Pasukan Elite TNI AL Cari Sriwijaya Air SJ182, Inilah Peralatan Canggih yang Dibawa
Merdeka.com - Korps Marinir TNI Angkatan Laut langsung menerjunkan pasukan elite Datasemen Jalamangkara (Denjaka) dan Intai Amfibi (Taifib) 1, guna mencari keberadaan jatuhnya pesawat Sriwijaya Air SJ182, rute Jakarta-Pontianak.
Dikerahkannya pasukan khusus tersebut atas perintah Komandan Korps Marinir Mayor Jenderal TNI (Mar) Suhartono. Pesawat Sriwijaya Air dikabarkan telah hilang kontak di sekitar perairan Kepulauan Seribu, pada Sabtu (09/01) 14.40 WIB.
Korps Marinir TNI AL mengerahkan 17 personel Denjaka dibawah pimpinan Kapten Marinir Haryono. Serta 14 Personel Taifib di bawah pimpinan Lettu Marinir Sofy Rahmadani.
-
Siapa yang diincar TNI? Satu sosok yang diincar para prajurit TNI itu adalah Kapolres Tuban, AKBP Suryono.
-
Apa nama pesawat yang dibajak? Kronologi Pembajakan Pesawat jenis Vicker Viscount bermesin empat dengan registrasi PK-MVM 'Merauke' ini akan menempuh perjalanan udara menuju Makassar, dilanjutkan ke Surabaya dan berakhir di Jakarta.
-
Nama angkatan apa yang ada di konteks? Nama angkatan dan filosofinya ini tidak hanya sekadar sebutan. Melainkan juga bisa mencerminkan karakter angkatan.
-
Bagaimana pesawat nirawak TNI AU bekerja? Tonny Harjono usai acara HUT ke-78 TNI AU di Lapangan Dirgantara AAU, Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, Senin, menjelaskan pesawat terbang tanpa awak itu berteknologi satelit sehingga mampu mendukung pertempuran 'beyond visual range' (BVR) atau pertempuran udara jarak jauh.
-
Di mana operasi TNI AL berlangsung? Gugus Tempur Laut (Guspurla) Komando Armada III TNI Angkatan Laut menggelar Operasi Siaga Tempur Laut di perairan Papua dan Maluku yang melibatkan sejumlah kapal perang dan pasukan dari Korps Marinir serta Komando Pasukan Katak (Kopaska).
-
Apa yang dilakukan TNI? Peristiwa penyiksaan yang dilakukan sejumlah prajurit TNI terhadap seorang warga Papua diduga merupakan anggota Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) viral di media sosial.
Simak ulasan lengkapnya berikut ini.
TNI AL Kerahkan Pasukan Khusus
Dilansir dari laman Instagram resmi akun @korps_marinir_tni_al pada Minggu (10/1/2021) dini hari. Melaporkan telah menerjunkan pasukan khusus TNI AL Detasemen Jalamangkara (Denjaka) dan Intai Para Amfibi Marinir (Taifib) 1.
Sebagai upaya pencarian keberadaan jatuhnya pesawat Sriwijaya Air SJ182, di sekitar perairan Kepulauan Seribu.
Instagram @korps_marinir_tni_al ©2021 Merdeka.com
"Komandan Korps Marinir Mayor Jenderal TNI (Mar) Suhartono, M.Tr (Han) segera perintahkan pasukan khusus TNI AL Detasemen Jalamangkara (Denjaka) dan Intai Para Amfibi Marinir (Taifib) 1 Marinir untuk mencari keberadaan jatuhnya pesawat Sriwijaya Air yang hilang kontak di sekitaran perairan Kepulauan Seribu pada hari Sabtu (09/01/2021)," tulis dalam keterangan foto.
Bertindak Sigap
Instagram @korps_marinir_tni_al ©2021 Merdeka.com
Dalam foto terlihat para anggota Marinir mulai bersiap-siap untuk melakukan pencarian pesawat Sriwijaya Air yang jatuh di sekitar perairan Kepulauan Seribu. Tidak hanya dari pasukan elite, tim Basarnas juga ikut diterjunkan.
Sebelumnya, Kementerian Perhubungan menginformasikan pesawat Sriwijaya Air rute Jakarta-Pontianak dengan nomor penerbangan SJ182 hilang kontak pada pukul 14.40 WIB dengan rute penerbangan Jakarta-Pontianak dengan 'call sign' SJ 182.
