Kisah Haru Tentara dari Kecil Hidup Getir Ortu Cerai, saat Pendidikan TNI Ayah Wafat
Merdeka.com - Perjuangan menjadi seorang Prajurit TNI tentu tidaklah mudah. Banyak pengorbanan dan kerja keras untuk berada di posisi tersebut.
Salah seorang pemuda yang berhasil dilantik menjadi prajurit Bintara TNI AD sempat menceritakan pengalaman pilunya kala mendengar kabar sang ayah telah mengembuskan napas terakhir di saat dirinya tengah mengikuti pendidikan.
Perjuangannya tersebut terkesan hambar karena sang ayah tidak bisa melihat dirinya berhasil untuk dilantik menjadi seorang Bintara TNI.
-
Bagaimana Try menjadi perwira TNI? Masa remaja yang akrab dengan kehidupan militer itu yang mendorong Try mendaftar menjadi taruna. Dia rela meninggalkan kampus untuk menjadi seorang perwira TNI.Try mendaftar ke Akademi Teknik Angkatan Darat (Atekad) di Bandung. Namun perjalanannya juga tidak mudah. Try sempat dinyatakan gagal dalam tes. Walau sepintas postur try tampak tegap dan gagah, namun tulang bahunya sedikit miring.Hal ini disebabkan hobi Ty mengangkat beban saat masih remaja.
-
Apa yang dirasakan Bintara TNI? Saat dihampiri sang perekam video, dia lantas nampak berkaca-kaca. Dia mengungkap rasa bangga terhadap sang putra yang kini bakal menjadi calon abdi negara berpangkat lebih tinggi dari ayahnya sendiri.
-
Apa prestasi Anak TNI tersebut? Dia baru saja 'memborong' dua medali atas kemenangannya pada Kejuaraan Nasional Arung Jeram Jakarta Tahun 2024.
-
Bagaimana cara prajurit TNI menunjukkan tanggung jawab mereka? Jadi image-image yang negatif tentang daerah kita mari kita buktikan dengan hal yang positif yang bisa kita lakukan selama kita selama kita berada di daerah perantauan ini. Tunjukkan kita bisa menjadi anak rantau yang bertanggung jawab,' imbuh Edward.
-
Apa yang dilakukan TNI? Peristiwa penyiksaan yang dilakukan sejumlah prajurit TNI terhadap seorang warga Papua diduga merupakan anggota Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) viral di media sosial.
-
Siapa Anak TNI yang berprestasi? Prestasi membanggakan datang dari remaja bernama Shafira Az-Zahra Aurelia Putri Saputra.
Sebuah video mengharukan yang diunggah oleh akun Youtube Rasio Pedia, sempat mengabadikan momen haru tersebut. Simak ulasan berikut.
Rasakan Pahitnya Hidup Saat Orang Tua Berpisah
Pemuda ini sempat merasakan pahitnya hidup saat kedua orang tuanya berpisah. Ia tinggal bersama sang ayah, dan adiknya tinggal bersama ibunya.
Ia menceritakan bahwa ayahnya adalah seorang karyawan swasta yang hidupnya pas-pasan.
Diketahui juga, sang ayah sempat menderita penyakit stroke saat dirinya menginjak bangku SMP.
Ayah Menderita Stroke & Jadi Tulang Punggung Keluarga
Youtube Rasio Pedia ©2022 Merdeka.com
Semenjak ayahnya menderita stroke, ia harus mengurus ayahnya sendiri dengan penuh kesabaran. Terlebih sang ayah sudah tidak bisa apa-apa dan hanya mengandalkan bantuan dari sanak saudara.
Setiap hari ia membantu ayahnya bangun untuk Sholat subuh, menyiapkan obat, dan menyuapinya saat sarapan pagi.
Youtube Rasio Pedia ©2022 Merdeka.com
Sebelum berangkat ke sekolah, ia selalu membantu menatih sang ayah berjalan. Sejak saat itu ayahnya tak mampu lagi bekerja.
Karena alasan itulah ia bertekad untuk mencari biaya hidup sendiri dengan bekerja di bengkel dan menjadi kurir barang. Hal itu ia lakukan hingga tamat sekolah.
Proses Mendaftar Bintara TNI AD
Setelah tamat, ia mendapat info adanya pendaftaran Bintara PK TNI AD tanpa dipungut biaya.
Menjadi seorang TNI adalah cita-citanya sejak kecil. Dengan penuh tekad dan semangat, ia memberanikan diri untuk mendaftar.
Saat seleksi tiba ia mulai bingung karena kendala biaya. Dirinya harus berangkat ke Semarang selama 12 hari.
