Keluarganya Ditilang, Sesama Polisi Ini Ribut Sampai Gontok-gontokan
Merdeka.com - Aparat Kepolisian memiliki tugas menjadi pemelihara keamanan dan ketertiban masyarakat, serta menegakkan hukum, memberi perlindungan dan pelayanan. Polisi harus menjadi teladan dan mengayomi masyarakat.
Namun, di Medan sesama anggota polisi terlibat cekcok hingga berdebat panas. Penyebabnya, kerabat salah satu anggota polisi ditilang dan motornya disita oleh anggota polisi lainnya.
Tak terima dengan tindakan tersebut, polisi Lantas berpangkat Brigadir Johannes Saragih langsung mendatangi dan menemui Aipda Syafrizal, petugas polisi yang disebut telah menilang dan menyita motor kerabatnya.
-
Apa yang dilakukan polisi tersebut? Penyidik menetapkan Bripka ED, pengemudi mobil Toyota Alphard putih yang viral, sebagai tersangka karena melakukan pengancaman dengan pisau terhadap warga.
-
Siapa yang ditangkap? Personel Brimob menangkap pria berinisial I, P, G yang diduga sebagai pemakai dan WA sebagai bandar dan perempuan N sebagai pemakai pada Rabu (19/6) dini hari.
-
Siapa yang menyerang Polisi? 'Itu bukan orang tidak dikenal itu, keluarga tersangka (yang menyerang). Ditangkap di rumah, kemudian dibawa, diborgol teriak-teriak dia. Begitu ceritanya,' kata dia.
-
Bagaimana polisi menangkap mereka? Penangkapan ini tidak lepas dari kegiatan patroli rutin yang ditingkatkan di wilayah Kepolisian Resor Kota Besar Medan dan jajaran untuk membantu menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat (kamtibmas).
-
Bagaimana Polres Garut menindak geng motor? Setelah diterapkannya aturan tersebut, sejumlah aksi kriminalitas telah berhasil ditindak seperti balap liar di Jalan Sawah Lega, Sukawening yang selama ini dijadikan trek tak resmi dan menggu kenyamanan masyarakat.
-
Siapa yang dilaporkan ke polisi? Polda Metro Jaya diketahui mengusut dugaan kasus menyebarkan hoaks Aiman lantaran menuding aparat tidak netral pada Pemilu 2024.
Peristiwa itu pun sempat viral di media sosial. Berikut ulasannya.
Sebut Ditilang & Motor Disita
Keributan terjadi di kantor Lantas Polsek Percut Sei Tuan, Medan pada Selasa (3/9/2019) sekitar pukul 14.00 WIB. Brigadir Johannes Saragih menghampiri Petugas Lantas, Aipda Syafrizal dan memintanya untuk mengembalikan motor milik kerabatnya.
"Kalau kesalahan kantor, kita ganti keretamu gitu," kata Syafrizal seperti dikutip dari channel YouTube Topik Terkini.
"Ya saya enggak mau," jawab Johannes.
"Siapa yang nangkap?," tanya Johannes kepada kerabatnya.
"Bapak ini," tunjuk kerabatnya yang mengenakan kaos hitam kepada Syafrizal.
"Ya sudah ayo kita ke Provos," ujarnya.
Sebut Petugas Menangkap Pakai Baju Preman
Channel YouTube Topik Terkini ©2020 Merdeka.com
Aipda Syafrizal kemudian meminta bukti tilang untuk dia tindaklanjuti. Namun, Brigadir Johannes menyebutnya sudah memberhentikan kendaraan kerabatnya dengan mengenakan pakaian preman. Aipda Syafrizal lantas membuka jaket hitam yang dikenakannya dan menunjukkan pakaian dinasnya.
"Saya minta tolong dibantu, bukan minta tolong ribut. Masa pindah keretanya di sini. Bapak sudah salah, setop-setop pakai baju preman," tegas Johannes.
"Siapa yang pakai baju preman?," tanya Syafrizal.
"Ini saya delapan tahun di Lantas," ucap Johannes tak mau kalah.
"Bukan masalahnya delapan tahun di Lantas. Ayo sini. Oke bawa suratnya, nanti kita bantu," jelas Syafrizal.
"Sekarang keretanya mana? Mana tilang bapak?," tanya Johannes.
Sebut Dikasih Rp200 Ribu Tak Mau
Syafrizal untuk sekian kalinya meminta surat bukti tilang kepada Johannes. Namun tak juga digubris.
"Gini loh, siapa yang nangkap sekarang? Gini loh, katanya ada yang nangkap kendaraan," papar Syafrizal.
"Pakai baju preman, jelas bapak. Yang bapak bonceng juga pakai baju preman. Jelaskan dulu, dikasih dua ratus ribu enggak mau," ungkap Johannes.
Johannes lantas kembali memastikan kepada kerabatnya.
"Siapa yang nangkap sekarang coba?," tanyanya lagi.
"Ini bapak sama anggota bapak ini, bapak ini," kata kerabatnya.
