Jokowi Ajak Berdamai dengan Corona, JK Beri Komentar 'You Bisa Kena, Bisa Mati'
Merdeka.com - Melonjaknya kasus covid-19 di Indonesia memaksa masyarakat Indonesia untuk tetap menerapkan berbagai tindakan pencegahan dalam jangka waktu yang lebih lama.
Presiden Joko Widodo meminta masyarakat Indonesia agar dapat berdamai dengan Corvid-19. Namun harus tetap waspada menerapkan pola yang sudah ditetapkan.
Jokowi: Berdamai dengan Corona
-
Kenapa Jokowi dikritik? Khususnya terhadap keluarga Jokowi yang ikut dalam kontestasi politik baik Pilpres maupun pilkada.
-
Apa yang Jokowi ajak untuk ditanggulangi? 'Selain itu kejahatan maritim juga harus kita tanggulangi seperti perompakan, penyelundupan manusia, narkotika, dan juga ilegal unregulated unreported IUU Fishing,'
-
Kenapa Joe Biden dikritik? Biden juga diserang beberapa anggota Partai Demokrat karena mendanai Israel dan mengabaikan genosida penjajah Israel terhadap warga Palestina di Gaza.
-
Siapa yang mengkritik Jokowi? Ketua DPP PDIP Djarot Saiful Hidayat mengkritik kepemimpinan Presiden Joko Widodo (Jokowi).
-
Apa sikap Jokowi terkait Jampidsus dikuntit? 'Sudah enggak ada masalah memang enggak ada masalah apa-apa,' imbuhnya.
-
Apa yang dipesan Jokowi ke TNI-Polri? 'TNI Polri harus berani masuk ke hal-hal yang berkaitan dengan teknologi. Pesawat tempur perlu, iya. Tank perlu, iya. Tapi hati-hati juga dengan drone.' kata Jokowi.
©2020 Biro Pers Sekretariat Presiden
Melalui video tersebut, Presiden Joko Widodo meminta masyarakat Indonesia agar dapat berdamai dengan kondisi yang terjadi pada saat ini.
“Sampai ditemukannya vaksin yang efektif, kita harus hidup berdamai dengan Covid-19 untuk beberapa waktu ke depan,” kata Jokowi.
Hal ini disampaikan lantaran banyaknya fenomena pelanggaran PSBB yang masih banyak terjadi di wilayah yang menerapkan beberapa persyaratan guna mencegah penyebaran wabah virus corona.
“Silakan beraktivitas secara terbatas, tetapi sekali lagi ikuti protokol kesehatan. Semua ini membutuhkan kedisiplinan kita semuanya, kedisiplinan warga, serta peran aparat yang bekerja secara tepat dan terukur,” tambahnya.
Pabrik-Pabrik Dapat Beroperasional
Sepakat dengan pernyataan tersebut, Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian juga meminta masyarakat untuk berdamai dan mampu hidup di tengah pandemi Covid-19 yang tengah terjadi di Indonesia.
“Ke depan kalau belum selesai Covid-19, kita memang terpaksa harus berdamai, bersahabat, artinya kita me-manage,” ujarnya.
Hal ini mengisyaratkan bahwa beberapa kebijakan akan segera diatur untuk masyarakat agar tetap dapat beraktivitas dan menjalankan sektor perekonomian yang sempat terhenti beberapa waktu yang lalu. Pabrik-pabrik pun kini diperbolehkan untuk beroperasional.
Warga yang Dapat Beraktivitas di Luar Rumah
Instagram/@camerapenjurunews ©2020 Merdeka.com
Menindaklanjuti dari pernyataan Presiden, Pemerintah pun akhirnya memberikan akses kepada kelompok masyarakat yang berusia produktif yakni di bawah 45 tahun untuk dapat beraktivitas seperti sedia kala.
Hal ini diklaim sebagai langkah antisipasi terjadinya pemutusan hubungan kerja (PHK) yang marak dilakukan oleh banyak sektor ekonomi di tengah wabah Covid-19.
Bersiap Hidup dalam Kondisi New Normal
Melalui berbagai kebijakan yang dilakukan untuk mengantisipasi penyebaran Covid-19 dan dampaknya, Presiden juga menambahkan agar masyarakat dapat hidup dalam kondisi normal yang baru.
