Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Jarang Disorot, Ini Wajah Tentara yang Menembak Pahlawan Revolusi Jenderal Ahmad Yani

Jarang Disorot, Ini Wajah Tentara yang Menembak Pahlawan Revolusi Jenderal Ahmad Yani Suara Asli Jenderal Ahmad Yani Pahlawan Revolusi Korban G30S PKI. Youtube/David Saad ©2020 Merdeka.com

Merdeka.com - Indonesia baru saja memperingati Hari Kemerdekaan ke-76. Momen haru ini banyak digunakan oleh masyarakat untuk mengenang jasa para pahlawan. Seperti diketahui, para pahlawan rela berkorban mempertaruhkan nyawa untuk bisa membuat Indonesia merdeka.

Salah satunya yakni Pahlawan Revolusi Jenderal Ahmad Yani. Pahlawan Indonesia ini gugur tertembak di kediamannya. Ahmad Yani ternyata ditembak oleh prajuritnya sendiri. Lantas bagaimana tampang tentara yang menembak Pahlawan Revolusi Jenderal Ahmad Yani?

Melansir dari akun Instagram revolusi_bangsa1965, Kamis (19/8), simak ulasan informasinya berikut ini.

Tragedi G30S/PKI

Tragedi G30S/PKI akan selalu dikenang oleh masyarakat Indonesia. Penyiksaan dan pembantaian para pahlawan revolusi memberikan luka mendalam bagi Tanah Air.

g30s pki

wordpress.com

Begitu pula yang dirasakan oleh keluarga terdekat, terlebih mereka juga menyaksikan dan mengalami langsung tragedi tersebut.

Salah satu korban kekejaman Partai Komunis Indonesia yakni Jenderal Ahmad Yani. Tragedi ini juga lah yang merenggut nyawa sang Pahlawan Revolusi.

Ditembak Prajuritnya

Ahmad Yani gugur karena ditembak oleh prajuritnya Sersan Dua Gijadi. Prajurit tersebut menembak Ahmad Yani di kediamannya pada dini hari. Lebih tepatnya pada tanggal 1 Oktober 1965.Sersan Dua Gijadi menggunakan senapan jenis Thompson sebanyak 7 butir peluru untuk menembak sang atasan. Saat itu pun Ahmad Yani gugur dengan masih mengenakan piyama. tampang tentara penembak jenderal ahmad yani

Instagram revolusi_bangsa1965 ©2021 Merdeka.com

Sebelum gugur, para prajuritnya datang ke rumah dan mengatakan sang presiden meminta bertemu. Ahmad Yani yang hendak membersihkan diri dan mengganti baju pun dilarang oleh mereka. Mendengar larangan tersebut, Ahmad Yani sempat secara spontan menampar salah satu prajurit hingga jatuh tersungkur bersama senjatanya.Melihat hal itu, prajurit lainnya yang berdiri di samping Serda Gijadi memintanya untuk menembak. Usai mendapat perintah, Serda Gijadi menembak Ahmad Yani dari belakang setelah menutup pintu hingga meninggal dunia. Sosok yang memberi perintah kepada Serda Gijadi adalah Sersan Satu Raswad.

"Foto adalah foto Sersan dua GIJADI Ketika baru di tangkap,dan di bawa ke rumah Tahanan CPM," tulisnya dalam keterangan foto.

Anak Melihat Langsung

Tragedi G30S/PKI yang merengut nyawa Ahmad Yani rupanya juga disaksikan langsung oleh keluarga terdekat. Terutama anak-anak sang Pahlawan Revolusi. Anak jenderal Ahmad Yani pun memberikan kesaksian lengkap atas tragedi yang merenggut nyawa sang ayah."saya (anak Jenderal Ahmad Yani) lihat langsung iya kan? Eddy lihat langsung, kakak-kakak saya yang perempuan juga lihat langsung," kata Untung Mufreni Yani, anak Jenderal Ahmad Yani.kesaksian lengkap anak jenderal ahmad yani

Instagram @jejaksoeharto ©2020 Merdeka.com

"Cuma waktu penembakan memang saya sama Eddy, setelah penembakan itu karena suaranya keras bangun kakak saya semua. Saya masuk ke kamar mau bangunin tetapi yang keluar ibu Juwi duluan, kami kejar mas dari belakang," sambungnya."Diseret sampai luar, dilemparkan sampai ke dalam bis kalau enggak salah. Almarhum itu dilempar ke dalam bis, setelah itu berangkat mereka. Sudah, kami tunggu. Nah waktu kamu kejar sampai di luar di belakang situ, mohon maaf mas saya agak," ungkap Untung, anak Jenderal Ahmad Yani yang tak bisa menyelesaikan ceritanya karena menahan emosi dan air mata.

