Kontroversi Diaz Hendropriyono-Deddy Corbuzier: Hormati Sikap Santri, Jangan Mengolok
Merdeka.com - Beredar sebuah video mengenai reaksi dari para santri penghapal Alquran saat mendengar alunan musik tengah bergaung. Menutup telinga dianggap Diaz Hendropriyono sebagai cara yang tak wajar.
Tanggapan Diaz turut menyeret presenter kondang Deddy Corbuzier berkomentar. Lantaran tulisannya, publik figur berkepala pelontos itu seketika dianggap tak toleran.
Ketua PP Muhammadiyah pun meminta semua pihak saling menghargai dan tak mengolok pendapat serta keyakinan orang lain. Berikut ulasan selengkapnya.
-
Siapa yang dinilai kurang sopan saat berdebat? Salah satu yang masih menjadi topik perbincangan adalah sikap calon wakil presiden nomor urut 02, Gibran Rakabuming Raka, yang dinilai kurang sopan dalam debat.
-
Siapa yang rentan telinga berdengung? Salah satu kelompok rentan yang kerap mengalami telinga berdengung adalah usia lanjut. Kondisi yang biasa disebut presbikusis ini biasa terjadi mulai dari usia 60 tahun, dengan gejala berupa menurunnya kemampuan pendengaran yang disertai telinga berdengung.
-
Bagaimana etika saat menyindir? Pilih waktu dan tempat yang tepat untuk menyindir. Jangan menyindir di depan umum atau di media sosial, karena bisa membuat orang yang disindir merasa malu dan tersinggung.
-
Siapa yang bisa dianggap menyinggung? Apa yang dianggap 'bahasa yang tidak pantas' oleh seorang kolega bisa jadi tampak tidak berbahaya bagi kolega lain, kata Brandon Smith, seorang terapis dan pelatih karier yang dikenal sebagai The Workplace Therapist.
-
Siapa yang pantas disindir? Mantan yang berusaha balikan adalah seperti burung gagak yang datang hanya untuk menganggu kehidupan.
-
Siapa saja yang bisa ditegur? Pastikan niat Anda murni untuk memberikan nasihat demi kebaikan, bukan untuk mempermalukan atau menghina orang yang ditegur.
Unggahan Diaz Hendropriyono
Diaz Hendropriyono mengunggah sebuah video pendek yang memperlihatkan saat sejumlah santri tengah menunggu giliran untuk vaksinasi Covid-19. Di ruang tunggu, kumpulan santri tersebut diperdengarkan alunan musik barat dan menutup telinga.
"Santri kami sedang antre untuk vaksin. Di tempat vaksin ini ada suara musik, Anda lihat, santri-santri kami menutup kupingnya agar mereka tidak mendengar suara musik itu," terang sang perekam video.
Dalam unggahan Diaz, video tersebut kemudian disambung-sambungkan dengan sejumlah video sekumpulan pria Arab berbaju gamis tengah menari, berdansa sambil menikmati musik.
Dalam keterangan unggahannya, putra mantan kepala BIN Jenderal TNI Purn. AM Hendropriyono itu bahkan menyebut para santri tersebut sudah salah diberikan pendidikan sejak kecil. Tak ada salahnya untuk sedikit bersenang-senang.
Instagram/@diaz.hendropriyono ©2021 Merdeka.com
"Sementara itu... Kasihan, dari kecil sudah diberikan pendidikan yang salah. There's nothing wrong to have a bit of fun (Tidak ada yang salah untuk sedikit bersenang-senang)" tulisnya melalui @diaz.hendropriyono.
Tanggapan Deddy Corbuzier
Unggahan Diaz lantas dikomentari oleh Deddy Corbuzier di kolam komentar.
"Mungkin mereka lagi pakai airpod... Terganggu.. Ye kaaaan," ungkap @mastercorbuzier.
Instagram/@diaz.hendropriyono ©2021 Merdeka.com
Unggahan serta komentar itu seketika membuat warganet meradang. Keduanya dianggap sebagai sosok publik figur yang tak memiliki rasa toleransi mengenai keyakinan para santri.
