Ketika Garaga, King Kobra Peliharaan Panji Ingin Kembali ke Alam Tapi Takut Dibunuh
Merdeka.com - Panji Sang Petualang merupakan sosok yang memiliki keahlian khusus menangani reptil buas. Di beberapa video yang diunggah dalam akun youtube pribadinya 'Panji Petualang', dia kerap menunjukkan koleksi bintang peliharaanya. Mulai dari ratusan ekor ular, iguana, kadal, ikan, kucing dan lainnya.
Belum lama ini, melalui vlog-nya, Panji memperkenalkan King Kobra berukuran jumbo peliharaannya yang diberi nama 'Garaga'. Semenjak proses evakuasi, Garaga memang kerap muncul di beberapa video yang diunggah oleh Panji hingga menjadi primadona baru. Lantas sebenarnya, apakah sebenarnya King Kobra bisa menjadi hewan peliharaan atau tidak. Berikut ulasannya:
Lokasi Penemuan Garaga
-
Dimana habitat King Cobra baru? Empat spesies yang diidentifikasi adalah Northern King Cobra (Ophiophagus hannah), Sunda King Cobra (Ophiophagus bungarus), Western Ghats King Cobra (Ophiophagus kaalinga), dan Luzon King Cobra (Ophiophagus salvatana).
-
Apa perbedaan King Cobra baru? Penelitian ini menemukan bahwa terdapat perbedaan pola pita pada sisik dan morfologi dari 153 spesimen yang diteliti, termasuk lima spesimen kerangka.
-
Dimana ular kobra dapat ditemukan? Salah satu ular berbisa yang ditakuti manusia adalah ular kobra. Terlebih ular dengan racun yang mematikan ini bisa berkembang biak dan hidup di dalam rumah.
-
Apa tujuan Geng Kobra? Akhirnya, untuk menekan kriminalitas di Jakarta Bang Pi'ie membentuk Organisasi Kobra atau dikenal sebagai Geng Kobra. Terbukti, geng Kobra berhasil menurunkan tindak kejahatan dalam waktu 3 bulan setelah dibentuk.
-
Apa bahaya yang ditimbulkan oleh ular kobra? Terlebih racun atau bisanya dapat membunuh mangsanya termasuk manusia dalam sekejap. Salah satu ular berbisa yang ditakuti manusia adalah ular kobra. Terlebih ular dengan racun yang mematikan ini bisa berkembang biak dan hidup di dalam rumah.
-
Siapa pendiri Geng Kobra? Geng Kobra, kelompok para jagoan Betawi yang didirikan oleh Imam Syafei atau akrab disapa Bang Pi'ie pada 1950-an.
'Garaga' merupakan ular jenis King Kobra yang ditemukan oleh Panji bersama tim-nya di salah satu area pertanian warga di wilayah perbatasan Sumedang dan Majalengka. Pada video yang diunggah tanggal 9 November 2019 menunjukkan saat Panji menemukan King Kobra yang sedang berjemur di tengah pematang sawah yang kering. Sambil berlari Panji mendatangi King Kobra tersebut.
"Lihat gede banget, berjemur, gedenya enggak umum...lihat teman-teman aslinya gede banget...", ungkap Panji.
King Kobra ini diketahui berjenis kelamin jantan dan memiliki panjang kurang lebih5 meter dan diperkirakan berusia sekitar 15 tahun. Panji akhirnya memutuskan untuk membawa pulang King Kobra tersebut dan merawatnya, karena hal ini bisa membahayakan petani yang berada di sekitar situ jika ular tersebut dibiarkan di situ.
Proses Karantina Garaga
Setelah dibawa pulang, King Kobra tersebut ditaruh dalam sebuah kandang berukuran sekitar 3x2 meter di sebuah rumah karantina. Kandang tersebut dibiarkan tanpa penerangan agar ular liar tersebut beradaptasi dengan lingkungan barunya terlebih dahulu. Hal ini berguna untuk menghindari agar ular tidak merasa stres.
Dalam video vlog-nya Panji juga kerap terlihat membangun ikatan dengan King Kobra tersebut agar ular tersebut mulai merasa terbiasa dengan manusia.
Tujuan Awal Panji Pelihara Garaga
Panji mengatakan jika tujuan awal ia merawat Garaga ialah nantinya King Kobra ini akan dijadikan sebagai media edukasi pengenalan reptil kepada masyarakat.
"Karena aku lagi bangun taman hewan kan, nah aku berpikir aku butuh sarana edukasi buat orang-orang yang dateng itu dikenalkan King Kobra. Oke, aku pikir Garaga bisa mewakili," ungkap Panji
Garaga Ingin Dilepas Liar Kembali
Panji mengungkapkan dalam sebuah video yang diunggah oleh akun Youtube Gritte Agatha jika keinginannya untuk menjadikan Garaga sebagai display di taman hewan miliknya sempat hilang lantaran ia merasa Garaga tidak nyaman jika harus berada di kandang sempit dan bertemu dengan orang banyak.
"Ternyata ketika di sini, Garaga enggak bisa didisplay di kandang outdorr itu. Karena ketika ketemu orang dia hajar orang itu dari kaca. Brakk dan itu sakit buat dia. Jadi ego aku untuk memelihara dia sempat hilang," cerita Panji.
Ia sempat berpikir bahwa Garaga memang harus dilepas liarkan kembali jika memang ular ini tidak merasa nyaman jika harus berada dikandang sempit.
Takut Dibunuh
Di sisi lain, Panji juga khawatir jika Garaga dilepas liarkan kembali ia akan dibunuh oleh siapapun yang menemukannya karena dianggap sebagai sebuah ancaman bagi manusia. Hal inilah yang membuat Panji berpikir ulang jika ingin melepas Garaga ke alam liar.
