Jerit "Komando" Prajurit Luka Ditembaki KKB Papua Depan Panglima TNI dan Kasad
Merdeka.com - Kelompok Separatis Teroris (KST) di Papua semakin hari semakin mengkhawatirkan. Hal ini membuat beberapa prajurit TNI yang bertugas menjadi korban. Bahkan, satu di antaranya gugur atau meninggal dunia.
Oleh karena itu, Panglima TNI Laksamana Yudo Margono menaikkan status operasi di Papua menjadi siaga tempur.
Beberapa prajurit yang menjadi korban dan mengalami luka bertemu Panglima dan Kasad. Mereka masih sempat mengatakan ‘komando’. Simak ulasannya sebagai berikut.
-
Siapa yang memimpin pasukan TNI di Papua? Danrem 173/PVB Brigjen TNI Frits Wilem Rizard Pelamonia menjelaskan bahwa Bandara di Agandugume tersebut telah dikuasai oleh OPM sejak awal Maret.
-
Bagaimana momen adu panco antara Kasad dan prajurit? Pertandingan panco tersebut berlangsung seru dan menyenangkan.
-
Mengapa KKB Papua menyerang Brimob dan TNI? Gerakan mereka lambat laun semakin meresahkan dan mengancam keselamatan warga Papua yang tidak tahu menahu dengan agenda aktivitas kelompok bersenjata tersebut.
-
Apa yang dilakukan Panglima TNI terhadap kasus ini? Panglima TNI Laksamana TNI Yudo Margono memastikan proses hukum terhadap anggotanya yang melakukan pelanggaran tindak pidana.
-
Siapa yang menjadi Panglima TNI? Saat Indonesia merdeka, Surono dan kawan-kawannya bergabung dengan Barisan Keamanan Raktay (BKR) di Banyumas. Di sinilah Surono selalu mendampingi Soedirman yang kelak menjadi Panglima TNI.
-
Apa yang diselamatkan oleh para perwira TNI? Semua kembali ke staf dengan membawa uang untuk pasukan-pasukan dan dinas-dinas untuk melaksanakan secara resmi timbang terima uang itu.
Kenaikan Status Operasi
Naiknya status operasi menjadi siaga tempur ini bukanlah pertama kali dilakukan. Sebelumnya, status siaga tempur juga pernah dilakukan di Natuna. Kenaikan status ini merupakan buntut dari serangan yang terus dilakukan oleh KST Papua.
©2023 Merdeka.com
"Artinya ditingkatkan dari yang tadi itu soft approach menghadapi serangan yang seperti ini, yang seperti terjadi tanggal 15 April lalu," jelas Panglima.
"Tentunya kita tingkatkan menjadi siaga tempur untuk pasukan kita. Sehingga, naluri tempurnya terbangun untuk itu," sambungnya.
Rotasi Pasukan
Meskipun menaikkan status operasi dari pendekatan soft approach menjadi siaga tempur, Panglima TNI mengaku bahwa dirinya tidak menambah jumlah pasukan untuk bertugas ke Papua.
Pemberangkatan yang dilakukan di berbagai wilayah di Indonesia itu hanya sebuah rotasi pasukan yang sudah hampir satu tahun mendapatkan mandat untuk menjaga keamanan dan kedaulatan negara di Papua.
“Tidak ada. Saya kira tidak ada penambahan pasukan. Saya sampaikan bahwa pasukan yang ada ini adalah pasukan rotasi. Merotasi dari pasukan yang ini yang termasuk pasukan tembak ini sudah hampir setahun bertugas. Tentunya, ini akan kita tarik dan kita rotasi dengan pasukan yang baru,” terang Panglima Yudo kepada wartawan.
Korban Luka Prajurit TNI di Papua
Beberapa prajurit TNI mengalami luka-luka ketika bertempur dengan KST Papua. Luka-luka tersebut disebabkan oleh berbagai hal. Mulai dari tergelincir karena medan yang miring, dan ada juga yang terkena luka tembak.
©2023 Merdeka.com
“Iya ada luka yang karena tembak ada juga luka yang karena jatuh karena memang medannya itu kan miring. Jadi ada tiga yang luka tembak tadi sudah kita evakuasi,” jelas Yudo.
Jeritan Komando Prajurit
Meskipun mengalami luka-luka ketika bertempur, para pasukan yang menjadi korban itu pun masih dalam kondisi sehat. Panglima menuturkan hal itu karena para prajurit masih bisa mengenalinya.
“Tapi alhamdulillah kondisinya mereka sehat semuanya. Karena masih bisa melihat saya itu tadi. Langsung bilang ‘selamat siang, Panglima’ berarti masih sadar. Tadi sudah saya jemput di sana,” sambung Yudo.
©2023 Merdeka.com
Panglima Yudo bahkan bilang bahwa salah satu prajurit yang mengalami luka-luka itu masih sempat bilang ‘komando’ kepada Kasad.
“Dengan pak Kasad juga demikian. Malah ada yang bilang ‘komando’ artinya mereka masih sadar alhamdulillah ini semoga mereka bisa sehat kembali dan pulih dari luka yang diderita,” pungkas Yudo. (mdk/mff)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pangkostrad Langsung Bereaksi Anak Buahnya Tertembak di Papua: Kamu Sudah Teruji!
Baca SelengkapnyaJenazah alamarhum disemayamkan di Batalyon Padang untuk diserahkan kepada pihak keluarga dan dimakamkan di Provinsi Jambi.
Baca SelengkapnyaJenderal TNI Maruli Simanjuntak sudah bicara dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengenai situasi di Papua.
Baca SelengkapnyaPanglima TNI Jenderal Agus Subiyanto mengaku merasakan duka mendalam atas gugurnya prajurit-prajurit terbaik bangsa tersebut.
Baca SelengkapnyaBuntut kejadian itu, belasan prajurit dari satuan Batalion Infanteri Raider 300/Braja Wijaya jalani pemeriksaan internal
Baca SelengkapnyaPrajurit TNI berhasil lumpuhkan 5 anggota KSTP hingga tewas. Sulitnya medan tempur di hutan dan pegunungan tak mempan bagi para anggota Satgas Yonif 7 Marinir.
Baca SelengkapnyaAksi baku tembak aparat TNI-Polri versus KKB di Papua.
Baca SelengkapnyaAparat gabungan dari TNI Polri melakukan penggerebekan markas KKB di Yahukimo Papua.
Baca SelengkapnyaJenazahnya sedang dalam proses evakuasi ke Mulia, ibu kota Kabupaten Puncak Jaya.
Baca SelengkapnyaSatu anggota Brimob terluka akibat tembakan KKB. Dia langsung mendapatkan perawatan.
Baca SelengkapnyaSertu Rizal adalah anggota Satgas Pamtas Mobile Yonif R 408/SBH (Suhbrastha) yang gugur dalam baku tembak
Baca SelengkapnyaMendiang Kopda Hendrianto meninggalkan seorang istri dan dua orang anak
Baca Selengkapnya