Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Kenali Penyebab Kusta yang Patut Diwaspadai, Lengkap dengan Gejala dan Pencegahan

Kenali Penyebab Kusta yang Patut Diwaspadai, Lengkap dengan Gejala dan Pencegahan kusta. ©AFP PHOTO/TAUSEEF MUSTAFA ©2020 Merdeka.com

Merdeka.com - Kusta atau disebut juga Lepra termasuk penyakit yang mematikan. Hingga sempat dianggap sebagai kutukan di tahun 1873 di bagian Eropa.

Penyakit Kusta atau Morbus Hansen ini termasuk infeksi kronis yang disebabkan oleh bakteri Mycobacterium leprae. Proses menyerangnya secara bertahap, sehingga banyak pasien yang baru menyadari dan berobat saat sudah stadium berat.

Infeksi bakteri tersebut akan menyerang jaringan kulit, saraf tepi, hingga saluran pernapasan. Seiring berjalannya waktu, penderita akan kehilangan pengindraan.

Berikut kenali penyebab kusta sekaligus gejalanya, yang patut diwaspadai sebagai bentuk pencegahan.

Penyebab Kusta

di vietnam

©Manan VATSYAYANA / AFP

Kusta atau lepra disebabkan oleh bakteri Mycobacterium leprae yang menular dari seseorang ke orang lainnya. Penularan bisa melalui cairan dari saluran pernapasan atau droplet, seperti ludah, dahak, cairan bersin atau batuk.

Namun tidak perlu terlalu khawatir. Melansir dari alodokter, bakteri ini membutuhkan waktu lama untuk berkembang biak, sehingga penderita tidak mudah menularkan.

Kusta dapat tertular jika kontak percikan droplet dari penderita berlangsung secara terus menerus dalam waktu lama. Seseorang tak akan tertular kusta jika hanya bersalaman, duduk bersama, atau berhubungan seksual. Serta tidak ada penularan ibu hamil pada bayi yang dikandung.

Dikutip dari halodoc, bakteri kusta memerlukan waktu inkubasi yang cukup lama di tubuh seseorang, antara 40 hari sampai 40 tahun. Rata-rata membutuhkan 3 hingga 5 tahun setelah tertular, sampai timbulnya gejala.

Faktor Penyebab Kusta

Melihat penyebab kusta di atas, beberapa pemicu risiko tertular di antaranya:

  • Memiliki kelainan genetik pada sistem imun atau gangguan sistem kekebalan tubuh.
  • Bersentuhan dengan hewan penyebar bakteri kusta (Mycobacterium leprae), seperti armadillo atau simpanse.
  • Tinggal lama atau berkunjung ke kawasan endemik kusta. Sehingga melakukan kontak fisik secara rutin dengan penderita kusta.
  • Gejala Kusta

    001 kun sila ananda

    ©dailyrecord.co.uk

    Gejala menderita kusta yang kerap muncul, yakni muncul bercak perubahan warna jadi lebih putih dan lesi di kulit. Terdapat benjolan yang tidak hilang setelah beberapa minggu atau lebih. Lesi kulit disertai gejala kebas pada bagian tersebut dan kelemahan otot. Beberapa gejala ada yang tak nampak jelas.

    Gejala kusta baru bisa terlihat setelah bakteri berkembang biak dalam tubuh penderita sekitar 20 hingga 30 tahun.

    Penyakit kusta juga menyebabkan gejala lain pada kulit. Kondisi ini bergantung dari pertumbuhan bakteri itu sendiri, serta jenis kusta yang memengaruhi.

