Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Kisah Pahlawan Revolusi Mayjen Sutoyo Pamit ke Sang Putri,Esoknya Jadi Korban G30SPKI

Kisah Pahlawan Revolusi Mayjen Sutoyo Pamit ke Sang Putri,Esoknya Jadi Korban G30SPKI Mayjen Sutoyo. Foto: Wikipedia ©2021 Merdeka.com

Merdeka.com - Penghujung September bisa dibilang bulan yang tidak akan pernah bisa dilupakan oleh Nani Nurrachman. Hatinya masih terasa sedih dan teriris jika mengingat tragedi itu.

Nani adalah putri dari Mayjen (Anumerta) Sutoyo Siswomiharjo. Salah satu perwira tinggi TNI AD menjadi korban peristiwa Gerakan 30 September 1965 atau G30SPKI. Kematian sang ayah dengan tragis itu tentu senantiasa membekas dalam benak Nanik.

Melalui sebuah buku berjudul Kenangan Tak Terucap Saya, ayah dan Tragedi 1965, Nani pernah menceritakan pertemuan terakhir dirinya dengan sang ayah sebelum ditemukan tewas di Lubang Buaya, Jakarta Timur. Simak ulasannya:

Salah Satu Korban Dalam Peristiwa G30SPKI

mayjen sutoyo

Instagram/@revolusi_bangsa1965 ©2021 Merdeka.com

Gerakan 30 September 1965 atau G30SPKI, merupakan sejarah kelam yang pernah terjadi di Tanah Air. Sejumlah perwira tinggi dan satu perwira muda TNI AD tewas dibunuh. Jasadnya dikubur di Lubang Buaya, Jakarta Timur.

Pada 1 Oktober 1965 dini hari, Mayjen Sutoyo dijemput paksa oleh orang-orang mengaku anggota Pasukan Pengawal Presiden Soekarno alias Cakrabirawa di kediamannya Jalan Sumenep, Menteng, Jakarta Pusat.

Dengan dalih pemanggilan oleh Presiden Soekarno, Sutoyo dijemput dan dibawa ke markas mereka di Lubang Buaya. Di sana, ia dibunuh bersama dengan enam orang lainnya dan mayatnya dilempar ke dalam sumur yang tak terpakai.

Kenangan Sang Anak

mayjen sutoyo

Foto: Wikipedia ©2021 Merdeka.com

Melalui buku berjudul Kenangan Tak Terucap Saya, ayah dan Tragedi 1965, anak kedua Mayjen Sutoyo yakni Nani Nurrachman, sempat bercerita tentang pertemuan terakhir dirinya dengan sang ayah sebelum terjadinya peristiwa berdarah itu.Dua minggu sebelum kejadian, kediaman pribadi Sutoyo tengah dilakukan renovasi besar-besaran. Hal itulah yang membuat dirinya meminta anak-anaknya untuk sementara menginap di rumah kerabatnya (Adik Sutoyo). Satu hari sebelum maut menjemput sang ayah, Nani menceritakan bahwa dirinya mendadak terdorong untuk pulang ke rumah. Sepulang sekolah, ia pun langsung menuju ke kediamannya yang tengah direnovasi itu.

Sesampainya di rumah, ternyata ayahnya belum pulang. Nani pun memutuskan untuk tidur siang sejenak sambil menunggu kepulangan ayahnya.

Mayjen Sutoyo Sempat Pamit dengan Putrinya

Saat bangun dari tidur siangnya, ia mendapati ayahnya sudah ada di rumah pada sore hari. Namun, sang ayah rupanya hanya beristirahat sejenak dan segera bersiap-siap untuk menghadiri rapat di Istora Senayan. Ketika akan berangkat menghadiri rapat, Sutoyo sempat berpamitan kepada putrinya itu. Siapa sangka, jika momen tersebut ternyata merupakan pertemuan terakhir. "Sudah ya Nan, Papap pergi dulu," kata Mayjend Sutoyo dikutip dari Instagram @revolusi_bangsa1965, berdasarkan buku  Kenangan Tak Terucap,Saya ayah dan Tragedi 1965.Setelah pertemuan singkat itu, pada dini hari 1 Oktober 1965, Mayjen Sutoyo kemudian dijemput paksa dan tidak pernah kembali lagi. (mdk/khu)

Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Pasukan Pembawa Maut dari Lubang Buaya di Pagi Buta 1 Oktober 1965
Pasukan Pembawa Maut dari Lubang Buaya di Pagi Buta 1 Oktober 1965

1 Oktober 1965, pukul 03.00 WIB, belasan truk dan bus meninggalkan Lubang Buaya. Mereka meluncur ke Pusat Kota Jakarta untuk menculik tujuh Jenderal TNI.

