Kenang Kebaikan Ustaz Maaher, Yusuf Mansur Ungkap 'Beliau Tak Punya Apa-apa'
Merdeka.com - Kabar duka kembali mendatangi Tanah Air. Ustaz Maaher At-Thuwailibi alias Soni Eranata meninggal dunia di Rutan Bareskrim Polri.
Kabar ini dibeberkan oleh mantan kuasa hukum Front Pembela Islam (FPI) Aziz Yanuar. Kesedihan tentu dirasakan oleh keluarga dan teman-temannya. Tak terkecuali Ustaz Yusuf Mansur.
Melalui unggahannya, Ustaz Yusuf mengenang kebaikan mendiang. Lantas apa kebaikan Ustaz Maaher yang diingat oleh Ustaz Yusuf?
-
Siapa yang terbantu oleh kebaikan Yusuf dan Muallifah? Sebelum sebelumnya, ibu muda yang anaknya sakit bermaksud meminjam uang dan akan mengembalikan kepada pasutri tersebut setelah punya rezeki. Namun, Yusuf dan Muallifah memilih memberikan uang tersebut secara cuma-cuma untuk membantu biaya pengobatan anak dari ibu muda tersebut.
-
Bagaimana cara Umar menanggapi intimidasi Nikita Mirzani? 'Saya sedang menunggu. Gang menuju rumah Nikita lebih sempit dibandingkan dengan rumah saya,' ujar Umar.
-
Kenapa Nikita Mirzani marah dengan Umar? ‘Gue gedeg banget ya sama orang tua yang bodoh kayak Umar bapaknya Vadel. Masa dia bilang Laura nggak pernah puasa? Nggak pernah sholat? Tarawih? Dia buta matanya apa gimana sih, nggak ngerti,’ ujar Nikita saat ditemui di Polres Metro Jakarta Selatan, pada Selasa (8/10/2024)
-
Kapan Yusuf dan Muallifah mendapat balasan kebaikan? Baru pada hari keempat usai peristiwa tersebut, Muallifah dan Yusuf merasa memanen buah dari uang yang mereka sedekahkan.
-
Siapa ayah KH Mas Mansur? Ayahnya, KH Mas Ahmad Marzuki, adalah seorang pionir Islam dan ahli agama yang terkenal di Jawa Timur, serta imam tetap dan khatib di Masjid Agung Ampel Surabaya.
-
Apa yang disarankan Nikita Mirzani pada Umar? ‘Urusin aja anak lu tuh, anak lu teripangnya ada di mana-mana itu. Dia suka pap alat kelaminnya kan, Vadel ke perempuan-perempuan, coba tanya sama anaknya,’ pinta Nikita.
Melansir dari akun Instagram yusufmansurnew, Selasa (9/2), simak ulasan informasinya berikut ini.
Unggah Kabar Duka
Ustaz Yusuf Mansur kembali mengunggah kabar duka di akun media sosialnya. Ustaz Maaher At-Thuwailibi alias Soni Eranata meninggal dunia di Rutan Bareskrim Polri.
Instagram @yusufmansurnew ©2021 Merdeka.com
"Innaa lillaahi wa innaa ilaihi rooji'uun... Selamat jalan sahabat saya... InsyaaAllah husnul khatimah... Sekian hari yang lalu, masih komunikasi. Tentang beberapa hal. Bener-bener husnul khatimah, aamiin," tulis Ustaz Yusuf Mansur dalam keterangan foto.
Kenang Kebaikan Mendiang
Kesedihan tentu dirasakan oleh Ustaz Yusuf Mansur. ALih-Alih terus bersedih, Ustaz Yusuf Mansur menceritakan kebaikan mendiang. Tak lupa juga, Ustaz Yusuf Mansur meminta masyarakat untuk turut mendoakan mendiang."Mari kawan2, kita doakan beliau. Banyak kebaikannya. Juga kedermawanannya. Beliau juga ga punya apa2. Meninggalkan istri dan anak keturunan yang bakal jadi orang besar di kemudian hari. Kita doakan," sambungnya.
Meninggal di Rutan Bareskrim
Mantan Kuasa Hukum Front Pembela Islam (FPI) Aziz Yanuar memberikan kabar duka. Maaher At-Thuwailibi alias Soni Eranata menghembuskan napas terakhirnya di Rutan Bareskrim Polri. Lebih lanjut Aziz mengungkapkan, Maaher meninggal dunia karena sakit.