    Gejala Umum Penderita Kusta

    Dilansir dari alodokter, beberapa gejala kusta yang biasanya dirasakan oleh penderitanya sebagai berikut:

  • Kulit menjadi mati rasa. Termasuk hilangnya kemampuan merasakan suhu, sentuhan, tekanan, maupun rasa sakit.
  • Muncul lesi pucat (jaringan kulit abnormal), atau berwarna lebih terang, dan menebal di kulit.
  • Muncul luka tapi tidak terasa sakit.
  • Muncul pembesaran saraf di bagian siku dan lutut.
  • Otot melemah, terutama kaki dan tangan.
  • Mimisan, hidung tersumbat, atau yang terparah sampai kehilangan tulang hidung.
  • Mata menjadi kering dan jarang mengedip otomatis.
  • Kehilangan alis dan bulu mata.
  • Jenis Kusta

    penderita kusta

    ©2013 Merdeka.com/Arie Basuki

    Masih dari lansiran yang sama, mengenal jenis kusta untuk memahami diagnosis sekaligus cara pengobatan. Sebab setiap jenis kusta memberi tanda atau gejala yang berbeda.

    Intermediate Leprosy

    Jenis intermediate leprosy kadang bisa sembuh dengan sendirinya. Ditandai dengan beberapa lesi datar berwarna pucat atau lebih cerah dari warna kulit sebenarnya.

    Tuberculoid Leprosy

    Selanjutnya jenis Tuberkuloid, ditandai dengan beberapa lesi datar yang kadang berukuran besar. Kemudian kulit mulai mati rasa disertai dengan pembesaran saraf.

    Borderline tuberculoid leprosy

    Jenis kusta yang ditandai dengan munculnya lesi berukuran lebih kecil dan lebih banyak dari tuberculoid leprosy.

    Mid-borderline leprosy

    Berikutnya jenis kusta yang gejalanya dengan muncul banyak lesi kemerahan. Tersebar secara acak dan asimetris. Lalu mati rasa, serta membengkaknya kelenjar getah bening setempat.

    Borderline lepromatous leprosy

    Jenis kusta dengan gejala muncul lesi yang jumlahnya banyak. Terkadang bentuknya datar, benjol, nodul, dan sesekali mati rasa.

    Lepromatous leprosy

    Jenis kusta terakhir, Lepromatous leprosy ditandai dengan lesi yang tersebar dengan simetris. Lesi yang timbul umumnya mengandung banyak bakteri. Disertai dengan rambut rontok, gangguan saraf, serta kelemahan anggota gerak.

    Cara Mencegah Kusta

    di kashmir

    Penderita Kusta ©AFP PHOTO/TAUSEEF MUSTAFA

    Melihat bahaya penularan bakteri kusta, alangkah baiknya melakukan pencegahan. Mengutip dari klikdokter, berikut beberapa rekomendasi yang patut dijalankan demi mencegah penularan kusta.

  • Memperkuat sistem imunitas, bisa dengan olahraga dan menambah konsumsi nutrisi seimbang.
  • Membatasi kontak fisik erat dengan penderita kusta dengan jangka waktu lama.
  • Meningkatkan kebersihan diri dan kebersihan lingkungan.
  • Lakukan pengobatan sejak dini secara rutin terhadap penderita kusta. Supaya bakteri yang dibawa tidak menyebar.
  • Pastikan tidak meludah sembarangan, karena basil bakteri masih bisa hidup beberapa hari dalam droplet.
  • (mdk/kur)
    Geser ke atas Berita Selanjutnya

    Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
    lihat isinya

    Buka FYP
    Waspadai Penyebab Kusta pada Anak, Kenali Gejala dan Cara Mencegahnya
    Waspadai Penyebab Kusta pada Anak, Kenali Gejala dan Cara Mencegahnya

    Kusta adalah penyakit menular kronis yang disebabkan oleh bakteri Mycobacterium leprae. Penyakit ini dapat mempengaruhi kulit, saraf tepi, hingga pernapasan.

    Baca Selengkapnya
    Jumlah Penderita Kusta Masih Tinggi, Ketahui Pentingnya Deteksi Dini untuk Cegah Dampaknya
    Jumlah Penderita Kusta Masih Tinggi, Ketahui Pentingnya Deteksi Dini untuk Cegah Dampaknya

    Indonesia masih menduduki peringkat ketiga negara dengan beban kusta tertinggi, pencegahan dini bisa membantu mencegahnya memburuk.

