Jokowi Minta Dikiritik, SBY & JK Langsung Bersuara Lantang
Merdeka.com - Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta untuk masyarakatnya bisa aktif dalam menyampaikan kritik terhadap kinerja pemerintah. Permintaan tersebut disampaikannya bersama dengan Peluncuran Laporan Tahunan Ombudsman RI tahun 2020 pada Senin, 8 Februari 2021 kemarin.
Permintaan tersebut membuat Presiden ke-6 Republik Indonesia Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) hingga Mantan Wakil Presiden RI Jusuf Kalla buka suara. Keduanya kemudian dengan lantang memberikan suara masing-masing terkait permintaan Jokowi itu.
Ingin tahu seperti apa tanggapan dari SBY dan Jusuf Kalla? Simak selengkapnya dalam ulasan berikut ini.
-
Apa yang Ridwan Kamil sampaikan ke Jusuf Kalla? 'Saya sudah sampaikan saya memuliakan semua program gubernur sebelumnya, siapapun itu selama baik kita lanjutkan,' kata RK kepada wartawan di Jakarta, Kamis (5/9).
-
Siapa Ajudan Presiden Jokowi? Kapten Infanteri Mat Sony Misturi saat ini tengah menjabat sebagai ajudan Presiden Joko Widodo.
-
Apa yang Jokowi Apresiasi kepada Presiden JAPINDA? 'Saya mengapresiasi JAPINDA yang telah banyak membantu mempromosikan kerja sama ekonomi, mentoring perusahaan Jepang yang ingin memperluas bisnisnya di Indonesia,' ujar Jokowi di Jepang, Senin (18/12).
-
Apa yang dibahas Prabowo dan Jokowi? 'Koordinasi seperti biasa terkait pemerintahan,' kata Dahnil saat dikonfirmasi, Senin (8/7). Dia menjelaskan, koordinasi tugas tersebut mencakup Prabowo sebagai Menteri Pertahanan maupun sebagai Presiden terpilih 2024-2029. 'Baik tugas-tugas saat ini, beliau sebagai Menhan maupun tugas-tugas kepresidenan Pak Prabowo nanti,' jelas dia.
-
Bagaimana tanggapan Jokowi soal Kabinet Prabowo? Jokowi mengaku tak memberi masukan kepada Prabowo soal penambahan kementerian. 'Kabinet yang akan datang ditanyakan dong kepada presiden terpilih. Tanyakan kepada presiden terpilih. Tanyakan pada presiden terpilih,' kata Jokowi kepada wartawan di Balai Besar Pengujian Perangkat Telekomunikasi, Depok, Jawa Barat, Selasa (7/5).
Jokowi: Masyarakat Harus Aktif Beri Kritik Atau Masukan
Presiden Jokowi memang baru menyampaikan permintaan agar semua masyarakatnya dapat aktif memberikan kritik atau pun masukan pada kinerja pemerintah. Ia menyampaikan hal tersebut pada Senin (8/2) lalu ketika Peluncuran Laporan Tahunan Ombudsman RI Tahun 2020.
"Masyarakat harus lebih aktif menyampaikan kritik masukan ataupun potensi maladministrasi dan para penyelenggara pelayanan publik juga harus terus meningkatkan upaya perbaikan-perbaikan," kata Jokowi saat memberikan sambutan secara virtual dalam peluncuran laporan tahunan Ombudsman RI tahun 2020.
SBY Ibaratkan Kritik Layaknya Obat
Susilo Bambang Yudhoyono atau SBY mengibaratkan sebuah kritik layaknya obat yang pahit, namun sangat baik dampaknya bagi kesehatan tubuh. Ia melanjutkan bahwa obat yang pahit harus mempunyai kadar cocok agar menyembuhkan, begitu pula dengan kritik yang juga semestinya memiliki tingkat 'kewajaran' dan penyampaian yang tepat.
"Jika obatnya tepat & dosisnya juga tepat, akan membuat seseorang jadi sehat. Kritiknya benar & bahasanya tidak kasar, bisa mencegah kesalahan," cuit SBY.
