Kaget Ada Anak dan Bayi saat Insiden di KM 50, Kak Seto Datangi Rumah Rizieq Syihab
Merdeka.com - Insiden di Tol Jakarta-Cikampek KM 50 yang melibatkan kepolisian dengan rombongan Habib Rizieq Syihab terus mendapat perhatian dari masyarakat dan berbagai kalangan. Saat itu, rombongan Rizieq Syihab diikuti oleh polisi.
Rombongan Habib Rizieq yang saat itu tak mengetahui siapa pihak yang membututinya itu pun berusaha memisahkan diri dari sang penguntit. Mobil anggota laskar FPI yang menjadi pengawal Habib Rizieq pun berusaha mengamankan sang Habib dengan menghalangi mobil yang membuntuti mereka.
Singkat cerita peristiwa itu berujung dengan tewasnya 6 laskar FPI pengawal Habib Rizieq karena ditembak oleh penguntit yang belakangan diketahui adalah polisi.
-
Bagaimana Kak Seto bereaksi atas pengakuan anak? Mengenai hal ini, Kak Seto akan menghubungi kepala sekolah dan para guru untuk mencocokkan kebenarannya.
-
Siapa yang bisa membantu anak mengatasi trauma? Anak membutuhkan dukungan emosional dari orang tua atau orang dewasa yang dipercaya untuk membantu mereka memahami dan mengatasi trauma yang dialaminya.
-
Kenapa anak itu trauma? Tak hanya luka bakar yang tak kunjung sembuh, kini korban mengalami trauma atas kejadian yang menimpanya “Aku kan biasanya buka jendela kalau pagi-pagi. Terus dia takut, 'jangan dibuka, aku takut kalau dibakar. Itu ada orangnya.' Jadi dia kayak trauma gitu“
-
Siapa yang perlu melindungi anak? Psikolog Klinis Anak dan Remaja Vera Itabiliana Hadiwidjojo mengimbau agar orangtua dapat mengajarkan anak melakukan perlindungan diri.'Ajari anak untuk berteriak dan lalu menghindari pelaku atau cari orang dewasa lain untuk minta perlindungan,' jelas Vera saat dihubungi di Jakarta, dilansir Antara, Rabu (31/7).
-
Bagaimana membantu anak mengatasi trauma? Anda dapat memberikan dukungan dengan mendengarkan anak dengan penuh perhatian, membiarkan anak mengungkapkan perasaannya, dan meyakinkan anak bahwa ia tidak sendirian.
-
Siapa yang terdampak membentak anak? 'Anak yang sering dibentak bisa tumbuh dengan harga diri yang rendah serta kekurangan rasa percaya diri,' jelas Dr. Mehta.
Mengetahui saat terjadinya insiden ada remaja, anak-anak hingga bayi dalam rombongan tersebut, Seto Mulyadi pun ikut bereaksi. Ia mendatangi kediaman Rizieq untuk melihat kondisi psikis anak-anak, demi mencegah trauma berkepanjangan atas insiden kala itu.
Berikut ulasan selengkapnya.
Kak Seto Temui Cucu Habib Rizieq
Dilansir dari channel YouTube Front TV, bertajuk 'Kak Seto Kunjungi Kediaman IB HRS', Seto Mulyadi atau yang akrab disapa Kak Seto, selaku Ketua Lembaga Perlindungan Anak Indonesia (LPAI), mendengar kabar ada anak-anak dan bayi dalam rombongan keluarga Habib Rizieq Syihab saat insiden terjadi.
Kak Seto mengawali pertemuan dengan sang anak dan berusaha mengakrabkan diri. Begitu hangat ia disambut para cucu Rizieq. Begitu pun sebaliknya, sampai Kak Seto menanyakan nama dan usia satu persatu.
Rombongan keluarga Rizieq memang membawa seluruh cucu dan kerabat, untuk menikmati waktu bersama.
"Ini kelas berapa? Kalau ini sudah sekolah atau belum?," tanya Kak Seto yang langsung dijawab oleh mereka dengan ciri khas anak-anak yang begitu menggemaskan.