Kritikan Demokrat
©Liputan6.com/Angga Yuniar
Pernyataan mantan Walikota Solo itu pun seketika menjadi polemik tersendiri bagi publik. Salah satunya yakni Partai Demokrat. Menurut Didik Mukrianto selaku Ketua DPP Partai Demokrat, Presiden tidak seharusnya melontarkan wacana untuk berdamai dengan wabah Covid-19 begitu saja.
Ia memberikan masukan agar data yang utuh dapat dijadikan sebagai acuan dalam menentukan segala kebijakan yang dibuat. Sebab, pasti akan terjadi suatu dampak yang cukup signifikan seperti masalah psikologis pada tenaga medis hingga dinamika perekonomian.
“Sebaiknya Presiden mengumpulkan data dan informasi yang utuh dan bisa dipertanggungjawabkan sebelum membuat pernyataan. Bisa bayangkan psikologis dokter dan tenaga medis yang mengambil risiko besar untuk nyawanya yang tidak kenal lelah mengobati orang terpapar. Kalau sampai mereka give up apa yang akan terjadi?,” ungkapnya.
Tak Bisa Berdamai dengan Corona
Tidak hanya Demokrat, Mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla juga menyampaikan kritiknya terhadap pernyataan Jokowi. Hal ini disampaikannya pada acara webinar yang diselenggarakan oleh Universitas Indonesia pada beberapa waktu yang lalu.
“Ini kan virus ganas dan tidak pilih-pilih siapa. Tidak bisa diajak berdamai, kalau namanya berdamai itu kalau dua-duanya berdamai. Kalau kita hanya ingin berdamai tapi virusnya enggak, bagaimana,” tegas JK.
Istilah berdamai dengan Covid-19 dirasanya kurang tepat untuk diucapkan sebagai pernyataan seorang Presiden.
“Kurang pas sebenarnya. Karena damai itu harus kedua belah pihak. Tidak ada perdamaian bagi mereka. Bahwa you bisa kena, bisa mati,” tambahnya.
Rakyat Bisa Disiplin Jika Kebutuhannya Dijamin
©2020 Liputan6.com/Ady Anugrahadi
JK yang hingga kini menjabat sebagai Ketua Palang Merah Indonesia (PMI) memberikan penegasan bahwa masyarakat Indonesia akan disiplin dan patuh terhadap berbagai kebijakan Pemerintah guna menangkal Covid-19 apabila kebutuhannya selalu terjamin.
“Orang akan disiplin kalau kebutuhannya dijamin. Karena itu butuh BLT segera, orang yang tidak bekerja, orang mendapat bisa makan dan sebagainya,” ungkapnya. (mdk/mta)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Jokowi meminta kepada GAMKI untuk ikut mendinginkan situasi di lapangan jika melihat situasi politik yang memanas.
Baca SelengkapnyaPresiden Jokowi memberi kata sambutan pada pembukaan Kongres XXV Persatuan Wartawan Indonesia 2023.
Baca SelengkapnyaInformasi Jokowi terima dari Menkes, kasus Covid-19 masih dalam kondisi yang baik meski memang ada kenaikan.
Baca SelengkapnyaJokowi bersyukur pemerintah bisa mengelola ekonomi pasca pandemi dan kembali normal dalam waktu yang sangat cepat.
Baca SelengkapnyaSebagai kepala pemerintahan sekaligus sebagai kepala negara, presiden merupakan penyelenggara pemilihan.
Baca SelengkapnyaJokowi menjelaskan bahwa presiden boleh berkampanye dan berpihak di Pemilu
Baca SelengkapnyaPresiden Jokowi menemui penerima BPJS Kesehatan di hari kedua kunjungan kerjanya di Jawa Tengah.
Baca SelengkapnyaUntuk menjadi negara maju tak cuma mengedepankan kecerdasan sumber daya manusianya saja.
Baca SelengkapnyaSelain dikecam pelbagai pihak, Rocky Gerung juga dilaporkan ke Polda Metro Jaya oleh Relawan Indonesia Bersatu atas dugaan penghinaan terhadap Presiden Jokowi.
Baca SelengkapnyaJokowi menegaskan segala bentuk kekerasan tidak dapat dibenarkan
Baca Selengkapnya"Mungkin Pak Jokowi perlu datang ke Desak Anies sekali-kali, itu kan terbuka," kata Jazilul Fawaid
Baca SelengkapnyaSaling serang dalam debat tidak masalah, tetapi yang diserang adalah kebijakannya.
Baca Selengkapnya