Kisah Kopka Azmiadi Sampai Sesak Napas Dipanggil Kasad TNI Dudung ke Jakarta
Merdeka.com - Babinsa Sungai Dama dari Kodim 0901/Samarinda belakangan menjadi perbincangan hangat. Pria bernama Kopka Azmiadi ini rela menggadaikan motor pribadinya demi kepentingan masyarakat untuk menyewa alat berat evakuasi trailer melintang di tanjakan jalan di Samarinda.
Aksinya ini menuai banyak pujian dari masyarakat. Bahkan, Kasad Jenderal TNI Dudung Abdurachman juga telah mengetahuinya. Ia dipanggil menghadap Kasad di Mabes AD, Jakarta.
Lantas bagaimana kisah Kopka Azmiadi dipanggil Kasad TNI Dudung Abdurachman ke Jakarta? Simak ulasan informasinya berikut ini.
-
Apa itu Dambus? Dambus sendiri adalah alat musik petik mirip gitar yang konon katanya adalah hasil pengaruh budaya dari alat musik Timur Tengah yaitu Oud.
-
Kapan Dambus mulai dikenal di Bangka? Dahulu, alat musik ini bernama Petik Senar. Ketika pengaruh Islam mulai masuk ke Bangka, namanya kembali berubah dan kata serapan Gambus menjadi Dambus.
-
Apa arti dari Damar Sewu? Damar sewu memiliki arti seribu cahaya api yang divisualisasikan dari penyalaan obor dan kelopak bunga Teratai yang dinyalakan oleh kesatria penunggang kuda.
-
Di mana Dambus berasal? Dambus salah satu kesenian tradisional yang lahir dari tanah Bangka Belitung orang Darat.
-
Dimana Danau Kakaban berada? Pulau Kakaban adalah pulau kecil yang masuk kawasan Kampung Payung-Payung, Kecamatan Maratua, Kabupaten Berau, Provinsi Kalimantan Timur.
-
Apa yang terjadi di Sumbar? Gubernur Sumatera Barat Mahyeldi memerintahkan Rumah Sakit Achmad Muchtar (RSAM) Bukittinggi untuk menerima semua korban bencana yang dirujuk tanpa terkecuali.
Dipanggil Kasad ke Jakarta
Azmiadi dipanggil menghadap Kasad Jenderal TNI Dudung Abdurachman di Mabes AD, Jakarta. Pertemuan itu dijadwalkan berlangsung Selasa (24/1).
©2023 Merdeka.com/Saud Rosadi
Kabar itu disampaikan langsung Dandim Samarinda Novi Herdian ke Azmiadi.
"Alhamdulillah, sampai sesak nafas saya (terima kabar itu). Benar, besok pagi pesawat pertama Batik Air tujuan Jakarta menghadap Angkatan Darat 1 (Kasad Jenderal Dudung Abdurachman)," kata Azmiadi, dikonfirmasi merdeka.com, Senin (23/1) malam.
Sampai Sesak Napas
Masih disampaikan Azmiadi, mendapat perintah untuk menghadap Jenderal Dudung di Jakarta, membuat dia benar-benar kaget.
©2023 Merdeka.com/saud rosadi
"Bukan deg-degan, sesak Pak. Sesak napas saya. Antara terharu, gembira iya, juga antara percaya tidak percaya Pak. Tidak ada persiapan khusus. Alhamdulillah istri dan anak saya, dari dulu selalu mendukung buat kebaikan. Itu juga saya turunkan ke anak-anak saya. Jangan pernah malu dan ragu berbuat kebaikan kepada siapapun. Pimpinan kami juga selalu bicara itu. Jangan malu dan ragu berbuat kebaikan untuk kepentingan orang banyak," tutup Azmiadi.Bersama Dandim 0901 Samarinda Kolonel Arm Novi Herdian, Azmiadi akan terbang tujuan Jakarta melalui Bandara APT Pranoto Samarinda, untuk selanjutnya menuju Mabes AD.
Pengalaman Berharga
Azmiadi masih tidak menyangka dia dipanggil menghadap KASAD selama 30 tahun ini jadi prajurit TNI, dan itu akan menjadi pengalaman berharganya.
©2023 Merdeka.com/Saud Rosadi
"Saya, kalau terbayang dipanggil AD1 (Kasad) itu seumur hidup saya tidak pernah terbayang dan tersirat di hati saya. Dalam keseharian saya bergaul, saya tidak pernah pamer dan tidak pernah minta dipamerkan," ujar Azmiadi."Bagi saya, orangtua saya bilang, tangan kanan memberi, tangan kiri tidak perlu tahu. Itu selalu saya pegang amanah orangtua saya," tambahnya.
