Kisah Hidup Sri Utami, Anak Buruh Tani yang Kini Jadi Penerbang Helikopter TNI AL
Merdeka.com - Tak selamanya impian bisa diwujudkan dengan begitu mudah. Banyak tantangan dan kegagalan yang harus dilalui oleh setiap individu. Seperti yang dirasakan oleh Sri Utami.
Anak buruh tani ini tidak menyangka bisa menjadi seorang TNI Angkatan Laut. Bahkan, dirinya kini telah menjadi penerbang helikopter TNI AL.
Penasaran dengan kisah hidup Sri Utami, penerbang helikopter TNI AL? Melansir dari akun YouTube metrotvnews, Kamis (11/6/2020), berikut ulasan informasinya.
-
Apa prestasi Anak TNI tersebut? Dia baru saja 'memborong' dua medali atas kemenangannya pada Kejuaraan Nasional Arung Jeram Jakarta Tahun 2024.
-
Siapa Anak TNI yang berprestasi? Prestasi membanggakan datang dari remaja bernama Shafira Az-Zahra Aurelia Putri Saputra.
-
Bagaimana Anak TNI berprestasi? Dalam Kejuaraan Nasional Arung Jeram itu, Shafira mengikuti lomba Sprint, Head to Head, Slalom, dan Down River Race.
-
Bagaimana TNI melakukan upaya pembebasan pilot Susi Air? 'Ya, artinya 'kan mereka dari pihak OPM itu apakah mau kepada pihak kita atau mau langsung kepada pihak Newzeland sendiri. Kalau kita sih ke mana aja silakan,' ujarnya.
-
Dimana alutsista TNI AU diuji terbang? Tepat 18 Januari 1956, delapan unit Vampire berhasil menjajal uji terbang dari landasan udara Husein Sastranegara, Bandung.
-
Apa yang dilakukan TNI untuk membebaskan pilot Susi Air? Agus pun tidak menjelaskan secara perinci apa dampak dari pendekatan tersebut hingga saat ini. Dia hanya memastikan akan terus berkoordinasi agar bisa berjalan dengan lancar.
Kaget Ada Penerbangan di TNI AL
Bagi orang awam, mereka pasti akan kaget jika mengetahui ada seorang penerbang di Angkatan Laut. Masih banyak orang juga berpikiran jika Angkatan Laut akan selalu berhubungan dengan kelautan. Rupanya, hal ini juga sempat ada di benak Sri Utami saat mengetahui ada penerbangan di Angkatan Laut.
"Saya sendiri juga bingung awalnya. Pas waktu ke panggil, 'loh kok ada ya penerbangan di laut?' seperti itu," kata Sri Utami menjelaskan kepada Andy.
Ayah Bekerja Sebagai Buruh Tani
Melihat seorang wanita menjadi penerbang, Andy (Kick Andy) penasaran apakah orangtua Sri Utami memiliki pekerjaan yang sama. Siapa sangka, pekerjaan orangtua Sri Utami jauh kaitannya dengan penerbangan ataupun TNI.
YouTube @metrotvnews ©2020 Merdeka.com
"Dari Angkatan Laut sendiri jauh. Almarhum ayah sendiri buruh tani," ungkap Sri Utami. "Ibu, ibu rumah tangga," tambahnya.
Hidup Tidak Dibuat Susah
Meskipun ayah seorang buruh tani, namun Sri Utami merasa hidupnya tidak terlalu susah. Hal ini karena sejak kecil, dirinya sudah di doktrin mengenai prinsip hidup oleh orangtuanya."Dibilang susah, tidak juga. Karena dari kecil sudah doktrin dari ayah 'cukup tidak cukup, semuanya dari kita sendiri'. Intinya adalah bersyukur," papar penerbang helikopter TNI AL.
Bekerja Jadi Buruh Pabrik
Sri Utami ternyata sempat bekerja sebelum akhirnya masuk ke Angkatan Laut. Bukan bekerja di kantoran, Sri Utami hanya bekerja sebagai buruh pabrik.
YouTube @metrotvnews ©2020 Merdeka.com
"Waktu itu saya bekerja sebagai buruh pabrik, lulus SMA. Kurang lebih hanya empat," ungkap Sri Utami.
Awal Mula Masuk TNI
Sri Utami awalnya tidak ada kepikiran dan bayangan masuk ke TNI. Namun, sahabat dekatnya dengan tegas menyuruh Sri Utami untuk menemaninya mendaftar di Angkatan Laut."Dia punya keinginan yang kuat untuk masuk TNI Angkatan Laut waktu itu. Dan saya di calling, besok harus datang di tempat daftar. Saya sampaikan, 'Oh, enggak ada, kayaknya saya enggak mampu, enggak ada basic ke sana'. 'Saya tunggu kalau enggak datang besok, kita enggak teman an lagi' seperti itu," jelasnya.
Gagal di Pendaftaran Pertama
Tak selalu berjalan mulus, Sri Utami juga merasakan kegagalan saat mendaftar pertama kalinya. Apalagi saat itu, Sri Utami gagal di tahap akhir-akhir.
YouTube @metrotvnews ©2020 Merdeka.com
"Untuk yang pertama tidak (lulus)," ungkapnya.
Penasaran dan Daftar Kembali
Karena sebelumnya gagal di tahap akhir-akhir, Sri Utami menjadi penasaran. Dengan kegigihan dan rasa penasaran itu, Sri Utami lantas mendaftar kembali ke TNI Angkatan Laut. Sayang, sang sahabat yang sebelumnya ikut gagal tidak berniat melanjutkan kembali."Karena waktu itu tes nya gagal di akhir-akhir, jadi rasa penasaran itu ada. Karena usia di persyaratan masih memenuhi, jadi saya melaksanakan tes yang kedua," sambungnya.