Baca Selengkapnya
Mengenang Ade Irma 'Perisai' Jenderal Nasution Lewat Monumen
Mengenang Ade Irma 'Perisai' Jenderal Nasution Lewat Monumen

Ade Irma menjadi perisai yang melindungi tubuh sang Ayah dari bidikan pasukan.

Baca Selengkapnya
Siasat Kuburan Palsu Buatan PKI di Lubang Buaya
Siasat Kuburan Palsu Buatan PKI di Lubang Buaya

Agen Polisi Sukitman terkejut. Sumur sudah tak ada lagi, dan banyak gundukan tanah seperti kuburan di Lubang Buaya.

Baca Selengkapnya
Jenderal Soeharto Mau Dbunuh Pakai Racun Tikus
Jenderal Soeharto Mau Dbunuh Pakai Racun Tikus

Di tengah panasanya penumpasan PKI, Jenderal Soeharto mengaku sempat mau dibunuh.

Baca Selengkapnya
Jenderal AH Nasution Menangis saat Pemakaman Kapten Pierre Tendean, Sang Ibu Peluk Erat Peti Jenazah
Jenderal AH Nasution Menangis saat Pemakaman Kapten Pierre Tendean, Sang Ibu Peluk Erat Peti Jenazah

Tangis kesedihan pecah saat pemakaman Kapten Pierre Tendean korban peristiwa G30S PKI.

Baca Selengkapnya
Deretan Jenderal TNI Ini Ternyata Punya Mertua Petinggi Militer
Deretan Jenderal TNI Ini Ternyata Punya Mertua Petinggi Militer

Tak main-main para jenderal ini bahkan berani menikahi putri dari para petinggi TNI.

Baca Selengkapnya
Sosok Soekitman, Polisi Saksi Sejarah Kelam Penculikan Jenderal TNI saat G30S 1965
Sosok Soekitman, Polisi Saksi Sejarah Kelam Penculikan Jenderal TNI saat G30S 1965

Indonesia tengah memperingati peristiwa kelam Gerakan 30 September oleh PKI.

Baca Selengkapnya
Bikin Merinding, Cerita Mayjen Nugraha Gumilar Tinggal di Rumah Bilik Bambu dan Sang Ayah Meninggal Dunia 'Gelap Kayak Dunia Runtuh'
Bikin Merinding, Cerita Mayjen Nugraha Gumilar Tinggal di Rumah Bilik Bambu dan Sang Ayah Meninggal Dunia 'Gelap Kayak Dunia Runtuh'

Ternyata ia pernah mengalami kisah-kisah pilu dan menyayat hati, terlebih ketika ia harus menerima kenyataan bahwa sang ayah harus berpulang ke pangkuan Tuhan.

Baca Selengkapnya
Percakapan Terakhir Imam Masykur dan Kekasihnya Sebelum Diculik dan Dibunuh Paspampres
Percakapan Terakhir Imam Masykur dan Kekasihnya Sebelum Diculik dan Dibunuh Paspampres

Imam Masykur dibunuh usai dibawa paksa dari toko obatnya di kawasan Rempoa, Ciputat, Tangerang Selatan.

Baca Selengkapnya
Misteri Letnan Satu Doel Arif, Komandan Penculik Para Jenderal Saat G30S/PKI
Misteri Letnan Satu Doel Arif, Komandan Penculik Para Jenderal Saat G30S/PKI

Doel Arif adalah komandan Pasopati dalam G30S/PKI. Perintah tangkap hidup atau mati datang darinya.

Baca Selengkapnya
Perjuangan Ibu Yayu Besarkan 8 Anak Sendirian Usai Jendral Ahmad Yani Gugur
Perjuangan Ibu Yayu Besarkan 8 Anak Sendirian Usai Jendral Ahmad Yani Gugur

Ibu Yayu adalah istri dari Jenderal Ahmad Yani, sosok pahlawan yang tumbang dalam peristiwa G30S/PKI.

Baca Selengkapnya
Maut Menjemput Brigjen Soepardjo, Jenderal Pendukung G30S/PKI
Maut Menjemput Brigjen Soepardjo, Jenderal Pendukung G30S/PKI

Brigjen Soepardjo adalah tentara paling tinggi yang terlibat langsung penculikan para jenderal saat G30S/PKi.

Baca Selengkapnya