Personel Pasukan Elite TNI AL & Peralatan Pencarian
Terlihat dari peta, maksimal kedalaman sekitar Pulau Lancang dan Pulau Laki itu 20-23 meter. Kendati demikian, belum diketahui pasti titik letak jatuhnya pesawat tersebut.
Para personel yang turun bersama Kapten Marinir Haryono berjumlah 17. Sedangkan di bawah pimpinan Lettu Marinir Sofy Rahmadani ada 14 personel.
Instagram @korps_marinir_tni_al ©2021 Merdeka.com
"Dalam pencarian tersebut Korps Marinir mengerahkan 17 personel Denjaka di bawah pimpinan Kapten Marinir Haryono dan 14 Personel Taifib di bawah pimpinan Lettu Marinir Sofy Rahmadani," jelasnya dalam caption.
Adapun peralatan pendukung dalam usaha pencarian jatuhnya pesawat, yakni alat selam, GPS, sonar Set, radio bawah air, sea reader, perahu karet dan peralatan pendukung lainnya.
Pencarian Malam
Diketahui sebelumnya, pesawat Sriwijaya Air SJ182 rute Jakarta-Pontianak hilang kontak pada Sabtu (09/1) pukul 14.40 WIB. Membawa sebanyak 62 orang. Jumlah itu terdiri dari 50 penumpang, yakni 40 orang dewasa, 7 anak-anak dan 3 bayi. Sementara 12 kru itu terdiri dari enam awak aktif dan enam ekstra kru.
Instagram @korps_marinir_tni_al ©2021 Merdeka.com
Pasukan elite sudah mulai bergegas turun sejak sore hingga dini hari. Kemudian dilanjutkan pencarian ekstra mulai Minggu pagi ini (10/01).
"Pasukan Khusus Korps Marinir TNI AL tersebut akan bergeser dan melakukan pencarian malam ini ke titik jatuhnya pesawat Sriwijaya Air di sekitaran Kepulauan Seribu dengan menggunakan KRI Gilimanuk nomor lambung 531," jelasnya.
Video
Berikut video proses persiapan pasukan TNI AL segala peralatan, dalam usaha pencarian pesawat Sriwijaya Air SJ182 yang jatuh di perairan Kepulauan Seribu.
(mdk/kur)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Dipilih dari personel terbaik. Dilatih dengan keras. Para Prajurit Intai Amfibi TNI AL selalu diterjunkan di garis depan.
Baca SelengkapnyaPasukan elite TNI menyerbu markas musuh untuk merebut Bandara Banyuwangi.
Baca SelengkapnyaProses evakuasi nelayan dari dermaga yang berada di Kecamatan Tegalbuleud ini membutuhkan waktu yang cukup lama yakni dari pagi dan baru selesai sore.
Baca SelengkapnyaPertamina harus memastikan keamanan seluruh infrastruktur energi untuk menjaga stok dan ketahanan energi nasional
Baca SelengkapnyaKapal pembawa material BTS hilang kontak dalam perjalanan Timika (Papua Tengah)-Lokpon, Kabupaten Yahukimo, Papua Pegunungan.
Baca SelengkapnyaIdentitas dua korban meninggal dunia belum bisa diungkap BPBD Pasuruan.
Baca SelengkapnyaInformasi Basarnas, pesawat Smart Air diawaki pilot Kapten M. Yusuf serta seorang Engineer on Board (EOB) bernama Deni S.
Baca SelengkapnyaProfil Kapten Timnas Amin Muhammad Syaugi Alaydrus, Anies Beri Julukan Top Gun
Baca SelengkapnyaPotret kapal perang pemburu ranjau di dasar laut milik TNI AL.
Baca SelengkapnyaPesawat Boeing surveillance atau pengintai, untuk membantu proses pencarian kapal LCT XX yang hilang di Laut Papua.
Baca SelengkapnyaSelain meninjau kesiapan pesawat tempur, Presiden Jokowi juga menyaksikan penampilan atraksi udara.
Baca SelengkapnyaSatu pesawat intai Boeing 737 dari Skuadron Udara 5 Pangkalan Udara (Lanud) Hasanuddin dikerahkan untuk berpatroli di wilayah udara Jakarta
Baca Selengkapnya