Awal Cerita Jadi Penerbang
Dalam kesempatan itu, Sri Utami juga menjelaskan awal mula dirinya bisa menjadi seorang penerbang. Siapa sangka hal itu bermula dari kabar duka di mana sang ayah meninggal dunia.
YouTube @metrotvnews ©2020 Merdeka.com
"Pada awal mula dulu kami dari Sumber Bintara. Tahun 2011 tepatnya, penempatan pertama di Manado. Saat satu tahun setengah berdinas di Manado, ada kabar duka waktu itu, ayah meninggal tahun 2012," cerita Sri Utami."Dan saya pulang ke Banyuwangi, kebetulan Komandan Lanal Bayuwangi berkunjung ke rumah. Disampaikanlah dari situ, ada seorang senior Kowal yang sudah sangat senior dan dari dulu ingin mendapatkan adik. Jadi disampaikan, 'gimana kalau adik ditarik ke Banyuwangi saja' seperti itu," sambungnya.
Lulus Tes Seleksi Penerbang
Belum sampai di situ. Setelah satu tahun berada di Banyuwangi baru lah Sri Utami berkesempatan mengikuti seleksi menjadi seorang penerbang. Siapa sangka, wanita yang diterima hanya ada dua orang dan salah satunya adalah dia."Setelah satu tahun di Banyuwangi, kami kembali mendapat kepercayaan dari seorang pimpinan Angkatan Laut untuk mengikuti seleksi menjadi penerbang. Setelah dari 36 yang mengikuti tes, yang diterima 15, dua (wanitanya). Saya salah satunya," paparnya.
Syarat Untuk Bisa Jadi Penerbang
Sri Utami juga mengungkapkan syarat-syarat yang harus dilakukan untuk bisa menjadi seorang penerbang. Menurutnya, semua syarat yang diberikan sangat penting dan utama.
YouTube @metrotvnews ©2020 Merdeka.com
"Melalui psiko, fisik, kemudian attitude terbang di tes juga. Bahasa Inggris, kesehatan khusus penerbang dan psiko khusus penerbang juga di tes-kan," ungkapnya.
Memegang Empat Rating Helikopter
Tak banyak yang tahu, pada awalnya para peserta belajar bukan dengan helikopter. Baru saat memasuki penjurusan, mereka belajar menerbangkan helikopter. Menariknya, Sri Utami bisa memegang semua rating helikopter yang dimiliki TNI Angkatan Laut."Kami kebetulan ada empat rating. Mulai dari heli latih Kolibri, BO105, Bell 412 sama Panther yang terbaru milik Angkatan Laut. (Memegang) empat-empatnya," kata penerbang helikopter TNI AL, Sri Utami.
Tugas Penerbang TNI AL
Lebih lanjut, Sri Utami menjelaskan tugas-tugas seorang penerbang di TNI Angkatan Laut. Siapa sangka, penerbang seperti dirinya kerap kali membantu latihan pasukan-pasukan.
YouTube @metrotvnews ©2020 Merdeka.com
"Kebanyakan karena helikopter bisa mendarat di mana saja, mendukung pasukan-pasukan latihan, seperti marinir, kopaska, kopasus," jelasnya."Droping pasukan, melalui fast rub, free-fall atau terjun dan stebo, jadi pasukan menggantung di heli dengan kita terbang kecepatan rendah," sambungnya menjelaskan tugas penerbang TNI AL. (mdk/tan)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Begini cerita janda cantik sopir truk wanita yang rela banting tulang kerja di tambang demi nafkahi anaknya.
Baca SelengkapnyaKetekunan dan kerja kerasnya membuktikan bahwa dengan tekad yang kuat, impian sebesar apapun dapat tercapai, tanpa memandang dari mana seseorang berasal.
Baca SelengkapnyaAyah Try Sutrisno merupakan sopir Ambulans, sementara ayah Luhut Bisnsar sopir bus.
Baca SelengkapnyaMasa kecilnya dihabiskan dengan membantu orang tua mencari nafkah. Siapa menyangka kelak gemilang di TNI.
Baca SelengkapnyaAnak dari penjual rujak dan pisang goreng kini dilantik jadi Menko. Begini kisahnya.
Baca SelengkapnyaWanita ini ceritakan perjuangan sopir angkot yang jadi Tamtama TNI hingga berhasil pensiun sebagai perwira.
Baca SelengkapnyaPrada Sahat mengungkapkan menjadi tentara merupakan cita-citanya sejak kecil.
Baca SelengkapnyaIni perjuangan sosok jenderal legendaris TNI. Siapa sangka bocah penyemir sepatu itu menjadi Panglima.
Baca SelengkapnyaMasih ingat dengan pria wisudawan Poltekad yang sebelumnya berprofesi menjadi penjual gorengan. Berikut kabarnya kini.
Baca SelengkapnyaLetnan Kolonel Untung Pranoto menjabat Pabandya Tatib Makopassus. Tugasnya menegur tentara yang tidak disiplin.
Baca SelengkapnyaSimak kisah seorang kolonel TNI yang berhasil jadi perwira meski sang ayah hanya berpangkat kopral.
Baca SelengkapnyaDulu hanya seorang bocah putra dari ibu penjual rujak cingur. Namun bisa sukses pernah jadi Panglima TNI kini mengemban tugas jadi Menteri. Siapakah sosoknya?
Baca Selengkapnya