"Orang sekarang itu lagi panik, lagi parno karena banyaknya ular Kobra masuk ke rumah. Yang aku takutin ketika aku lepas Garaga di hutan kemudian dia nyasar lagi ke pemukiman dibunuh. Sisi sedihnya tuh itu," ungkap Panji.
Penyebab Predator menyerang Manusia
Panji juga menyayangkan perburuan-perburuan liar yang mengambil hewan alam yang membuat ekosistem atau rantai makanan menjadi terputus. Hal ini yang menjadi penyebab maraknya hewan buas menyerang manusia karena mereka tidak memiliki makanan lagi di alam ataupun predator pemakan mereka sudah musnah.
"Ketika dia pengin hidup di hutan lagi, dia ingin hidup tenang lagi. Tapi enggak ada tempat. Sama kayak kejadian Raja Hutan di Sumatera yang makan orang hal ini karena babi hutannya banyak ditembakin, rusanya banyak ditembakin. Banyak oknum pemburu yang berburu tidak tahu aturan jadi dihabisin semuanya. Sampai akhirnya ular besar tidak punya makanan, harimau macan kehabisan makanan," ungkap Panji.
Hal ini sama hal-nya dengan populasi ular yang semakin meningkat karena perburuan elang yang semakin marak sehingga predator ular sudah berkurang.
Panji Membangun Kandang Persis Habitatnya
Setelah melewati beberapa pertimbangan, Panji akhirnya memutuskan untuk membuat kandang besar yang dibuat persis seperti habitat asli King Kobra.
"Akhirnya aku bingung kan, si Garaga ini mau kemana karena di alam pun bukan tempat yang aman buat dia dan ditempatku pun bukan tempat yang nyaman buat dia dan akhirnya kita putusin untuk bikinin kandang besar dan ini sudah mulai," tutur Panji.
Panji mengungkapkan bahwa kandang yang dibuat khusus untuk King Kobra nya ini akan dibuat mirip seperti habitat aslinya di alam.
"Displaynya harus gede sama harus sama seperti alam. Jadi ada kayak sungai kecilnya, ada hiding cavenya buat dia sembunyi, ada susunan batu, harus dibikin kaya zona aslinya," ungkap Panji.
Perbedaan Kobra dan King Kobra
King Kobra memiliki ciri mampu membangun sarangnya sendiri untuk melindungi telur-telurnya dan Kobra biasa tidak bisa. King Kobra pemakan ular, sedangkan Kobra memakan unggas dan tikus walaupun sesekali memakan reptil.
Jika dilihat dari ciri fisiknya, King Kobra bisa memiliki panjang hingga 6 meter. Sedangkan Kobra biasa maksimal hanya 2 meter. Untuk melindungi diri, King Kobra akan mematuk dan menyebarkan bisanya dari gigitan, sedangkan Kobra menggunakan semburan.
Cara Penanganan Gigitan King Cobra
Meski Panji memelihara hewan berbahaya ini, tetapi ia mengimbau untuk masyarakat awam yang tidak berkepentingan untuk tidak mengikuti aksinya. Hal ini dikarenakan menangani ular berbisa seperti King Kobra hanya bisa dilakukan oleh ahli yang berpengalaman saja.
Panji membagikan cara penanganan gigitan King Kobra. Pertolongan pertama dengan melakukan imobilisasi yaitu bekas gigitan digips agar tidak bisa banyak bergerak. Semakin banyak bergerak, maka racun akan lebih mudah menyebar.
"Bisa ular itu tidak langsung masuk dan menjalar lewat darah, melainkan akan tertahan dulu di kelenjar getah bening... jadi semakin bagian tubuh yang tergigit bergerak maka semakin bisa tersebut menyebar kemana-mana", kata Panji. (mdk/khu)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Viral video seorang pawang yang menabok ular kobra hingga membuat ular tersebut ketakutan dan mundur teratur.
Baca SelengkapnyaUlar tersebut memiliki panjang sekitar lima meter. Kemunculan ular king kobra ini terjadi di wilayah Dukuh Maja, Kuningan, Jawa Barat.
Baca SelengkapnyaPria ini berhasil menangkap ular jenis kobra dengan panjang kurang lebih 3 meter.
Baca SelengkapnyaDalam rekaman video yang viral di media sosial, gorila itu tiba-tiba mengambil sebatang kayu dan melemparkannya sampai batas area pengunjung.
Baca SelengkapnyaUlar king kobra yang dikenal ganas memperlihatkan momen langka 'bersahabat' dengan sapi.
Baca SelengkapnyaSaat itu dirinya sedang membantu warga Karawang untuk menangkap king kobra. Kejadian tersebut terjadi sebelum Idulfitri.
Baca SelengkapnyaKera putih itu nampak sedang bermain ke rumah warga bersama kawannya.
Baca SelengkapnyaDari kesaksian pekerja di Katingan tersebut, ukuran king kobra tersebut sangat besar.
Baca SelengkapnyaMeski dikenal tangguh dalam mengatasi binatang buas, ternyata Panji sempat tak berdaya akibat gigitan ular King Kobra.
Baca SelengkapnyaVideo ini viral di media sosial X atau Twitter dan dikomentari banyak warganet.
Baca SelengkapnyaDeretan artis Indonesia ini memiliki hunian yang mewah. Menariknya, hunian mereka diisi dengan banyak sekali binatang.
Baca SelengkapnyaMomen saat seekor ulang king cobra terdiam ketika mendengarkan suara adzan.
Baca Selengkapnya