Kisah Manajer Bank Resign & Pilih Berbisnis, Pernah Diusir Kini Omzetnya Ratusan Juta
Merdeka.com - Kisah perjuangan seorang mantan manajer bank satu ini dalam membangun bisnisnya, patut diapresiasi. Ia adalah Teguh, pria asal Depok, Jawa Barat. Memutuskan resign dari pekerjaannya, Teguh lebih memilih untuk merintis bisnis berjualan dimsum bersama istrinya.
Sempat mengalami banyak kegagalan hingga sering diusir saat sedang berjualan di awal memulai bisnis, kini usaha 'Pabrik Dimsum' yang dirintis Teguh sudah bisa menghasilkan omzet hingga ratusan juta setiap bulan. Simak ulasan selengkapnya:
Mantan Pegawai Bank Bisnis Dimsum
-
Kenapa Dina resign dari bank? 'Jadi pulang dari umroh itu saya menghadap, tapi karena saat itu saya masih kontrak, memang tidak semudah itu mengajukan resign. Jadi saya bilang mau pengajuan untuk tidak diperpanjang di tahun depan,' ucap Dina, dikutip dari Youtube Halo Bos pada, Senin (24/6).
-
Kenapa pemuda ini resign dari bank? Salah satu alasan mengapa pekerjaan mentereng di bank ia tinggalkan, salah satunya karena tertantang menjadi seorang pengusaha. Menurutnya, seorang pembudidaya tauge seperti dirinya lebih bisa mendapat banyak keuntungan daripada bekerja kepada orang lain.
-
Kenapa mantan manajer hotel ini banting setir? “Intinya saya dan suami keluar dari pekerjaan, dan ingin berhijrah,“ kata perempuan yang karib disapa Dian itu, mengutip laman Pemkot Tangerang, Jumat (28/7).
-
Kenapa karyawan resign? 'Ini bisa menjadi alasan resign yang baik dan masuk akal terutama jika kamu merasa pergi kerja merupakan sebuah beban berat di pagi hari,' jelasnya.
-
Bagaimana cara resign yang baik? Ini bertujuan agar Anda tidak dicap sebagai pekerja yang kurang profesional dan tidak menghormati perusahaan.
-
Siapa yang memutuskan untuk beralih profesi dari bankir ke komika? Ini yang kemudian oleh Benjamin Quinlan, seorang mantan bankir investasi, yang beralih profesi menjadi stand-up komedian.
Melansir dari unggahan video di kanal Youtube money fighter, Teguh menyebut bahwa awalnya ia memulai bisnis produksi jajanan dimsum ini pada tahun 2016 lalu.
Sebelum memiliki pabrik produksi, Teguh dan istrinya menjalankan bisnis ini secara kecil-kecilan setelah ia resign atau kelur dari pekerjaannya sebagai manajer bank.
Youtube/money fighter ©2022 Merdeka.com
"Mulai produksi dimsum ini dari tahun 2016. Tadinya saya kerja di bank lalu memutuskan resign (keluar) karena ya sudah tidak sesuai dengan hati nurani," kata Teguh.
"Awalnya jualan dimsum ini cuma buat penunjang ya buat tambah-tambah penghasilan lah dan dikerjakan cuma berdua belum ada karyawan. Dari bazar ke bazar dan modalnya juga belum besar waktu itu yang penting berjalan terus aja," ungkapnya.
Pernah Diusir saat Jualan
Di awal bisnisnya, Teguh mengaku banyak mengalami kegagalan. Bahkan, kedua orang tuanya pun dulu sempat tidak setuju dengan keputusannya berpindah dari zona aman sebagai pegawai bank menjadi pengusaha. Teguh pun mengaku mengalami banyak rintangan yang harus di hadapi. Mulai dari harus sering berpindah tempat, hingga sering diusir saat sedang berjualan.
Youtube/money fighter ©2022 Merdeka.com
"Orang itu kan waktu ngeliat kita waktu merintis awal enggak usah ditanya mungkin banyak yang meremehkan, kalau mau cerita diusir orang, lagi jualan disuruh pindah itu juga udah makanan lah dulu. Tapi ya gimana kita mau coba terus," kata Teguh.Di awal berjualan, Teguh mengatakan ia dan istrinya hanya menghabiskan sekitar 3 kilogram daging ayam yang dibuat menjadi dimsum. Kini, pabrik dimsum miliknya bisa menghabiskan 500 kilo hingga 1 ton daging ayam setiap harinya.
Youtube/money fighter ©2022 Merdeka.com
Untuk pemasarannya, produk dimsum buatan Teguh juga sudah dikirim sampai ke beberapa daerah mulai dari Jabodetabek, Jawa Tengah, Jawa Barat, Jawa Timur, Bali, hingga Sumatera.
Omzet Ratusan Juta
Teguh mengatakan, setiap harinya pabrik dimsum miliknya bisa memproduksi sekitar 20.000 sampai 30.000 buah dimsum. "Untuk produksi dimsum itu kita jalan terus setiap harinya di angkar 20.000 sampai 30.000 setiap hari. Biasanya kalau puasa permintaan naik dua kali lipat," kata Teguh.
Youtube/money fighter ©2022 Merdeka.com
Teguh dan istrinya mengatakan, untuk harga per satuan dimsum sendiri adalah Rp2 ribu. Maka, jika dihitung dengan jumlah produksi harian, Teguh bisa mendapatkan omzet Rp40 juta sampai Rp60 juta setiap harinya. "Untuk ayam sehari itu bisa antara 500 kilo sampai 1 ton sehari. Kalau satu dimsum Rp2 ribu dikali 20.000 itu berapa hehe," kata Teguh.Jika ditotal, dalam kurun waktu satu bulan omzet pendapatan dari pabrik dimsum milik Teguh dan istrinya itu bisa tembus di angka ratusan juta.
Video
(mdk/khu)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Ijazah aslinya masih di tahan perusahaan, wanita ini putuskan jadi penjual bakso.
Baca SelengkapnyaDina lebih memilih untuk menjalani usaha yang halal dan diberkahi.
Baca SelengkapnyaCerita eks karyawan BUMN bangun bisnis keripik kentang rumahan.
Baca SelengkapnyaPria ini memutuskan resign dari pekerjaannya saat sudah punya empat anak
Baca SelengkapnyaMenariknya, cuan dari bisnis peternakan sapi lebih banyak digunakan untuk membantu orang
Baca SelengkapnyaBanyak pekerja yang memutuskan untuk berhenti kerja dan membangun bisnis.
Baca SelengkapnyaUsaha yang telah dirintis dengan modal Rp300.000, kini telah menghasilkan omzet Rp20 juta.
Baca SelengkapnyaJika melihat latar belakang keluarga, Untung bukan berasal keluarga pengusaha. Ayahnya seorang sopir taksi, dan ibu guru honorer.
Baca SelengkapnyaPria ini menceritakan kisah hidup yang tak mudah dan membuatnya hijrah.
Baca SelengkapnyaSelama 12 tahun menjalankan usaha, ia mampu menginspirasi dan meraup cuan hingga puluhan juta rupiah per hari.
Baca SelengkapnyaSeorang mantan karyawan bank swasta di Gresik memutuskan untuk resign dan berjualan sabun di rumahnya, kini sukses raih omzet puluhan juta selama satu bulan.
Baca SelengkapnyaSetelah resign dari BUMN, pria ini menjalankan bisnisnya hanya dengan modal Rp300.000.
Baca Selengkapnya