Jenis Kejang yang Bisa Dialami Bayi dan Anak-Anak, Orang Tua Harus Waspada
Merdeka.com - Jenis kejang yang bisa dialami bayi wajib untuk diketahui dan diwaspadai oleh orangtua. Kejang terlihat seperti gerakan bayi pada umumnya, namun biasanya gerakannya berulang dan identik setiap kali terjadi.
Kondisi ini juga bisa disebabkan karena beberapa alasan. Kejang dapat diartikan juga sebagai kelainan listrik pada otak yang tidak terkendali dan menyebabkan perubahan dalam tindakan, gerakan, dan kesadaran.
Biasanya, kejang berlangsung dengan singkat dan bisa langsung diketahui penyebabnya. Namun, jika jika penyebab kejang belum diketahui dalam waktu 24 jam orangtua wajib waspada karena bisa jadi tanda dari epilepsi.
-
Apa yang dimaksud dengan kejang demam pada anak? Kondisi tersebut dikenal dengan kejang demam. Kejang demam pada anak atau yang sering disebut penyakit step terjadi akibat adanya kenaikan suhu tubuh alias demam yang tinggi. Pada umumnya, demam tinggi itu disebabkan oleh adanya inveksi virus ataupun bakteri.
-
Kenapa kejang demam bisa terjadi pada anak? Penyebab Kejang Demam pada Anak Kejang demam pada anak dijelaskan berhubungan erat dengan kondisi yang mampu menyebabkan anak mengalami demam tinggi. Misalnya adanya infeksi virus, infeksi bakteri dan kondisi usai imunisasi seperti vaksin DPT dan MMR.
-
Kenapa kejang demam pada anak perlu dicegah? Kejang demam pada anak dapat dicegah dengan obat penurun panas yang aman, seperti parasetamol.
-
Kenapa batuk berdahak pada bayi perlu diwaspadai? Batuk sendiri merupakan respons alami tubuh untuk melindungi saluran udara dari kotoran agar tidak tersumbat.
-
Kapan batuk berdahak pada bayi perlu diwaspadai? Batuk adalah masalah yang wajar apabila terjadi sesekali, namun perlu diwaspadai jika terjadi secara terus-menerus.
-
Bagaimana cara mengatasi kejang demam pada anak? Para orang tua dianjurkan untuk tetap tenang dan jangan panik berlebihan ketika melihat si kecil mengalami kejang demam. Tujuannya adalah agar para orang tua bisa berpikir jernih. Sehingga nantinya para orang tua bisa memberikan pertolongan pertama sebagai cara mengatasi kejang demam pada anak.
Lalu, apa saja jenis kejang pada bayi dan penyebabnya? Simak ulasan selengkapnya dilansir dari hellosehat dan berbagai sumber, Senin (27/6/2022):
Jenis Kejang Bayi
Gejala kejang pada bayi biasanya meliputi gerakan mata yang tiba-tiba terbuka lebar dan menatap, kelompak mata berkedip, gerakan mengisap, mengunyah, memukul, hingga mengeluarkan lidah.
Kejang pada bayi dibagi menjadi empat jenis, yaitu kejang fokal, umum, infantil, dan demam. Berikut berbagai jenis kejang yang bisa terjadi pada bayi.
1. Kejang fokal
Kejang fokal atau kejang parsial disebabkan oleh aktivitas listrik otak abnormal di area tertentu. Kejang fokal pun dibagi menjadi dua, yaitu kejang fokal sederhana dan kejang fokal kompleks.
Umumnya, kondisi ini hanya melibatkan bagian otak tertentu dan memiliki gejala yang khas dan tidak akan membuat bayi kehilangan kesadaran.
Namun, kejang fokal sederhana bisa jadi berkembang menjadi kejang umum pada beberapa bayi. Hal ini menunjukkan bahwa aktivitas listrik abnormal sudah menyebar ke bagian tubuh lainnya.
Salah satu jenis kejang fokal sederhana ialah lobus oksipital. Pada kondisi ini bayi dapat mengalami kejang otot pada lengan atau kaki. Di samping itu, bayi kerap mengalami ketakutan, cemas, serta gangguan pendengaran dan penglihatan.
Kejang fokal kompleks atau kejang fokal parsial terjadi pada satu lobus otak dan menyebabkan bayi kehilangan kesadaran. Bayi yang mengalami kejang ini mungkin tidak menyadari lingkungan sekitarnya dan cukup sering menunjukkan perilaku tidak biasa, misalnya saja memukul.