Komentar Masyarakat Indonesia

Unggahan tersebut tentu menarik perhatian masyarakat Indonesia. Mereka kembali mengingat sejarah kematian Jenderal Ahmad Yani. Beragam komentar pun membanjiri unggahan tersebut."'Bapak diminta menghadap bapak presiden'," tulis akun ye_aldi."@ye_aldi "Kalo begitu tunggulah!saya mandi dulu," tulis akun revolusi_bangsa1965."@revolusi_bangsa1965 Yang bilang bapak dipanggil presiden untuk segera datang ke istana ucapan itu dilontarkan oleh Sersan Satu Raswad,kemudian pak Yani menjawab"Baiklah saya mau mandi dulu,kemudian dijawabPraka Dokrin "Tidak perlu,kemudian pak Yani berkata"Kalau begitu saya akan Cuci muka dulu dan ganti Pakaian,dan jawab lagi oleh Praka Dokrin "Tidak usah berpakaian,kemudian pak Yani secara spontan langsung memukul praka Dokrin hingga jatuh tersungkur berserta senjatannya dan pak Yani mengatakan Lancang kalian tahu apa kalian,kemudian Sertu Raswad yang berdiri disamping Serda Gijadi untuk menembak pak Yani dari belakang setelah menutup pintu.Sersan Satu Raswadlah yang memberikan perintah kepada Serda Gijadi untuk menembak pak Yani hingga akhirnya meninggal,dan setelah pak yani jatuh yang menyeret kaki pak Yani dari ruang makan hingga keluar rumah menuju halaman rumah dilakukan oleh Praka Tumiran Anggota Cakrabirawa.Kalau ditayangan Film G30/S-PKI Setelah pak yani jatuh tersungkur posisinya dalam keadaan terlentang,kedua tangannya dan kakinya diangkat otomatis kepala dan badan tidak membentur bebatuan yang ada diluar rumah.bisa di bilang dikatakan peristiwa kejadian yang sebenarnya lebih keji dari pada yang ada di Film Pengkhianatan G 30 S/ PKI," tulis akun hendra.sudrajat.562.

"Sayang karir militer yang cemerlang dari Pak Yani harus berakhir di ujung senapan Sersan Dua Gijadi," tulis akun bobbysamosir79.

(mdk/tan)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
58 Tahun Usai Peristiwa G30S, Ini Potret Terbaru Rumah Perwira Tinggi TNI AD Ahmad Yani
58 Tahun Usai Peristiwa G30S, Ini Potret Terbaru Rumah Perwira Tinggi TNI AD Ahmad Yani

Jenderal Ahmad Yani tewas di rumahnya akibat rentetan tembakan pasukan Cakra Birawa pada G30S. Intip potret terkini rumahnya.

Baca Selengkapnya
Potret Rumah Mewah Jenderal Ahmad Yani Waktu Muda di Purworejo, di Dalamnya Banyak Foto Keluarga
Potret Rumah Mewah Jenderal Ahmad Yani Waktu Muda di Purworejo, di Dalamnya Banyak Foto Keluarga

Terungkap, semasa kecil ternyata Ahmad Yani hidup di perkampungan di Purworejo, Jawa Tengah.

Baca Selengkapnya
Keluarga Jenderal Ahmad Yani Kecewa Sekolah yang Didirikan oleh Pahlawan Revolusi Diubah Nama 'Kalau Nama Tokoh Lebih Terkenal'
Keluarga Jenderal Ahmad Yani Kecewa Sekolah yang Didirikan oleh Pahlawan Revolusi Diubah Nama 'Kalau Nama Tokoh Lebih Terkenal'

Potret bangunan Sekolah Dasar (SD) yang digagas oleh Jenderal Ahmad Yani di dekat kediaman orang tuanya.

Baca Selengkapnya
Buku 'Pusaka' Peninggalan Letnan Achijat Sniper Diduga Pembunuh Jenderal Mallaby dari Inggris Terungkap, Isinya Tak Ternilai
Buku 'Pusaka' Peninggalan Letnan Achijat Sniper Diduga Pembunuh Jenderal Mallaby dari Inggris Terungkap, Isinya Tak Ternilai

Berikut isi buku 'pusaka' peninggalan Letnan Achijat sniper diduga pembunuh Jenderal Mallaby dari Inggris.

Baca Selengkapnya
Jadi Legenda Marinir, Sosok Dijuluki 'Semburan Mulut Berbisa' Ternyata Idola Eks Prajurit TNI Terkuat
Jadi Legenda Marinir, Sosok Dijuluki 'Semburan Mulut Berbisa' Ternyata Idola Eks Prajurit TNI Terkuat

Kopral Bagyo mengidolakan seorang purnawirawan TNI AL Djoni Liem yang mendapatkan julukan Semburan Mulut Berbisa.

Baca Selengkapnya
Aksi Sniper Polwan Brimob Tembak Target Tanpa Melihat Langsung Cuma Pakai Cermin, Sosoknya Jadi Sorotan
Aksi Sniper Polwan Brimob Tembak Target Tanpa Melihat Langsung Cuma Pakai Cermin, Sosoknya Jadi Sorotan

Sniper polwan Brimob tembak sasaran tanpa melihat sasaran bermodal cermin.

Baca Selengkapnya
VIDEO: Keras Andika Eks Panglima di Tim Ganjar, Relawan Langsung Diserang Anggota TNI!
VIDEO: Keras Andika Eks Panglima di Tim Ganjar, Relawan Langsung Diserang Anggota TNI!

Wakil Ketua Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar-Mahfud, Andika Perkasa buka suara soal pengeroyokan dilakukan anggota TNI terhadap relawan

Baca Selengkapnya
VIDEO: Kronologi Lengkap Relawan Ganjar Dikeroyok Anggota TNI di Boyolali
VIDEO: Kronologi Lengkap Relawan Ganjar Dikeroyok Anggota TNI di Boyolali

Relawan calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres) nomor urut 3 Ganjar Pranowo-Mahfud MD dikeroyok anggota TNI di Boyolali.

Baca Selengkapnya
Jenderal AH Nasution Menangis saat Pemakaman Kapten Pierre Tendean, Sang Ibu Peluk Erat Peti Jenazah
Jenderal AH Nasution Menangis saat Pemakaman Kapten Pierre Tendean, Sang Ibu Peluk Erat Peti Jenazah

Tangis kesedihan pecah saat pemakaman Kapten Pierre Tendean korban peristiwa G30S PKI.

Baca Selengkapnya