"Obat itu rasanya ‘pahit’. Namun bisa mencegah atau menyembuhkan penyakit. Kritik itu laksana obat," lanjut SBY dalam cuitannya.
JK Tanggapai Permitaan Jokowi pada Masyarakat
Jusuf Kalla atau JK juga memberikan tanggapan soal Jokowi mempersilahkan masyarakat untuk mengkritik pemerintah. JK juga sangat paham akan rasa gelisah dari masyarakat, apabila mengkritik kemudian pada nantinya akan dilaporkan ke polisi. JK lebih lanjut mengatakan agar dalam demokrasi harusnya ada check and balance yang baik. Harus ada kritik dalam pelaksanaannya. Dia mengatakan PKS sebagai oposisi untuk menjalankan fungsi kontrol tersebut.
"Beberapa hari lalu, bapak presiden mengumumkan silakan kritik pemerintah. Tapi banyak yang ingin melihatnya, bagaimana caranya mengkritik pemerintah tanpa dipanggil polisi?" kata JK dalam diskusi PKS, dikutip Sabtu (13/2).
"PKS dalam partai yang oposisi tentu mempunyai kewajiban untuk melaksanakan kritik itu agar terjadi balancing. Akan terjadi kontrol," katanya.
Istana Menanggapi Pernyataan JK
Jurus Bicara Presiden Jokowi, Fadjroel Rachman memastikan bahwa pemerintah tetap akan melindungi serta menghormati kritik yang disampaikan masyarakat. Sepanjang sesuai dengan UUD 1945 serta peraturan perundangan, hal tersebut disampaikan oleh Fadjroel menanggapi JK yang mempertanyakan cara agar masyarakat bisa mengkritik namun tak diciduk polisi.
"Jadi apabila mengkritik sesuai UUD 1945 dan Peraturan Perundangan, pasti tidak ada masalah, karena kewajiban pemerintah/negara adalah melindungi, memenuhi dan menghormati hak-hak konstitusional setiap WNI yang merupakan Hak Asasi Manusia tanpa kecuali," jelas Fadjroel saat dihubungi Liputan6.com, Sabtu (13/2). (mdk/bil)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
JK mengatakan, pertemuan dengan SBY membahas soal masa depan bangsa Indonesia.
Baca Selengkapnyasaat mendampingi Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) sebagai Wakil Presiden pada pemerintahan 2004 hingga 2009, JK cenderung berselisih paham dengan SBY.
Baca SelengkapnyaJusuf Kalla blak-blakan mengenai hak angket hingga rencana pertemuan dengan Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri.
Baca SelengkapnyaKeduanya sempat berpasangan hingga duduk menjadi Presiden dan Wakil Presiden periode 2014-2019.
Baca SelengkapnyaPidato kenegaraan Presiden Jokowi jelang hari kemerdekaan Indonesia, mengejutkan banyak pihak.
Baca SelengkapnyaJK juga bercerita mengenai perubahan sikap Jokowi yang belakangan banyak disorot.
Baca SelengkapnyaIsu yang beredar, mulai dari pembatalan kenaikan UKT yang tinggi, hingga masalah yang menyeret Kejaksaan Agung dan Polri
Baca SelengkapnyaSusilo Bambang Yudhoyono merespons soal kritikan yang disampaikan kalangan akademisi terkait demokrasi di Indonesia.
Baca SelengkapnyaJK juga menyinggung situasi yang terjadi saat debat kemarin tak berbeda jauh pada debat Pilpres 2019
Baca SelengkapnyaSBY tiba di Istana Kepresidenan Jakarta pukul 10.53 WIB dengan disambut Menteri Sekretaris Negara
Baca SelengkapnyaMenurut Jusuf Kalla, tidak semua orang bisa blusukan seperti Presiden Jokowi.
Baca SelengkapnyaAgus Harimurti Yudhoyono (AHY) dilantik sebagai Menteri Agraria dan Tata Ruang (ATR) pada hari Rabu (21/02) lalu
Baca Selengkapnya