Ayah Sadis Habisi Nyawa Empat Anak, Satu Masih Hidup Jadi Korban Kebejatannya
Merdeka.com - Kisah pilu hadir dari remaja berinisial SI. Putri ketiga dari lima bersaudara ini berasal dari Samarinda, Kalimantan Timur.
Usianya masih belia dan sepatutnya mengenyam dunia pendidikan. Cita-citanya seakan pupus lantaran kebiadaban ayah kandungnya sendiri.
Sejak usia 14 tahun, SI dipaksa melayani ayahnya berinisial S (42). Bahkan SI dan ibunya diancam dibunuh bila melawan atau melaporkan.
-
Kenapa ayah ini merasa sedih? Mendapati sang putri jadi korban kekerasan dalam rumah tangga (KDRT), dia ikut merasa pilu. Tak ada orang tua yang tak hancur melihat buah hati mereka mengalami penderitaan.
-
Bagaimana pria itu membunuh anak tirinya? 'Mereka cekcok sehingga tersangka SE ini menusuk SR dan anaknya menggunakan pisau sehingga anak tidak tertolong lagi,' kata Kapolres Merangin AKBP Ruri Roberto.
-
Kenapa MAS membunuh ayahnya? MAS (14) mengaku melakukan itu usai mendapatkan bisikan. Kapolres Metro Jakarta Selatan Kombes Pol Ade Rahmat Idnal menjelaskan, sebelum melakukan pembunuhan anak MAS mengaku dihantui rasa gelisah pada malam itu.'Ketika dia gelisah, dia bilang terlalu banyak beban orang tua. Ya udah biar saya yang mengambil alih. Biar papa mama masuk surga. Setelah itu dia lakukan pembunuhan,' ujar dia kepada wartawan, Senin (9/12).
-
Siapa yang ditikam mantan ayah tiri? Seorang remaja putri M (19) tewas setelah ditikam mantan ayah tirinya, SE (53). Sang ibu SR (53) juga terluka parah ditusuk mantan suaminya itu.
-
Bagaimana MAS bisa membunuh ayahnya? MAS (14) mengaku melakukan itu usai mendapatkan bisikan. Kapolres Metro Jakarta Selatan Kombes Pol Ade Rahmat Idnal menjelaskan, sebelum melakukan pembunuhan anak MAS mengaku dihantui rasa gelisah pada malam itu.'Ketika dia gelisah, dia bilang terlalu banyak beban orang tua. Ya udah biar saya yang mengambil alih. Biar papa mama masuk surga. Setelah itu dia lakukan pembunuhan,' ujar dia kepada wartawan, Senin (9/12).
-
Bagaimana cara keluarga itu dibunuh? Terdapat 15 kerangka perempuan, anak-anak, dan pemuda yang tewas akibat pukulan kuat di kepala. Semua mayat pada lokasi ini memiliki tanda bekas pukulan di tengkorak mereka, ini menunjukan pada masanya mayat-mayat tersebut dibunuh secara brutal.
Rasa takut dan kalut kerap kali menyelimuti keduanya. Sang istri tak luput dari kekerasan dan ancaman.
Tak berhenti di situ, kebengisan sang ayah yang tega membunuh empat buah hatinya yang lain. Bahkan aksi kejinya itu dilihat langsung oleh SI.
Simak kisah lengkapnya berikut ini.
Karena Tak Mau Berhubungan, Dilarang Sekolah
Sang ibu diancam bila melaporkan aksi bejat suaminya tersebut. Tak segan pelaku S membakar seragam SI lantaran menolak untuk berhubungan intim. Bahkan membuang sejumlah buku pelajaran.
Hal itu dilakukannya selama satu tahun, sejak Juni 2014. Kasusnya mencuri perhatian publik, usai video kesaksiannya diunggah di kanal YouTube TRANS TV Official.
Membunuh Anak Pertama
Kanal YouTube TRANS TV Official ©2021 Merdeka.com
Kala itu S dan istrinya dikaruniai buah kasih pertamanya. Sayangnya biduk rumah tangga keduanya seakan menemukan jalan buntu.
S mengaku kesal dengan suara tangisan bayi di rumah. Istrinya menerima perlakuan kasar lantaran tak bisa menenangkan bayinya tersebut.
Akhirnya saat sepi, S membekap bayi pertamanya yang masih berusia satu bulan itu dengan bantal. Hingga menghembuskan napas terakhirnya.
"Langsung emosi naik, ingat masa lalu. Saya tutup bantal hidung sama mulut (bayi). Kesal kalau dengar dia nangis itu. Seperti saya dulu kecil, apabila nangis, jengkel kata saya," kata S.
Bunuh Anak Kedua & Keempat dengan Alasan Sama
Kapolsek Sungai Kunjang kala itu, Kompol Siswantoro menyampaikan kasus pembunuhan yang dilakukan oleh S.
