Kenali Kekebalan Kelompok dan Risiko Tak Vaksin
Merdeka.com - Pemerintah menargetkan Herd Immunity tercapai pada Maret 2022. Dengan target tersebut, pemberian vaksinasi di Indonesia harus ditingkatkan.
Lantas apa sih yang dimaksud Herd Immunity dan risiko jika tidak vaksin? Melansir dari laman covid19.go.id, simak ulasan informasinya berikut ini.
Herd Immunity
-
Bagaimana cara meningkatkan ketahanan kesehatan melalui vaksin? Menkes Budi juga menambahkan, untuk mendukung ketahanan kesehatan, diperlukan penelitian yang berkelanjutan dan mengikuti perkembangan teknologi. Pemerintah melalui berbagai program terus mendorong pengembangan vaksin berbasis teknologi terkini.
-
Bagaimana cara meningkatkan kekebalan tubuh? Vitamin D secara umum juga bisa meningkatkan kekebalan tubuh sehingga tidak mudah terinfeksi kuman, mengurangi risiko terkena sindrom iritasi usus, bahkan mencegah kambuhnya asma.
-
Mengapa beberapa orang kebal terhadap Covid-19? Meskipun vaksin dan booster secara radikal mengurangi risiko kematian dan komplikasi berat dari COVID-19, mereka tidak banyak membantu menghentikan virus dari memasuki lapisan hidung dan sistem pernapasan.
-
Bagaimana vaksin melindungi anak? Pemberian vaksinasi ini merupakan langkah penting untuk mencegah munculnya sejumlah masalah kesehatan.
-
Bagaimana antigen memengaruhi risiko penyakit? Menurut beberapa penelitian, setiap golongan darah memiliki risiko yang berbeda untuk mengalami penyakit tertentu. Hal ini mungkin disebabkan oleh adanya interaksi antara antigen pada sel darah merah dengan sistem kekebalan tubuh. Antigen adalah substansi yang menentukan golongan darah seseorang, yaitu A, B, AB, atau O. Selain itu, ada juga faktor rhesus, yang dapat berupa positif atau negatif.
-
Bagaimana vaksin kanker ini bekerja? Putin menyatakan keyakinannya bahwa vaksin tersebut, bersama dengan obat imunomodulator generasi baru, akan segera menjadi bagian integral dari terapi individual yang efektif.
Herd immunity atau kekebalan kelompok merupakan suatu kondisi di mana sebagian besar masyarakat terlindungi dan kebal terhadap penyakit tertentu. Melalui kekebalan kelompok, secara tidak langsung akan melindungi kelompok masyarakat lain yang rentan dan bukan sasaran vaksinasi.
Kondisi tersebut hanya terjadi jika vaksinasi tersebar secara tinggi dan merata. Dengan vaksinasi, tidak hanya memutus rantai penularan penyakit dan menghentikan wabah, namun dalam jangka panjang akan memusnahkan penyakit itu sendiri.
Bagaimana Vaksin Bekerja dalam Tubuh & Sasarannya
Vaksin diberikan kepada seseorang untuk melindungi dirinya dari penyakit yang melemahkan hingga mengancam jiwa. Vaksin bekerja dengan merangsang pembentukan kekebalan tubuh seseorang terhadap penyakit tertentu.
©2020 REUTERS
Tubuh yang mendapatkan vaksin akan mengingat virus atau bakteri pembawa penyakit, mengenali dan tahu cara melawan penyakit. Dalam hal sasaran vaksin covid-19, kelompok penerima vaksin merupakan penduduk yang berdomisili di Indonesia dengan usia minimal 18 tahun. Penduduk dengan usia di bawah 18 tahun dapat diberikan vaksin jika telah tersedia persetujuan penggunaan masa darurat atau telah terbit nomor izin edar dari Badan POM.
Risiko Tidak Mendapat Vaksinasi
Vaksinasi bertujuan untuk memberikan kekebalan tubuh terhadap penyakit tertentu. Sehingga apabila suatu saat terpapar dengan penyakit tersebut maka kalian tidak akan sakit atau hanya mengalami sakit ringan. Jika seseorang tidak mendapatkan vaksinasi, maka dia tidak memiliki kekebalan tubuh terhadap penyakit tersebut. Atau dengan kata lain, jika seseorang keluar dari wilayah dengan cakupan tinggi tersebut, maka dia mempunyai risiko tertular penyakit. Karena pada dasarnya dia belum memiliki kekebalan tubuh yang didapat dari vaksinasi. Dalam pelaksanaan vaksinasi, orang dewasa dan lansia yang tidak mendapatkan vaksinasi Covid-19 yang lengkap serta mengabaikan protokol kesehatan, maka akan rentan tertular dan jatuh sakit akibat penyakit Covid-19. (mdk/tan)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Sebelumnya, Budi menyatakan vaksin cacar monyet masih menyasar kelompok tertentu, seperti penderita HIV.
Baca SelengkapnyaPemberian imunisasi wajib pada anak perlu dilakukan orangtua untuk mencegah sejumlah risiko penyakit.
Baca SelengkapnyaHerpes Zoster merupakan penyakit yang ditandai dengan munculnya bintil, ruam dan disertai dengan cairan bening.
Baca SelengkapnyaMelewatkan atau tidak memberi imunisasi pada anak bisa berdampak buruk pada kesehatannya.
Baca SelengkapnyaData ini berdasarkan informasi yang dikumpulkan sejak 2018 sampai 2023.
Baca SelengkapnyaAdapun ruang lingkup kerja sama tersebut meliputi dukungan tenaga ahli kesehatan di Klinik Kimia Farma.
Baca SelengkapnyaUntuk mencegah terjadinya Kejadian Luar Biasa (KLB), pemerintah terus mendorong program imunisasi polio dengan menggelar PIN.
Baca Selengkapnya"Lebih baik mencegah daripada mengobati", adalah semboyan yang tepat untuk menciptakan masyarakat yang lebih sehat dan produktif di masa depan.
Baca SelengkapnyaVaksin Demam Berdarah Dengue (DBD) adalah inovasi penting dalam upaya mengurangi beban penyakit dengue.
Baca SelengkapnyaKegiatan imunisasi bagi siswa SD ini ditujukan untuk memperpanjang antibodi atau kekebalan, terutama terhadap penyakit difteri, tetanus, campak, dan rubella.
Baca SelengkapnyaHinky mengatakan, vaksin AstraZeneca sudah melewati tahap uji klinis tahap 1 hingga 4.
Baca SelengkapnyaMenkes angkat bicara mengenai efek samping vaksin Covid-19 AstraZeneca
Baca Selengkapnya