Channel YouTube Topik Terkini ©2020 Merdeka.com
Syafrizal tetap tak terima atas yang dituduhkan oleh Johannes. Perdebatan keduanya justru makin memanas.
"Kita semua berdasarkan bukti. Bukan 'Oh ini, ini ini'," tegas Syafrizal.
Johannes kemudian enggan menanggapi dan mengajak rekannya pergi.
"Biarlah sama bapak ini jual keretanya. Ayo," ajak Saragih merangkul rekannya yang berkaos hitam itu.
Cekcok Pindah ke Dalam Kantor
Channel YouTube Topik Terkini ©2020 Merdeka.com
Tak berhenti sampai di situ. Percekcokan keduanya berlanjut di dalam sebuah ruangan di kantor.
"Tengok sekarang ada keretanya. Sekarang mau saya keretanya enggak mau diganti. Saya mau keretanya ada di sini," tegas Johannes.
"Coba bawa suratnya. Kita enggak nangkap kok. Kita cuma membantu," jelas polisi yang lain.
"Kalau ada kesalahan ini, ya mari kita cek. Coba kita cari. Makanya gini lo, supaya kita enak ngecek kendaraan itu, 'Ini suratnya bos'. Kalau memang ada kesalahan itu, coba kita cari solusinya. Sudah ambil dulu suratnya," kata Syafrizal.
"Solusi apa bapak ini?," tanya Johannes.
Hubungi Keluarga
Channel YouTube Topik Terkini ©2020 Merdeka.com
Johannes akhirnya menghubungi salah seorang anggota keluarganya di rumah untuk membawa surat kepemilikan kendaraan yang dimaksud.
"Polisinya enggak nangkap, dia enggak ngaku. Cepat ya dik," ujar Saragih menghubungi anggota keluarganya di rumah.
"Bapak itu yang bawa kereta ke sini. Enggak mungkinlah saya lupa, masih ingat," papar kerabat Johannes.
"Kan aku bilang baik-baik, ini masih keluargaku bang. Enggak mau bantu? Abang enggak mau bantu ya. Aku bilang gitu. Sekarang mana keretanya bang?," kata Johannes.
"Yang tilang siapa?," tanya Syafrizal lagi.
Lapor ke Propam Polrestabes Medan
Brigadir J Saragih sebelum berpamitan dari kantor Lantas Percut Sei Tuan, mengancam akan membuat pengaduan ke Propam Polrestabes Medan.
"Lah Abang sudah minta Rp200, sudah dikasih Rp200 enggak mau. Ya sudah biar Polres saja yang ngomong," ucap Johannes sembari memotret kantor Lantas Percut Sei Tuan dan keluar.
"Ya sudah sana, laporkan Provos di Polres saja," ujar salah seorang polisi.
Kejadian yang sempat viral di media sosial tersebut akhirnya dapat diselesaikan dengan baik-baik di Polsek Medan Timur.
Berikut Videonya
(mdk/kur)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Polisi tersebut diketahui pada awalnya hanya hendak melerai karena ada senggolan kendaraan.
Baca SelengkapnyaKeberanian Brigadir Andri berbuah apresiasi. Kapolda memuji anak buahnya melawan geng motor.
Baca SelengkapnyaKepolisian Resor Metro Tangerang mengamankan 22 anak dan remaja yang diduga mengganggu ketertiban umum dan melakukan pelemparan terhadap polisi.
Baca SelengkapnyaBrigadir Polisi Dua (Bripda) MAI harus menjalani penempatan khusus (patsus) akibat menganiaya istrinya, DA yang memergokinya berduaan dengan perempuan lain.
Baca SelengkapnyaSaat ini Anggota Polri sudah dibawa ke Rumah Sakit Bhayangkara Jambi untuk mendapatkan perawatan medis.
Baca SelengkapnyaKasad melalui Pangdam IV/Diponegoro, menyampaikan permohonan maaf kepada masyarakat Boyolali atas kejadian ini.
Baca SelengkapnyaAksi penganiayaan prajurit TNI terhadap sejumlah orang relawan Ganjar-Mahfud MD di Jalan Perintis Kemerdekaan, Boyolali, Jawa Tengah berbuntut panjang.
Baca SelengkapnyaAkun Tik Tok fenderlita membagikan pengalaman suaminya yang ditilang polisi dan mendapat makian nama binatang.
Baca SelengkapnyaDua relawan memainkan gas saat melintas di jalan Perintis Kemerdekaan, sehingga menimbulkan kebisingan dan terjadi cekcok.
Baca SelengkapnyaViral di media sosial seorang pria pengemudi mobil Alphard mengancam warga dengan pisau.
Baca SelengkapnyaViral video pengemudi nekat buntuti ambulans beserta rombongan keluarga sampai endingya panas dingin.
Baca SelengkapnyaPeristiwa yang terjadi di dalam gang ini sontak membuat warga enggan terima. Para warga pun akhirnya terlihat cekcok dengan anggota polantas.
Baca Selengkapnya