Kisah Kakek Usman Tak Lulus SD Bisa Buat Helikopter, Sempat Diremehkan Tetangga
Merdeka.com - Usman Jalil (65) warga Lorong Tambaksari, Kota Jambi tengah viral di media sosial. Lantaran kisahnya yang mengagumkan dan menginspirasi.
Ia hanya mengenyam pendidikan sampai kelas dua SR (sekolah rakyat). Meski tak menapaki pendidikan tinggi, Usman mampu membuktikan kemampuan dirinya.
Bermodalkan besi bekas, Usman berhasil merakit helikopter sendiri. Bahkan di rumahnya pun, ia juga memiliki lift hasil kreasi tangannya dan awet selama lima tahun.
-
Bagaimana pria ini mencapai kesuksesannya? Hidup dalam keterbatasan sejak kecil Dikutip dari akun Instagram @kvrasetyoo, Kukuh membagikan kisah hidupnya yang berliku. Sejak kecil dia kurang mendapat kasih sayang orang tua karena ayahnya bekerja seharian sebagai sopir, dan ibunya juga bekerja sebagai pekerja rumah tangga. Belum lagi kondisi ekonomi keluarganya yang pas-pasan, sehingga menuntutnya agar hidup lebih mandiri. Sebagai anak sulung, Kukuh mulai menaruh perhatian dan bertekad ingin membantu keluarganya.
-
Bagaimana Engr Usman menciptakan kompor air? 'Saya telah menciptakan sesuatu sejak tahun 1971, dan saya memiliki 78 penemuan. Namun, tidak ada satupun penemuan saya yang memerlukan waktu penelitian sebanyak itu seperti pembuatan kompor yang menggunakan air untuk menghasilkan energi panas. Saya menghabiskan waktu tiga tahun untuk penelitian itu dan saya bertanya-tanya mengapa tidak ada kilat dan guntur di musim kemarau,'
-
Siapa yang terbangkan jet pribadi? Ya, kini Vincent sudah kembali menjadi seorang pilot dan terbangkan pesawat jet pribadi yang lekat dengan imej orang-orang tajir melintir.
-
Bagaimana cara Haji Isam beli ekskavator? Pada tanggal 26 Juni 2024, SANY secara resmi mengumumkan penandatanganan pesanan 2.000 ekskavator dengan Jhonlin Group.
-
Dimana Haji Isam beli ekskavator? Penandatanganan perjanjian dilakukan di Shanghai, China, oleh pemilik Jhonlin Group, Andi Syamsuddin Arsyad, yang dikenal dengan nama Haji Isam.
-
Siapa yang naik helikopter? Presiden Filipina Ferdinand Marcos Jr dan istrinya menuai kritik di media sosial lantaran menggunakan helikopter untuk pergi menonton konser musik Coldplay di Philippine Arena, Manila.
Ingin tahu sepak terjang kakek Usman Jalil yang inspiratif? Simak ulasannya berikut ini.
Rangka Mobil dan Besi Bekas
Usman Jalil ingin mewujudkan keinginannya yang telah ada sejak 1997. Saat ditemui di kediamannya, yang menjadi bengkel dirakitnya helikopter.
Ia menceritakan kemunculan idenya. Kala dirinya masih bekerja di Saumil atau tempat pemotongan kayu. Usman acap kali keluar masuk hutan, serta melewati medan jalan yang hancur dan jarak tempuh yang terpaut jauh.
Kanal YouTube iNews id ©2021 Merdeka.com
Singkat cerita, Usman berpikir keras untuk menjadikan perjalanan lebih singkat dan merakit helikopter. Meski awalnya mencoba dengan bahan rotan dan tenaga pemutar baling baling dari gergaji mesin.
Untuk menyalurkan hobinya yang menantang, Usman kembali membuat helikopter. Beralih memakai bahan sisa besi tua dan rangka mobil.
"Jadi saya pikir-pikir, sudahlah saya rancang dulu. Karena dulu juga pernah bikin, tapi pakai rotan. Sekarang saya coba pakai besi bekas," kata Usman seperti dikutip dari kanal YouTube iNews id.
Awalnya Sering Gagal
Tak ada perjuangan yang instan, hasil yang didapat Usman pun demikian. Sekian kali dirinya menemukan kegagalan.
Tapi berkat kegigihan dan tekad yang kuat, Usman pun bangkit kembali dan kali ini berhasil helikopternya bisa terbang.
"Kalau gagalnya dak terhitung lagi, berpuluhan kali gagal," ceritanya, dilansir dari Antara, Kamis (8/7).
Dari hasil ciptaannya tersebut, Usman ingin bisa mengatasi kebakaran hutan dan lahan atau karhutla. Selain itu, bisa mempermudah penyiraman dari atas.
"Harapannya saya begini, nanti kalau ada petani-petani butuh siram dari atas. Kita bisa persiapkan heli. Ini kalau perhitungan saya kalau baling-baling 20 kali 3 meter, itu daya angkat bisa sekitar 2 ton," ungkap Usman.