Ternyata Para Santri Penghapal Alquran, Diaz dan Deddy Ramai Dikecam
Warganet menyebut, para santri memiliki cara sendiri bagi mereka untuk menentukan pilihan. Saat memilih menjadi penghafal Alquran, mereka bakal berhati-hati dengan sumber suara yang berpotensi mengganggu hafalan.
"@mastercorbuzier sumpah hilang respect aku om sama anda. Mereka tutup kuping karena mereka takut hafalan Alquran nya berantakan gara-gara musik tersebut," ungkap @ahsanul760.
"@mastercorbuzier sumpah kecewa banget gue sama om ded. Dia berusaha buat menjaga hafalannya. Om ded sendiri yang selalu bilang toleransi tapi om ded sendiri gak da toleransinya," kata @ahm.jimr.
Hargai Sikap Santri, Jangan Mengolok-olok!
Ketua PP Muhammadiyah, Dadang Kahmad menuturkan, tak ada salahnya atas sikap para santri yang memilih untuk menutup telinga saat mendengar alunan musik. Setiap orang seharusnya paham dengan konsep toleransi jika ingin membangun negara demokrasi.
"Jadi jangan main mengolok-olok, menurut saya, itu pendapat orang kan bebas ya. Mau pendapat apapun boleh, mau mengharamkan, mau tidak itu kan urusan pribadi masing-masing. Keyakinan yang harus kita hormati," ucap Dadang.
©2015 Merdeka.com
Keyakinan orang yang dilihat cukup berbeda seharusnya dihargai. Dadang menuturkan, hal itu sudah sewajarnya tak dijadikan sebuah ajang untuk merendahkan pendapat, minat, hingga keyakinan seseorang.
"Kita jangan sampai memperolok, merendahkan orang. Hargai kesenangan orang, minatnya. Itu kalau mau demokrasi ya," tambahnya.
Dia mengatakan, Islam mengajarkan untuk saling menghargai pendapat orang. Bahkan di dalam Alquran disebutkan yang diolok-olok bisa jadi lebih baik dari yang mengolok-olok. "Saling menghargai, jangan saling mengolok-olok, merendahkan orang, merendahkan pendapat orang. Itu salah satu kesombongan yang tidak disenangi oleh tuhan. Agama apapun tidak menyenangi kesombongan. Kita jangan sampai memperolok, merendahkan orang. Hargai kesenangan orang, minatnya. Itu kalau mau demokrasi ya," katanya.
Video yang Diunggah Diaz Hendropriyono
Berikut videonya.
View this post on Instagram (mdk/mta)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Sambil berkelakar, Deddy mengaku minder melihat itu. Apalagi banyak mahasiswa yang memberi tepuk tangan, ketika Prabowo menyeruput kopi
Baca SelengkapnyaBeberapa waktu lalu, obrolan Uus dan Ronal Surapradja mengenai pelawak sombong di acara OVJ membuat publik bertanya-tanya
Baca SelengkapnyaInfluencer Deddy Corbuzier mengaku paling benci diundang dalam acara Kepolisian.
Baca SelengkapnyaSontak ungkapan Prabowo tersebut mendatangkan reaksi dari banyak pihak.
Baca SelengkapnyaDidi Sunardi juga mengingatkan untuk para stand up comedian agar jangan mau jadi pembuka pintu maksiat.
Baca SelengkapnyaPrabowo mengatakan hanya sebatas candaan, di antara keluarga Partai Gerindra, mengingat rapat tersebut merupakan pertemuan tertutup dan terbatas.
Baca SelengkapnyaDeddy mengatakan seharusnya presiden tak boleh melakukan cawe-cawe
Baca SelengkapnyaGestur Gibran merupakan upaya untuk mengompori pendukung.
Baca SelengkapnyaAwalnya Hasto menjelaskan soal acara para capres di berbagai universitas, seperti Universitas Indonesia dan Universitas Gadjah Mada
Baca SelengkapnyaRocky Gerung, Refly Harun maupun Saut Situmorang secara bergantian menjadi pembicara dalam diskusi itu.
Baca SelengkapnyaDenny Sumargo ungkap alasan mengapa undang Vadel Badjideh ke podcast-nya.
Baca SelengkapnyaJuru bicara Prabowo Dahnil Anzar Simanjuntak mengklaim bahwa kalimat umpatan tersebut sebenarnya adalah ekspresi candaan.
Baca Selengkapnya