    Baca Selengkapnya
    28 Januari: Peringati Hari Kusta Sedunia, Ini Tujuan dan Tema Tahun 2024
    28 Januari: Peringati Hari Kusta Sedunia, Ini Tujuan dan Tema Tahun 2024

    Kusta atau lepra masih menjadi salah satu penyakit ropis yang terabaikan.

    Baca Selengkapnya
    3 Penyakit Menular yang Diketahui Sudah Berusia Ribuan Tahun Berdasar Temuan Arkeolog
    3 Penyakit Menular yang Diketahui Sudah Berusia Ribuan Tahun Berdasar Temuan Arkeolog

    Sejumlah temuan arkeolog menunjukkan bahwa beberapa penyakit menular ternyata sudah ada sejak masa lalu.

    Baca Selengkapnya
    Tak Selamanya Sehat, Ketahui 5 Dampak Buruk Minum Air Hangat saat Perut Kosong
    Tak Selamanya Sehat, Ketahui 5 Dampak Buruk Minum Air Hangat saat Perut Kosong

    Minum air hangat dianggap sebagai salah satu kebiasaan sehat. Padahal, salah konsumsi bisa berdampak buruk.

    Baca Selengkapnya
    Kemenkes Sebut Penyakit Pneumonia Misterius Menular Lewat Droplet
    Kemenkes Sebut Penyakit Pneumonia Misterius Menular Lewat Droplet

    Kemenkes menelusuri kontak erat enam pasien terkonfirmasi pneumonia misterius.

    Baca Selengkapnya
    Diawali dari Bercak Merah, Ini Gejala yang Perlu Diwaspadai dari Terjadinya Kurap
    Diawali dari Bercak Merah, Ini Gejala yang Perlu Diwaspadai dari Terjadinya Kurap

    Munculnya infeksi kurap pada seseorang dimulai dengan gejala yang bisa dikenali dan perlu diwaspadai.

    Baca Selengkapnya
    8 Jenis Herpes yang Umum Terjadi, Berikut Penyebabnya
    8 Jenis Herpes yang Umum Terjadi, Berikut Penyebabnya

    Penyakit herpes memiliki berbagai jenis yang dapat menyerang manusia.

    Baca Selengkapnya
    Waspadai Komplikasi yang Mungkin Muncul Akibat Mpox atau Cacar Monyet serta Cara Pencegahannya
    Waspadai Komplikasi yang Mungkin Muncul Akibat Mpox atau Cacar Monyet serta Cara Pencegahannya

    Mpox atau cacar monyet bisa menimbulkan berbagai kondisi komplikasi yang perlu diatasi.

    Baca Selengkapnya
    Apa Perbedaan dari Istilah Akut dan Kronis pada Penyakit?
    Apa Perbedaan dari Istilah Akut dan Kronis pada Penyakit?

    Istilah akut dan kronis pada penyakit merujuk pada dua kondisi yang berbeda dan perlu kita pahami.

    Baca Selengkapnya
    Cara Mencegah Herpes Zoster, Vaksinasi hingga Terapkan Kebiasaan Bersih
    Cara Mencegah Herpes Zoster, Vaksinasi hingga Terapkan Kebiasaan Bersih

    Herpes zoster bisa menimbulkan komplikasi jika tidak ditangani dengan baik.

    Baca Selengkapnya
    Ketahui Gejala Kanker Paru yang Perlu Diwaspadai dan Dideteksi Dini
    Ketahui Gejala Kanker Paru yang Perlu Diwaspadai dan Dideteksi Dini

    Deteksi dini dari gejala kanker paru penting dilakukan terutama pada sejumlah kondisi berikut:

    Baca Selengkapnya