Semata-mata Demi Masyarakat
Kisahnya yang viral dalam pemberitaan maupun media sosial, Azmiadi pun tidak pernah menyangka. Namun demikian dia juga mengapresiasi dukungan banyak pihak pada hari kejadian. Baik itu relawan, Polri dan pemerintah kota Samarinda.
©2023 Merdeka.com/Saud Rosadi
"Kejadian kemarin cuma satu Nawaitu saya Lillahi Ta'ala, untuk kepentingan orang banyak. Itu saja. Yang penting kebaikan untuk masyarakat, saya terjang saja (berinisiatif gadai motor sewa alat berat)," jelas Azmiadi."Lewat (jalan di depan Mabes AD) pernah. Masuk ke dalam belum pernah. Ini akan jadi yang pertama kalinya menginjakkan kaki di Mabes AD, di waktu saya sudah mendekati pensiun. Apalagi menghadap jenderal bintang empat," ungkapnya.Nantinya akan berjabat tangan dengan pimpinannya berpangkat jenderal bintang empat pun menurutnya sebuah anugerah di kehidupannya. Karena selama ini, para pimpinan TNI hanya bisa disaksikan televisi."Selama ini kan lihat Pak Dudung, lihat Panglima TNI berganti lihat dari jauh saja. Jabat tangan saja boro-boro. Jangankan berjabat tangan dengan Kasad. Kita berjabat tangan dengan Pangdam saja sudah sebuah anugerah. Waduh, apalagi ini dipanggil khusus, Pak Dandim dengan Kopral, menghadap AD1," jelas Azmiadi.
Rela Gadai Motor Demi Warga
©2023 Merdeka.com/Saud Rosadi
Diberitakan sebelumnya, truk trailer memuat mesin berat bernomor polisi N 8354 RE tidak kuat menanjak di Jalan Otto Iskandardinata, Samarinda, Kalimantan Timur, Rabu (18/1) dini hari sekitar pukul 02.30 Wita. Trailer itu kondisi memalang badan jalan. Ratusan pengguna kendaraan harus memutar jalan lainnya dan berakibat kemacetan parah.Hingga tengah hari setelah sempat menemui jalan buntu, akhirnya disepakati menggunakan ekskavator mendorong trailer dan menarik trailer itu menggunakan dua Dump Truck. Diperlukan Rp 22 juta untuk menyewa alat berat karena pihak perusahaan enggan bertanggung jawab. Sempat muncul pertanyaan sumber dana menyewa alat berat saat itu.Babinsa Kopka Azmiadi bergerak cepat dan memutuskan menggadaikan sepeda motornya untuk menyewa alat berat. Setelah 15 jam kemudian, trailer memalang badan jalan itu dievakuasi dan lalu lintas kendaraan kembali normal. (mdk/tan)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Istri Kasad Jenderal Maruli Simanjuntak kesakitan saat terkena pedang Dayak di kakinya, ekspresi orang-orang jadi sorotan.
Baca SelengkapnyaSerka Daniel ditarik ke kesatuannya untuk diproses di Denpom VI/1 Samarinda setelah aksi brutalnya menganiaya sopir truk CPO viral di media sosial.
Baca SelengkapnyaJenasah Anumerta Bharada Bonifasius Jawa rencananya dimakamkan di kampung halamannya di Desa mengulewa, Kecamatan Golewa Barat, pada Sabtu (25/11) besok.
Baca SelengkapnyaJiwa komando seorang pemimpin diperlihatkan oleh Kasad Jenderal Dudung Abdurachman saat memberikan semangat dan pesan kepada prajuritnya sebelum bertugas.
Baca SelengkapnyaWakil Ketua TPN Ganjar-Mahfud, Andika Perkasa mengungkap jika relawan yang menjadi korban sempat disekap.
Baca SelengkapnyaPraka Mohammad Sugeng adalah nama prajurit TNI yang gugur dalam pertempuran di Papua. Namanya dikenang untuk lapangan tembak di Bandung.
Baca SelengkapnyaTerlibat Pencurian Ratusan Kendaraan di Jawa Timur, Anggota TNI di Sidoarjo Ditangkap
Baca SelengkapnyaTak disangka-sangka, mobil raider yang ditumpanginya justru punya sopir menarik.
Baca SelengkapnyaMomen pertemuan Brigjen Zainul Akbar dengan salah satu senior idolanya.
Baca SelengkapnyaJenderal Bintang 1 Polri menyambut kedatangan rombongan dua Jenderal TNI dan eks Panglima TNI.
Baca SelengkapnyaMomen Mayjen Kunto Arief Wibowo lakukan kunjungan mendadak ke rumah seorang kepala desa di Sukabumi.
Baca SelengkapnyaAnggota TNI AD Praka Drik Rian Bayoa di Manokwari, Papua Barat membacok komandannya Letkol Inf Tamami.
Baca Selengkapnya