©2020 Merdeka.com/Twitter @na_dirs
"Ustaz Maaher Twailiby, meninggal dunia di Rutan Mabes Polri beberapa menit lalu, semoga husnul khotimah. Dan semoga mendapatkan pahala syahid," tutur Aziz saat dikonfirmasi Liputan6.com, Senin (8/2)."Diduga karena sakit," lanjutnya.Karo Penmas Divisi Humas Polri Brigjen Rusdi Hartono juga membenarkan kabar meninggalnya Maaher At-Thuwailibi alias Soni Eranata di Rutan Bareskrim Polri."Benar karena sakit," ungkapnya saat dikonfirmasi.
Tersangka Kasus Ujaran Kebencian
Sebelumnya Rusdi menegaskan, Polri tidak mengabulkan permohonan penangguhan penahanan Maaher At-Thuwailibi alias Soni Eranata yang menjadi tersangka kasus ujaran kebencian.
Pada Senin 28 Desember 2020, Iqlima Ayu, istri Maaher At-Thuwailibi menyambangi Kantor Bareskrim Polri untuk mengajukan penangguhan penahanan terhadap suaminya yang ditahan polisi atas kasus dugaan ujaran kebencian atau penghinaan kepada Habib Luthfi bin Ali bin Yahya.Dia berharap, Maaher dapat dibebaskan setelah pihaknya menjaminkan diri sebagai upaya penangguhan penahanan kepada penyidik Bareskrim Polri. Upaya pengajuan penangguhan penahanan Maaher At-Thuwailibi juga dilakukan oleh sembilan kiai yakni Kiai Zaenal Arifin, Kiai Barkah, Kiai Siroj Ronggolawe, Kiai Abd Mudjib, Kiai Saifudin Aman, Kiai Marzuqi, Gus Ismail, Muhammad Rofi'i Mukhlis dan Gus Mustain."Sampai saat ini Bareskrim Polri tidak melakukan penangguhan terhadap tersangka," kata Brigjen Rusdi di Kantor Bareskrim Polri, Jakarta, Selasa 29 Desember 2020, seperti dikutip dari Antara.Pada awal Desember 2020, penyidik Direktorat Tindak Pidana Siber Bareskrim Polri menangkap Ustadz Maaher At-Thuwailibi alias Soni Eranata terkait unggahan ujaran kebencian di akun media sosial Twitter @ustadzmaaher_.Polisi menangkap tersangka untuk menindaklanjuti adanya laporan polisi bernomor LP/B/0677/XI/2020/Bareskrim tertanggal 27 November 2020. Dalam kasusnya, tersangka Soni Eranata diduga melakukan tindak pidana menyebarkan informasi yang ditujukan untuk menimbulkan rasa kebencian atau permusuhan individu dan/atau kelompok masyarakat.
(mdk/tan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Dalam tausiahnya, UAH menyampaikan kisah seorang kakek yang merawat musala di sebuah desa.
Baca SelengkapnyaViral kisah haru Ustaz Gunawan tinggal di gubuk. Semua hartanya sudah diwakafkan.
Baca SelengkapnyaZiarah ini adalah bentuk penghormatan kepada para alim ulama yang telah berjasa menyebarkan agama islam di Desa Jaboi, Kota Sabang, Aceh.
Baca SelengkapnyaHabib Umar bin Hafidz baru saja datang ke Tanah Air sekaligus memberikan ilmu terkait akidah keislamannya.
Baca SelengkapnyaHabib Umar bin Hafidz sedang berada di Indonesia. Ulama dunia dari Yaman ini memberikan tausiah di Jakarta.
Baca SelengkapnyaSosoknya mulai menjadi sorotan usai tetangganya mengabadikan tindakan terpuji sekaligus profesi mulianya ini.
Baca SelengkapnyaCerita perjalanan kehidupan Haji Mansyur sebelum mendapat gelar crazy rich. Ternyata pernah menjadi seorang tukang becak.
Baca SelengkapnyaUstaz Subki adalah seorang marbut di Masjid Jami' Hudallah yang terletak di jalan Puspogiwang, Gisikdrono, Semarang.
Baca SelengkapnyaMakamnya jadi salah satu destinasi wisata religi penting di Surabaya
Baca Selengkapnya