Kisah Pilu Tukang Becak Dituduh Mencuri hingga Dipukuli 3 Sekuriti Pakai Kayu
Merdeka.com - Kisah pilu harus dirasakan salah seorang pengayuh becak di Solo, Jawa Tengah. Dia tengah dituduh mencuri hingga dipukuli oleh tiga orang sekuriti.
Setelah diperiksa ternyata tidak terbukti bersalah. Kasus ini pun dilaporkan ke polisi oleh korban.
Ingin tahu bagaimana kisah selengkapnya? Berikut ulasannya dari berbagai sumber.
-
Siapa perampok dalam peristiwa ini? Empat orang disandera oleh perampok selama enam hari.
-
Siapa pelakunya? Orang ke-3 : 'Seperti biasa saya menjemput anak saya pulang sekolah sekitar jam tersebut'Karena 22 jam sebelum 5 April 2010 adalah jam 1 siang 4 april 2010 (hari minggu)
-
Siapa yang menjadi korban pencurian? Mereka kemudia berbagi tugas untuk menjalankan aksi pencurian satu unit kursi roda milik kakek disabilitas itu.'Tega, dua pelaku pencuri menggondol kursi roda seorang kakek disabilitas,' tulis keterangan di dalam video tersebut.
-
Kenapa pelaku mencuri tas pesepeda? Dengan cepat, korban lantas kehilangan kendali dan tas dibahunya raib tasnya dan pelaku berhasil kabur.
-
Apa yang dilakukan pelaku? Mereka juga meminta Y agar menyerahkan diri agar dapat diperiksa. 'Saya imbau kepada yang diduga pelaku berinisial Y yang sesuai dengan video yang beredar agar menyerahkan diri,' kata Rahman saat dikonfirmasi, Minggu (28/4).
Viral di Media Sosial
Sebuah kisah pilu tengah dialami salah seorang pengayuh becak bernama Ngadino Cipto Wiyono. Pasalnya ia tengah dituduh melakukan tindakan kriminal.
Instagram/@kulinerdisolo 2020 Merdeka.com
Miris, Ngadino mendapatkan siksaan atas tindakan yang tidak dilakukan olehnya. Sebuah akun Instagram @kulinerdisolo mengunggah video memperlihatkan Ngadino sedang dihakimi yang sontak menjadi viral.
Lokasi Kejadian
Kejadian nahas yang menimpa Ngadino terjadi tepatnya di Museum Keris Sriwedari, Solo, Jawa Tengah pada Jumat (17/4) lalu. Hal tersebut tengah dijelaskan oleh sang anak, Arif S yang mengirimkan pesan singkat kepada akun Facebook Sukoharjo Makmur.
Instagram/@ndorobeii 2020 Merdeka.com
"Kejadian hari Jum'at tanggal 17 April 2020 sekitaran pukul 15.30 lebih sedikit tempat di museum keris sriwedari Solo," ungkapnya.
Lompati Pagar untuk Buang Air Kecil
Diketahui, tuduhan mencuri berawal pada saat Ngadino menurunkan penumpang dan merasa ingin kencing. Saat itu, Ngadino terpaksa melompati pembatas pekarangan kosong di belakang museum untuk mencegah agar tidak kencing di pinggiran jalan.
"Bapak saya menahan rasa ingin buang air kecil karna tidak tertahan bapak saya mencari toilet di sekitar lokasi, karena tidak tertahan bapak saya terpaksa melompati pembatas pekarangan kosong di belakang museum...mungkin dirasa tidak terlihat orang...kan tidak mungkin buang air kecil di pinggir jalan," jelas sang anak seperti dikutip dari akun Instagram @kulinerdisolo.
Diteriaki Maling
Setelah itu datang 3 orang sekuriti yang berteriak maling kepada Ngadino. Merasa tak bersalah, ia kembali ke becaknya untuk kembali mencari nafkah.
Instagram/@kulinerdisolo 2020 Merdeka.com
Namun miris, belum sampai ke becaknya ia tengah disergap dengan 3 orang sekuriti yang berteriak 'Maling' itu.