2. Kejang Umum
Kejang umum melibatkan kedua sisi otak bayi dan sering dikaitkan dengan kehilangan kesadaran yang singkat. Kejang umum dibagi menjadi beberapa jenis, yaitu:Kejang yang tidak ada atau kejang petit malKejang ini menyebabkan hilangnya kesadaran secara tiba-tiba, dan kedua mata bayi tetap terbuka dengan pandangan tidak normal. Biasanya, kondisi ini berlangsung kurang dari 20-30 detik, dan bisa terjadi beberapa kali sehari.Kejang atonikKejang atonik menyebabkan hilangnya tonus otot secara tiba-tiba, sehingga membuat bayi menjadi lemas. Beberapa bayi yang mengalami kejang atonik pun tidak responsif.Kejang tonikKejang tonik menyebabkan beberapa bagian tubuh bayi menjadi kaku. Selain itu, mata dan kepala bayi bisa menoleh ke satu sisi saat kejang menyerang.Kejang klonikKejang klonik menyebabkan sentakan berirama atau kedutan pada lengan atau kaki. Tubuh bayi pun dapat berpindah dari satu sisi ke sisi lain.
Kejang mioklonik
Kejang mioklonik menyebabkan sentakan singkat pada satu atau kelompok otot di dalam tubuh bayi.Kejang umum tonik-klonikKejang umum tonik-klonik atau disebut juga sebagai kejang grand dan paling umum terjadi pada bayi. Kondisi ini dapat menimbulkan serangkaian gejala, mulai dari kontraksi tubuh, tremor, dan gemetar.
3. Kejang Infantil
Kejang infantil atau kejang sindrom barat adalah jenis kejang yang jarang terjadi tiba-tiba pada tubuh, leher, atau kaki bayi. Hal ini biasanya terjadi saat bayi bangun atau tertidur, dan bisa terjadi beberapa kali dalam sehari.4. Kejang DemamKejang demam adalah kejang yang dipicu oleh demam tinggi dan tidak disebabkan oleh masalah neurologis.
Penyebab Kejang Bayi
1. DemamSeperti yang sudah disebutkan di atas, bahwa kejang yang disebabkan oleh panas tinggi disebut dengan kejang demam. Kondisi ini terjadi jika suhu tubuh bayi terlalu tinggi dan banyak terjadi pada anak di bawah 4 tahun. 2. EpilepsiEpilepsi juga bisa menjadi penyebab kejang pada anak. Kejang pada anak akibat epilepsi biasanya disebabkan karena anak kurang tidur, stres, sedang sakit atau demam, makan berlebih hingga terkena cahaya berlebih.3. MeningitisPada kasus yang lebih serius, kejang bisa menjadi pertanda adanya peradangan selaput otak atau meningitis. Selain kejang, gejala meningitis pada anak juga diiringi dengan demam, rewel, sakit kepala hingga ruam kulit.Sementara pada bayi, meningitis ditandai dengan sejumlah gejala lain seperti muntah bayi kuning, sering mengantuk atau sulit dibangunkan, tidak mau menyusu, lesu dan tidak menanggapi saat diajak berinteraksi.
(mdk/khu)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Meski mengkhawatirkan dan menakutkan, orangtua harus tenang saat anak sedang kejang. Setelah kejang mereda, segera bawa ke dokter atau RS terdekat.
Baca SelengkapnyaSejumlah kondisi kesehatan pada bayi sebenarnya normal terjadi tanpa harus menimbulkan kekhawatiran orangtua.
Baca SelengkapnyaMengenali gejala tersedak pada bayi sangat penting untuk memberikan tindakan cepat dan tepat guna.
Baca SelengkapnyaKejang demam pada anak adalah kondisi yang seringkali mengkhawatirkan bagi orangtua dan pengasuh.
Baca SelengkapnyaKarena bayi masih belum bisa berbicara, maka penting untuk mengetahui apakah mereka kelelahan atau hanya mengantuk.
Baca SelengkapnyaBerikut cara mengatasi kejang demam pada anak yang perlu diketahui oleh para orang tua.
Baca SelengkapnyaAnak kecil terlebih bayi disarankan untuk tidak dikerok dengan benda yang kasar karena akan membuat si kecil kesakitan.
Baca SelengkapnyaTerdapat beberapa gejala demam yang berbahaya pada bayi dan tidak boleh disepelekan.
Baca SelengkapnyaSejumlah masalah kesehatan kulit yang dialami oleh bayi dan anak bisa rentan dialami karena sejumlah alasan.
Baca SelengkapnyaPanduan menangani anak yang mengalami demam hingga step untuk para orang tua.
Baca SelengkapnyaMerdeka.com merangkum informasi tentang cara menangani epilepsi pada anak.
Baca SelengkapnyaCuaca panas seringkali menjadi momok bagi aktivitas anak-anak di luar ruangan, tantangan bagi para orang tua adalah menjaga kenyamanan dan kesehatan si kecil.
Baca Selengkapnya