Kualitas Udara Kian Bersih, 6 Potret Satelit Ini Diambil Saat Wabah Virus Corona
Merdeka.com - Wabah virus corona kini menjadi momok menakutkan. Tidak hanya Indonesia, sejumlah negara di dunia juga resah akan merebaknya virus corona (COVID-19) ini. Terlebih di negara asal virus ini berkembang yakni China.
Sejumlah sektor ditutup sementara berjalan meningkatnya virus corona di China. Tak ayal, sebagian besar aktivitas pabrik di China menjadi menurun dengan signifikan. Kendati begitu, ada dampak baik atas berhentinya aktivitas pabrik di China.
Kadar Nitrogen Dioksida China Dulu
-
Mengapa kualitas udara di beberapa wilayah terus meningkat? Menurut sebuah laporan baru, tingkat polusi udara yang berbahaya terus meningkat di beberapa wilayah tertentu akibat peningkatan aktivitas ekonomi dan dampak racun dari asap kebakaran hutan.
-
Di mana polusi udara tinggi? Laman IQAir yang diperbarui menunjukkan bahwa tingkat polusi udara di Jakarta berada dalam kategori sedang.
-
Kenapa kasus Covid-19 naik? Kasus positif Covid-19 pada 27 November sampai 3 Desember mengalami kenaikan sebanyak 30 persen dibanding pekan sebelumnya, yaitu pada 20-26 November.
-
Kapan kasus Covid-19 meningkat? Kasus positif Covid-19 pada 27 November sampai 3 Desember mengalami kenaikan sebanyak 30 persen dibanding pekan sebelumnya, yaitu pada 20-26 November.
-
Bagaimana cara negara-negara menjaga kualitas udara? Negara-negara ini telah menerapkan berbagai kebijakan serta teknologi untuk menurunkan emisi polutan dan menjaga kebersihan lingkungan.
-
Mengapa kualitas udara Jakarta memburuk? Memang, belakangan kualitas udara Jakarta jadi sorotan. Sebelumnya, Koalisi Inisiatif Bersihkan Udara Kota dan Semesta (Ibukota) juga mencatat dalam dua bulan terakhir kualitas udara di Jakarta memburuk.
Telah menjadi rahasia umum, China menjadi salah satu negara dengan kualitas udara yang buruk. Diperkuat dengan banyaknya pabrik yang mengeluarkan limbah asapnya ke udara.
NASA 2020 Merdeka.com
Pada tahun 2019, citra satelit NASA sempat mengambil foto di atas langit China. Hasilnya begitu mengejutkan. Sebagian besar wilayah China memiliki kadar nitrogen dioksida yang cukup tinggi. Mulai dari 125 hingga lebih dari 500 Ãmol/m2.
Kadar Nitrogen Mulai Menurun
Sejak virus corona melanda China, sejumlah perusahaan mulai memilih menutup pabriknya. Tindakan tersebut rupanya membawa dampak baik bagi sektor lingkungan China. Melansir dari NASA, citra satelitnya menangkap foto kualitas udara China terbaru.
NASA 2020 Merdeka.com
Pada periode 1 Januari - 20 Januari 2020, terlihat dalam citra satelit NASA kadar nitrogen dioksida di langit China perlahan mulai menurun. Bahkan, terlihat dengan jelas perubahan warna yang diperlihatkan oleh foto satelit NASA.
Berada di Level Biru
Selama wabah virus corona ini, kualitas udara China kian menunjukkan perubahan yang positif. Pada 28 Januari - 9 Februari 2020, hasil yang dibidik oleh citra satelit NASA mampu membuat siapa saja tercengang.
NASA 2020 Merdeka.com
Bagaimana tidak, kini langit China sudah berada di level biru. Itu artinya kualitas udara negeri tirai bambu ini semakin bersih. Terlihat dengan jelas, jejak warna oren hingga cokelat tua sudah menghilang dari langit China.
Capaian Luar Biasa
Semakin hari, kualitas udara China kian memperlihatkan kebersihannya. Pada 10 Februari - 15 Februari 2020, terlihat jelas kadar nitrogen dioksida kian menipis.
NASA 2020 Merdeka.com
Kini, China bisa sedikit menghirup udara segar setelah beberapa lama terkepung oleh polusi udara. Bahkan, masyarakat tak perlu lagi membeli udara di dalam kantong plastik hanya untuk mendapatkan udara bersih.
Perbandingan Kualitas Udara China
Ini merupakan pencapaian yang luar biasa bagi China. Mengingat negeri tirai bambu ini telah menduduki negara dengan kualitas udara terburuk selama beberapa tahun.
NASA 2020 Merdeka.com
Sayang, capaian ini diiringi oleh wabah virus corona yang melanda China dan sejumlah negara lainnya. Akan tetapi, pemerintah China bisa menengok dan menjadikan perubahan ini sebagai patokan ke depannya. Memperketat aturan pembuangan limbah asap pabrik maupun kendaraan bermotor bisa menjadi salah satu alternatif mempertahankan kualitas udara seperti saat ini.
(mdk/tan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Memburuknya kualitas udara membuat pihak berwenang Ibu Kota Beijing sampai mengeluarkan peringatan oranye.
Baca SelengkapnyaKualitas udara DKI Jakarta, pada Minggu (23/6), masuk kategori tidak sehat. Indeks kualitas udara di Ibu Kota bahkan tercatat yang terburuk ketiga di dunia.
Baca SelengkapnyaSigit mengatakan status kuning, yang berarti kualitas udara dalam kategori sedang dan dapat menimbulkan risiko gejala penyakit pada pernapasan.
Baca SelengkapnyaBerdasarkan laporan IQAir, kualitas udara Jakarta pada Jumat (22/9/2023) pukul 15.00 WIB mencapai angka 152.
Baca SelengkapnyaDalam sepekan terakhir, kualitas udara di Jakarta sangat buruk.
Baca SelengkapnyaBerdasarkan pantauan situs IQAir pada Minggu (13/8/2023) per pukul 06.14 WIB, kualitas udara Jakarta berada pada peringkat buruk di dunia.
Baca SelengkapnyaDKI Jakarta mengalahkan Dubai dan Johannesburg (Afrika Selatan).
Baca SelengkapnyaKualitas udara di Jakarta pada Selasa (25/6) pagi menduduki peringkat nomor satu sebagai kota dengan udara terburuk di dunia.
Baca SelengkapnyaPemprov DKI mengklaim perbaikan kualitas udara karena keberhasilan seluruh program untuk mengendalikan polusi udara.
Baca SelengkapnyaPemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta telah mengambil beberapa langkah untuk mengatasi masalah polusi udara tersebut.
Baca SelengkapnyaBMKG menyebut fenomena La Nina mempengaruhi konsentrasi PM2.5 di Indonesia
Baca SelengkapnyaPenyakit Pernapasan Melonjak di China, WHO Minta Penjelasan
Baca Selengkapnya