Kelakuan Dosen Ini Kebangetan, Mahasiswa Demo Tuntut Hak Malah Dipukuli Pakai Sapu
Merdeka.com - Pembubaran aksi demo BEM Universitas Trunajaya Bontang, Kalimantan Timur dibubarkan oleh dosen dengan cara kekerasan. Hal tersebut terekam dalam kamera salah satu anggota demo yang kemudian viral dan kian menjadi sorotan di media sosial.
Nampak dosen yang ngamuk lantaran melihat para mahasiswanya demo. Ia pun kemudian memaki para pendemo karena sudah terlanjur naik pitam.
Ingin tahu momen selengkapnya? Simak ulasan kejadian viral berikut ini.
-
Apa yang terjadi pada mahasiswa tersebut? Mahasiswa bernama Alwi Fadli tewas ditikam oleh pria inisial P (23) yang hendak menyewa kekasihnya terkait prostitusi online.
-
Kenapa siswa membacok guru? Terkait kejadian ini, Kasatreskrim Polres Demak AKP Winardi mengatakan, pelaku tega membacok gurunya sendiri diduga karena tidak terima mendapat nilai jelek.
-
Apa yang membuat kampus heboh? Udinus jadi heboh karena Azizah Salsha dan Pratama Arhan mampir.
-
Kenapa pelaku menikam mahasiswa? 'Motifnya, pelaku merasa ditipu dan sakit hati kepada korban,' ungkapnya.
-
Apa yang dilakukan siswa terhadap gurunya? Seorang siswa Madrasah Aliyah (MA) YASUA, Desa Pilangwetan, RT 02 RW 03, Kecamatan Kebonagung, tega membacok gurunya sendiri.
-
Bagaimana cara dosen ini menyamar jadi mahasiswa? Sebelum masuk ke kelas, dosen muda bernama Akbar ini memang sudah berkenalan dengan mahasiswanya yang masih baru.
Dosen Ngamuk Bubarkan Aksi Demo Secara Paksa Sampai Pukuli Pakai Sapu dan Memaki
Aksi demo sebelumnya digelar di kampus Universitas Trunajaya yang berada di Jalan Ahmad Yani, Kelurahan Api-Api pada Selasa (28/9) kemarin. Namun aksi ini nyatanya berujung pada pemaksaan pembubaran oleh oknum dosen.
Nampak dalam sebuah video viral yang beredar, seorang dosen terlihat naik pitam dan mengamuk di depan mahasiswa yang sedang demo. Ia bahkan memukul mahasiswa dengan menggunakan gagang sapu.
Instagram/majeliskopi08©2021 Merdeka.com
Bahkan ia sempat memaki-maki para mahasiswa yang kala itu sedang berdemo di depan kampus.
"Kalian tidak usah kuliah di sini, Keluar dari sini, keluar, keluar. Bangsat kamu, Ndak ada otak, bajingan,” ucap ibu dalam video seperti diunggah dalam Instagram @majeliskopi08.
Latar Belakang Mahasiswa Lakukan Aksi Demo
Usut punya usut, mahasiswa melakukan demo lantaran menuntut kepada pihak kampus agar segera memberikan Kartu Hasil Studi (KHS) kepada mahasiswa semester 3, 5 dan 7. Seperti dikutip dari Instagram @majeliskopi08, hal tersebut tengah disampaikan oleh Ketua BEM Universitas Trunajaya, Yusril Isha Mahendra.
Selain KHS, mereka juga tengah meminta kelengkapan lain seperti kartu tanda mahasiswa (KTM), almamater serta menuntut agar sarana prasarana selama pembelajaran daring disediakan oleh pihak kampus.
Instagram/majeliskopi08©2021 Merdeka.com
"Kami hanya menuntut hak kami, karena kewajiban kami sebagai mahasiswa telah kami penuhi, yaitu membayar iuran semester,” pungkas Yusril.
Jadi Sorotan Netizen
Momen aksi demo yang dibubarkan oleh dosen dengan cara kekerasan dan makian tersebut mencuri perhatian masyarakat di media sosial. Banyak dari netizen yang meninggalkan komentar.
Instagram/majeliskopi08©2021 Merdeka.com
"Dosen PKI kali ya...mukanya aj sangar gtu," tulis komentar @uni.nancy.
"Dosen yang tidak patut di contoh mengeluarkan kata" tidak etis," timpal @hoirullmarq.
"Inalillahi...kwalitas dosen sprt Iin..mau gmn anak didik berakhlah baik..musibah," papar @evianthi17.
"Masak pendidik ngomong nya kyk gitu bgt," lanjut @lutfiatinumi. (mdk/bil)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Demonstrasi terkait RUU Pilkada di Semarang berakhir ricuh. Puluhan mahasiswa harus dirawat di rumah sakit dan puluhan lainnya ditahan polisi
Baca SelengkapnyaDi depan Gedung Rektorat Universitas Pancasila, salah satu koordinator aksi Dio Marcelino menyampaikan orasinya.
Baca SelengkapnyaKorban merupakan mahasiswa baru asal Fakultas Kehutanan Untad.
Baca SelengkapnyaBerikut kisah seorang dosen yang sikapnya bikin menangis.
Baca SelengkapnyaRatusan mahasiswa ini menyuarakan penolakan terhadap revisi Undang-Undang Pilkada.
Baca SelengkapnyaBuntut dari tindakan berlebihan petugas kepolisian saat unjuk rasa di DPRD Tasikmalaya Kota, mahasiswa menuntut agar Danyon Brimob berinisial IY Dicopot.
Baca SelengkapnyaDelapan mahasiswa yang melakukan demo ditetapkan polisi sebagai tersangka.
Baca SelengkapnyaPara pelajar dan mahasiswa tersebut masih menjalani pemeriksaan di Polrestabes Semarang hingga malam hari.
Baca SelengkapnyaDi lokasi, dia ditodong tanda tangan. Seperti apa momennya?
Baca SelengkapnyaKoordinator aksi demo kamisan Semarang, Iqbal Alam merinci total 26 orang luka-luka dan 16 diantaranya harus dilakukan ke rumah sakit.
Baca SelengkapnyaPolisi juga telah memeriksa sejumlah saksi dan mengumpulkan sejumlah bukti.
Baca SelengkapnyaRatusan mahasiswa tiba-tiba menggeruduk gedung DPR, Jumat (17/5) sore.
Baca Selengkapnya