Anak kedua yang masih bayi juga menjadi korban pembunuhan ayahnya sendiri. Masih dengan alasan yang sama. Tapi caranya dengan dicekik.
Kanal YouTube TRANS TV Official ©2021 Merdeka.com
"Jadi masing-masing di tahun 1997, dia lakukan, dia bunuh anaknya itu dengan cara dibekap pakai bantal. Alasannya karena ia tidak tahan mendengar tangisan, seperti trauma masa kecil. Kemudian di tahun 1998, dia ulangi kembali. Tapi caranya dia cekik menggunakan kedua tangannya," kata Siswantoro.
Sementara SI selamat karena sang ayah harus bekerja di Tarakan, Kalimantan Timur dalam kurun waktu lama. Sepulang dari merantau, S dikaruniai lagi anak keempat. Tapi sayang, bayi mungil itu harus menjadi korban ketiganya.
"Kemudian di tahun 2001, dia bekap mulut dan hidung anaknya menggunakan tangan sendiri. Sampai anaknya hilang suara dan meninggal," sambungnya.
Anak Kelima Dibunuh
Di makam Sahrul, Kanal YouTube TRANS TV Official ©2021 Merdeka.com
Satu per satu nyawa anaknya direnggut sendiri. Seakan S sudah hilang akal, tega melakukan hal biadab.
Bahkan tragisnya lagi, aksi pembunuhan terhadap putri kelima disaksikan langsung oleh SI.
Kala itu SI masih berusia 8 tahun. Sedangkan istrinya dipaksa menjaga jenazah si bayi, selama S pergi hingga pagi tiba.
"Tragisnya, di tahun 2008 SI melihat langsung bagaimana bapaknya membunuh adiknya yang kelima, bernama Sahrul. Ditenggelamkan, kemudian setelah dimasukkan ke dalam tong yang berisi air," papar Siswantoro.
Aksi Bejat Menodai Anak Sendiri
Juni 2014 menjadi pengalaman paling kelam bagi SI. Kala itu perutnya sedang sakit. S pun menghampiri dan menawarkan untuk mengurut.
Tak disangka S langsung melampiaskan nafsunya dan memerkosa putri ketiganya tersebut. Hal itu dilakukannya selama satu tahun.
"Enggak tahu ini, mungkin iblis merasuki atau pengaruh saya stres," ungkap S.
Kanal YouTube TRANS TV Official ©2021 Merdeka.com
Prestasi belajar SI perlahan menurun, bahkan sering melamun dan pingsan di sekolah. Kecurigaan kerabat dan temannya mulai memuncak.
Akhirnya pada Maret 2015 terbongkar. SI dipaksa menceritakan penyebab perubahannya. Ia mengaku sudah satu tahun dipaksa menjadi pemuas sang ayah.
Sebagai korban pelecehan seksual, kini SI harus menjalani perawatan psikologis. Termasuk sang ayah yang diduga mengalami kecenderungan psikopat dan hiperseks.
(mdk/kur)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Seorang ayah di Jagakarsa, Jakarta Selatan tega membunuh 4 anaknya sendiri.
Baca SelengkapnyaSelama mengontrak itu diketahui Panca sama sekali tidak memberikan indentitas berupa KTP atau KK kepada ketua RT setempat.
Baca Selengkapnya"Ada 4 orang penemuan mayat di dalam kamar untuk sementara masih dilakukan penyelidikan. Sementara masih dugaan anaknya, semuanya masih kita cek dulu," tuturnya
Baca SelengkapnyaSeorang ayah di Jagakarsa diduga ingin mengakhiri hidupnya setelah mengetahui empat anak yang dikunci di kamar mandi tewas.
Baca SelengkapnyaPanca dengan kejinya menghilangkan nyawa keempat anaknya pada hari Minggu tanggal 3 Desember 2023
Baca SelengkapnyaD mengalami KDRT oleh Panca hingga pada akhir pekan lalu hingga akhirnya dirawat di RSUD.
Baca SelengkapnyaPolisi sudah memeriksa ibu korban untuk menggali motif pelaku.
Baca SelengkapnyaPanca Darmansyah mengaku menyesali perbuatan kejinya yang dengan tega membunuh keempat anak kandung.
Baca SelengkapnyaWarga awalnya hanya mencium bau busuk dan tak mencurigai rumah korban menjadi sumber aroma tersebut.
Baca SelengkapnyaCemburu kepada Istrinya yang membuat Panca melakukan semua aksi kejinya tersebut.
Baca SelengkapnyaSampai saat ini Panca belum ditahan oleh penyidik.
Baca SelengkapnyaPolisi masih mendalami motif tersangka Panca Darmansyah yang tega menghabisi anak kandungnya sendiri.
Baca Selengkapnya