Kak Seto Terkejut ada Bayi
Kak Seto turun tangan untuk melihat kondisi psikologi anak-anak yang saat kejadian ikut mengalami peristiwa tersebut.
"Kami dari LPAI (Lembaga Perlindungan Anak Indonesia) yang dulu bernama Komnas Perlindungan Anak, tapi kembali ke nama lama. Dan kami memang sempat terkejut mendengar berita ini. Di mana dalam suasana dengan penuh keriuhan itu, di jalan tol kilometer 50. Ternyata ada anak-anak dan bayi," kata Kak Seto seperti dikutip dari channel YouTube Front TV.
Kak Seto Khawatir Anak-Anak Trauma
Channel YouTube Front TV ©2020 Merdeka.com
Selain itu, Kak Seto merasa terpanggil untuk andil mengawasi kondisi anak-anak. Sebab dalam beberapa kasus, trauma pada anak tidak langsung muncul di waktu itu.
Melainkan bertahap dan baru terlihat tandanya. Kak Seto khawatir hal itu akan menganggu psikis cucu dan kerabat Rizieq Syihab yang masih belia.
"Ada dua belas anak dan bayi. Jadi kami merasa sangat terpanggil untuk melihat kondisi anak-anak. Bagaimana keadaannya. Artinya kan sering terjadi suatu pengalaman traumatic yang tertunda. Jadi pada saat itu, terlihat biasa. Tapi beberapa waktu kemudian baru muncul," jelas Kak Seto.
Kondisi Anak Terus Dipantau
Channel YouTube Front TV ©2020 Merdeka.com
Selama beberapa waktu ke depan, Kak Seto dan tim LPAI akan melakukan pemantauan terhadap kondisi psikologi perkembangan anak-anak.
"Kami akan pantau trauma psikis ini. Karena bagaimana pun juga kami hanya berfokus pada anak. Kami selalu memberi perhatian khusus pada anak-anak. Sehingga dalam hal ini kami ingin melihat anak-anak yang ikut bersama dalam rombongan tadi. Kami juga memantau saat ini. Dan nanti akan beberapa kali lagi kami lihat kembali," papar Kak Seto.
HRS Pertegas Ada Anak Kecil dalam Rombongan
Liputan6.com/Helmi Fithriansyah ©2020 Merdeka.com
Sebelumnya, Habib Rizieq telah membantah terkait temuan sejumlah barang bukti, senjata tajam maupun senjata api yang disebut oleh polisi dan disita dari laskar pengawal FPI.
"Demi Tuhan, Bahwa tuduhan para pengawal kami yang dipersenjantai adalah fitnah besar, bohong besar, tidak ada satu pun pengawal kami yang dipersenjatai, karena kami tidak pernah mengira, kalau kami akan diperlakukan seperti itu," kata Rizieq dalam rekaman.
Selain itu dia juga menyatakan saat kejadian terdapat anak-anak kecil yang ikut rombongan. Mereka antara lain cucunya sendiri, serta anak-anak dari kerabatnya yang lain.
"Pengawal-pengawal ini pengawal standar keluarga biasa, pengawal standar keluarga biasa. Saya ada 4 mobil, semua isinya keluarga, anak mantu, saudara. Cucu-cucu kami semuanya ikut, ada tiga masih bayi, masih minum air susu ibu. Dan ada masih 4 di bawah 4 tahun, bahkan di bawah 3 tahun. Jadi benar iya, kami sekeluarga semua. Jadi tugas para laskar itu mengawal bukan untuk mengganggu siapa pun," jelasnya.
Keluarga Habib Rizieq Terimakasih ke Kak Seto
Saat mendatangi kediaman Rizieq di Petamburan III, Jakarta Pusat, Kak Seto disambut hangat oleh Habib Hanif Alathos, selaku perwakilan keluarga. Ia berulang kali berterima kasih atas perhatian LPAI.