Habiskan Biaya Capai Rp35 Juta
Kanal YouTube iNews id ©2021 Merdeka.com
Pembuatan helikopter itu sendiri memakan waktu kurang lebih tiga bulan lamanya.Usman sama sekali tak menggunakan barang baru, semuanya dari bahan bekas.
Kepala helikopter terbuat dari rangka depan mobil. Sedangkan badan helikopter berasal dari sisa-sisa besi tua. Kemudian tenaga untuk memutar baling baling menggunakan dua unit mesin kendaraan motor matic.
Meski begitu, diakuinya masih ada kekurangan dalam perakitan di antaranya tali seplin, shok breaker dan kelahar duduk. Tapi Usman tetap optimis helikopter buatannya bisa terbang lebih tinggi dan stabil.
"Ini bisa mencapai ya sekitar 500 meter enggak masalah. Ini belum naik, karena tali seplin belum ada. Proses 3 bulan, dari sebelum puasa (ramadan). Paling 30an sampai 35, ini kita beli semua," tutur Usman.
Usman menambahkan, bahan pembuatan helikopter tersebut diperoleh dari mengumpulkan besi tua. Terutama yang ringan. Mengenai biaya, selama ini Usman tak pernah menghitung.
"Saya kumpul kumpul duit hasil penjualan depot air untuk membeli bahannya. Sudah ada juga yang menawar untuk membelinya atau memesan dibuatkan," sambungnya.
Diremehkan Malah jadi Motivasi
Kanal YouTube iNews id ©2021 Merdeka.com
Selama proses membuat helikopter, Usman tak lepas dari olok-olokan tetangga. Bahkan dirinya sempat dimarahi oleh anak dan menantunya. Mereka menganggap hal itu hanya membuang uang saja.
Seperti diungkapkan oleh istri Usman, Nurhayati. Meski dicemooh, hal itu malah membuat Usman kian termotivasi.
Dia mengatakan selain ada penolakan dari anak dan menantu, tak sedikit warga yang meremehkan Usman mampu membuat helikopter.
"Bapak kalau sudah digituin, semangatnya tambah karena bapak pengen membuktikan ke masyarakat. Bahwa beliau bisa," kata Nurhayati.
Bikin Lift Sendiri
Kanal YouTube Fitriani Ulinda ©2021 Merdeka.com
Tak kalah hebatnya lagi, Usman sebelumnya pernah merakit lift sendiri di rumahnya. Lantaran memiliki hunian empat lantai, ia ingin mempermudah akses keluarganya.
Sudah lima tahun lift tersebut aktif digunakan sehari-hari dan terbilang awet. Apalagi tenaga yang dibutuhkan pun tak memakan banyak.
"Ini daya angkat bisa 1 ton lebih. Ini tombol saya pakai manual. Ini sudah lima tahun enggak pernah macet. Daripada jalan kaki kan susah kita. Kalau watt-nya sudah saya ubah jadi kecil, setara pompa air," papar Usman seperti dikutip dari kanal YouTube Fitriani Ulinda.
(mdk/kur)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Ia diganjar dengan gelar doktor kehormatan lantaran 78 penemuannya.
Baca SelengkapnyaDi usianya yang tak lagi muda, seorang pria berikut ini diketahui tinggal sebatang kara.
Baca SelengkapnyaUlfa mampu membuktikan bahwa anak yang lahir dari keluarga ekonomi sederhana bisa bersaing dengan lulusan lainnya.
Baca SelengkapnyaHingga pada akhirnya, Fikrang berhasil melanjutkan pendidikan ke Universitas Hasanuddin dengan mengambil jurusan perikanan.
Baca SelengkapnyaKekayaan Haji Isam seperti tak berseri. Label sebagai orang paling kaya di Kalimantan dibuktikan dengan langkah Haji Isam membeli pesawat Boeing.
Baca SelengkapnyaPak Usman hidup sebatang kara tanpa anak dan istri.
Baca SelengkapnyaUsai kepergian kedua orang tuanya, pria ini memiliki tanggung jawab merawat dan menyekolahkan adik-adiknya.
Baca SelengkapnyaSaat ini, ia diketahui telah menyelesaikan pendidikan di STAN dan bekerja di Kementerian Keuangan.
Baca SelengkapnyaCerita perjalanan kehidupan Haji Mansyur sebelum mendapat gelar crazy rich. Ternyata pernah menjadi seorang tukang becak.
Baca SelengkapnyaPerjuangan hidup Mbah Sulaiman, penjual balon keliling yang hidup sebatang kara dan bikin warganet sedih.
Baca SelengkapnyaJawara asal Bekasi, Haji Kunang memiliki rumah mewah dan tanah seluas 2 hektar untuk dibangun rumah anak-anaknya.
Baca SelengkapnyaHaji Isam orang kaya dari Kalimantan viral lagi karena kekayaannya yang luas biasa
Baca Selengkapnya