Sementara (PDNS) 1 yang berada di Serpong dan PDNS 2 di Surabaya.
Baca SelengkapnyaBudi Ari sempat diberondong pertanyaan namun enggan meladeni.
Baca SelengkapnyaBudi Arie pun menjamin, jika sistem informasi elektronik selama pesta demokrasi ini tetap aman dan terjamin.
Baca SelengkapnyaJuli ini Presiden Jokowi meminta layanan publik yang terganggu ransomware normal.
Baca SelengkapnyaGanjar pun dikeluhkan kembali mengenai persoalan pupuk oleh para petani.
Baca SelengkapnyaAda salah satu pendukungnya yang mengatakan bahwa Ganjar mampu menyelesaikan masalah keruwetan data di Indonesia.
Baca Selengkapnya