"Kak Seto sudah tahu sendiri. Saya terima kasih banyak atas nama keluarga. Terima kasih atas perhatiannya, atas kepeduliannya. Mudah-mudahan Insyaa Allah anak-anak di Indonesia bisa lebih diperhatikan lagi, keselamatannya. Baik keselamatan dhohir, batin, lahir, fisik maupun psikis," papar Hanif.
"Semoga ke depan hal seperti ini tidak terjadi lagi. Karena bisa membahayakan daripada anak-anak. Terima kasih banyak Kak Seto, semoga panjang umur, sehat wal afiat," tutupnya.
©Liputan6.com/Helmi Fithriansyah
"Terima kasih banyak Kak Seto atas perhatiannya. Ya memang di kejadian kilometer 50 itu, saat di titik itu rombongan sudah terpisah. Sebagaimana dari kronologi. Tapi memang ketika proses kejar-kejaran, dari Sentul sampai keluar tol Karawang Timur dan seterusnya ya memang di rombongan itu ada anak-anak," kata Hanif menceritakan kronologi.
"Anak-anak laskar yang hanya berusaha menghambat lajunya mobil. Dan kita nggak tahu itu mobilnya siapa yang ngikutin terus itu. Jadi cukup tegang. Malam itu Sayid bagaimana waktu kebut-kebutan, tadi Sayid cerita," ujar Hanif saat di dalam rumah.
"Takut," jawab Sayid.
Rekonstruksi Polisi vs FPI
©2020 Merdeka.com
Bareskrim Polri menggelar rekonstruksi adegan baku tembak antara polisi dan laskar FPI di Tol Cikampek.
Reka adegan pertama menampilkan aksi kejar-kejaran antara satu Mobil Avanza Silver milik polisi serta dua mobil yang ditumpangi Anggota FPI, yaitu Avanza silver dan Chevrolet Spin yang keluar dari Gerbang Tol Karawang.
Selanjutnya pada rekonstruksi di TKP kedua terungkap adanya aksi kejar-kejaran dan baku tembak. Polisi dan Anggota FPI dikatakan saling serang di sekitar Jembatan Badami, Karawang.
Berawal pada saat mobil Avanza silver milik polisi mulai mengejar mobil FPI. Tetapi terhalang truk yang tiba-tiba muncul di pertigaan. Namun sebelum terhalang, berdasarkan rekonstruksi, mobil Chevrolet Spin Laskar FPI yang berisi 6 orang, dikejar oleh 4 orang petugas polisi dengan mobil Avanza silver.
CCTV Sebagai Bukti Rusak
©2020 Merdeka.com
Direktur Utama Jasa Marga Subakti Syukur, mengakui adanya gangguan perekaman pada CCTV di sepanjang jalan Tol Jakarta-Cikampek. Bertepatan dengan insiden tewasnya enam orang Laskar FPI.
Akibatnya, sebanyak 23 CCTV mulai dari KM 49 - KM 72 tidak dapat melakukan perekaman data, selama rentang waktu terjadinya insiden kejar-kejaran dan penembakan.
"Itu di 23 titik itu enggak kekirim data. Tidak ada rekaman," kata Subakti di Kantor Komnas HAM, Jakarta, Senin (14/12). (mdk/kur)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kak Seto berharap polisi agar selalu mengedepankan kepentingan terbaik bagi anak
Baca SelengkapnyaSeorang siswa TK di Palembang trauma berat setelah menjadi saksi ayahnya diancam dua orang dewasa. Salah satu pelaku diduga calon anggota legislatif (caleg).
Baca SelengkapnyaKepolisian Resor Metro Tangerang mengamankan 22 anak dan remaja yang diduga mengganggu ketertiban umum dan melakukan pelemparan terhadap polisi.
Baca SelengkapnyaKasad Maruli Simanjuntak timang-timang anak prajurit saat mengecek rumah di Kodam V/Brawijaya.
Baca SelengkapnyaMomen pertemuan ini terjadi tak sengaja. Mulanya, Heru berkunjung ke Tanah Tinggi untuk melakukan penataan permukiman.
Baca SelengkapnyaViral momen polwan kunjungi panti asuhan balita di Semarang, penuh haru.
Baca Selengkapnya