Kisah Haru Pengorbanan Perawat Mengidap Kanker, Tetap Bertugas Layani Pasien Corona
Merdeka.com - Di tengah pandemi corona, tenaga medis menjadi garda terdepan dalam merawat pasien positif covid-19. Mereka harus selalu siap siaga saat berjaga di rumah sakit.
Pengorbanan para petugas medis patut diapresiasi. Banyak dari mereka yang telah mengesampingkan kepentingan pribadinya demi menjalankan tugasnya. Bahkan, ada pula seorang perawat yang rela melayani pasien corona meski dirinya tengah mengidap kanker.
Berikut ulasan lengkapnya.
-
Bagaimana penanganan Covid-19 di Indonesia? Jokowi memilih menggunakan strategi gas dan rem sejak awal untuk menangani pandemi Covid-19. Gas dan rem yang dimaksudkan Jokowi diimplementasikan dalam tiga strategi yakni penanganan kedaruratan kesehatan, jaring pengaman sosial, dan pemulihan ekonomi. Inilah yang kemudian menjadi ujung tombak dalam penanganan Covid-19 di Indonesia.
-
Bagaimana Kemenkes RI memperkuat kesiapsiagaan? Kemenkes berkomitmen untuk mengoptimalkan daftar patogen prioritas ini sebagai bagian dari upaya meningkatkan kesiapsiagaan nasional. Salah satu langkah yang diambil adalah memperkuat surveilans rutin, termasuk program ILI (Influenza-like Illness) dan SARI (Severe Acute Respiratory Infections).
-
Siapa yang dirawat di rumah sakit? Mantan Perdana Menteri Malaysia, Mahathir Mohamad, saat ini dirawat di rumah sakit akibat infeksi pernapasan.
-
Bagaimana cara merawat pasien flu Singapura? Langkah utama dalam mencegah penularan HFMD adalah mengisolasi pasien dari anggota keluarga lainnya. 'Penularannya bisa lewat kontak langsung dan tidak langsung, jadi kalau ada yang kena HFMD yang harus dilakukan ialah diisolasi,' jelas Prof. Edi.
-
Siapa yang memimpin Satgas Penanganan Covid-19? Sejak pandemi Covid-19 melanda Indonesia, Presiden Jokowi menugaskan Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy menjadi komando dalam sektor penanganan kesehatan. Lalu dibentuklah Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Pandemi Covid-19.
-
Kenapa TPU Cikadut jadi penting saat pandemi Covid-19? Hal itu menjadikan area pemakaman tersebut sebagai lokasi penunjang dari ratusan pasien yang meninggal dunia.
Pengorbanan Perawat yang Mengidap Kanker
©2020 Merdeka.com/Instagram @dompetdhuafaorg
Melalui unggahan @dompetdhuafaorg, diketahui ada seorang perawat mengidap kanker yang tetap bekerja melayani para pasien corona. Dengan ikhlas dan penuh semangat, perawat tersebut menjalankan tugasnya.
"Assalamualaikum teman sejawat, perkenalkan saya Ns. Dwi Handayani, saya perawat RS Kartika Pulomas Dompet Dhuafa. Saya adalah seorang perawat dengan kanker payudara stadium satu yang sedang menjalani kemoterapi," ujar Ns. Dwi Handayani.
Tetap Bertugas Layani Pasien
©2020 Merdeka.com/Instagram @dompetdhuafaorg
Meski dirinya tengah mengidap kanker, Ns Dwi Handayani tetap berjuang melayani pasien yang datang ke rumah sakit. Ia dan rekan-rekan bertugas memastikan semua pasien yang datang terlayani dengan baik."Di masa pandemi ini Alhamdulillah saya dan teman-teman masih harus terus berjuang melayani pasien yang datang ke rumah sakit untuk mendapatkan layanan kesehatan. Tugas saya dan teman-teman adalah memastikan semua pasien yang datang terlayani dengan baik namun tetap menjaga diri untuk tetap sehat, tapi karena harus mengikuti standar WHO dan Kemenkes RI di mana kami harus dilengkapi APD lengkap untuk mengurangi kemungkinan terinfeksi penularan pandemi," lanjutnya.