Sang Ayah Meninggal Dunia saat Pendidikan
Youtube Rasio Pedia ©2022 Merdeka.com
Proses panjang telah ia lewati sampai akhirnya ia dinyatakan lulus untuk mengikuti pendidikan di Secaba Rindam IV Diponegoro. Ia sangat bersyukur karena pencapaiannya ini berkaca pada perjuangan keras yang selalu dilakukannya.
Tepat 4 bulan dirinya menjalankan pendidikan, ia mendapat kabar bahwa ayahnya telah mengembuskan napas terakhirnya. Sontak ia merasa sangat terpukul dan berniat untuk pulang sejenak untuk melihat ayahnya untuk terakhir kalinya.
Atas izin Komandan Rindam IV Diponegoro, ia ditemani sang pelatih untuk pulang dan melihat jasad sang ayah yang sudah terbujur kaku.
Youtube Rasio Pedia ©2022 Merdeka.com
Saat hari pelantikan ia hanya ditemani oleh ibunda, tanpa hadir seorang ayah yang senantiasa ia rawat sejak tak berdaya.
Tangis haru pun pecah saat dirinya bersujud di kaki ibunda. Komandan Rindam IV Diponegoro sempat turun ke bawah dan memberikan semangat, motivasi, dan berusaha menguatkan pemuda ini untuk tetap tegar.
Membuat Warganet Terharu
Kisah mengharukan ini membuat para warganet ikut terbawa suasana. Banyak yang ikut bersedih dan terharu karena perjuangannya yang telah berhasil, ternyata tidak disertai keberadaan ayahnya.
Beberapa komentar semangat dan turut merasakan kesedihannya juga dilontarkan warganet.
"Sangat terharu mendengar perjuangannya yg luar biasa , menjadi anak yg selalu berbakti pd ortunya , anak yg hebat sukses selalu tetap semangat dlm melaksanakan tugas negara , demi kebahagiaan dan kebanggaan keluarga dan bangsa," tulis akun @sri***
"😭😭😭semoga menjadi prajurit yg tangguh dan sllu setia kepada NKRI BRAVO TNI," tulis akun @Sezikho***
"Masyak Allah ank yg berbakti kepada orang tuanya .. inilah contoh Anak yg soleh 👍❤," komentar akun @Zaleha***
"Jujur saya melihat ini sampe menangis, ikut terharu dan bangga. Sukses selalu utk TNI AD..," komentar akun @Afan***
"Sangat terharu dan bangga untuk adik ini.... Semoga KARIRNYA semakin bagus kedepannya dan TEGAK LURUS di jalan Allah SWT... Amiiinnnnn 😍😍😍," tulis akun @Sophie***
Berikut video selengkapnya.
(mdk/thw)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Mayjen Kunto Arief dibuat terharu mendengar cerita dari ayah mendiang Serda TNI Rizal, tentara AD yang gugur tertembak KKB.
Baca SelengkapnyaSeorang prajurit TNI yatim piatu menceritakan kisah sedihnya saat pelantikan karena tidak ada orang tua yang hadir dan memberikan ucapan selamat
Baca SelengkapnyaSang putri berjuang keras sejak kecil demi meneruskan pengabdian sang ayah ke ibu pertiwi.
Baca SelengkapnyaAda tekad dan usaha yang sudah dilakukan untuk bisa lolos menjadi seorang prajurit TNI.
Baca SelengkapnyaPendidikannya sempat terhenti setelah sang ayah meninggal dunia
Baca SelengkapnyaSimak kisah seorang kolonel TNI yang berhasil jadi perwira meski sang ayah hanya berpangkat kopral.
Baca SelengkapnyaReaksi prajurit TNI yang berusaha tegar melihat sang ayah meninggal dunia di rumah duka.
Baca SelengkapnyaSemasa kecil hingga masa pendidikan, dia getol berlatih demi menjadi anggota Korps Bhayangkara.
Baca SelengkapnyaPeraih Adhi Makayasa 2023 dari TNI Angkatan Darat, Letda Inf Sawung Setyawan menceritakan alasannya menjadi seorang tentara.
Baca SelengkapnyaCasis ini tak pernah letih untuk terus mencoba mewujudkan mimpinya menjadi prajurit TNI.
Baca SelengkapnyaAgus menceritakan jika ayahnya yang mendorong untuk menjadi prajurit TNI.
Baca SelengkapnyaSetibanya di rumah, seorang anggota TNI ini terlihat memeluk sambil menenangkan ibunya yang sedang menangis histeris.
Baca Selengkapnya