Dipukuli Pakai Kayu
Tanpa berpikiran panjang, ketiga sekuriti itu memukuli Ngadino. Mereka melakukan penghakiman dan memukuli Ngadino dengan menggunakan kayu seperti toya (tongkat pramuka).
Instagram/@kulinerdisolo 2020 Merdeka.com
"Tidak sampai becak bapak saya langsung di hajar 3 orang security tanpa pikir panjang tanpa bukti tanpa penjelasan main hakim sendiri dipukul pakai kayu yang seperti toyakayu pramuka mengenai muka bapak saya sampai patah tidak ada ampun sama sekali dengan keadaan tak berdaya pun," ujar Arif S sang anak.
Dibawa ke Kelurahan Setempat Tanpa Bukti
Setelah menghajar Ngadino, ketiga sekuriti itu membawanya ke kelurahan terdekat. Mereka menghantar Ngadnino tanpa adanya bukti tuduhan dan langsung pergi begitu saja.
Instagram/@kulinerdisolo 2020 Merdeka.com
Saat pihak berwajib datang, Ngadino diberikan Pertolong Pertama Pada Kecelakaan (P3K) dan dilakukan interogasi.
Dibebaskan
Terbukti tidak melakukan tindakan kriminal dalam tuduhan mencuri, Ngadino dibebaskan oleh pihak berwajib. Dirinya dibebaskan setelah menjalani interogasi dan tidak ada bukti yang ditemukan atas apa yang dituduhkan.
"Setelah pihak berwajib datang bapak saya langsung di interogasi lalu dikasih p3k dari pihak berwajib dan di bebaskan karena tidak terbukti mencuri dan tiada nya bukti yang dituduhkan," ucap Arif.
Anak Laporkan Kasus Penganiayaan
Dalam Instagram Arif sang anak @arifrepto_007, terlihat ia tengah mengunggah potret surat pengaduan atas kejadian yang menimpa Ngadino sang ayah ke pihak Kepolisian. Hingga Minggu (19/4) kemarin, dirinya masih menunggu perkembangan terkait kasus tersebut.
Instagram/@arifrepto_007 2020 Merdeka.com
"Kemarin saya sudah lapor kepihak berwajib dan menunggu perkembangannya," tulis Arif sebagai keterangan. (mdk/bil)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Peristiwa itu terjadi di Ubud, Bali. Pelaku berjumlah tiga orang. Sopir nekat melompat keluar mobil saat ditodong.
Baca SelengkapnyaPolisi mengungkap kasus pembegalan yang menimpa calon siswa (casis) Bintara Polri, Satrio Mukti Raharjo.
Baca SelengkapnyaKejadian bermula saat tiga orang laki-laki tak dikenal menghampiri Warkop tersebut pada Selasa, 24 Desember 2024.
Baca SelengkapnyaPolisi mendapati fakta baru bahwa AG yang melindas korban dengan motor
Baca SelengkapnyaAtas perbuatannya, ketiga pelaku telah ditetapkan menjadi tersangka
Baca SelengkapnyaKorban mengalami kerugian Rp150 juta akibat kejadian ini.
Baca SelengkapnyaKorban saat itu sedang mengemudikan Mitsubishi Colt Diesel dengan mengangkut pasir melaju ke Kampung Bayur, Desa Lebakwangi, Tangerang pada Senin (30/9) malam.
Baca SelengkapnyaPria asal Depok mengajak teman-temannya untuk menculik dan menganiaya pekerja bengkel karena tak terima sepeda motornya di bengkel tak kunjung diperbaiki
Baca SelengkapnyaPengeroyokan itu terjadi di Jalan Gunung Soputan, depan Balai Pertemuan Bhumiku, Desa Pemecutan Kelod, Denpasar Barat, Bali pada Rabu (17/1) dini hari.
Baca SelengkapnyaPeristiwa itu terjadi di Perumahan Cengkareng Indah pada Selasa, 24 Desember 2024 sore.
Baca SelengkapnyaSaat bertugas, korban menegur seseorang yang mengendarai sepeda motor tak sesuai dengan peraturan yang berlaku.
Baca SelengkapnyaPelaku melepaskan tembakan saat warga berusaha menyelamatkan korban.
Baca Selengkapnya