Doa dari Ns. Dwi Handayani
©2020 Merdeka.com/Instagram @dompetdhuafaorg
Di tengah perjuangannya bersama rekan-rekan tenaga medis lainnya, Ns. Dwi Handayani pun mengucapkan doa. "Alhamdulillah Ya Allah, jika sekarang saya diberi kesempatan untuk bekerja di luar batas waktu dan semaksimal kemampuan saya, jadikanlah apa yang saya lakukan ini adalah bekal amal baik saya berjumpa dengan-Mu. Mungkin apa yang saya lakukan saat ini, hanya berjuang melawan kanker, tidaklah lebih besar dari teman sejawat lain yang bahkan mempertaruhkan nyawa lebih dari itu," imbuhnya.
Harapan Ns. Dwi Handayani
©2020 Merdeka.com/Instagram @dompetdhuafaorg
Ns. Dwi Handayani mengatakan bahwa perjuangan rekan sejawatnya telah begitu besar. Bahkan, tak sedikit dari mereka yang mendapat penolakan dan intimidasi dari banyak tempat. Ia berharap agar pandemi ini segera berakhir dan tidak ada lagi penolakan jika ada perawat yang gugur dalam bertugas."Pertaruhan jiwa teman sejawat dalam merawat pasien pandemi bahkan mendapat penolakan dan intimidasi di banyak tempat, namun saya percaya jika tidak ada yang sia-sia di setiap keikhlasan perjuangan teman sejawat. Semoga pandemi ini cepat berakhir dan semoga tidak ada penolakan terhadap kami jika suatu saat nanti kami pergi menghadap Ilahi," pungkasnya.
Komentar Para Netizen
©2020 Merdeka.com/Instagram @dompetdhuafaorg
Para netizen yang melihat unggahan tersebut lantas memberikan beragam komentarnya. Banyak dari mereka yang tersentuh dengan kisah pengorbanan perawat tersebut."Aamiin, semoga Allah memberikan kesehatan dan ketegaran serta semangat yg tak akan ada habisnya bagi tenaga medis bangsa ini, semoga lelah kalian akan menjadi ladang pahala bagi kalian," tulis @noer_alfathdry."Perjuangan yang tak kenal lelah. Jadi panutan kita banget ini. Semoga mereka sehat selalu ya Allah.. lindungi setiap pekerjaan mereka," tulis @dantiiirahma."Aamiin ya Allah , semoga mbak juga diberikan kesehatan mbak, tetap semangat mbak , semoga setiap kebaikan menjadi obat buat mbak sendiri mbak," tulis @nia_audalina. (mdk/add)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Meski akhirnya jemaah tersebut meninggal dunia, salah satu keluarga jemaah tetap berterima kasih atas perjuangan mereka.
Baca SelengkapnyaAda momen haru saat sang pasien terpaksa mengurus hingga tanda tangan berkas persetujuan operasi sendiri.
Baca SelengkapnyaPemilu tinggal hitungan hari, petugas KPPS tentu tengah disibukkan dengan segala persiapan menuju hari pencoblosan.
Baca SelengkapnyaKata-kata ucapan selamat Hari Perawat Internasional memiliki makna yang sangat penting untuk menghargai para tenaga medis.
Baca SelengkapnyaMenurut Emily, hatinya tertinggal di Gaza dan secepatnya ingin kembali ke sana.
Baca SelengkapnyaMenteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menyoroti jam kerja para petugas Pemilu 2024 yang sangat berat.
Baca SelengkapnyaDiketahui, sang ibu berjuang melawan penyakit ginjal hingga harus cuci darah. Kini, sang ibu telah meninggal dunia.
Baca SelengkapnyaSebuah video memperlihatkan nakes yang berjuang lewati badai dan ombak untuk mengantarkan pasien untuk berobat ke rumah sakit.
Baca SelengkapnyaPolri mengerahkan personel untuk menjaga gudang logistik surat suara selama pelaksanaan Pilkada berlangsung.
Baca SelengkapnyaLomba 17-an tak hanya untuk orang yang sehat. Belum lama ini, warganet dibuat heran dengan lomba makan kerupuk untuk pasien cuci darah.
Baca SelengkapnyaDoni menjadi Kepala Satgas Penanganan Covid-19 saat wabah SARS-CoV-2 melanda Indonesia.
Baca SelengkapnyaSopir ambulance ini rela meninggalkan acara karnaval demi menjemput pasiennya. Penampilannya pun jadi sorotan.
Baca Selengkapnya