Kehebatan Vaksin Pfizer & AstraZeneca, Ampuh Lawan Varian Covid-19 India
Merdeka.com - Dunia beberapa waktu lalu tengah dihebohkan dengan adanya varian baru virus corona atau covid-19 berasal dari India. Sehubungan dengan hal tersebut ditemukan pula vaksin ampuh melawannya.
Bernama vaksin Pfizer dan AstraZeneca. Hal tersebut tengah dibuktikan oleh penelitian yang dilakukan oleh Public Health England (PHE) atau Kesehatan Masyarakat Inggris.
Perlu diketahui bahwa vaksin Pfizer memiliki keefektifan mencapai 88 persen dan AstraZeneca memiliki 60 persen melawan varian dengan kode B1617.2 itu setelah dosis kedua. Kedua vaksin itu lebih efektif melawan varian "Kent" atau B.1.1.7, varian covid-19 yang lebih dominan ditemukan di Inggris di mana Pfizer 93 persen efektif, sedangkan AstraZeneca 66 persen efektif dalam periode yang sama.
-
Apa itu viral? Melansir dari berbagai sumber, Kamis (3/8), berikut kumpulan nama-nama pekerjaan di bidang kesehatan dan bisnis dalam Bahasa Inggris beserta artinya.
-
Kapan virus muncul? Virus-virus ini dapat menyebabkan penyakit ringan hingga mematikan.
-
Di mana kasus Covid-19 pertama ditemukan? Menurut pengumuman resmi dari Presiden Joko Widodo, kasus Covid-19 pertama di Indonesia terjadi pada dua warga Depok, Jawa Barat, yang merupakan seorang ibu berusia 64 tahun dan putrinya berusia 31 tahun.
-
Mengapa Covid-19 menjadi pandemi global? Pandemi Covid-19 telah menjadi salah satu peristiwa paling berdampak di abad ke-21. Penyakit yang disebabkan oleh virus corona jenis baru ini telah menginfeksi lebih dari 200 juta orang dan menewaskan lebih dari 4 juta orang di seluruh dunia.
-
Dimana virus ditemukan? Peneliti dari Universitas Northwestern telah mengidentifikasi lebih dari 600 jenis virus yang berbeda dalam 92 sampel pancuran dan 34 sampel sikat gigi, tanpa ada dua sampel yang sama.
-
Siapa yang viral? Belum lama ini, aksi seorang wanita yang memberi kejutan pergi umrah untuk semua karyawannya viral di TikTok.
Dinilai Sebagai Terobosan
Matt Hancock yang merupakan Menteri Kesehatan Inggris menggambarkan hasil penelitian tersebut menjadi sebuah terobosan. Sedangkan PHE mengatakan bahwa piihaknya mempunyai harapan dapat melihat tingkat kemanjuran yang lebih tinggi untuk mencegah rawat inap serta kematian.
"Bukti baru ini merupakan terobosan dan membuktikan betapa bernilainya program vaksinasi Covid-19 kita dalam melindungi orang-orang yang kita cintai,” kata Hancock seperti dikutip dari Al Jazeera.
Sudah Dilakukan Penelitian
Dijelaskan oleh WHO bahwa awal bulan Mei 2021 varian B1617.2 menjadi perhartian global. Sehingga dilakukan penelitian pada 5 April lalu hingga 16 Mei dan menemukan kedua vaksin itu 33 persen efektif melawan penyakit bergejala dari varian B1617.2 tiga pekan setelah dosis pertama, dibantingkan 50 persen ampuh melawan varian B.1.1.7.
Sebanyak 12.675 kasus pengurungan genom dimasukkan ke dalam analisis, namun hanya 1.054 merupakan varian yang ditemukan di India. Penelitian itu meliputi data semua kelompok usia dari 5 April lalu mencakup periode sejak varian itu ditemukan.
“Penelitian ini memberikan jaminan bahwa dua dosis dari masing-masing vaksin memberikan tingkat perlindungan tinggi melawan penyakit bergejala dari varian B1617.2,” jelas Kepala Imunisasi PHE, Dr Mary Ramsay. (mdk/bil)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Badan Pengawas Obat Eropa juga telah melarang peredaran vaksin ini.
Baca SelengkapnyaNamun kalau untuk yang komorbid, kata Menkes, risiko tetap ada karena virusnya tidak hilang.
Baca SelengkapnyaBahkan, muncul narasi menyatakan bahwa virus SARS-CoV-2 penyebab Covid-19 tidak ada.
Baca SelengkapnyaPengumuman penerima penghargaan Nobel adalah salah satu yang dinantikan setiap tahun.
Baca SelengkapnyaVarian JN.1 merupakan pemicu lonjakan Covid-19 di Singapura.
Baca SelengkapnyaVarian baru virus corona bernama Pirola tengah menimbulkan kekhawatiran di seluruh dunia.
Baca SelengkapnyaAni menjelaskan, JN.1 memiliki gejala yang sama seperti Covid-19 lainnya.
Baca SelengkapnyaMerdeka.com menangkap berbagai momen dramatis pandemi Covid-19 sepanjang tiga tahun melanda Indonesia. Berikut foto-fotonya:
Baca SelengkapnyaWHO saat ini memonitor berbagai varian yang banyak ditemui.
Baca SelengkapnyaCovid-19 varian JN.1 dilaporkan berkaitan erat dengan varian BA.2.86 dan dikhawatirkan dapat mempengaruhi pola penularan dan tingkat keparahan penyakit.
Baca SelengkapnyaSepanjang 2023, Etana berhasil kembangkan produk bioteknologi dan vaksin.
Baca SelengkapnyaMohammad Syahril, melanjutkan, varian Covid Eris termasuk ke dalam kelompok varian XBB, yang merupakan 'anakan' atau turunannya varian Omicron.
Baca Selengkapnya